NovelToon NovelToon
Khianat Cinta

Khianat Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:500.3k
Nilai: 5
Nama Author: nurselah

Samara wanita yang bergelar Sarjana Ekonomi, terpaksa menjadi seorang pembantu, karena ia tidak bisa meninggalkan ketiga buah hatinya yang masih kecil. Samara mau melakukan pekerjaan apapun yang penting halal, dan ia juga bekerja keras demi menghidupi, kondisi keuangan suaminya yang sedang berada di bawah.

Akan tetapi pekerjaannya saat ini.
Bisa mengetahui kebohongan yang selama ini suaminya tutupi.

Suami yang selama ini ia cintai, telah berkhianat dan membagikan rasa cintanya kepada perempuan lain.

Akankah Samara bertahan dengan suaminya, atau memilih mengakhiri rumah tangganya, yang sudah berjalan selama 10 tahun......???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurselah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 Dobel POV Linda dan Arsyaka

POV Linda Mamanya Chelsea.

Pertemuanku dengan kekasihnya Chelsea, membuat aku ingin memperkenalkan lelaki pilihan putriku itu, ke teman-teman arisanku yang diadakan di rumah ibu Prita.

Akan tetapi saat aku masuk ke dalam rumah ibu Prita, membuat aku mengetahui! Kalau lelaki yang di cintai oleh putriku adalah anaknya jeng Retno teman arisanku. Aku sedikit mengetahui! Kalau anaknya jeng Retno itu, sudah mempunyai istri dan anak. Awalnya aku merestui hubungan Chelsea dengan Arsyaka, tapi untuk sekarang ini sepertinya tidak.

Saat teman-teman arisan menanyakan aku yang akan berbesan dengan jeng Retno, aku dan jeng Retno sama-sama diam. Tapi putriku Chelsea malah membenarkan pertanyaannya, ingin rasanya aku menarik tangan Chelsea dan mengajaknya pergi dari rumah ibu Prita. Tapi itu tidak bisa aku lakukan, karena putriku telah mengatakan pada teman-teman arisanku. Kalau dia akan menikah dengan putranya jeng Retno.

Dan yang membuat aku semakin kesal, jeng Retno mengundang ibu-ibu arisan ke acara pernikahan putriku dan putranya. Tanpa bertanya kepadaku terlebih dahulu, apalagi dia mengatakan akan menikahkan putranya dan putriku di pulau Dewata Bali.

Aku hanya mengiyakan ucapan dari Chelsea dan jeng Retno, biar nanti aku bahas ini semuanya dengan Chelsea di rumah.

Saat aku dan Chelsea pulang ke rumah, aku langsung bertanya kepada Chelsea. "Kamu serius mau menikah dengan lelaki yang sudah memiliki istri dan anak?"

"Iya Mah, karena.... Aku... Sedang hamil anaknya Mas Arsyaka," ucapan Chelsea membuat aku kaget.

"Kenapa kamu mau tidur dengan lelaki yang belum menjadi suamimu?" tanyaku geram dengan kekakuan putriku ini. Pantas saja, dia bisa mendapatkan perhiasan dan mobil baru ternyata.....

"Aku mencintainya Mah. Apalagi Mas Arsyaka selalu memberikan apa yang aku mau, dan mama tahu sendirilah. Sekarang ini uang bulanan yang papa berikan tidak banyak," jawabnya. Ini semua gara-gara Mas Rasyid memberikan uang bulanan yang sedikit, jadinya putriku seperti ini.

Kalau Chelsea sudah hamil seperti ini, mau tidak mau. Aku harus merestui hubungan mereka berdua, dan meminta Mas Rasyid suamiku. Untuk menikahkan Chelsea secepatnya. Agar kehamilan Chelsea tidak membuat curiga suamiku, karena Chelsea sudah menikah.

Dan beruntungnya suamiku tidak masalah dengan pernikahan dadakan, yang akan di adakan di pulau Dewata Bali. Karena kebetulan sekali, suamiku akan melakukan bisnis di Bali.

Saat sudah selesai acara pernikahan putriku, dan mereka berdua langsung pamit pulang ke Jakarta terlebih dahulu. Aku dan jeng Retno serta anak gadisnya, memutuskan untuk berlibur di pulau Dewata Bali. Karena aku mau menemani suamiku, yang akan mengurus bisnis di Bali sambil liburan di sini.

Tetapi di tengah keasyikanku yang sedang berlibur di pulau Dewata Bali, aku mendapatkan panggilan telepon dari pihak rumah sakit. Kalau Chelsea dan Arsyaka mengalami kecelakaan, aku pun segera memberitahukan tentang kecelakaan Arsyaka dan Chelsea pada suamiku, dan jeng Retno serta anaknya. Kami semua pun pergi meninggalkan Bali, dan segera pulang ke Jakarta.

Sesampainya di Jakarta, kami semua langsung pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan putriku dan suaminya.

"Chelsea, kamu baik-baik saja nak?" aku langsung memeluknya.

"Iya mah, aku hanya mengalami luka ringan saja. Sedangkan Mas Arsyaka mengalami lumpuh di kedua kakinya," tutur Chelsea.

"Syukurlah, kalau kamu baik-baik saja, yuk kita pulang. Biarkan suamimu di sini bersama ibunya," aku mengajak Chelsea pulang ke rumah. Karena Chelsea tidak sampai dirawat di rumah sakit.

"Biarkan Chelsea menemani suaminya, papa dan mama pulang." Mas Rasyid mengajak aku pulang ke rumah.

"Tapi Mas..." Mas Rasyid menarik tanganku, dan pergi meninggalkan rumah sakit.

*****

Keesokan harinya Chelsea pulang ke rumah sendiri.

"Kenapa kamu pulang sendiri? Kemana suami dan mertuamu?" tanyaku penasaran.

"Mas Arsyaka sudah pulang ke rumah barunya, tapi aku memilih tinggal di sini. Karena aku tidak mau mengurusnya yang lumpuh itu mah," sahut putriku.

"Terus bagaimana kondisi kehamilanmu? Karena kemarin mama tidak mungkin menanyakan itu di depan papamu," aku penasaran dengan kehamilan putriku, takutnya dia mengalami keguguran saat kecelakaan.

"Baik-baik saja mah," jawabnya sambil bangun dan melangkah pergi ke dalam kamarnya.

Aku pun membiarkan Chelsea beristirahat. Sedangkan aku melakukan tugas rumah tangga, yang sangat malas aku lakukan. Karena Samara pembantuku, tidak bekerja lagi di sini.

Saat suamiku pulang dari kantor, ia melihat aku dan Chelsea yang sedang duduk melihat TV sambil memakan cemilan.

"Kamu kenapa pulang ke sini?" tanya Mas Rasyid yang menunjuk ke arah Chelsea.

"Inikan rumahnya pah," sahutku.

"Iya papa tahu mah, tapi sekarang ini! Dia bukan anak gadis lagi. Sebaiknya kamu pulang ke rumah suamimu, bukannya urus suami yang sedang sakit. Tapi malah asyik-asyikan nonton TV di sini," ucap Mas Rasyid menyuruh Chelsea pulang ke rumah suaminya.

"Iya pah," jawab Chelsea sambil melangkah pergi masuk ke dalam kamarnya.

"Mama akan menemani Chelsea pergi ke rumah suaminya," aku pamit pergi kepada suamiku, yang datang ke rumah langsung mengusir putriku.

Aku dan Chelsea pun pergi ke rumah baru yang di belikan Arsyaka untuk Chelsea putriku.

___________

POV Arsyaka.

Aku dan ibu serta Siska pergi ke rumah yang di tempati oleh Samara dan ketiga anakku. Akan tetapi saat aku masuk ke dalam rumah, aku melihat Samara dan Rayanza sedang duduk di ruang tamu sambil tertawa bahagia. Aku dan ibu langsung menuduh Samara berselingkuh dengan Rayanza, karena aku sudah mengetahui. Kalau Rayanza dari dulu mencintai Samara istriku. Makanya dia pergi keluar negeri, saat aku dan Samara menikah. Kepulangannya Rayanza ke Indonesia pun aku tidak tahu, makanya aku menuduh Samara berselingkuh dengan Rayanza. Karena mereka berduan di dalam rumahku ini, saat aku tidak ada di rumah.

Nayla yang seperti baru keluar dari dalam kamar mandi, langsung bertanya kepadaku. Karena aku dan ibu telah menuduh Samara berselingkuh. Aku mengira Samara dan Rayanza hanya berduaan saja di dalam rumah, tapi ternyata itu tidak benar.

Tapi sikap Samara membuat aku geram. Karena belum waktunya menjemput anak-anak pergi ke sekolah, tapi dia sudah pergi meninggalkan aku yang baru saja pulang ke rumah.

Bahkan suara omelan ibuku, dihiraukan begitu saja oleh Samara. Ibu dan Siska pun memutuskan pergi dari rumah ini, dan meninggalkan aku sendirian. Karena terlalu lama menunggu Samara, yang pergi menjemput anak-anak pulang dari sekolah.

Tidak lama ibu dan Siska pergi dari rumahku ini. Samara dan ketiga anakku baru datang ke rumah, ketiga anakku pun bahagia melihat aku sudah pulang ke rumah.

Akan tetapi saat Samara menyuruh ketiga anakku masuk ke dalam kamar, dia menanyakan aku yang masih berada di dalam rumah ini, dan mengintrogasi aku yang tidak pulang ke rumah sampai mengalami kecelakaan. Ibu yang sudah memberikan alasan, yang akan membuat Samara percaya dengan ucapanku. Tapi semua itu tidak membuat Samara percaya. Karena sepertinya Samara sudah mengetahui pernikahanku dengan Chelsea, yang menikah di pulau Dewata Bali. Aku tidak tahu Samara bisa mengetahui itu semuanya dari siapa?

Sehingga Samara menyuruh aku pergi dari rumah ini, akan tetapi semua itu tidak akan terjadi. Karena ketiga anakku pasti akan menghalangi kepergianku, dan aku akan membuat Samara mau menerima Chelsea sebagai madunya.

***

Saat aku sedang makan bersama dengan Samara dan ketiga anakku. Ibu terus menghubungiku, aku menghiraukan panggilan telepon dari ibu. Pasti ibu cuman menanyakan kepulangan Samara saja, tapi ibu masih terus menghubungiku. Aku yang akan mematikan handphoneku, tapi panggilan telepon kali ini dari Chelsea.

Aku pun segera menghabiskan makananku, dan pamit pergi dengan alasan urusan pekerjaan. Aku mendorong kursi roda dengan kedua tanganku, dan pergi ke dalam kamar tamu. Agar Samara tidak mendengarkan aku, yang akan menghubungi Chelsea.

Sesampainya di dalam kamar tamu, aku yang tadinya akan menghubungi Chelsea. Tapi aku beneran mendapatkan panggilan telepon dari pak David bosku di kantor.

"Halo pak," ucapku saat menerima panggilan telepon dari pak David.

"Saya dengar pak Arsyaka mengalami kecelakaan, dan bagaimana kondisi pak Arsyaka sekarang ini?" tanyanya.

"Saya sudah membaik, tapi maaf pak. Saya minta ijin, tidak bisa masuk bekerja untuk seminggu ke depan." aku tidak mau mengatakan tentang kondisiku yang mengalami lumpuh, bisa-bisa aku di pecat dari kantor. Aku berharap sebelum seminggu aku sudah bisa berjalan lagi. Karena Dokter mengatakan aku masih bisa berjalan lagi, meski belum pasti kapan aku bisa berjalan kaki lagi.

"Oh iya pak, tidak apa-apa. Maaf saya tidak bisa menjenguk pak Arsyaka, karena saya sedang berada di luar kota. Semoga pak Arsyaka cepat sembuh," ucapnya.

"Aamiin, terima kasih pak doanya." aku pun mengamini doa dari pak David, dan kemudian pak David mematikan panggilan teleponnya.

Aku segera menghubungi Chelsea. Saat pak David mematikan panggilan teleponnya, tapi lagi-lagi aku tidak bisa menghubungi Chelsea. Karena ibu terus menghubungiku, aku pun memutuskan untuk menerima panggilan telepon dari ibu. Sebelum aku menghubungi Chelsea, tapi saat aku masih bertelepon dengan ibu. Candra berteriak memanggilku. "Ayah, ayah di mana?"

Aku pun segera keluar dari dalam kamar tamu, dan pergi menghampiri Candra.

"Ada apa nak?" tanyaku.

"Itu di depan ada tamu yang mau bertemu dengan ayah, yuk kita pergi ke ruang tamu." Candra mendorongku menuju ruang tamu.

Sesampainya di ruang tamu, aku kaget melihat orang yang bertamu ke dalam rumahku ini.

1
Noerlina
Biasa
Noerlina
Kecewa
Sitifirash Sulaiman
Samara kan perempuan yang bodoh
Sitifirash Sulaiman
mampus la lo Samara perempuan dok jagoan tp otak letak kat lutut
Sitifirash Sulaiman
bodoh Samara sok jagoan mampus la lo
Sitifirash Sulaiman
bodoh bodoh bodoh Samara bodoh teramat bodoh
Sitifirash Sulaiman
Samara perempuan nk bodoh teramat Bodoh bodoh bodoh....geram aku
Sitifirash Sulaiman
ternyata Samara perempuan bodoh
Soraya
samara megang surat rumah arsyaka yang baru jual aja rumah nya
Soraya
anehnya tabrakan parah tpi chelsea gak keguguran
Soraya
Samara anak kuliahan tpi bodoh dan gak peka
Soraya
istri yang gak peka
Soraya
mampir thor
Arin
hehe maaf sy udh seuzon sm kmu nay...
Arin
dasar keluarga lampir
Arin
semoga lumpuhny ngga sembuh,biar di pecat
Arin
heh setan...enak bngt loh gilirn skit nyari samara,Sono SM jalng aja😡😡👊👊👊
Arin
dasar pasangan LAKNAT...sy tunggu karmamu😡😡👊
Arin
dan nanti klo kmu bneran di turunin jbtny ya biar tau rsa,semoga karma scptny dteng buat psngn laknat itu
Arin
setan tuh si syaka....udh punya anak 3 kok msih gtel,blm jga kaya udh bertngkah😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!