ADILA ARSYAF
Setelah semua yang ku korbankan ternyata hanya sakit yang aku dapatkan. Semuanya meninggalkan aku ketika aku tidak punya apa apa lagi. Hingga akhirnya aku hanya bisa menunggu malaikat mau menjemput ku.
Tapi ternyata tuhan masih memberikan aku satu kesempatan lagi.
pengen tau bagaimana perjalanan Adila menjadi wanita kuat, cuss baca👉👉
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitria ardila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Di samping mobil tempat mereka berselisih mulut itu ada Haris yang sedari tadi duduk di dalam mobilnya.
Haris melihat dengan jelas apa yang terjadi karena memang tepat di samping mobilnya. Haris berniat membuka pintu mobil saat Joan mencengkram tangan Adila.
Tapi jika ia keluar maka dia tidak akan tau apa yang sebenarnya terjadi. Hingga setelah Adila pergi Haris masih menguping apa yang di ucapkan Joan saat Adila pergi.
Ternyata hubungan keduanya benar benar buruk bahkan sudah merempet ke hubungan Toxic yang hanya membuat sakit satu pihak.
Lalu setelah berapa lama berpikir, Haris pun tersadar dengan apa yang ia lakukan saat ini. Seumur hidup baru kali ini Haris begitu penasaran dengan hubungan orang lain, bahkan tanpa ia sadari sudah hampir setengah jam dia duduk di dalam mobil hanya untuk menguping perkelahian sepasang kekasih.
Haris merasa ada yang berbeda dalam dirinya.
.
.
Di dalam apartemen lebih tepatnya di atas ranjang ternyaman milik Adila, dia menumpahkan rasa sesak yang ia rasakan. Setelah dua puluh tahun memendam dendam ini untuk pertama kalinya Adila meluapkannya.
"Jangan menangis lagi Adila, tak ada yang perlu kau tangisi dari bajingan itu." Ucap Adila sambil menghapus air mata yang tidak berhenti keluar dari matanya.
"Kamu bisa hidup tanpa mereka, kamu tidak butuh mereka lagi, kamu bisa menjadi pohon yang tumbuh tinggi sendirian. Jangan biarkan benalu itu terus berada di dahanmu, jika tidak kamu yang akan mati lagi Adila." Kedua tangan Adila memeluk erat dirinya sambil mengelus lengan dengan perlahan.
Joan pernah membantu Adila sekali. Waktu itu adalah hari dimana Adila di usir dari rumahnya sendiri oleh keluarganya. Adila tidak tau alasan bagaimana ayahnya begitu marah pada dirinya hingga tega mengusir dia tanpa melihat Adila.
Saat Adila pulang kerja dengan motor, dia sudah melihat kopernya di depan pagar rumah dan satpam yang memberitahu bahwa Adila di usir dari rumah.
Adila benar benar terpuruk waktu itu, dia tidak punya rumah untuk pulang hingga dia bertemu dengan Joan yang waktu itu sedang minum minum dengan temannya.
Joan membantu Adila dan membawa Adila pulang kerumahnya. Dan mulai hari itu Adila menganggap Joan adalah lelaki paling baik yang pernah ia temui.
Adila dengan segala kebodohannya dimasa lalu, yang karena satu kenaikkan itu dia membalas dengan apa yang dia punya. Hingga pada akhirnya dia yang menanggung rasa sakit hingga ujung hayat.
"Jangan menangis... jangan menangis lagi Adila... Mereka tidak pantas untuk kamu tangisi." Adila berusaha menenangkan dirinya sendiri.
Setelah satu jam menangis Adila pun mengantuk. Akhirnya ia pun tertidur.
.
.
Hari ini Adila tetap kekantor meski matanya yang masih sedikit sembab tapi Adila sudah mengompresnya. Adila bisa memberikan dalih karena kekurangan tidur nanti.
Adila berangkat dengan menggunakan mobil hingga akhirnya dia pun sampai di parkiran kantor.
Molly sudah menelponnya dari pagi untuk sarapan bersama tapi tidak Adila jawab.
Di depan lift sudah banyak pegawai yang menunggu lift, Adila ikut berdiri di bagian belakang menyerempet ke sudut. Dia tidak ingin menjadi pusat perhatian saat ini.
Dari ujung sana dapat Adila lihat ada Haris yang berjalan menuju kearah mereka.
.
.
.
bersambung
jangan lupa like and vote ya
salam hangat dari author
udh d ksh ksmptan lg,msa ga d mnfaatin.....ga ush tkut,lwan aja mreka yg mnindasmu.....smngttt.....
udh mmpir....slm knl y....
aku ko gmes sih sm adila...pdhl udh d ksh ksmptan kedua,tp msh aja mau pduli sm joan....mngkn krna msh pnya hti nurani,mkanya dia jd labil....
crazy uup dong thoor 😢