Menantu Hina Menjadi Penguasa

Menantu Hina Menjadi Penguasa

Bab 1. Mendapat Hinaan

"Tuan Vin, penyakit ibu anda sudah semakin parah, tumor ganas yang menyerangnya mulai menyebar, sebaiknya tuan segera membayar biayanya, agar bisa segera melakukan operasi, untuk menyelamatkan ibu anda.” Ucap dokter pada Vindra untuk ke sekian kalinya saat Vin membawa ibunya ke rumah sakit untuk berobat.

Seketika Vin tak bisa berkata apa-apa, Saat melihat biaya operasi ibunya yang cukup besar. Bulir air mata tak terasa membasahi pipi, mengiring keputusasaan Vin yang tidak ingin kehilangan ibunya, namun ia juga tidak tau harus mencari uang kemana lagi dalam waktu dekat?

Seratus juta, bukanlah uang yang sedikit. Jikapun Vin harus bekerja siang dan malam, Vin tak akan mampu untuk mendapatkannya dalam waktu yang cukup singkat.

Vin hanyalah anak angkat dari pasangan Ningrum dan Aryo. Namun Satu tahun lalu tiba-tiba Aryo menghilang begitu saja tanpa pamit dan meninggalkan hutang yang cukup banyak, pada keluarga Gultom.

Vin yang saat itu baru lulus pendidikan harus menggantikan posisi sang ayah dengan menjadi tulang punggung keluarga.

Semenjak ayah angkatnya pergi, Ningrum mulai sakit-sakitan, Vin harus berulangkali membawa ibunya ke rumah sakit untuk pemeriksaan, dan hasilnya selalu sama, dokter menyatakan jika ibunya mengidap tumor ganas. Karena keterbatasan biaya Vin hanya bisa meminta agar ibunya di rawat jalan saja.

Demi sang ibu, Vin menghabiskan seluruh tabungannya, bahkan ia pun terjerat pinjaman online yang begitu banyak agar bisa membawa ibunya berobat.

Karena hutang yang di tinggalkan Aryo, Vin juga terpaksa menikah dengan Sifa, putri dari keluarga Gultom sebagai syarat pelunasan hutang ayah angkatnya.

Vin pun harus menjadi menantu tidak berguna pada keluarga Gultom, dan istrinya yang sama sekali tidak mencintainya, membuat Vin benar-benar seperti menantu sampah dalam keluarga Gultom.

Vin berjalan gontai menyusuri lorong, seraya memegang selembar kertas yang berisikan jumlah biaya yang harus Vin bayarkan agar ibunya bisa segera melakukan pengangkatan tumor.

“Kemana lagi aku harus mencari uangnya? Aku tidak bisa jika harus kehilangan ibu.”gumam Vin sambil mengacak rambutnya sendiri, merasa frustasi. Dan melangkah pergi meninggalkan rumah sakit.

Setelah berjam-jam Vin berpikir. Pada akhirnya Vin pun memutuskan untuk menemui paman Petrik dia adalah keluarga dari ayahnya, Dan berharap mereka mau meminjamkan uangnya, agar ibunya bisa segera di operasi.

Apapun yang terjadi Vin harus mencoba meminta bantuannya, walaupun ia membuang harga diri dan rasa malunya untuk mendapatkan uang tersebut.

Dengan Sekali tarikan nafas, Vin mencoba memberanikan diri, Walaupun ia tau dengan rumor yang beredar Jika paman Petrik orang yang sangat kikir.

Tok...

Tok...

Vin mengetuk pintu rumah pamannya tersebut, dan saat itu yang membuka pintu adalah istrinya, bibi Arum.

" Kamu! Ngapain kamu kesini?” Tanya Arum dengan ketus sambil melipat kedua tangannya di dada, tak suka dengan kedatangan Vin.

"Bi, Vin datang kesini mau minta tolong sama bibi, untuk meminjamkan-" ucap Vin.

"Gak ada uang. Aku tau kamu kemari mau meminjam uang kan? Jaminan apa yang kamu bisa berikan?” Saut Sang bibi sebelum Vin selesai bicara.

"Bi tolong lah, sekali ini saja. Ibu harus segera di operasi, jika tidak ibu bisa meninggal.” Vin pun memohon seperti seorang pengemis agar bibinya bisa membantu, namun yang ada Arum malah memaki dirinya.

Tak lama Petrik sang paman pun muncul, "Ada apa ini?" tanya Petrik.

Vin segera mendekati Petrik dan berlutut di depannya," Paman tolong bantu ibu, Dia sedang kritis dan membutuhkan biaya untuk operasi, Aku mohon paman tolong bantu ibu." Vin berusaha memohon meminta belas kasih dari paman yang tak lain adalah kakak kandung Ayahnya.

Namun di luar dugaan, Petrik tiba-tiba menendang tubuh Vin hingga terjengkang kebelakang.

"Jadi kamu disini hanya ingin mengemis uangku. Cuih, sampai kapanpun aku tidak sudi mengeluarkan uang sepeser pun untuk menolongnya. Karena aku tidak yakin dia bisa mengembalikan uang itu. Lebih baik kamu pergi dari sini, rumah ini tidak menerima pengemis seperti dirimu.

"Paman tolong, ibu sangat butuh biaya itu. jika tidak segera di operasi, ibu bisa meninggal paman. Tolong paman bantu Vin sekali ini." Vin pun merengek dan memeluk kaki sang paman, hanya untuk mengharapkan belas kasih darinya.

"Lebih baik dia cepat mati, biar gak nyusahin orang saja. Lagian kamu pinjam uang, mau bayar pakai apa nanti? buat makan sehari-hari saja susah, pakai sok-sokan mau minjam buat operasi. Usir dia Pa, aku tidak ingin dia menginjakkan kaki di rumah ini lagi." saut Arum dengan hinaan.

"Scurity. Usir pengemis ini dan jangan biarkan dia masuk ke rumah ini." Teriak Arum memanggil penjaga keamanan. Vin pun di tarik paksa oleh dua petugas keamanan, Vin masih berusaha memohon namun semuanya sia-sia.

Arum pun segera menarik suaminya masuk dan segera membanting pintu dengan kasar, mengisyarakatkan agar Vin tidak datang lagi padanya.

"Cepat pergi dari sini dan jangan pernah kembali." Usir security saat melempar Vin keluar gerbang.

"Paman, Aku hanya meminjam bukan meminta, aku pasti akan mengembalikannya,” ucap Vin lirih. Ia pun bangkit berdiri, dan meninggalkan rumah pamannya yang merupakan peninggalan keluarga, tapi sayang dia tidak mempunyai rasa peduli kepada saudara iparnya.

Ponsel Vin terus berdering, Berkali-kali Debt Collector dari beberapa pinjaman online berusaha menghubungi Vin untuk menagih pinjaman yang sudah jatuh tempo, bahkan mereka mengancam Vin jika tidak segera membayarnya akan membunuh Vin. Belum selesai di tagih Debt Collector, Pemilik sewa tempat ibunya tinggal juga menagih uang kontrakan yang belum di bayar.

Vin yang benar-benar berada di titik terendah saat ini tak tau lagi harus mencari uang kemana. Vin pun memutuskan untuk menghubungi istrinya dan berharap Sifa mau menolong dirinya.

Vin pun menekan nama istri di layar ponsel miliknya agar bisa menghubungi Sifa.

“Halo, ada apa menghubungiku?” tanya Sifa ketus, tak suka jika Vin menghubungi dirinya.

“Sifa, bolehkah aku bicara padamu?”

“Katakan mau bicara apa?”

“Sifa bisakah kamu meminjamkan aku uang untuk biaya operasi ibu, aku janji akan bekerja keras untuk mengganti uangmu nanti.” Ucap Vin, harga diri pun rasanya sudah tidak ada artinya lagi, saat seorang suami meminta uang pada istrinya, namun semua Vin lakukan karena terpaksa.

"Bagaimana kamu bisa membawa ibumu ke rumah sakit, sedangkan kamu sendiri tidak punya uang. Aku masih mitting, jangan ganggu."

Sifa pun mencari alasan untuk menutup panggilan telepon dari Vin tanpa memberikan jawaban.

Vin kembali menatap layar pipih miliknya, Saat Sifa tiba-tiba mematikan panggilannya. Yang tersisa hanya pemberitahuan baterai sisa lima persen, membuat Vin hanya bisa menghela nafas, dan segera mematikan ponselnya tersebut agar tidak ada yang menghubungi dirinya lagi, kepalanya terlalu pusing dengan tagihan yang silih berganti menagih.

Ditengah kebingungannya, Vin mencoba mendatangi Regina di salah satu Bar dan berharap mantan kekasihnya itu bisa meminjamkan uang untuknya.

Vin segera menemui Regina yang tengah bersama dengan Martin, sahabat yang sudah menikung dirinya dari belakang dengan berselingkuh dengan kekasihnya itu.

“Vindra! Ada perlu apa kamu kemari?” tanya Regina yang terkejut dengan kedatangan Vin.

Tatapan Vin saat melihat Regina dan Martin bermesraan, terlintas rasa cemburu yang masih ada.

“Regina, aku kemari ingin minta tolong padamu, tolong pinjamkan aku uang untuk pengobatan ibuku, aku yakin kamu pasti bisa membantuku. Aku janji akan mengganti secepatnya.” Ucap Vin dengan penuh harapan.

“Apa?! Kamu ingin pinjam uang pada Regina. Apa kamu tidak punya rasa malu Vin, meminjam uang pada mantannya kekasihmu. Pantas saja Regina lebih memilih aku daripada kamu, kau terlalu miskin dan tidak punya harga diri” cibir Martin. Namun Vin hanya bisa menahan diri saat direndahkan Martin

"Uang?! Bagaimana ya Vin. Jaminan apa yang bisa kamu berikan? jaman sekarang tidak uang tanpa jaminan, Ah sudahlah Vin, aku tidak ada uang untuk membantumu.

Lebih baik kamu pergi dari sini Vin, kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi dan maaf aku tidak bisa memberikan pinjaman kepadamu. Dan ya ini aku kembalikan permata murahan yang pernah kau berikan padaku, kau bisa menggadaikannya, ya mungkin tidak seberapa nilainya.” Regina pun melemparkan permata tersebut ke arah Vin.

Tak mendapatkan pinjaman membuat Vin kembali di landa putus asa dan ia pun hendak pergi saat di usir Regina.

“Tunggu Vin! aku bisa meminjamkan kamu uang tapi dengan satu syarat.” Ucap Martin, dan menghentikan langkah Vin.

“Benarkah. Apa syaratnya?” tanya Vin yang tak sabar, saat mendengar Martin mau membantunya, pemikiran Vin pun seketika berubah dan mengira jika Martin masih menganggapnya sahabat.

“Berlututlah di depanku.” Saut Martin seraya menyeringai penuh kelicikan. Membuat Vin membulatkan matanya atas syarat yang di ajukan Martin, namun Vin yang sudah terdesak dengan terpaksa berlutut di depan Martin.

Semua teman-teman Martin menertawakan Vin , begitu juga Regina dan Martin.

Martin mengambil cangkir yang ada di dekatnya dan mengisi air urine miliknya sambil terkekeh. Ia pun lalu berjongkok di depan Vin yang tengah berlutut.

“Minum ini dan kamu akan mendapatkan uang itu.” Perintah Martin dan menyodorkan cangkir yang berisi urine pada Vin, dan yang lain kembali menertawakan Vin.

Vin yang merasa harga dirinya sudah di injak-injak, segera menepis cangkir tersebut sebagai Penolakan hingga cangkir tersebut jatuh kelantai.

"Brengsek, berani sekali kamu menumpahkannya.” Martin pun meludahi wajah Vin.

"Hajar dia, beri pelajaran padanya, dengan siapa dia berhadapan.” Titah Martin pada teman-temannya dan langsung menyerang Vin.

Bugh

Bugh

Mereka mengeroyok Vin hingga tersungkur, membuat mereka lebih mudah menghajar Vin yang tidak bisa melawan. ditinju, dipukul bahkan di tendang mereka secara berkroyok membuat Vin babak belur.

Darah segar mengalir dari beberapa bagian tubuhnya yang terluka setelah Vin habis-habisan di hajar mereka hingga babak belur dan pingsan.

Tanpa sengaja, darah vin yang mengalir dilantai mengenai dan menyusup kedalam batu permata miliknya. Dan seketika batu permata yang telah lama mati tiba-tiba permata itu kembali aktif, Batu permata itu langsung berubah bentuk dan melingkar di jari Vin membentuk sebuah cincin bermata merah.

Vin yang sekarat dan hampir pingsan itu, Samar - samar mendengar sebuah suara. 'Aku adalah peri medis dan kamu adalah keturunan yang terpilih.' Setelah suara itu menghilang, Vin merasa dirinya di bawa ke dalam alam bawah sadar, dan ia mendapatkan Informasi dari leluhur sebelumnya.

To Be Continued ☺️☺️

Terpopuler

Comments

.

.

Marga Gultom jadi ingat teman SMPku dulu namanya Sulaiman Gultom

2024-01-26

1

Ganteng Ahmad

Ganteng Ahmad

membaca novel ini, malah dapat ide bagus, bikin novel, main game online, tapi di dunia nyata.

2024-01-02

0

Ririn Susilawati

Ririn Susilawati

cerita nya SM Kya d pop novel ,,judul menantu serba bisa,,,,,d awal sngt mirip tp gk tau strsny 🤔🤔

2023-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mendapat Hinaan
2 Bab 2. Mendapatkan keahlian Medis
3 Bab 3. Melawan
4 Bab 4. Kecelakaan
5 Bab 5 Penghinaan di pesta
6 Bab 6. Lukisan Palsu
7 Bab 7. Ingin Bercerai
8 Bab 8. Fitnah
9 Bab 9. Pergi ke rumah Sakit
10 Bab 10 menolong Memei
11 Bab 11. Ucapan Terimakasih
12 Bab 12. Jangan Goda Wanitaku
13 Bab 13. Bukan pria sembarangan
14 Bab 14. Sambutan
15 Bab 15 Serangan
16 Bab 16 Mendapatkan uangnya
17 Bab 17, Kecewa
18 Bab 18. Merasa malu
19 Bab 19 datang ke pesta
20 Bab 20. Butuh dana
21 Bab 21. Kemunculan Zen
22 BAB 22. Kedatangan Filix
23 Bab 23.Tibanya Dominic
24 Bab 24.Datang minta maaf
25 Bab 25. Membongkar Rahasia
26 Bab 26.menolak
27 Bab 27. Gertakan Preman
28 Bab 28. Semua Sudah Dengar
29 Bab 29. Undangan Makan Malam
30 Bab 30. Sikap Robi
31 Bab 31. Menolong laki-laki tua
32 Bab 32.Sudah cukup atas penghinaan
33 Bab 33, Mencari pekerjaan
34 Bab 34, Bertemu kembali
35 Bab 35. Tidak percaya
36 Bab 36 Taruhan
37 Bab 37. Menepati janji
38 Bab 38, Penyakit datang berasal dari diri sendiri
39 Bab 39. Rencana membuka klinik
40 Bab 40. Perintah pemecatan
41 Bab 41. Hari Naas Buronan
42 Bab 42 Kedatangan Bibi Dian dan Naura
43 Pengumuman Sedikit
44 Bab 43. Niat baik tak dihargai
45 Bab 44. Pedang mini Legendaris
46 Bab 45. Pergi ke perusahaan DAK
47 Bab 46 Tidak Sesuai Kriteria Perusahaan
48 Bab 47. Hadiah untuk Vindra.
49 Bab 48. Dilamar Fendi
50 Bab 49.Berlian Palsu
51 Bab 50. Kalung Berlian
52 Bab 51. Datang ke bank BBI
53 Bab 52. Kedatangan Romeo
54 Bab 53. Menjadi Adik Angkat
55 Bab 54. Ancaman Angga
56 Bab 55. Pantas untuk di lenyapkan
57 Bab 56. Menyelamatkan Ambar
58 Bab 57. Pembunuhan
59 Bab 58. Pengkhianat
60 Bab 59. Mulai tertarik
61 Bab 60. Merasa dipermalukan
62 Bab 61. Ditantang
63 Bab 62. Ingin Membeli Klinik Tua
64 Bab 63. Dokter Muda Genius
65 Bab 64. Dunia begitu sempit
66 Bab 65. Hukuman untuk pria sombong
67 Bab 66 Rencana Regina gagal
68 Bab 67 kedatangan Tamara
69 Bab 68. Formula kecantikan
70 Bab 69. Formula kecantikan 10 tahun lebih muda
71 Bab 70. Keracunan
72 Bab 71. Bayangan Hitam
73 Bab 72. Keras Kepala
74 Bab 73. Penghinaan di mall
75 Bab 74. Penyesalan tidak ada obatnya
76 Bab 75. Ditangkap Polisi
77 Bab 76. Bawahan adalah para penguasa
78 Bab 77. Mobil kutukan
79 Bab 78. Sovenir Timah panas
80 Bab 79. Kehangatan bersama
81 Bab 80. Membuat Masalah
82 Bab 81 Membuat Masalah 2
83 Bab 82. Serangga beracun.
84 Bab 83. Sosok Raul Draco
85 Bab 84. Seperti domba kecil
86 Bab 85. Harus Minta Maaf
87 Bab 86. Harus Minta Maaf 2
88 Bab 87. Redblack
89 Bab 88. Empat hadiah
90 Bab 89. Patung Hidup
91 Bab 90. Wanita Tidak tahu malu
92 Bab 91. Beberapa langkah
93 Bab 92. Tidak ingin membunuh
94 Bab 93. Keracunan Lagi
95 Bab 94. Melenyapkan Leo Ederson
96 Bab 95. Jimmy Wiston terluka
97 Bab 96. Terbangun kembali
98 Bab 97. Salah tangkap
99 Bab 98. Menyerahkan diri
100 Bab 99. Serangan sepihak
101 Bab 100. Pilihan sulit
102 Bab 101. Memanfaatkan Keadaan
103 Bab 102. Balas Dendam 1
104 Bab 103. Balas Dendam 2
105 Bab 104. Sapu Bersih
106 Bab 105. Tabrakan
107 Bab 106. Mengambil kesempatan
108 Bab 107. Hadiah besar
109 Bab 108. Tidak ingin serakah
110 Bab 109. Mengakui Kesalahan
111 Bab 110. Dokter Gadungan
112 Bab 111. Membalas Kesombongan
113 Bab 112. Villa Peach Blossom 1 Seharga 250Miliar
114 Bab 113. Tentang Ayah
115 Bab 114. Tekanan
116 Bab 115. Jalan terbaik
117 Bab 116. Tidak mau mengakui kesalahan
118 Bab 117. Klinik BLUEBIRD
119 Bab 118. Menemukan Ayah
120 Bab 119. Menyegel Rumah Sakit
121 Bab 120. Hukuman yang pantas
122 Bab 121. Naif dan konyol
123 Bab 122. Tiba-tiba meninggal bagian 1
124 Bab 123. Orang mati kembali hidup
125 Bab 124. Hadiah ulang tahun
126 Bab 125. Tamu terhormat keluarga Mars
127 Bab 126. Ingin Berdamai
128 Bab 127. Miranda di tangkap
129 Bab 128. Dimana pasiennya?
130 Bab 129
131 Bab 130. Bisa diselamatkan
132 Bab 131. Teknik akupuntur yang hilang.
133 Bab 132. Keluarga Tidak Tahu Berbalas Budi
134 Bab 133. Tamu Kehormatan
135 Bab 134 Membalas Tamparan
136 Bab 135. Snake Blue
137 Bab 136. Penjelasan
138 Bab 137. Pergi ke kota antik
139 Bab 138. Batu giok
140 Bab 139. Penjagal malam
141 Bab 140. Mencoba menjelaskan
142 Bab 141. Bercerai
143 Bab 142. Ucapan Naura
144 Bab 143
145 Bab 144. Kamulah pelakunya
146 Bab 146
147 Bab 146. Semua Yang Dilakukan
148 Bab 147. Mengambil Kembali
149 Bab 148. Tiga kesalahan
150 Bab 149. Kesalahan Besar Rahendra
151 Bab 150. Menjemput Tiffani
152 Bab 151. Pergi ke bar Lintang
153 Bab 152. Segelas Anggur
154 Bab 153. Masalah Datang
155 Bab 154. Klarifikasi
156 Bab 155. Daftar Hitam
157 Bab 156. Pemilik Audi
158 Bab 157. Waktunya Muncul
159 Bab 158. Dia adalah Bos Besar
160 Bab 159. permintaan Maaf Raditya
161 Bab 160. Tumpah Ruah
162 Bab 161. Properti Tuan Tritan
163 Bab 162. 200 batu emerald
164 Bab 163. Kehancuran Toko Antik Tritan
165 Bab 164 Kedatangan Marcel
166 Bab 165. Tidak ada kebencian
167 Bab 166. Terjebak 1
168 Bab 167. Terjebak 2
169 Bab 168 Terjebak 3
170 Bab 169. Terjebak 4
171 Bab 170. Kemunculan Steven Rapunzel
172 Bab 171. Kesalahan seorang ayah
173 Bab 172 Akhir yang tragis
174 Bab 173. Tiga Hal
175 Bab 174. Penyakit serius
176 Bab 175. Dokter Ahli
177 Bab 176. Digigit Ular
178 Bab 177. Penawar racun
179 Bab 178. Wanita Egois
180 Bab 179. Rencana pertarungan
181 Bab 180. Pembantu baru
182 Bab 181. Bertemu Tiger Wang
183 Bab 182. Kesalahan Teknik Beladiri
184 Bab 183. Modifikasi TriNam
185 Bab 184. Pesta Lagi
186 Bab 185. Perisai untuk Tiffani
187 Bab 186. Ratusan miliar
188 Bab 187. Anggur Premium
189 Bab 188. Minum untuk wanita
190 Bab 189. Keluarga Benalu
191 Bab 190
192 Bab 191
193 Bab 192
194 Bab 193
195 Bab 194. Menghasut
196 Bab 195.
197 Bab 196. Hari-hari baik telah berakhir
198 Bab 197. Kedatangan kelompok berbaju hitam
199 Bab 198. Tamparan
200 Bab 199. Kedatangan Ketua Redblack kota M
201 Bab 200. Tidak Bisa Dibiarkan
202 Bab 201. Pembalasan untuk Reni
203 Bab 202. Melindungi Vindra
204 Ban 203. Kemunculan Kirana
205 Bab 204. Rencana sebenarnya
206 Bab 205. Pertarungan Dara
207 Bab 206. Jauh lebih kuat
208 Bab 207. Dirasuki Roh Jahat
209 Bab 208. Roh Jahat dalam kalung
210 Bab 209 Drak Cloper
211 Bab 210. Penyusup
212 Bab. 211 Tiga Kabar
213 Bab 212 Menyelamatkan Gadis kecil
214 Bab 2013. Hero
215 Bab 214. Kompetisi Liga
216 Bab 215. Pertarungan Hero
217 Bab 216. Kemenangan Tim SB
218 Bab 217. Ucapan Vindra
Episodes

Updated 218 Episodes

1
Bab 1. Mendapat Hinaan
2
Bab 2. Mendapatkan keahlian Medis
3
Bab 3. Melawan
4
Bab 4. Kecelakaan
5
Bab 5 Penghinaan di pesta
6
Bab 6. Lukisan Palsu
7
Bab 7. Ingin Bercerai
8
Bab 8. Fitnah
9
Bab 9. Pergi ke rumah Sakit
10
Bab 10 menolong Memei
11
Bab 11. Ucapan Terimakasih
12
Bab 12. Jangan Goda Wanitaku
13
Bab 13. Bukan pria sembarangan
14
Bab 14. Sambutan
15
Bab 15 Serangan
16
Bab 16 Mendapatkan uangnya
17
Bab 17, Kecewa
18
Bab 18. Merasa malu
19
Bab 19 datang ke pesta
20
Bab 20. Butuh dana
21
Bab 21. Kemunculan Zen
22
BAB 22. Kedatangan Filix
23
Bab 23.Tibanya Dominic
24
Bab 24.Datang minta maaf
25
Bab 25. Membongkar Rahasia
26
Bab 26.menolak
27
Bab 27. Gertakan Preman
28
Bab 28. Semua Sudah Dengar
29
Bab 29. Undangan Makan Malam
30
Bab 30. Sikap Robi
31
Bab 31. Menolong laki-laki tua
32
Bab 32.Sudah cukup atas penghinaan
33
Bab 33, Mencari pekerjaan
34
Bab 34, Bertemu kembali
35
Bab 35. Tidak percaya
36
Bab 36 Taruhan
37
Bab 37. Menepati janji
38
Bab 38, Penyakit datang berasal dari diri sendiri
39
Bab 39. Rencana membuka klinik
40
Bab 40. Perintah pemecatan
41
Bab 41. Hari Naas Buronan
42
Bab 42 Kedatangan Bibi Dian dan Naura
43
Pengumuman Sedikit
44
Bab 43. Niat baik tak dihargai
45
Bab 44. Pedang mini Legendaris
46
Bab 45. Pergi ke perusahaan DAK
47
Bab 46 Tidak Sesuai Kriteria Perusahaan
48
Bab 47. Hadiah untuk Vindra.
49
Bab 48. Dilamar Fendi
50
Bab 49.Berlian Palsu
51
Bab 50. Kalung Berlian
52
Bab 51. Datang ke bank BBI
53
Bab 52. Kedatangan Romeo
54
Bab 53. Menjadi Adik Angkat
55
Bab 54. Ancaman Angga
56
Bab 55. Pantas untuk di lenyapkan
57
Bab 56. Menyelamatkan Ambar
58
Bab 57. Pembunuhan
59
Bab 58. Pengkhianat
60
Bab 59. Mulai tertarik
61
Bab 60. Merasa dipermalukan
62
Bab 61. Ditantang
63
Bab 62. Ingin Membeli Klinik Tua
64
Bab 63. Dokter Muda Genius
65
Bab 64. Dunia begitu sempit
66
Bab 65. Hukuman untuk pria sombong
67
Bab 66 Rencana Regina gagal
68
Bab 67 kedatangan Tamara
69
Bab 68. Formula kecantikan
70
Bab 69. Formula kecantikan 10 tahun lebih muda
71
Bab 70. Keracunan
72
Bab 71. Bayangan Hitam
73
Bab 72. Keras Kepala
74
Bab 73. Penghinaan di mall
75
Bab 74. Penyesalan tidak ada obatnya
76
Bab 75. Ditangkap Polisi
77
Bab 76. Bawahan adalah para penguasa
78
Bab 77. Mobil kutukan
79
Bab 78. Sovenir Timah panas
80
Bab 79. Kehangatan bersama
81
Bab 80. Membuat Masalah
82
Bab 81 Membuat Masalah 2
83
Bab 82. Serangga beracun.
84
Bab 83. Sosok Raul Draco
85
Bab 84. Seperti domba kecil
86
Bab 85. Harus Minta Maaf
87
Bab 86. Harus Minta Maaf 2
88
Bab 87. Redblack
89
Bab 88. Empat hadiah
90
Bab 89. Patung Hidup
91
Bab 90. Wanita Tidak tahu malu
92
Bab 91. Beberapa langkah
93
Bab 92. Tidak ingin membunuh
94
Bab 93. Keracunan Lagi
95
Bab 94. Melenyapkan Leo Ederson
96
Bab 95. Jimmy Wiston terluka
97
Bab 96. Terbangun kembali
98
Bab 97. Salah tangkap
99
Bab 98. Menyerahkan diri
100
Bab 99. Serangan sepihak
101
Bab 100. Pilihan sulit
102
Bab 101. Memanfaatkan Keadaan
103
Bab 102. Balas Dendam 1
104
Bab 103. Balas Dendam 2
105
Bab 104. Sapu Bersih
106
Bab 105. Tabrakan
107
Bab 106. Mengambil kesempatan
108
Bab 107. Hadiah besar
109
Bab 108. Tidak ingin serakah
110
Bab 109. Mengakui Kesalahan
111
Bab 110. Dokter Gadungan
112
Bab 111. Membalas Kesombongan
113
Bab 112. Villa Peach Blossom 1 Seharga 250Miliar
114
Bab 113. Tentang Ayah
115
Bab 114. Tekanan
116
Bab 115. Jalan terbaik
117
Bab 116. Tidak mau mengakui kesalahan
118
Bab 117. Klinik BLUEBIRD
119
Bab 118. Menemukan Ayah
120
Bab 119. Menyegel Rumah Sakit
121
Bab 120. Hukuman yang pantas
122
Bab 121. Naif dan konyol
123
Bab 122. Tiba-tiba meninggal bagian 1
124
Bab 123. Orang mati kembali hidup
125
Bab 124. Hadiah ulang tahun
126
Bab 125. Tamu terhormat keluarga Mars
127
Bab 126. Ingin Berdamai
128
Bab 127. Miranda di tangkap
129
Bab 128. Dimana pasiennya?
130
Bab 129
131
Bab 130. Bisa diselamatkan
132
Bab 131. Teknik akupuntur yang hilang.
133
Bab 132. Keluarga Tidak Tahu Berbalas Budi
134
Bab 133. Tamu Kehormatan
135
Bab 134 Membalas Tamparan
136
Bab 135. Snake Blue
137
Bab 136. Penjelasan
138
Bab 137. Pergi ke kota antik
139
Bab 138. Batu giok
140
Bab 139. Penjagal malam
141
Bab 140. Mencoba menjelaskan
142
Bab 141. Bercerai
143
Bab 142. Ucapan Naura
144
Bab 143
145
Bab 144. Kamulah pelakunya
146
Bab 146
147
Bab 146. Semua Yang Dilakukan
148
Bab 147. Mengambil Kembali
149
Bab 148. Tiga kesalahan
150
Bab 149. Kesalahan Besar Rahendra
151
Bab 150. Menjemput Tiffani
152
Bab 151. Pergi ke bar Lintang
153
Bab 152. Segelas Anggur
154
Bab 153. Masalah Datang
155
Bab 154. Klarifikasi
156
Bab 155. Daftar Hitam
157
Bab 156. Pemilik Audi
158
Bab 157. Waktunya Muncul
159
Bab 158. Dia adalah Bos Besar
160
Bab 159. permintaan Maaf Raditya
161
Bab 160. Tumpah Ruah
162
Bab 161. Properti Tuan Tritan
163
Bab 162. 200 batu emerald
164
Bab 163. Kehancuran Toko Antik Tritan
165
Bab 164 Kedatangan Marcel
166
Bab 165. Tidak ada kebencian
167
Bab 166. Terjebak 1
168
Bab 167. Terjebak 2
169
Bab 168 Terjebak 3
170
Bab 169. Terjebak 4
171
Bab 170. Kemunculan Steven Rapunzel
172
Bab 171. Kesalahan seorang ayah
173
Bab 172 Akhir yang tragis
174
Bab 173. Tiga Hal
175
Bab 174. Penyakit serius
176
Bab 175. Dokter Ahli
177
Bab 176. Digigit Ular
178
Bab 177. Penawar racun
179
Bab 178. Wanita Egois
180
Bab 179. Rencana pertarungan
181
Bab 180. Pembantu baru
182
Bab 181. Bertemu Tiger Wang
183
Bab 182. Kesalahan Teknik Beladiri
184
Bab 183. Modifikasi TriNam
185
Bab 184. Pesta Lagi
186
Bab 185. Perisai untuk Tiffani
187
Bab 186. Ratusan miliar
188
Bab 187. Anggur Premium
189
Bab 188. Minum untuk wanita
190
Bab 189. Keluarga Benalu
191
Bab 190
192
Bab 191
193
Bab 192
194
Bab 193
195
Bab 194. Menghasut
196
Bab 195.
197
Bab 196. Hari-hari baik telah berakhir
198
Bab 197. Kedatangan kelompok berbaju hitam
199
Bab 198. Tamparan
200
Bab 199. Kedatangan Ketua Redblack kota M
201
Bab 200. Tidak Bisa Dibiarkan
202
Bab 201. Pembalasan untuk Reni
203
Bab 202. Melindungi Vindra
204
Ban 203. Kemunculan Kirana
205
Bab 204. Rencana sebenarnya
206
Bab 205. Pertarungan Dara
207
Bab 206. Jauh lebih kuat
208
Bab 207. Dirasuki Roh Jahat
209
Bab 208. Roh Jahat dalam kalung
210
Bab 209 Drak Cloper
211
Bab 210. Penyusup
212
Bab. 211 Tiga Kabar
213
Bab 212 Menyelamatkan Gadis kecil
214
Bab 2013. Hero
215
Bab 214. Kompetisi Liga
216
Bab 215. Pertarungan Hero
217
Bab 216. Kemenangan Tim SB
218
Bab 217. Ucapan Vindra

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!