NovelToon NovelToon
Cahaya Untuk Zeyyan

Cahaya Untuk Zeyyan

Status: sedang berlangsung
Genre:Menjual Anak Perempuan untuk Melunasi Hutang
Popularitas:16.9k
Nilai: 5
Nama Author: Aryani

Cahaya adalah gadis yatim piatu yang memiliki adik perempuan bernama Syila, mereka di rawat oleh pamannya setelah kedua orang tuanya meninggal. Cahaya berjanji kepada adiknya untuk terus bersamanya, bahkan jika ia dijodohkan pun akan berusaha melawan.

Suatu ketika pamannya sedang dililit hutang dan tidak mampu membayarnya, akhirnya Cahaya yang di jadikan tebusan hutang tersebut. Ia dijodohkan dengan Zeyyan yang memiliki cacat fisik yaitu kelumpuhan, serta bersifat dingin. Syila sangat kecewa karena Cahaya mengingkari janjinya.

Cahaya mencoba untuk tetap tegar menerima kenyataan ini dan bersikap baik serta sabar, ia berharap suaminya bisa mengizinkan adiknya tinggal bersamanya, agar ia bisa memenuhi janjinya. Zeyyan sedikit terempati setelah tahu latar belakang kehidupan Cahaya, dan juga karena kesabarannya untuk mengurus dirinya.

Namun suatu hari, tunangan Zeyyan hadir kembali setelah menghianatinya dan membuatnya terpuruk selama ini dan berusaha merusak rumah tangga mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagaimana ini?

Syila dibawa ketempat yang benar-benar sepi dan jauh dari tempat Reza berada, oleh Reno dan kedua temannya.

"Lepasin! Kalian mau apa lagi? Belum puas membuatku menderita seperti ini." Kata Syila sambil melepaskan kedua tangannya dari cengkeraman Febri dan Angga.

"Kamu kemana aja, udah dua bulan lebih kau tidak setor uang jajan ke kita." Kata Reno sambil menyilangkan kedua tangannya.

"Karena kamu sekarang bekerja pasti punya banyak uang dong." Kata Reno sambil menaik turunkan alisnya.

"Gak ada." Kata Syila singkat kemudian segera lari dari sana, namun tidak berhasil.

"Eh mau pergi kemana? Kasih dulu uangnya." Kata Angga sambil menarik tangan Syila.

"Aku gak punya uang." Kata Syila terus berusaha memberontak.

"Bohong." Kata Reno sambil mencengkram tangan Syila dengan kuat.

"Kak Reza, tolong aku." Kata Syila didalam hati sambil berlinangan air mata.

"Ambil tasnya!" Kata Reno memerintahkan kedua temannya untuk merampas tas milik Syila.

"Gak jangan!" Kata Syila sambil memeluk tasnya agar tidak bisa diambil oleh mereka.

"Berhenti!" Kata Reza tiba-tiba datang menghampiri mereka.

"Beraninya sama cewek, kalau mau jadi preman gak usah sekolah." Kata Reza sambil melepas tangan Reno yang mencengkram tangan Syila.

"Bukan urusanmu." Kata Reno kesal dan memukul Reza untuk menyerangnya, namun berhasil di tangkis oleh Reza dan dibalas dengan pukulan tepat di wajahnya Reno.

Mengetahui itu pun Febri dan Angga mengeroyok Reza, namun mereka tidak ada apa-apanya. Karena kalah berkelahi dengan Reza, mereka bertiga segera berlari dari sana.

"Jangan mengganggu Syila lagi!" Teriak Reza.

"Kamu gak apa-apa kan, Syila? Maaf gak seharusnya aku meninggalkanmu tadi." Kata Reza merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, Kak." Jawab Syila lirih.

"Ada yang sakit?" Tanya Reza lagi.

Syila menjawabnya dengan menggeleng-gelengkan kepala saja.

"Ya sudah, kita kembali ke mes sekarang." Kata Reza.

Beruntung Reza datang tepat

waktu, jika tidak entah apa yang akan terjadi pada Syila. Reza bisa bernapas lega karena bisa menyelamatkan Syila, ia tidak ingin kejadian dulu terulang lagi. Adiknya meninggal karena dibuli dan Reza terlambat menyelamatkannya. Jika itu terjadi pada Syila mungkin dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.

.....

Waktu berlalu, seperti biasa setiap pagi Zeyyan dan keluarganya sarapan bersama, dan Endra bersama Riana berangkat lebih dulu. Kini hanya ada sepasang suami istri yang masih belum akrab.

"Efan sudah datang." Kata Zeyyan setelah melihat ponselnya.

"Iya baiklah." Kata Cahaya sambil berdiri dan hendak memegang pegangan kursi roda suaminya.

"Sebelum itu aku ingin sesuatu." Kata Zeyyan menghentikan aktivitas Cahaya.

"Apa?" Tanya Cahaya.

"Nanti buatkan aku sup daging dan antarkan ke kantor siang nanti. Jangan sampai terlambat!" Jawab Zeyyan.

"Iya, baiklah." Kata Cahaya lembut kemudian mengantar suaminya hingga depan rumah.

"Ya sudah, aku berangkat sekarang." Kata Zeyyan datar berpamitan pada istrinya.

"Iya, hati-hati dijalan." Kata Cahaya sambil tersenyum.

"Hmm." Jawab Zeyyan hanya dengan deheman saja tanpa menoleh Cahaya.

Sedangkan Cahaya sendiri sudah terbiasa dengan sikap suaminya yang acuh tak acuh padanya. Setelah melihat kepergian mobil suaminya Cahaya melakukan aktivitasnya seperti biasa, hingga waktu menjelang siang ia memasak untuk makan siangnya Zeyyan seperti yang diminta tadi pagi.

Setelah semua siap, ia segera mengganti pakaiannya kemudian berangkat ke kantor Zeyyan dengan menaiki taxi. Ditengah perjalanan tanpa sengaja Cahaya melihat seorang gadis mirip dengan adiknya sedang bersama seorang laki-laki yang ada difoto yang Feri kirim waktu itu.

"Itu Syila bukan ya, di jam segini harusnya masih bekerja." Kata Cahaya didalam hati.

"Mungkin hanya mirip saja." Lanjutnya.

Setelah beberapa menit akhirnya ia sampai juga dikantor suaminya dan segera pergi ke resepsionis.

"Permisi, saya ingin bertemu dengan Zeyyan." Kata Cahaya kepada seorang wanita yang bertugas disana.

"Maaf, beliau sedang sibuk." Kata perempuan itu sambil melihat penampilan Cahaya.

"Tapi saya membawa bekal makan siangnya." Kata Cahaya sambil menunjukkan tas bekal yang ia bawa.

"Hah, memang dia pikir dia itu siapa." Kata wanita tersebut didalam hati.

"Maaf, mungkin ada salah tempat." Kata perempuan itu tidak mengizinkan Cahaya masuk.

Sedangkan Cahaya segera mengambil ponselnya dari tas dan menghubungi Zeyyan.

"Halo, aku sudah sampai, tapi tidak diizinkan masuk." Kata Cahaya kepada Zeyyan lewat telepon, yang membuat perempuan tadi terkejut.

"Halo, pak." Ucap perempuan tadi mengangkat telpon dari Zeyyan.

"Baik, Pak." Kata perempuan tadi setelah mendengar apa yang disampaikan oleh Zeyyan.

"Kau boleh masuk." Kata perempuan tadi kepada Cahaya.

"Terima kasih." Ucap Cahaya sambil tersenyum.

"Siapa perempuan itu? Bagaimana bisa dekat dengan pak Zeyyan?" Kata perempuan tadi bertanya-tanya karena merasa heran.

Cahaya segera menyiapkan makan siang untuk suaminya, setelah selesai Zeyyan menyuruhnya untuk mendekorasi ulang ruang kerjanya.

"Aku bosan dengan dekorasi ruang kerjaku, bisa kau menatanya ulang."

"Apa dia akan mengerjaiku lagi?" Kata Cahaya didalam hati sambil masih diam ditempat.

"Aku tidak mengerjaimu lagi." Kata Zeyyan mengerti apa yang dipikirkan istrinya itu.

"Iya baiklah."

Di saat Cahaya merapikan meja kerja suaminya, ia melihat foto yang diletakan tengkurap disana, karena penasaran ia pun melihatnya. Betapa terkejutnya dia melihat foto tersebut, ternyata itu foto dirinya.

"Bagaimana dia bisa punya fotoku?" Kata Cahaya didalam hati, kemudian meletakkan foto itu kembali ketempat semula dan melanjutkan pekerjaannya.

"Jadi ternyata diam-dian dia menyimpan fotoku." Kata Cahaya didalam hati.

Setelah selesai Zeyyan menyuruhnya pulang lebih dulu, tanpa berkomentar bagaimana hasil kerjanya atau pun makanan yang dibuat istrinya tadi.

.....

Waktu begitu cepat berlalu, siang telah berganti malam, seperti biasa setiap malam Cahaya selalu membaca Al Quran setelah sholat isya' dan tak lupa Zeyyan yang selalu diam-diam mendengarkannya. Setelah selesai tiba-tiba saja ponselnya berdering, ia segera melihatnya dan ternyata Syila yang menelepon.

"Halo assalamualaikum, Syi." Ucap Cahaya penuh semangat karena sudah sangat rindu dengan adiknya itu.

"Waalaikumsalam, Kakak." Ucap seorang laki-laki yang menjawabnya.

"Bang Feri." Kata Cahaya mengenali suara itu.

#

"Feri?" Kata Zeyyan menguping pembicaraan Cahaya.

Tiba-tiba saja ponselnya berdering, tertera nama Efan yang meneleponnya, ia pun segera mengangkatnya.

"Halo, Fan. Bagaimana?" Tanya Zeyyan sambil terus mengawasi Cahaya.

"Terus selidiki!" Kata Zeyyan setelah mendapat jawaban dari Efan.

#

"Tunggu sebentar, bagaimana ponsel Syila ada pada mu?" Tanya Cahaya panik.

"Bagaimana ya, hihihi." Kata Feri sambil tertawa kecil.

"Aku sudah mengirimmu uang dan kau sudah berjanji untuk tidak mengganggu Syila lagi." Kata Cahaya marah.

"Iya memang benar, tapi kamu tahu berapa uang yang kamu kirim, hah." Kata Feri.

"Itu jauh dari apa yang aku inginkan." Lanjutnya.

"Kau taukan apa akibatnya." Kata Feri.

"Apa yang ingin kamu lakukan?" Tanya Cahaya.

Kemudian Feri memutar rekaman suara Syila yang sedang ketakutan sambil menangis.

"Kak Ayaaa!"

"Hiks hiks hiks."

"Syila!" Kata Cahaya semakin panik.

"Apa yang kau lakukan padanya?" Tanya Cahaya sambil sedikit berteriak, namun Feri telah memutus panggilannya lebih dulu.

"Halo!"

"Halo!"

"Syila!"

"Bagaimana ini?" Kata Cahaya sangat khawatir.

Bersambung.....

1
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
semoga Reni tak membully syila
Ade Diah
karyanya bagus, semoga dapat pembaca yang lebih banyak lagi, aamiin
Ade Diah
Luar biasa
Ade Diah
hai kak, udah ketemu menarik semoga terus berjodoh.
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
bawa aja syi gak enak kan udah dikasih
Yus Wirda
ceritanya bagus
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
su'udzon dluan si zeyyan
🐝⃞⃟⃝𝕾𝕳🏡 ⃝⃯᷵Ꭲᶬ☠ᵏᵋᶜᶟɳҽ♋Ꮶ͢ᮉ᳟
awal bab menarik
alifahnabilah
lucu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!