Trio Psikopat Klan Pratomo ( lanjutan GD3 )
- Kirana, seorang fotografer lepas, mencari pria yang sudah memberikan anak padanya karena one night stand. Kirana tahu dia dimanfaatkan oleh pria itu untuk mendapatkan informasi tapi selama dia mencari ayah putra semata wayangnya, pria itu seperti hantu. Hingga dirinya tahu siapa pria itu dan Kirana akan meminta pertanggungjawaban Yagami.
- Princess Margareth dari Swedia adalah biang kerok hingga suatu hari dia memergoki prince Alucard de la Borde sedang membunuh seorang pria di apartemen karena hendak membunuh dirinya. Maggie, yang nyaris dibunuh oleh Alucard, bernegosiasi dengan pria psikopat itu. Maggie bersedia menikah demi dua kerajaan dengan syarat, Alucard berhenti membunuh. Apakah berhasil?
- Dirandra sudah dibidik oleh badan intelijen Jepang saat dirinya memberikan kuliah tentang racun karena kasus pembunuhan pejabat kotor disana. Chief Tora Matsumoto menuduh gadis itu pelakunya.
8th generation klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dirandra dan Macan Njelehi
Dirandra akhirnya pulang ke rumah induk Yakuza Takara Bianchi dengan ditemani pengacara AJ Corp, Shinra Miyano. Pria itu tersenyum ke arah gadis berusia 32 tahun dengan gaya sama badassnya dengan Yakuza.
"Kamu sudah bikin si Chief Tora bingung," kekeh Shinra sambil berjalan masuk bersama Dirandra.
"Biarin saja! Chief kok bloon! Malah tim gabut di Polda lebih pintar dari dia! Padahal jabatannya tidak setinggi macan ompong itu!" omel Dirandra membuat Shinra terbahak. Pria yang memiliki tattoo di leher itu hanya menggelengkan kepalanya karena Dirandra dengan beraninya bilang Chief Detektif Tora Matsumoto adalah macan ompong.
Introducing Shinra Miyano
"Aku yakin Tora tidak bisa tidur, Dira," senyum Shinra.
"Biarin saja. Dia tidak bisa tidur bukan urusan aku!" jawab Dirandra cuek.
Semua orang di rumah induk tampak senang karena Dirandra akhirnya pulang malam ini.
"Ayo, makan dulu," ajak Kana Bianchi. "Kamu juga Shinra."
"Baik Mrs Bianchi," senyum Shinra.
"Bagaimana kamu bisa keluar?" tanya Tsuyu sambil memberikan sepiring salad.
"Aku bilang saja si macan ompong itu harus mengerjakan tugasnya," jawab Dirandra cuek.
Tsuyoshi dan Zenjin tersedak ochanya saat mendengarkan ucapan sepupunya.
"Ya Tuhan, Dira. Si Tora masih ada giginya!" ucap Zenjin gemas.
"Bodo amat!" jawab Dirandra sambil makan saladnya.
***
Apartemen Tora Matsumoto
"Itu cewek beneran ya!" Tora mengambil kompres dari dalam kulkas yang sudah dimasukkan ke freezer sebelumnya dan ditinggal mandi. "Muka aku tidak cerah ini ... Ada memarnya."
Tora melihat kondisi wajahnya yang memar.
"Aku yakin dia pasti bisa bela diri! Tapi apa?" Tora mengerenyitkan dahinya saat kompres dingin itu mengenai wajahnya yang memar. "Ya ampun ... Hilang berapa lama ya?"
Tora pun masuk ke dalam kamar untuk tidur. Namun matanya tetap nyalang tidak bisa terpejam.
"Brengseeekkkkk! Kenapa aku masih kebayang gadis es itu!" teriaknya kesal.
Sementara yang diributkan oleh Tora, sudah tidur dengan nyenyaknya diatas kasurnya yang empuk dan senyum tersungging di bibirnya.
***
Todai University Hospital Jepang
Dirandra berjalan menuju rumah sakit untuk membantu para residen. Reputasinya sebagai dokter bedah yang paham toksikologi, cukup membuat namanya terkenal di Todai University apalagi dia termasuk cicit Joey Bianchi yang memang terkenal legendanya. ( Baca The Bianchis ).
Pertama kali Dirandra datang ke Todai University, hal yang dia cari adalah jejak leluhurnya. Dirandra melihat ada foto Joshua Akandra, Keanu dan Kenzo Kim, Shinichi Park, Joey dan Luca Bianchi hingga Hyde Bianchi, Yukihiro Bianchi, Tsuyoshi, Tsuyu dan Zenjin Bianchi hingga Seiichi Park.
Dirandra tertawa kecil saat membaca keterangan di bawah foto Joey Bianchi.
"Pengacau Bianchi yang mengganti dummy Art dengan mayat."
Sementara di bawah foto Shinichi Park.
"Ilmuwan yang meledakan lift kampus teknik."
"Oh ya ampun, keluarga aku yang masuk Todai tidak ada yang beres semua," gumam Dirandra sambil memegang pelipisnya.
"Memang ada yang beres?" kekeh Daigo Watanabe saat menemani iparnya yang baru datang ke Todai.
"Tidak ada!" gelak Dirandra.
Dan sekarang dirinya berada di rumah sakit yang hectic nya berbeda dengan Penang ataupun RS Bhayangkara. Dirandra lalu bersiap saat dokter senior mengajaknya ikut dalam operasi gagal ginjal.
Untung Hana tidak ada disini. Bisa ribut minta ambil ginjal.
***
Gedung Kepolisian Tokyo Pusat
Tora menunggu kedatangan Maya Shoji yang berjanji akan memberikan hasil tes toksikologi dari Menteri Buruh. Dirinya melihat semua rekaman CCTV yang diberikan hotel setelah dirinya memberikan subpoena ke hotel Ginza itu.
Note
Subpoena adalah perintah hukum dari pengadilan atau badan berwenang lainnya yang mewajibkan seseorang untuk hadir di pengadilan atau menyerahkan bukti tertentu, dengan ancaman hukuman jika tidak mematuhinya. Kata "subpoena" berasal dari bahasa Latin yang berarti "di bawah hukuman," yang menunjukkan sifat wajib dan konsekuensi hukum dari dokumen ini.
Sumber Google
Mata Tora merasa pedas karena hampir tiga jam melihat frame by frame rekaman CCTV itu dan dia tidak menemukan Dirandra Pratomo dimana pun. Sebaliknya, dia melihat ada wanita yang datang menggunakan masker ke kamar Menteri Buruh.
"Siapa wanita itu?" gumamnya bingung. "Aku harus cari tahu siapa dia!"
TOK! TOK! TOK!
Tora mengangkat wajahnya dan melihat Maya Shoji datang di depan pintunya.
"Sorry Boss. Tapi ini laporan toksikologi yang sudah aku dapatkan." Maya Shoji memberikan laporan ke Tora.
Tora membaca laporan itu dan terkejut. "Tidak terdeteksi?"
Maya menggelengkan kepalanya.
"Bagaimana bisa?" tanya Tora.
"Aku tidak tahu Boss. Aku sudah membandingkan dengan tetrodotoxin ( racun ikan buntal ) tapi polanya tidak sama."
Tora menatap Maya. "Bagaimana dengan arsenik? Racun tikus? sianida?"
Maya menggeleng lagi. "Bukan semuanya."
Tora menghela nafas panjang. "Apakah aku harus berhubungan dengan ratu racun itu?"
***
Fakultas kedokteran Todai University
Dirandra baru saja menyelesaikan operasinya dan dirinya berjalan menuju meja suster.
"Apa jadwal aku selanjutnya?" tanya Dirandra.
"Tidak ada Pratomo-sensei," jawab Suster itu sambil melihat jadwal di layar monitor.
"Baiklah, kalau begitu, aku makan siang dulu." Dirandra tersenyum ke arah Suster itu dan berjalan keluar dari rumah sakit. Dirandra menikmati acara jalan-jalan ke cafetaria dan senyuman di wajahnya terkembang. Sayangnya, senyumannya tidak berlangsung lama karena matanya melihat sosok yang menyebalkan.
"Mau apa macan Njelehi itu kemari?" gumam Dirandra saat melihat Tora Matsumoto berjalan mendekatinya.
"Nona Dirandra, aku butuh bantuan kamu," ucap Tora.
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu
oh..udh nikah yaaa?
aq lupa ceritanya dmn? ada g yg bagian cerita nikahnya ini?
Skrng aja msih dngin ky klkas,tar lma2 jg bucin....trs bkln jd anggota baru STI....🤣🤣🤣