Clarissa gadis gendut yang baik hati dan berkeluarga konglomerat. Nasib nya malang harus menikah dengan Kendrick Emilio Raymond karna terpaksa sebab kesalah pahaman. Mereka sama-sama dari keluarga kaya dan terpandang. Setelah pernikahan itu Kendrick bersikap dingin dan cuek, tak menganggap Clarissa sama sekali.
Bagaimana cerita mereka selanjutnya? Apakah Clarissa bisa bertahan atau akan menyerah?
Cus langsung meluncur ke cerita mereka yuk🤭 Jangan lupa LIKE, VOTE, BERI RATING TERBAIK, SHARE, AND KOMENAN Kalian author tunggu 😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IMEILDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 23 #Hati Clarissa
Selesai makan Clarissa langsung pergi menuju kamar Lavina. Ia ingin menenangkan hati adik iparnya agar dia tidak salah paham dengan kakaknya sendiri. Clari tau jika Lavina ingin membelanya namun itu malah membuat pertengkaran diantara mereka berdua. Yang Clarissa mau hanyalah keharmonisan dalam keluarganya bukan malah pertengkaran.
Sampai didepan pintu kamar Lavina, Clarissa langsung mengetuknya dan memanggil nama Lavina agar adiknya itu keluar.
Tok.....Tok.....
"Lavina......?"
Beberapa kali Clarissa mengetuk pintu kamar Lavina. Tapi tak ada jawaban sampai akhirnya kamar terbuka. Memperlihatkan wajah Lavina yang cantik. Clarissa tersenyum ke arah Lavina dan meminta adik iparnya untuk ikut dengannya.
"Ayo ikut kakak sebentar ke taman belakang" ucap Clarissa sambil menggandeng tangan Lavina.
"Iya kak...." jawab Lavina lalu mengikuti Clarissa ke taman belakang rumah mereka.
Disana mereka duduk berdua. Lavina bingung kenapa kakak iparnya mengajak ke taman belakang. Apa ada hal penting yang ingin dibicarakan? Entah lah Clarissa ingin mengatakan apa. Lavina menunggu Clarissa untuk bicara.
"Kenapa kak Clari mengajakku kemari?" tanya Lavina yang penasaran.
"Aku hanya ingin bilang sama kamu Vi, tolong jangan marahi mas Ken." ucap Clarissa penuh permohonan.
"Kak, masak iya sih aku harus diem liat kak Kendrick seperti itu. Kalau mama sama papa tau pasti juga marah, harusnya kak Ken itu bisa menghargai kakak sedikit saja. Yaa aku tau pernikahan ini terjadi bukan kemauan kalian. Tapi gak seharusnya ka Ken seperti itu" ucap Lavina sebal.
"Ini sudah jalan nya dari Tuhan, mana bisa aku mengelak Vi. Yang hanya bisa aku lakukak adalah menerimanya dengan ikhlas dan sabar" ujar Clarissa.
"Tapi kak, dia itu gak bisa memperlakukam kak Clari dengan baik. Kasih kek perhatian sedikit gak malah dicuekin terus begini. Aku tau pasti kak Clari gak nyaman dengan sikap dia yang kek gitu" Lavina sangat kesal jika membayangkan kakaknya sendiri malah bersikap acuh tak acuh dengan kakak iparnya.
"Nyaman atau tidaknya aku juga gak tau Vi. Semua ini hanya perkara menunggu waktu dimana senyuman lebar akan terus terukir di bibirnya. Hati nya sekarang masih terluka Lavi, aku bisa mengerti itu dan tidak mudah untuk menyembuhkannya" ucap Clarissa tatapannya menghadap ke depan.
Lavina masih mendengarkan Clarissa berbicara sampai selesai. Dia ingin mencerna setiap ucapan dari Clarissa yang menurutnya itu adalah isi hati Clari sekarang.
"Aku ingin menyembuhkan lukanya dengan caraku sendiri. Walau pun nanti setelah luka itu sembuh dan hatinya tak terisi namaku, aku akan pergi dan biarkan dia memiliu cintanya sendiri. Walau pun berat dan butuh pengorbanan dulu untuk menggapai itu semua." Clarissa tersenyum tapi tatapannya tetap lurua ke depan sedikit menunduk.
"Kalau kak Clari tidak sanggup, kakak boleh kok cukup disini. Aku gak mau melihat kak Clari terus tersakiti." sahut Lavina yang sudah menggap Clarissa sebagai kakak kandungnya sendiri.
Clarissa tersenyum kini tatapannya beralih ke Lavina. "Gak Vi, ini belum selesai.......Hatinya keras seperti batu maka dari itu aku ingin menjadi air yang terus menetes dalam hatinya agar bisa lebur seiring berjalannya waktu dengan kelembutan bukan dengan paksaan. Kalau aku memukul batu itu langsung dan pecah berserakan itu akan langsung mematahkan perasaannya, memukul satu kali dan langsung hancur......Tidak!! Biarkan aku menjadi air yang akan memberikan kesejukam dalam hatinya dan meleburkan perlahan sampai luluh."
Ucapan Clarissa penuh makna yang membuat Lavina terharu dan bulir bening terselip dipelopak matanya. Ia langsung menyerka agar tidak dilihat oleh Clarissa. Dia sangat bangga dengan kakak iparnya yang mau sabar dan menerima sikap Kendrick yang dingin. Pasti terus kena tekanan batin tiap hari kalau di cuekin begitu.
"Kamu lihat durian, jika ingin merasakan buahnya yang lezat itu harus berjuang dengan kulit yang penuh dengan duri. Jika menusuk kulit pasti sakit, nah seperti itulah. Aku ingin mendapatkan manis dari sikapnya tapi aku harus berjuang dengan duri-duri yang menyakitkan tapi dibelakang itu ada sebuah hikmah dari jeri payah kesabaran" ucap Clarissa yang begitu menusuk hati. Harus berjuang untuk mendapatkan cinta yang di inginkan dan harus melewati kesabaran yang begitu besar.
Walau pun cinta itu yang seharusnya Clarissa dapatkan tanpa perlu harus berjuang dulu tapi keadaan memaksanya untuk berkorban sebelum mendapat manisnya cinta.
"Aku akan terus mendukung apapun keputusanmu kak. Aku yakin kak Clari wanita yang kuat, walau pun badai menerjang pun keteguhan hati bisa melawatinya. Kalau aku mungkin tidak akan sekuat kamu kak dan tidak sesabar hatimu. Aku percaya suatu saat kak Ken akan membuka hatinya untuk kakak." ucap Lavina yang sudah tidak bisa menahan rasa harunya. Ia langsung memeluk Clarissa dengan erat.
Air matanya tumpah disana saat mendengar curahan hati dari Clarissa. Padahal yang seharusnya menangis adalah Clarissa bukan dirinya, namun kekuatan hati Clarissa mampu memotivasi Lavina agar bisa menjadi wanita kuat seperti dia yang tidak gampang menyerah dan kesabarannya luar biasa.
🌴
🌴
🌴
Clarissa kembali ke dalam kamar setelah tadi berbicara dengan Lavina. Dia melihat Kendrick sedang berkutat dengan laptopnya yang ada dipangkuannya. Jarang-jarang Clari berbicara dengan suaminya itu.
Dilihatnya wajah Kendrick yang tampan. Kulitnya putih dna hidungnya mancung. Siapa sih yang gak terkesima dan jatuh hati melihat ketampanan pria yang seperti itu. Cewek-cewek saja pada ngejar tapu sayang dia sudah beristri.
Kendrick sadar kalau dari tadi dipandangi terus oleh Clarissa. Tatapan itu tak dihiraukan olehnya dan pandangannya terus tertuju pada laptopnya.
Tiba-tiba.
Clarissa mendekati Kendrick dan duduk di ranjang empuk miliknya. Fokusnya beralih kepada Clarissa yang sudah duduk ditepi ranjang. Senyuman yang manis dipancarkan oleh Clari ke arah Ken.
"Mau apa kamu duduk diranjangku" ketus Kendrick yang tak suka.
"Apa aku salah? Ini juga kamarku sekarang. Kita sudah menjadi suami istri, apa salahnya kalau aku ingin sedekar duduk disini." entah ucapan dari mana yang dilontarkan oleh Clarissa.
"Ini tempat tidurku.....sana minggir ganggu saja, kamu itu mengganggu konsentrasiku." ujar Kendrick menunjukkan kekesalannya.
"Aku cuma ingin nemenin kamu saja kok. Jangan marah-marah nanti lekas tua" ucap Clarissa sambil tertawa lirih.
"Ck....gak ada yang lucu, ngapain tertawa. Dasar sinting" umpat Kendrick yang kesal.
Karna kesal Kendrick membawa laptopnya ke balkon kamarnya untuk mencari udara segar sambil mengembalikan konsentrasinua.
Clarissa juga ikut ke balkon menemani Kendrick walau pun sudah dilarang. Dia membawa alat yang biasa digunakannya untuk mendesain.
Tanpa persetujuan dari Kendrick dia lansung duduk disampingnya. Kendrick semakin dibuat kesal oleh Clarissa. Niat untuk konsentrasi mengerjakan pekerjaannya malah buyar karna terganggu oleh Clarissa.
"Tenang lah, aku tidak akan menganggu. Aku cuma ingin meneruskan tugasku" Clari menunjukkan alat tulisnya.
Kendrick mendengus kesal dan membiarkan Clarissa menemaninya dibalkon. Itu memang sudah kesukaan Clarissa disana. Tempat untuknya mencari inspirasi dan curhat melewati diary nya. Malam yang indah penuh taburan bintang. Mereka berdua tengah asik dengan pekerjaannya sendiri.
"Kamu mau mendengar ceritaku gak? Aku pengen cerita kalau kamu gak keberatan" ucap Clarissa sambil terus berkutat dengan kegiatannya.
"Hmm" Kendrick hanya berdehem saja menanggapi ucapan Clarissa tanpa menoleh.
"Dulu keinginan terbesarku adalah untuk membahagiakan kedua orang tuaku. Tapi sepertinya mimpi itu tak bisa terwujud, ya mungkin bisa sih kalau aku berusaha. Rasanya sulit untuk dikenal mereka semua, keluargaku orang terpandang tapi bukan aku yang mereka kenal." Clari menghembuskan nafasnya kasar.
"Kadang aku ingin seperti kak Faero yang bisa dikenal banyak orang. Namun aku berpikir lagi, untuk apa dikenal banyak orang kalau mereka hanya memandangku karna harta. Yang aku cari adalah orang yang bisa melihat dan memandangku dari hatinya bukan dari harta mau pun fisik." lanjut Clari dari lubuk hatinya sambil memandangkan keindahan langit malam.
"Kamu tau mas......Bintang itu sangat indah tapi sulit untuk aku jangkau, letaknya sangat jauh sekali. Sama seperti sekarang, aku ingin mendapatkan hatinya tapi sangat sulit dan jauh untuk aku raih." tambah Clarissa, matanya tertuju pada bintang yang memancar dilangit.
Kendrick yang tadinya fokus ke laptopnya kini beralih melihat Clarissa yang sedang menatap bintang-bintang dilangit. Tatapannya tak bisa ditebak saat melihat istrinya seperti sedang curhat tentang isi hatinya sekarang.
"Siapa yang kamu maksud?" tanya Kendrick tiba-tiba. Entah perkataan dari mana sehingga dia bisa bertanya seperti itu.
Clarissa langsung menoleh ke arah Kendrick sambil tersenyum manis. Senyumannya menenagkan hati setiap orang yang melihatnya. Mata yang teduh dan lentik membuat siapa pun kagum saat memandang.
"Dia ada didepanku sekarang" ucap Clari, tatapannya terus tertuju pada Ken.
Beberapa detik mereka saling bertatap muka dan beradu mata.
"Apakah kamu tidak bisa merasakan apa yang aku rasakan sekarang mas?" tanya Clari kepada Ken.
Kendrick langsung memalingkan wajahnya ke samping dan buru-buru membereskan laptopnya.
"Tidak!!" jawaban yang singkat dari mulut Ken.
"Tidur sana sudah malam!" ucap Ken lalu pergi meninggalkan Clari sendiri yang masih duduk mematung melihat dirinya berjalan masuk.
"Hatimu belum terbuka, oleh karna itu kamu tidak bisa merasakannya. Sampai kapan kamu akan seperti ini mas!" gumam Clarissa lirih lalu membereskan semuanya dan ikut masuk ke dalam.
KLO BISA BUAT JUGA TUH KISAH NYA CHERA SPUPU CLARISSA