Pertarungan, pertumpahan darah, air mata, itu adalah peristiwa yang biasa terjadi di dunia kultivator.
Dunia kacau oleh perang setelah Kaisar Manusia menghilang dalam waktu yang sangat lama.
Suatu waktu, sebuah meteor melesat ke arah sebuah dunia di sudut Alam Semesta.
Lin Yan, bayi yang terjatuh dari langit dan ditemukan oleh pasangan tua yang sedang mengembara.
Takdir apa yang akan membawanya?
Dari mana asalnya?
Siapa yang mengirimnya?
Semua itu adalah misteri untuk sosok Lin Yan.
Dengan tombak ditangannya, Lin Yan akan memulai jalannya mencapai puncak, mencari identitas sejatinya serta mengukir namanya dengan gelar, Raja Naga.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeaLova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 26 - Anggota Klan Yi
Kelompok yang ingin merampok Lin Yan terkejut dengan kata-kata yang tampak sangat arogan seperti itu. Apakah anak ini bodoh? Dengan jumlah kami, apakah dia berpikir bisa melawan?
Suasana menjadi hening karena semua dari mereka tidak tau harus merespon seperti apa. Ini pertama kalinya bagi para kultivator tersebut melihat murid pelantara luar yang tidak takut melawan banyak kultivator seorang diri.
“Apakah otakmu sudah rusak?” salah satu dari mereka bertanya dengan nada heran.
“Hei Yi Zong, apakah anak ini bercanda dengan kita?” satu pemuda lagi bertanya kepada pria yang berada paling depan.
Pria bernama Yi Zong adalah yang terkuat dari mereka dengan basis kultivasi tingkat Houtian tahap kedelapan. Tidak akan lama lagi baginya untuk mengikuti ujian masuk menjadi murid pelantara dalam. Semua rekannya menghormatinya karena kekuatannya, juga tentu saja karena dirinya berasal dari klan Yi yang lumayan kuat.
“Yi Zong?” pikiran Lin Yan melayang saat matanya menyipit dan mengingat sesuatu.
“Oh.. tuan muda arogan sebelumnya berasal dari klan Yi.” batin Lin Yan. Ia kini memiliki alasan lebih tinggi untuk membunuhnya.
Dengan tatapan merendahkan, Yi Zong hanya menatap ke arah Lin Yan. Ia tidak membalas pertanyaan rekannya. Ia tidak mengenali identitas Lin Yan, jika saja ia tau, ia pasti akan segera bergerak untuk melawan dan berusaha untuk membunuhnya dengan segala cara.
Sebelum ada yang berbicara, suara seseorang terdengar di sekitar mereka.
“Apakah kalian ingin menggertak murid baru? Ha-ha-ha, aku tidak tau bahwa kau akan terjatuh serendah itu, Yi Zong!”
Wajah Yi Zong jelek mendengarnya. Tentu ia mengenali suara siapa yang menghinanya.
“Ye Quan..!” Yi Zong ingin sekali meremukkan kepala pria yang baru saja tiba bersama dengan regunya.
“Apakah kau ingin bertarung? Kebetulan sekali bahwa aku ingin menyelesaikan perselisihan kita sebelumnya. Apa kau ingin bertarung sekarang atau seperti yang telah kita sepakati?” pria botak bernama Ye Quan menyeringai karena ia mencari kesempatan untuk menjatuhkan Yi Zong. Mereka berdua termasuk dalam daftar sepuluh besar murid pelantara luar.
Untuk mengurangi saingan, Ye Quan tentu tidak akan membuang kesempatan menjatuhkan Yi Zong yang juga merupakan musuh. Tidak hanya secara pribadi, tetapi kedua klan mereka memang berselisih sejak lama.
Ye Quan melirik sekilas ke arah Lin Yan. Ia tidak tertarik dengan Singa Berekor Tombak karena ia tidak mengambil misi itu. Juga, untuk inti binatang roh pun ia tidak tertarik karena ia tidak kekurangan koin emas untuk membeli inti binatang roh.
Karena kehadiran Ye Quan, tentu saja Yi Zong tidak akan membuat kesalahan yang membuat namanya tercemar di pelantara luar.
“Ayo pergi! Dan untukmu bocah, berhati-hatilah!” Yi Zong memberi perintah kepada regunya dan langsung pergi dari tempat itu. Bukan saatnya untuk berurusan dengan Ye Quan saat ini. Ia lebih memilih waktu yang telah disepakati.
Karena kelompok Yi Zong telah pergi, Ye Quan melihat kembali ke arah Lin Yan. “Kau sungguh berani memprovokasi anak itu. Apakah kau tertarik bergabung denganku?”
“Tidak.” jawab Lin Yan lurus.
“Dasar bocah sialan! Apa kau tidak mengenal siapa ketua Ye Quan?” salah satu anggota Ye Quan marah mendengar penolakan Lin Yan.
“Aku tidak ingin bergabung dengan siapapun.” lanjut Lin Yan.
“Oh?” alis Ye Quan terangkat sedikit. Awalnya ia tertarik dengan Lin Yan tetapi kini ia kehilangan minat karena tampaknya Lin Yan seperti serigala penyendiri.
“Lakukan sesukamu. Aku tidak akan mencoba memaksa seseorang seperti bocah Yi Zong itu. Ayo pergi.” Ye Quan langsung berbalik karena terlalu malas membujuk seseorang.
Semua anggota Ye Quan mendengus sedikit ke arah Lin Yan dan langsung mengikuti pemimpin mereka.
Melihat semua kelompok telah pergi, Lin Yan mengangkat bahunya lalu mulai mengeluarkan inti bintang roh dan menyimpan mayat Singa Berekor Tombak. Tentu saja ia tidak akan menyia-nyiakan daging binatang roh yang sangat lezat. Daging binatang roh adalah makanan favoritnya sejak ia kecil.
Setelah membereskan semuanya, Lin Yan pun langsung bergerak pergi kembali ke sekte Naga Langit.
Beberapa jam kemudian, Lin Yan tiba di gerbang masuk. Hari sudah gelap saat ini dan ia tidak langsung melaporkan hasil misi kelas C yang ia ambil. Ia kembali ke kediamannya dan berisitirahat. Untuk Jamur Bumi, ia belum mengkonsumsinya, Lin Yan berencana untuk menggunakannya setelah semua tugasnya selesai.
Keesokan harinya, Lin Yan membersihkan gedung yang menjadi hukumnya. Setelah itu, ia pergi ke tempat pendaftaran misi sebelumnya untuk menyerahkan permintaan misi.
“Oh? Aku tidak menyangka bahwa kau akan menyelesaikan misi ini seorang diri.” Tetua wanita itu sedikit terkejut. Setelah itu ia langsung memproses penyelesaian misi.
“Di dalam token identitas milikmu sudah tercatat jumlah poin merit. Poin merit bisa digunakan untuk membeli senjata, buku keterampilan dan sebagainya. Poin merit milikmu tidak akan bisa diambil oleh orang lain. Hanya dengan pertaruhan yang sah poin merit bisa di transfer kepada token lainnya.” Tetua wanita itu menjelaskan.
“Taruhan?” Lin Yan bingung dan tidak tau apa maksudnya.
“Di sekte Naga Langit, ada sebuah arena pertarungan. Biasanya di tempat itu akan ada tempat khusus untuk mempertaruhkan poin merit. Kenapa sekte Naga Langit mengijinkan hal seperti itu, tentu saja jawabannya agar murid bisa mengambil banyak poin merit. Ini adalah tentang keberanian untuk mempertaruhkan sesuatu. Dan arena yang aku sebutkan adalah tempat para murid untuk menantang murid lainnya karena pertarungan tidak diizinkan di sekte. Hanya di arena, pertarungan bisa dilakukan untuk sesama murid.” ujar Tetua wanita secara perlahan.
“Oh?” Lin Yan sedikit tertarik mendengarnya. Ia sebelumnya bertugas untuk membersihkan bangunan tetapi tidak untuk arena yang dikatakan oleh Tetua wanita itu.
Lin Yan mengangguk kecil dengan informasi itu. Ia pun pergi dari tempat itu menuju ke kediamannya. Ia ingin berkultivasi saat ini untuk mencoba menerobos tahap selanjutnya.
Sesampainya di kediamannya, Lin Yan berpikir beberapa hal. “Aku memiliki Jamur Bumi sebanyak tujuh. Aku pasti akan bisa menerobos tahap selanjutnya. Tetapi..”
Lin Yan mengeluarkan inti binatang roh Singa Berekor Tombak. Ini adalah inti binatang roh kelas 2. Jumlah energi yang terkandung di dalamnya juga sangat besar.
“Apakah tubuhku mampu menahannya?” Lin Yan bergumam saat menatap inti binatang roh di tangannya. Karena tidak mau mengambil resiko, ia pun akhirnya memutuskan untuk mengkonsumsi Jamur Bumi terlebih dahulu.
Lalu Lin Yan pun mulai berkultivasi untuk meningkatkan dirinya. Ia paham bahwa melawan murid sepuluh besar di pelantara luar tidak mungkin menang. Ia juga sadar mungkin bukan hanya ada sepuluh murid kuat di pelantara luar.
Paling tidak jumlah mereka yang lebih kuat darinya mencapai angka ratusan. Lin Yan tidak kecewa sama sekali. Ia tidak berharap terlalu banyak untuk menjadi yang terkuat karena ia baru beberapa hari masuk ke sekte Naga Langit. Jika saja ia sudah berada di tempat itu paling tidak setengah tahun, ia akan yakin mengklaim menjadi salah satu murid terkuat.