NovelToon NovelToon
Ugh ... My Aggressive Bos!

Ugh ... My Aggressive Bos!

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Kantor
Popularitas:252.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sheninna Shen

"Hangatkan tubuhku. Only one night."

Sebuah kalimat yang mengubah seluruh kehidupan Leon dan Bianca yang bertemu di Paris secara kebetulan.

Pertemuan singkat yang awalnya sebatas di Paris saja, siapa sangka berlanjut hingga saat keduanya kembali ke Indonesia.

Keduanya dipersatukan dengan status yang berbeda. Atasan dan bawahan. Hal tersebut membuat Leon memanfaatkan wewenangnya untuk bertindak dan bertingkah agresif kepada Bianca yang diam-diam telah mencuri ciuman pertamanya di Paris.

🫧🫧🫧

Halo semua! Ini novel terbaru Kak Shen. Yuk kepoin! 💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sheninna Shen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jangan Bertemu Dengannya!

...“Jangan bertemu dengannya! Aku yang akan membereskan hubunganmu dengan sampah itu.” – Leonidas Salvatore...

Guyuran hujan masih membasahi bumi meski waktu telah menunjukkan pukul 7 pagi. Padahal, saat itu sudah saatnya mentari memberikan kehangatan. Tapi ia terpaksa mengalah karena hujan yang masih setia menitikkan buliran airnya.

Suhu ruangan yang dingin karena AC, semakin dibuat dingin karena di luar sana masih hujan. Terlebih lagi Leon dan Bianca saat itu berada di dalam selimut tanpa mengenakan sehelai pakaianpun yang membaluti tubuh mereka.

Leon membuka matanya untuk memastikan yang ada di pelukannya saat ini adalah Bianca, bukan bantal. Dan kekhawatirannya pun sirna saat melihat tubuh mulus gadis itu tertutup separas dada. Ia bergegas mendekatkan tubuhnya ke tubuh Bianca yang saat itu sedang terbaring membelakanginya. Kemudian tangannya yang semula berada di atas selimut, kini ia masukkan ke dalam selimut untuk memeluk tubuh gadis itu dari belakang. Ia memejamkan matanya dan membiarkan kulit mereka bersentuhan.

“I love this moment,” lirih Leon dalam hati sembari tersenyum dengan sangat bahagia.

Namun, baru saja ia ingin memejamkan matanya, ia tersadar dan kembali membuka matanya secara paksa.

“Sial! Dia pasti lapar karena melewatkan makan malam!” umpat Leon dalam hati sembari menepuk jidatnya. Ia sampai melupakan makan malam karena menikmati pergumulan mereka.

Tanpa berlama-lama, Leon pun bergegas bangun dan menyambar ponselnya yang ada di meja kecil sisi ranjang. Kemudian ia memesan sarapan di aplikasi online. Sembari menunggu pesanan onlinenya datang, ia kembali berbaring menyamping menghadap ke arah Bianca, namun dengan satu tangan yang menopang kepala.

Pria bermata biru itu menatap rambut coklat Bianca yang tergerai. Ia menyentuh rambut tersebut dan berniat ingin menciumnya. Namun gadis itu langsung mengubah posisi tidurnya dan memutar tubuhnya menghadap ke arah Leon.

“My Angel,” gumam Leon lirih sembari tersenyum.

Bulu mata yang lentik, hidung yang tak terlalu mancung tapi juga tak pesek, serta bibir yang mungil membuat wajah yang sedang terlelap itu terlihat menggemaskan. Ingin rasanya ia mencubit hidung yang mungil itu bahkan menggigitnya, tapi ia tak ingin gadis itu terjaga.

Meskipun Leon menahan diri untuk tak mengganggu gadis itu tidur, tapi entah kenapa jarinya tak bisa untuk tak menyentuh hidung itu. Sentuhan yang lembut tersebut memberikan sensasi geli pada Bianca yang sedang terlelap.

“Mhhh ….” Bianca menggaruk-garuk hidungnya karena merasa geli bercampur gatal.

Leon terkekeh pelan melihat tingkah menggemaskan tersebut. Kekehan kecil Leon membuat Bianca tersadar dan membuka matanya secara perlahan.

“Morning, Angel,” lirih Leon lembut sembari mengecup bibir Bianca.

Mata yang semula mengantuk mendadak segar. Bianca terbelalak kaget saat mengingat lagi kebodohannya malam tadi. Kebodohannya adalah mengikuti nafsunya dan menikmati pergumulan panas dengan atasannya untuk yang kedua kalinya.

Bianca refleks menarik selimut untuk menutupi wajahnya karena malu. Ia bersembunyi di dalam selimut. Namun itu adalah kesalahan yang fatal karena Leon juga berada di selimut yang sama dengannya.

“Kalau aku masuk ke dalam selimut … aku nggak yakin kita bisa sarapan pagi ini,” goda Leon sambil terkekeh penuh kepuasan.

“Atau … kamu belum puas dengan usahaku malam tadi? Hmm?”

“Leon!” rengek Bianca sambil membuka selimut dan mengeluarkan kepalanya saja. Tubuhnya masih terbungkus selimut.

“Malam tadi—”

“Apa? Hmm?” sela Leon sembari menaikkan kedua alisnya secara bersamaan, “malam tadi adalah kesalahan? Terus kamu mau melupakan semua itu?”

Bianca terdiam. Bibirnya benar-benar bungkam dengan ucapan Leon. Pasalnya, ia belum bisa menerima situasi saat ini. Jika ia menerima Leon padahal ia sendiri tak yakin sudah sepenuhnya melupakan masa lalu atau belum, yang ada hubungan itu akan kandas di tengah jalan. Bahkan … bisa saja ia menyakiti Leon karena keegoisannya.

“Leon ….”

“Mulai detik ini, kamu adalah wanitaku,” ucap Leon tanpa bertanya pendapat Bianca apakah gadis itu setuju atau tidak.

“Aku belum membereskan hubunganku dengan—”

“Aku yang akan membereskan hubunganmu dengan sampah itu.” Lagi-lagi Leon memotong pembicaraan Bianca. Ia ingin memiliki gadis itu seutuhnya. Bahkan jika bisa, ia ingin mengurung gadis itu di dalam sangkar dan membawanya ke manapun ia pergi.

Bianca terdiam. Hatinya dipenuhi kebimbangan. Ia menatap wajah Leon dengan seksama sambil berfikir, apa kekurangan pria itu? Sepertinya tak ada. Hal itu memang mengagumkan dan membuat siapapun ingin memilikinya. Tapi ia takut. Sesuatu yang berharga itu, biasanya membutuhkan pengorbanan ekstra untuk memilikinya. Lantas, bagaimana bisa ia merasa tenang memiliki pria itu tanpa hambatan apa-apa? Apa … rintangan itu akan ada di akhir kisah mereka?

“Haaa … membayangkan akhir kisah yang tak berakhir bahagia saja sudah membuatku ketakutan. Apalagi merasakannya langsung,” batin Bianca pilu.

“Bianca?” Leon membuyarkan lamunan Bianca sembari menyentuh lembut dan memegang pipi gadis itu. Meski mata gadis itu tertuju pada wajahnya, ia melihat mata itu menatap kosong ke arahnya. “Apa yang sedang kamu pikirkan?”

Bianca tersenyum getir. Ia begitu takut meraih pria di hadapannya saat ini. “Hubungan kita nggak akan berhasil.”

“Sebaiknya, kita lupakan saja. Ada banyak wanita yang lebih dariku di luar sana. Bahkan serasi denganmu daripada aku.”

“But I want you. Berapa kali harus ku katakan?” terang Leon bersungguh-sungguh sembari jempolnya bergerak mengusap lembut pipi Bianca.

Bianca menggigit bibirnya tanpa sadar.

Cup!

“Leon!” rengek Bianca sembari wajahnya mengkerut dengan bibir yang mencebik usai pria itu mencium bibirnya dengan gemas.

“Sudahku bilang jangan gigit bibir, hmm?”

Bianca hanya menghela nafas mendengar ucapan Leon. “Hari ini, biarkan aku menemui Rey.”

Mendengar permintaan Bianca, wajah yang semula berseri-seri mendadak suram. Seperti pagi yang cerah mendadak digantikan dengan cuaca pagi yang mendung.

“Ngapain?” tanya Leon tak senang, “dengerin penjelasan dia, terus kamu kasih kesempatan buat dia dan kalian balikan? Melanjutkan pernikahan? Terus aku disingkarkan?”

Belum sempat Leon mendengarkan jawaban Bianca, ponselnya mendadak berbunyi. Pesanan onlinenya tadi sudah tiba dan ia harus menjemputnya ke lobby.

Cup!

Leon mendaratkan kecupan hangat ke dahi Bianca meskipun ia masih kesal. “Pokoknya jangan bertemu dengan sampah itu!”

“Aku ke bawah sebentar untuk mengambil sarapan kita.” Leon duduk dari tidurnya. Kemudian ia menuju sisi ranjang untuk menuju kamar mandi dengan tubuh yang tak berbusana itu.

Bianca tak sempat merespon ucapan Leon karena matanya mendadak terbelalak melihat tubuh Leon yang tak tertutup apa-apa itu. Bahkan, benda yang memberikannya kenikmatan malam tadi masih terlihat kokoh menggantung di bawah sana. Apa karena cuaca dingin? Atau … karena ada dia di samping pria itu dengan tubuh yang juga tak berbusana?

“Ugh! Dasar nggak tau malu!” gerutu Bianca pelan sambil menyembunyikan tubuhnya ke dalam selimut karena tak ingin terlalu lama menatap benda milik pria itu.

...🫧🫧🫧...

...BERSAMBUNG…...

1
Andriyati
bodoh aja terus
Karolina Amul
terima kasih thor untuk karya nya
semangat terus🥰💪
Rabiatul Addawiyah
Trims thor utk novelnya
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Rabiatul Addawiyah
nikmati hasil perbuatanmu jalang
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor..
Rita
alhamdulillah
Rita
bos e ngerti asisten nya Jones mknya dicariin jodoh🤭
Rita
😂😂😂😂😂😅bos semena2
Rita
nasib dan takdir mu ditangan othor
Rita
coba aja klo berani
Rita
tuh ditegesin
Rita
ngarep
Rita
tergantung mood
Rita
sabar bang sabar hadeuh br ketok palu jd curiga ketok palu apa ketok kepala
Rita
hmmmmmm
Rita
tuh pilihan mu
Rita
nyicil Rein hmmmm
Sheninna Shen: nyicil sekalian icip 🤣
total 1 replies
Rita
wahhh alhamdulillah bisa lanjut lg
Sheninna Shen: hihihi. makasi udah setia 🥰
total 1 replies
Rita
lupa ceritanya pas baca yg sebelumnya oalahhhh
Sheninna Shen: maaf ya kakak :(
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!