NovelToon NovelToon
Menikahi Pria Cacat

Menikahi Pria Cacat

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Selingkuh / Dijodohkan Orang Tua / Pengantin Pengganti Konglomerat / Pengantin Pengganti
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Aure Vale

Bianca Aurelia, gadis semester akhir yang masih pusing-pusingnya mengerjakan skripsi, terpaksa menjadi pengantin pengganti dari kakak sepupunya yang malah kecelakaan dan berakhir koma di hari pernikahannya. Awalnya Bianca menolak keras untuk menjadi pengantin pengganti, tapi begitu paman dan bibinya menunjukkan foto dari calon pengantin prianya, Bianca langsung menyetujui untuk menikah dengan pria yang harusnya menjadi suami dari kakak sepupunya.

Tapi begitu ia melihat langsung calon suaminya, ia terkejut bukan main, ternyata calon suaminya itu buta, terlihat dari dia berjalan dengan bantuan dua pria berpakaian kantor. Bianca mematung, ia jadi bimbang dengan pernikahan yang ia setujui itu, ia ingin membatalkan semuanya, tidak ada yang menginginkan pasangan buta dihidupnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aure Vale, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Memilih tetap di apartemen

Bianca menatap Kaivan yang sedang duduk di depan televisi, tidak ada yang pria itu lakukan, dia hanya diam menatap lurus ke depan, rasanya Bianca sangat malu ketika mengingat bagaimana ucapannya tadi di tempat kerja Kaivan, ia seperti terkena karmanya sendiri.

"Aku tetap akan tinggal di rumah orang tuaku," ucap Bianca tiba-tiba.

Tidak ada respon dari Kaivan, ia hanya diam membiarkan Bianca mengeluarkan unek-uneknya, Kaivan sedikit tersenyum. Ia puas dengan hasilnya.

"Apa yang kau tertawakan?" tanya Bianca menghampiri Kaivan.

"Seharusnya kamu mencari seorang pria yang belum memiliki kekasih, dengan begitu kamu tidak perlu merasakan bagaimana rasanya disakiti pria," beritahu Kaivan seperti sudah mengetahui inti dari masalah yang sedang Bianca alami.

Mendengar itu, Bianca menatap curiga Kaivan, apa maksudnya? "apa maksudmu?" tanya Bianca.

"Kurasa memang seharusnya kamu tidak bermain di belakangku Bianca, jadi kamu tidak akan mengalami hal seperti ini," ucap Kaivan lagi semakin memancing rasa amarah yang belum Bianca selesaikan.

"Jadi selama ini kau mengetahui semuanya?" tanya Bianca menggebu-gebu, ia merasa ucapan Kaivan seperti mengejek-ngejek dirinya.

"Memangnya kenapa jika saya tahu?"

"Dari mana kau mengetahuinya, Kaivan? Kau menguntitku selama ini? Kau diam-diam mencari tahu kehidupan pribadiku? Kau tidak memiliki hak semua itu Kaivan," teriak Bianca merasa sangat marah karena ternyata selama ini Kaivan diam-diam mencari tahu tentang dirinya.

"Katakan sekali lagi, Bianca! Katakan sekali lagi jika aku tidak memiliki hak apapun tentangmu, tentang kehidupan pribadimu!" perintah Kaivan dengan suara dingin dan datarnya.

"Bajingan kau, Kaivan," teriak Bianca mengacak-acak rambutnya.

"Dengarkan aku, aku memang buta, aku tidak akan pernah bisa melindungi dalam keadaan penglihatanku gelap seutuhnya, aku juga tidak bisa memberikan semuanya kamu kamu inginkan, suami yang sempurna seperti yang kamu impikan, tapi aku juga menginginkan pernikahan ini hanya sekali dalam hidupku, tidak ada yang kedua, tidak pula yang ke tiga. Aku hanya ingin sekali, itu sebabnya aku menyuruh seseorang untuk mengawasimu," ucap Kaivan panjang lebar, tidak ada lagi suara dinginnya, ia berusaha menyampaikan apa yang ia rasakan.

"Lalu aku harus apa? Kita tidak saling mencintai, kau juga hanya memperalatku untuk membuktikan pada wanita itu bahwa kau tetap bisa memiliki pendamping di saat dia lebih memilih pergi darimu, Wanita yang dari awal mencintaimu saja tidak menerima keadaanmu yang sekarang, Kaivan, bagaimana denganku yang tidak mengenalmu sama sekali?" balas Bianca masih dengan suara kerasnya.

"Kamu sakit hati kan dengan wanita itu? Iya kan? Lalu bagaimana kau akan tetap memaksaku untuk tetap bersamamu, jika itu sama saja dengan kamu menyakitiku, menyakiti hidupku?"

"Orang tuaku bahkan tidak pernah menyetujui pernikahan ini, Orang tuamu juga tidak akan pernah menyetujuinya, lalu aku? aku sendiri bahkan tidak menyukai pernikahan ini, lalu apa yang ingin kamu pertahanan jika aku sendiri saja tidak menginginkannya?" Teriak Bianca semakin keras.

"Lalu kenapa dari awal kamu menerima pernikahan ini, Bianca?" tanya Kaivan datar, ia sama sekali tidak menunjukkan ekspresi sakit hati atas apa yang telah Bianca ucapkan.

"Kupikir kau pria matang yang siap menjadi pendampingku yang sempurna, tapi begitu tahu kau buta, impianku memiliki suami idaman itu hancur, kau tidak pantas menjadi pendampingku, Kaivan," bisik Bianca di akhir.

"Aku hanya ingin memiliki suami yang bisa menjagaku, bukan malah aku yang harus menjaganya, aku menginginkan pria yang bisa menatap mataku dengan hangat bukan malah tatapan kosong sepertimu,"

"Teruskan Bianca! Aku mendengar semuanya," perintah Kaivan dengan nada yang sedikit serak.

Bianca Pikir ia tidak kepikiran dengan ucapan dan hinaan Bianca barusan, ucapan Bianca membuat harapannya hancur, dari awal, ketika tante Mentari, mama dari Della, membisikkan sesuatu kepadanya, ia hancur, detik itu juga ia merasa semakain hancur, ia merasa kalau semuanya hanya sia-sia, tapi begitu tante Mentari membisikkan lagi jika ada keponakannya yang bersedia menggantikan putrinya, detik itu juga Kaivan senang, setidaknya ia merasa tidak benar-benar di buang karena kekurangannya.

Setelah kata terucap denga lantangnya dari para saksi, ia langsung menyodorkan tangannya berharap gadis yang sekarang sudah menjadi istrinya menerima tangannya dengan baik, tapi detik itu juga ia tahu, jika istrinya itu juga tidak menerima dirinya yang buta, memang tidak ada yang bisa menerimanya, orang yang mencintai dirinya saja tidak menerima bagaimana dengan orang asing yang tidak mengenalnya? Di situlah ia berpikir jika sampai kapanpun ia tidak akan pernah menceraikan istrinya, dan tujuannya menjadikan Bianca alat agar mantan kekasihnya melihat bagaimana kehidupan dirinya yang tetap berjalan normal walaupun ditinggalkan saat akan akad.

"Kenapa berhenti?" tanya Kaivan ketika Bianca tidak lagi berbicara.

"Aku tidak masalah kau terus menghinaku, itu memang kenyataan, saya tidak bisa melindungimu, tidak bisa me jagamu, tidak juga bisa membahagiakanmu, kau boleh pulang ke rumah orang tuamu, boleh juga tinggal di sana, tapi tolong jangan pernah meminta cerai kepadaku, jalani dulu kehidupan yang kamu inginkan, begitu saya sudah siap membawamu lagi ke sini, aku akan datang menjemputmu," ucap Kaivan semakin membuat Bianca diam.

Dia bukan wanita jahat yang suka menghina orang seenak jidatnya, ia tidak pernah sekalipun menghina orang-orang di sekitarnya, jadi begitu Kaivan mengatakan jika dirinya bebas menghina lagi, Bianca sadar dan perasaan bersalah itu mulai memasuki hatinya.

"Aku akan meminta Nancy untuk mengantarmu ke rumah orang tuamu," ucap Kaivan langsung mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya.

Bianca hanya diam memperhatikan Kaivan, tidak membalas ucapannya, setelah Kaivan mempersilahkan untuk tinggal bersama orang tuanya, malah Bianca yang menjadi bimbang dengan keinginannya sendiri.

Bianca memperhatikan Kaivan yang menggenggam sebuah kotak kecil berwarna hitam, lalu di tengah-tengah kotak itu terdapat tombol dengan warna hitam juga, Kaivan menekannya dan beberapa detik kemudian terdengar suara seseorang dari benda tersebut.

Apakah itu sejenis ponsel untuk orang buta seperti Kaivan? atau monitor yang hanya bisa menyambung ke dalam satu alat komunikasi? Bianca hanya diam memperhatikan Kaivan yang sedang berbincang-bincang lewat benda hitam di tangannya.

"Beberapa menit lagi dia akan sampai," beritahu Kaivan seraya kembali menaruh benda itu di saku celananya.

Bianca diam, seharusnya ia senang, karena itu artinya Kaivan melepaskannya, tapi entah mengapa ia menjadi sedikit ragu dengan pilihannya itu.

"Bisakah aku tinggal di sini selama seminggu lagi?" tanya Bianca tiba-tiba berubah pikiran.

Kaivan diam, ia benar-benar tidak menyangka Bianca secepat itu berubah pikiran, ia pikir, Bianca akan sangat senang begitu mengetahui jika dirinya mengizinkan Bianca kembali ke rumah orang tuanya.

"Tidak apa-apa jika kamu masih tetap menginginkanku pergi dari sini, aku akan membereskan barang-barangku," ucap Bianca cepat tidak ingin mendengar jawaban mengecewakan dari bibir Kaivan.

"Saya senang kamu tetap memilih tinggal di sini, walaupun hanya seminggu," balas Kaivan sebelum Bianca beranjak dari tempatnya.

Bianca tersenyum, ada perasaan lega di hatinya, ia tidak merasa bersalah seperti saat tadi, perasaan bersalah itu tidak lagi terlalu membebaninya.

1
Sunaryati
Jangan khawatir jika Kaivan dicoret dari pewaris, dia sudah antisipasi. Anaknya cuma Kaivan akan diberikan pada siapa? Anak Della sampai kapanpun tidak bisa jadi pewaris karena anak diluar nikah.
Sunaryati
Awal pernikahan yang sarat dengan ujian, akhirnya akan menuai kebahagiaan Bianca
Sunaryati
Cinta pada suami itu wajib Bianca
Sunaryati
Kenapa harus malu itu suamimu sendiri, bukankah kalian 🤭🤣
Sunaryati
Memang Della wanita tidak tahu malu , menjalin hubungan dengan pria tiga orang, atau lebih ya
Sunaryati
Kaivan sepertinya sudah jatuh cinta pada istrinya
Sunaryati
Good job Kaivan kau berani mengungkap kebusukkan yang tidak diketahui ibumu sedetik itu. Niat ibumu agar ayahmu berhenti selingkuh dengan Della, eee di benak ayahmu malah agar leluasa, selingkuh. Bagaimana Bu Rosie, mau bermenantukan wanita yang mengandung anak tirimu? 🤣🤣🤣🤭Kaivan the best👍👍
Sunaryati
Selamat Nak Kaivan sudah bisa melihat lagi, tepati janjimu jangan tinggalkan istrimu. Dia sudah sangat mencintaimu.
Sunaryati
Thoor mana up nya, ceritanya makin seru sayang jika tidak sampai tamat
Aurevale: makasih mbak aku jadi semangat buat up lagii🥺
total 1 replies
Sunaryati
Della wanita simpanan Ettan ayah Kaivan, mengapa ny Roise tidak marah, apa belum tahu ya. Omongan Kaivan tadi sepertinya ibunya juga punya selingkuhan
Sunaryati
Semoga segera normal kembali penglihatan kamu Nak Kaivan, dan langsung terpesona lihat wajahnya Bianca
Sunaryati
kekhawatiran kamu wajar Bianca ttapi percaya sama Kaivan, dia berjanji tetap memilihmu walau banyak tekanan dari orang tua, bersatulah untuk melawan mereka.
Sunaryati
Nancy seorang asisten kok berani mengatur istri majikan, itu juga perempuan tidak beres. Ibunya Kaivan juga, apa tidak tahu jika mantan tunangan Kaivan, perempuan yang telah memberikan tubuhnya untuk pria lain
Sunaryati
Semono kalian tetap bersama saling menguatkan dan melawan orang tua Kaivan yang sepertinya tidak mengusahakan kebahagiaan putranya.
Reni Anjarwani
lanjiut thor
Reni Anjarwani
lanjut
Sunaryati
Benar kamu harus ikut dan berdua jika mertuamu menyakiti jangan diam dan pasrah. Bukan durhaka jika keinginan mertua tidak benar, tantanglah, dan tunjukkan kemesraan dan perhantian pada mereka.
Sunaryati
Kamu sudah ada benih cinta Bianca, buktinya kau marah dan cemburu saat Nancy kasih perhatian pada suamimu Kaivan🤣🤣
Sunaryati
Mungkin Kaivan pura- pura buta, untuk menguji cinta dan kesetiaan Della. Atau memergoki Della selingkuh.
Sunaryati
Seharusnya kamu bilang jika alergi pedas Kaivan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!