NovelToon NovelToon
SANG DEWA AGUNG

SANG DEWA AGUNG

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Fantasi Timur / Balas Dendam / Mengubah Takdir / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Harem
Popularitas:12.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Doom

PELANGI SEHABIS BADAI
Itulah nama yang cocok untuk Liu Ryu. Seorang Anak desa yang mencari keberuntungan di dunia Kultivator.
Masalah demi masalah yang selalu menimpa dirinya justru membawa Ryu mencapai kesuksesan hingga dia tau latar belakangnya yang berasal dari sebuah Klan besar di dunia Abadi.
Saat itulah Ryu berniat untuk membalaskan dendam kepada kelima Sosok Misterius yang telah membantai anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu.

Mampukah Liu Ryu menggapai mimpinya dan membalaskan dendam kepada kelima sosok yang membunuh anggota Klan Liu sejak jutaan tahun yang lalu???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Doom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CH 21. SEKTE LEMBAH PERSIK

" Ka Ryu... Sepertinya Ka Chie dalam masalah." Huli Yue Bersuara saat sudah berada di kamar.

" Kurasa begitu... Besok Pagi Kita akan mencarinya." ucap Ryu.

" Mmmm." Huli Yue mengangguk Setuju.

" Tok... Tok... Tok " Suara terdengar dari luar kamar.

" Ryu'er... Ada tamu sedang mencarimu.!" Suara Liu Meng terdengar dari Luar.

" Baik Ayah... aku akan segera Kesana!" Jawab Ryu.

Terlihat Liu Meng sedang berada di Ruang Tamu bersama 2 Sosok yang sangat Familiar yaitu Fan Li dan Dong Shen.

" Guru Agung... Saudara Shen. Syukurlah kalian Selamat." Ryu merasa senang melihat Lin Feng masih Hidup mengingat bebrerapa Tahun lalu Sekte Gunung Persik telah hancur.

" Ryu'er..., Yue'er... Syukurlah tidak ada terjadi apapun pada kalian." Lin Feng terlihat senang.

" Saudara Ryu... Sepertinya kamu sudah banyak mengalami Peningkatan" ucap Dong Shen.

" Saudari Yue." Dong Shen membungkuk.

" Ah.. Silahkan duduk." Ryu mempersilahkan.

" Guru Agung... Maaf Aku tidak bisa melakukan apa-apa saat itu." Ryu merasa bersalah.

" Ah.. Ryu'er... kau tidak perlu memanggilku Guru Lagi. Sekarang Aku hanya seperti Seorang Buron setelah Sekte kita diserang. anggap saja aku sekarang Kakekmu." ucap Lin Feng.

" Baiklah. Kakek... Sebenarnya Apa yang sedang terjadi pada saat itu?" Tanya Ryu.

" Saat itu Kami sedang diserang oleh Keluarga Xin bersama 3 Sekte Besar kerajaan Nukkan yakni Sekte Cahaya Surgawi, Sekte Kabut Tengkorak dan Sekte Hijau Bambu" Jawab Lin Feng.

" Keluarga Xin?" Ryu mengepal tangannya. Seketika Aura Membunuh yang sangat kuat menyebar ke Ruangan tersebut membuat Semua yang ada di tempat bergindik ngeri Bahkan Lin Feng sendiri yang sudah berada di Level 51 juga terkena dampak meskipun sedikit.

" Aura yang sangat mengerikan" Gumam Lin Feng

" Ka Ryu... Tenangkan dirimu" Huli Yue mengingatkan.

" Maafkan aku." Ryu menarik kembali Aura Membunuhnya.

" Ryu'er... Sepertinya Keluarga Xin banyak menyimpan hal yang tidak terduga. Bahkan aku sendiri Hampir kewalahan saat bertarung dengan Sosok Misterius yang masih berada di Level 45." Lin Feng mengingatkan.

" Ryu'er... sebaiknya kamu jangan gegabah. Ingatlah selalu pesan Ayah dan beberapa Hal yang ayah ajarkan Padamu dulu." Liu Meng ikut mengingatkan.

" Saudara Ryu... ada hal yang buruk lagi. Menurut informasi yang kudapat Keluarga Xin bersama 3 Sekte Besar dan beberapa Sekte Kecil bekerja sama dengan Raja Nukkan untuk menggulingkan Kekaisaran Lotus Putih... dimana Raja Nukkan itu sendiri Telah bersekutu dengan Kekaisaran Lotus Hitam." ucap Dong Shen.

" Apa? lalu bagaimana dengan Cabang Keluarga Xin itu sendiri?" Ryu teringat Xin Chie yang sebagai keluarga Cabang.

" Saudara Ryu... Hanya 1 Cabang Keluarga Xin yang tidak setuju. Namun kudengar beberapa dari mereka memilih untuk bergabung, sebagian mengasingkan diri." Jawab Dong Shen.

" Selertinya kita harus menghentikannya sebelum terlambat." ucap Ryu.

" Ryu'er... menurutku ada Hal yang tidak kalah penting. Beberapa bulan yang lalu ada Kelompok Pencari Harta Karun yang menamakan diri Mereka dari Assosiasi Naga Terbang berasal dari BENUA BINTANG. Tujuan mereka datang Ke BENUA LOTUS ini adalah menjelajahi berbagai tempat untuk memburu Harta Karun dan Sumber Daya." ucal Lin Feng.

" Kakek... Kurasa itu hanya bagian dari Tugas mereka saja. Aku yakin mereka pasti ada niat lain." Ryu menebak.

" Ryu'er... Kurasa kamu ada benarnya... " ucap Lin Feng.

" Saudara Ryu... Apa Rencanamu?" tanya Dong Shen.

" Aku ada Rencana... Ayah, Kakek, Saudara Shen... Bagaimana jika kita kita dirikan Sekte. Kurasa suatu hari nanti kan berguna." ucap Ryu

" Ryu'er... aku sama sekali tidak faham hal ini." Liu Meng terlihat bingung.

" Sepertinya Kakek Feng sangat Faham. Kurasa Kakek bisa. Ditambah Saudara Shen, sepertinya sudah Cukup." Ryu menatap Lin Feng dan Dong Shen bergantian.

" Ryu'er... Jika ingin membuat Sekte, kita butuh Sumber Daya yang sangat Banyak." Lin Feng terlihat Ragu.

" Kurasa sudah waktunya... Mari kita kesana!" Ryu menunjuk ke Arah dimana letak Sungai lalu berjalan ke arah tersebut.

Lin Feng dan Dong Shen yang belum mengerti hanya menurut apa yang dilakukan Ryu. Sedangkan Liu Meng dan Huli Yue yang sudah faham berjalan ke Arah Sungai.

" Saudara Shen Coba kamu Ambil salah satu yang ada di dalam Sungai ini!" Perintah Ryu saat berada di dekat Sungai.

" Baik" Tanpa banyak bertanya Dong Shen langsung menyelam ke Sungai.

Tidak beberapa lama, Dong Shen membawa Sesuatu yang ada di tangannya lalu menunjukkan kepada yang lain.

" Rumput Air Emas 1 Juta Tahun" Lin Feng Membuka matanya dengan lebar.

" Kakek... kurasa dengan ini sudah cukup untuk kebutuhan sekte, Kurasa Nilainya 2 kali lipat dari Harta Sekte Besar bahkan lebih." ucap Ryu.

" Hahahaha... Sungguh Harta yang luar biasa." Lin Feng tertawa lepas.

" Saudara Ryu... untuk mendirikan Sekte, Kurasa Kita memerlukan banyak Bangunan, dan Tembok Pelindung dan Lainnya." Dong Shen mulai bersuara.

" Mungkin aku bisa sedikit membantu. Aku akan menemui Warga" Liu Meng beranjak dari tempat tersebut.

" Kurasa ini cukup!" Ryu mengeluarkan 3 Peti Besar yang berisi Koin Emas, Perak dan perunggu.

" Saudara Ryu... Ini..."Jantung Dong Shen seakan mau copot saat membuka Isi dalam Peti tersebut.

" Ryu'er... Hal apa lagi yang akan kamu tunjukkan? Aku rasa Pria Tua ini bisa jantungan karena mu" Lin Feng Begitu Kagum Dangan apa yang ada pada Ryu.

" Kakek.... Hanya itu yang bisa kutunjukkan. Dengan Berdirinya Sekte Gunung Persik lagi, kuharap banyak orang yang tertolong." ucap Ryu.

" Sepertinya Sekte Gunung Persik tidak layak untuk digunakan, Bagaimanapun Semua ini Berkat kamu. jadi kurasa Nama yang cocok adalah namamu atau Desa Lembah Hitam ini." ucap Lin Feng.

" Ka Ryu... Bagaimana kalau kita Gunakan nama LEMBAH PERSIK saja untuk menggabungkan keduanya." Huli Yue memberi Usul.

" Sangat Setuju! " Dong Shen dengan cepat.

" Sepertinya sangat cocok." ucap Lin Feng.

" Baiklah... Kurasa juga cocok." Ryu ikut setuju.

" Saudara Ryu... Berhubung Rumput Air Emas ini adalah Harta yang Paling Berharga, Sebaiknya ada Orang yang harus mengaturnya agar tidak salah saat memanen." usul Dong Shen.

" Kurasa Saudara Shen sangat Cocok untuk mengaturnya. Jadi Kuserahkan untukmu, terlebih lagi untuk menjaganya agar tidak dicuri Orang Luar." Ucap Ryu.

" Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mengatur saat memanen. tapi masalah yang buruk bisa dicuri orang Luar." Dong Shen sedikit Ragu.

" Sebaiknya kita ke Rumah saja dulu. Kurasa dia Sudah menunggu kita di Rumah." Ryu membawa mereka Kembali.

Sesampai di Depan Rumah, Kini terlihat begitu banyak Orang yang sedang menunggu.

" Guru...!" Semua menunduk memberi Hormat kepada Ryu.

" Apa?" Lin Feng dan Dong Shen kaget merasakan tingkat Kultivasi Warga yang ada di tempat itu Sudah berada pada Level 21 bahkan ada beberapa sudah mencapai Level 25.

" Mmmmm'' Ryu menyambut dengan anggukan.

" Ryu'er, Paman Lin... Kurasa Tenaga mereka bisa dibutuhkan" ucap Liu Meng.

" Jika begini, Semua telah teratasi." Lin Feng senyum Lebar.

Setelah semua teratasi, mereka pun mengangkat beberapa Murid dari Ryu sebagai Guru diambil dari tingkat Kultivasi yang cukup Tinggi.

Awalnya mereka ingin mengangkat Ryu sebagai Paktriak, namun Ryu menolak dengan halus memilih menjadi Kultivator Pengembara mengingat banyak Hal yang harus dia jelajahi Di luar sana.

Pada Akhirnya mereka memutuskan Lin Feng Level 51 sebagai Paktriak, Liu Meng Level 26 sebagai Tetua Bertugas untuk mengatur Keuangan, Dong Shen Level 27 Sebagai Tetua mengatur Sumber Daya dan mengangkat beberapa dari Murid Ryu:

Jianheng Level 25 sebagai Tetua Bertugas pengaturan Misi

Tianba level 25 Tetua bertugas mencari informasi.

Jianying Level 25 sebagai Tetua, bertugas merekrut Murid baru.

untuk para Guru sendiri:

Kaibo Level 25

Anming level 24

Xiuying level 24

Kai level 24

Qixuan level 24

Chunying Level 24

Haocun level 23

Jingmi level 23

Kangjian level 23

Nuan Level 23.

Semua diangkat dari Tingkat Kultivasi dan tingkat Pemahaman dan kemampuan lain yang mereka miliki.

Sedangkan beberapa murid Lain ditugaskan untuk membantu para Tetua sesuai kemampuan mereka dan untuk menjaga Keamanan Wilayah Sekte Lemba Persik.

Ryu juga mempersilahkan mereka mengambil Sumber Daya melalui Dong Shen agar mempercepat Perkembangan tingkat Kultivasi

Disamping itu Ryu memberikan Semua Senjata yang dia curi di Sekte Awan Hitam juga semua Kitab yang dia Miliki kecuali Kitab Dewa Racun, Kitab Teknik Kontrak Jiwa, Kitab Pemberian Pencuri Gila dan 3 Kitab Alkemis.

Setelah membagi semua tugas, Ryu meminta untuk undur diri kembali Ke Kamarnya yang diikuti Huli Yue.

" Baiklah semuanya... Kurasa dalam Pembagian tugas semua selesai, Sekarang kita harus mencari Tukang Kayu untuk membuka Hutan yang ada disana."Lin Feng menunjuk Sebuah Bukit. " dan Tukang bangunan untuk membuat beberapa Bangunan dari setiap Devisi , Guru, dan untuk murid Baru nantinya" ucap Lin Feng

" Mohon maaf Sebelumnya Paktriak. Jika untuk Membuka Hutan, serahkan saja pada kami" Jianheng bersuara.

Mendengar ucapan tersebut, Lin Feng menatap Liu Meng yang memberi isyarat setuju dengan Anggukan.

" Baiklah Tetua Jiansheng. Mulai Besok kita akan mulai menatanya." Lin Feng masih ragu, namun memilih untuk Percaya.

" Paktriak Feng... Kurasa untuk tukang bangunan, nanti malam aku akan Bertemu dengan Kepala Desa. Kebetulan besok Saudagar Siao akan berkunjung ke desa ini untuk melakukan Perdagangan. Jadi Kurasa tidak masalah untuk tukang Bangunan." ucap Liu Meng

" Baiklah Tetua Meng." ucap Lin Feng.

" Untuk sekarang kita sudahi Pertemuan Kita. Besok pagi kita lihat Kondisi". Lin Feng menutup pertemuan.

......................

Keesokan Pagi Semua telah kembali berkumpul di depan Rumah Liu Meng dengan penuh semangat.

" Paktriak, Ayah, Saudara Shen, dan Semuanya... Kami Pamit." Ryu dan Huli Yue berpamitan kepada mereka lalu melangkahkan kaki melakukan perjalanan.

" Baiklah Semuanya... Sekarang kita akan membuka Hutan di Gunung itu! " Lin Feng menunjuk ke Arah Gunung yang tidak jauh dari Kediaman Liu Meng.

" Baik Paktriak!" Semua mengangkat Kapak Besar, seperti mau berperang.

Tidak menunggu lama, terdengar Gema menyebar dimana-mana dari Bunyi Kapak yang sedang menebang Kayu.

Baru saja Beberapa menit, Kini terlihat Ratusan Kayu sudah banyak yang Tumbang. Bahkan Para Wanita pun seakan tidak mau kalah dari Kaum Pria.

Kejadian tersebut tentu saja membuat Lin Feng dan Dong Shen Membulatkan mata saling Berpandangan.

" Jika seperti ini, Tidak lama Gunung ini akan menjadi Hutan Gundul" Gumam Lin Feng.

" Paktriak Feng sepertinya kita Harus membeli Kapak" Dong Shen seakan tidak mau kalah.

Setelah mencapai Pertengahan Gunung, Kini Terlihat Kelompok Besar berjumlah Ratusan Siluman ular Sedang menuruni Gunung merasa terusik akibat Suara Keras akibat Bunyi Kapak dari Anggota Sekte Lembah Persik.

" Siluman Ular Gunung" Lin Feng merasa Khawatir Karena melihat Tersebut sangat banyak Rata-rata Berusia Ratusan Tahun Tingkat Raja.

" Paktriak Feng... Apa yang harus kita lakukan? Siluman ular ini terlalu banyak" Dong Shen merasa Khawatir.

" Tetua Jianheng. Bagaimana jika kita taruhan siapa yang paling banyak membunuh Siluman Ular itu." Tianba telah siap posisi bertarung

" Tetuan Tianba.. Kau kan Wanita. tentu akan kamu akan kalah" Jianheng juga Posisi siap bertarung.

" Kalian jangan Lupakan Aku. kita lihat saja. Mari kita Bertaruh siapa yang paling banyak." ucap Jianying.

" SEMUA... SERRAAAANNGGH!!!" Seru Jianying

Bunyi Pertarungan kini terdengar berbagai tempat seperti terjadi sebuah Perperangan.

Meskipun Kalah dari segi Jumlah, Namun dari Kubu Tetua Jianying lah yang berada di Atas Angin yang seakan menikmati Pertarungan tersebut

Tidak ingin ketinggalan, Liu Meng pun berlari langsung memasuki area Pertarungan, karena dia Fikir agar lebih cepat selesai.

" Ternyata Orang Desa disini banyak menyimpan Monster." Lin Feng yang niatnya ingin membantu, kini hanya menonton sambil mengukur kemampuan Anggota Sekte Bawahannya.

Setelah beberapa Saat pertarungan telah selesai tanpa sisa, merekapun mengumpulkan Inti Roh tersebut lalu mengumpul bangkainya untuk persediaan makanan.

......................

Di perjalanan, Ryu dan Huli Yue telah berada di sebuah Desa yang terlihat cukup ramai.

Merasa sudah kelelahan, mereka berniat untuk mencari sebuah Penginapan untuk memulihkan Tenaga.

Saat mencapai di sebuah penginapan, ada beberapa Orang yang mencurigakan yang sedang menatap Ryu. Merasakan hal itu, Ryu mengabaikan lalu menuju meja kasir dimana ada pelayan wanita.

" Pelayan apa ada kamar Kosong?" tanya Ryu.

" Ada Tuan.... Harganya 300 Koin Perunggu" ucap Pelayan wanita.

" Aku Pesan 1" Ryu memberikan 300 Koin Perunggu.

" Silahkan Tuan " Pelayan Wanita membawa mereka menuju kamar.

tidak beberapa lama " Ini Tuan kamarnya. " Pelayan menunjukkan.

" Pelayan aku memesan beberapa Makanan Terbaik disini. Apa itu cukup?" Ryu memberi 500 Koin Perunggu.

" Cukup Tuan... Saya akan mengambilnya. " Pelayan Wanita langsung menuju ke arah dapur.

" Ka Ryu... untuk saat ini, kemana tujuan kita?" tanya Huli Yue.

"Kita harus menyelidiki pergerakan dari Klan Xin dan Kerajaan Nukkan terlebih dulu." jawab Ryu.

" Kurasa begitu... bukankah seharusnya kita bertanya pada beberapa Orang yang sedang makan diluar tadi? " ucap Huli Yue.

" Kamu benar. Tapi untuk sekarang bukan waktu yang tepat." ucap Ryu.

" Permisi Tuan... Ini Pesanannya!" Pelayan Wanita menuju ke arah meja tidak jauh dari Ryu dan Huli Yue sedang duduk.

" Silahkan dinikmati Tuan!" Pelayan melirik Ke Arah Ryu lalu meninggalkan tempat itu dan menutup Pintu.

" Sekarang kita makan dulu, baru istirahat" Ryu menuju meja makan.

1
Rudy Rustandi
/Good//Good//Good/
Rudy Rustandi
💪💪💪👍👍👍🙏🙏🙏🙏
Rudy Rustandi
💪💪💪💪👍👍👍👍🙏🙏🙏🙏
Rudy Rustandi
💪💪💪💪👍👍👍👍🙏🙏🙏🙏🙏
Eko Setyawan
👍👍
Stive L
dewa budjana
Arif Arta
yes
Rudy Rustandi
👍👍👍👍
Qim
kenapa Ping er..??
Qim
nice👍👍
Muhamad Yasri
sip👍🏼
Muhamad Yasri
sip💦💦💦
Raden Hanafi
pendekar yang tidak sayang anak
Raden Hanafi
acara makan bersama tapi hanya bersama istri tanpa anaknya
Arif Arta
Luar biasa
Qim
sebanyak itu kenapa TDK di tundukkan dan jadikan pasukan
Qim
bakal tunduk di ranjang neh
Muhamad Yasri
ya cuma sampe tingkat 7, di sini ud sampe 19
Qim
mending 3 org per tim..🤭

kan 21 org
Qim
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!