NovelToon NovelToon
WINDING LOVE

WINDING LOVE

Status: tamat
Genre:Tamat / Hamil di luar nikah / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:75.2k
Nilai: 5
Nama Author: WILONAIRISH

Genevia Beauvais Albert, seorang wanita keturunan pengusaha ternama Eropa yang harus rela menikah dengan seorang pria demi sebuah bisnis.

Evan Sanders, seorang pengusaha ternama Amerika yang tengah mengembangkan bisnis di Eropa. Ia harus menikahi anak rekan bisnisnya untuk membuat bisnisnya semakin berkembang.

Mereka menjalani sebuah pernikahan tanpa cinta.

Genivee Beauvais Albert, adik kembar Genevia yang melanjutkan kuliahnya di Amerika bersama kekasihnya, Steven.

David Sanders, putra sulung Sanders yang merupakan kakak kandung Evan Sanders. Pria dengan kepribadian introvert yang menjadi pemilik perusahaan game terbesar dunia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon WILONAIRISH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RASA SAKIT

Keesokan harinya ...

Genevia menyiapkan apa saja keperluan yang sekiranya Evan butuhkan. Bahkan ia juga masih membantu menyiapkan sarapan untuk Evan, suaminya.

Meski kemarin ia sedikit marah dan ingin menyerah, namun saat ini hatinya mengajaknya untuk tetap berjuang meluluhkan hati Evan. Dengan tetap melayani dan memperlakukan Evan dengan kehangatan dan kelembutan dirinya.

Setelah selesai menyiapkan keperluan Evan, Genevia juga bersiap untuk pergi ke kampus. Meski ia tahu ada kekasih Evan, Genevia tidak peduli. Menurutnya hal ini memang telah menjadi tugasnya sebagai istri Evan. Jika Keiko tidak terima, biarlah.

Genevia telah siap dengan tampilannya yang hendak ke kampus, ia menyusul Evan yang tadi sempat keluar dulu dari kamar. Evan telah duduk di meja makan, Genevia akan menyusul duduk di samping kanan Evan, namun seseorang lebih mendahuluinya.

Rupanya Keiko yang saat ini tengah tersenyum manis pada Evan, membuat Genevia terpaku. Bukan karena Keiko yang menyerobot tempat duduknya atau karena Keiko memberikan senyuman untuk Evan.

Namun karena Evan membalas senyuman Keiko dengan mengacak-acak rambut wanita itu. Memperlihatkan betapa meraka begitu akrab dan sepertinya saling menyayangi. Genevia merasa tersadar dengan posisinya yang tidak ada di hati Evan sama sekali.

Namun hal itu segera ia tepis, ia akan membuat Evan luluh kepadanya. Dengan usahanya akan ia lakukan apapun.

Genevia lebih mengalah untuk duduk di samping kiri Evan. Meski bukan di tempat biasanya, tapi tempat itu juga berdekatan dengan Evan.

Genevia berniat mengambilkan piring yang berisi nasi untuk Evan namun Keiko lebih dulu mengambilkannya untuk Evan. Baiklah Genevia tidak akan mempermasalahkan. Lalu ia akan menanyakan lauk yang Evan inginkan.

"Kau mau lauk apa Van?" tanya Genevia tersenyum lembut.

Belum sempat Evan menjawab, Keiko telah mengambilkan lauk Udang di piring Evan.

Melihat hal itu, Genevia menegur Keiko. "Kei bisakah kau biarkan aku melayani suamiku? Aku yang merupakan istrinya di sini." Ujar Genevia dengan tegas menatap Keiko.

Keiko hanya diam dan tak jadi mengambilkan lauk yang lainnya untuk Evan. Melihat hal itu Evan tidak tega dengan Keiko yang nampak takut dengan perkataan tegas Genevia. Evan mengenal bagaimana manjanya sepupunya itu.

"Biarkan dia yang mengambilkan lauk untukku. Dia telah lama tidak bertemu denganku. Dia juga lebih tahu apa yang aku sukai." Ujar Evan dingin kepada Genevia.

Mendengar perkataan Evan, Genevia merasa hatinya perih. Bagiamana tidak, Genevia sebagai istri Evan seperti tidak da artinya. Dan dengan santainya Evan lebih membela Keiko di depannya. Tidak ingin berdebat Genevia memilih mengalah.

Di tengah-tengah acara sarapan mereka, Genevia tampak hanya mendengarkan Keiko yang asik bercerita kepada Evan yang ditanggapi Evan banyak dengan senyuman dan mengacak acak rambut Keiko.

Genevia hanya mampu menahan pedih dalam hatinya menyaksikan hal itu. Namun hatinya terasa hangat setiap melihat senyuman Evan yang entah mengapa selalu membuatnya candu. Meski senyuman itu bukan untuk nya.

Sarapan mereka telah selesai. Genevia bangkit hendak mengantar Evan ke depan seperti biasanya. Namun ia kalah cepat dibanding Keiko yang sudah menggandeng tangan Evan menuju ke depan.

Akhirnya Genevia mengikuti mereka dari belakang. Ia masih ingin tetap menyertai langkah Evan sebelum berangkat ke kantor. Genevia ingin mendekati Evan untuk melakukan rutinitas yang biasa dirinya lakukan.

Namun belum sempat ia mendekat, Keiko lebih dulu memeluk Evan dan dibalas oleh Evan. Meski bukan seperti yang ia lakukan seperti biasa yang Genevia lakukan pada Evan, mengecup tangan dan pipi pria itu.

Namun apa yang mereka lakukan cukup membuat Genevia merasakan sakit pada hati, dan pedih di jiwanya. Karena Evan yang menyambut hangat pelukan yang Keiko berikan.

Genevia tidak ingin lagi melihat aksi mereka yang lain. Ia juga tak ingin menambah luka di hatinya. Akhirnya ia memutuskan untuk masuk ke dalam kamar mengambil tas kuliahnya lalu berangkat ke kampus.

Sebulan berlalu, dan setiap hari kegiatan dan pemandangan seperti itu yang Genevia saksikan. Hingga semakin hari, Genevia tidak ingin lagi melihat hal-hal yang mereka lakukan menambah luka hatinya.

...🥀🥀🥀...

Tidak biasanya, Genevia bangun siang seperti sebelum sebelumnya ketika belum minat untuk meluluhkan hati Evan. Ia merasa kini dirinya tak lagi memiliki tanggung jawab untuk mengurus dan melayani Evan.

Evan sendiri yang menghadirkan kekasihnya di antara mereka. Dan selama sebulan ini pun, Evan tampak sangat senang dilayani Keiko. Sudah pasti Evan menginginkan kekasihnya itu yang akan melayaninya setiap saat.

Genevia melihat Evan tak ada di sampingnya. Menandakan bahwa pria itu telah bangun dan mungkin sudah akan berangkat bekerja.

Genevia memilih bersiap-siap untuk ke kampus daripada di rumah bersama Keiko. Kemudian ia menuju ruang makan untuk sarapan.

Ia dapat melihat jelas bagaimana interaksi antara Evan dan Keiko yang begitu dekat. Dadanya terasa sesak kala menyaksikannya, namun ia segera menetralkan rasa sakitnya kala mulai mendekat ke ruang makan.

Setelah ia ikut bergabung bersama mereka, Genevia kembali merasa sakit kala Evan hendak berangkat ke kantor dengan di iringi Keiko di sampingnya. Bahkan Keiko menggandeng mesra tangan Evan dan menyandarkan kepalanya pada lengan Evan.

Kehadirannya di meja makan seolah tak terlihat oleh mereka. Dan kini Keiko melakukan apa yang selama ini dirinya lakukan.

Keputusannya benar untuk tidak lagi melayani Evan seperti biasanya. Karena toh selama sebulan ini, Evan juga tidak pernah ingin menerima perhatian darinya. Dan hanya menerima segala perhatian dari Keiko, membuat Genevia sadar di mana posisinya.

Meskipun dirinya tidak bangun sepagi seperti biasanya untuk melayani Evan. Namun untuk mengantarkan ke depan sebelum Evan ke kantor, ia pikir mungkin masih bisa.

Namun melihat bagaimana kemesraan Evan dan Keiko membuatnya menyadari, Evan tidak membutuhkan dirinya saat ini. Evan telah dilayani oleh sepenuhnya oleh Keiko, kekasihnya.

Betapa beruntungnya wanita itu, selain bisa dekat dan bersama dengan Evan, dia juga mendapatkan hati dan rasa cinta Evan.

Ketika mengingat kembali Keiko yang mengantar Evan sampai ke depan, Genevia teringat ketika ia mengantarkan Evan kemudian selalu mencuri kecupan di pipi Evan.

Kebiasaan yang sebulan terakhir tidak bisa ia lakukan. Genevia tersenyum kala mengingatnya, apalagi saat mengingat Evan yang nampak terlihat salah tingkah setiap ia mengecup pipi pria itu dengan tiba tiba.

Namun tiba-tiba terlintas jika Keiko juga akan melakukan hal yang sama seperti apa yang ia lakukan pada Evan, senyumannya seketika berubah menjadi senyuman kecut dan miris.

Apalagi jika mungkin saja, mereka melakukan hal yang lebih dari apa yang Genevia lakukan pada Evan. Dan lagi Bisa jadi justru Evan yang melakukannya terlebih dahulu kepada Keiko, mengingat jika Keiko adalah wanita yang Evan cintai.

Genevia merasakan pipinya basah ia pun menyentuh pipinya, ia merasa terkejut karena air mata yang telah membasahi pipinya. Dengan cepat ia menghapuskan sebelum ada yang melihat.

Daripada sibuk memikirkan apa yang yang Evan dan Keiko lakukan, yang menyebabkan hatinya sakit. Genevia lebih memilih segera menyelesaikan memakan sarapannya dan kembali ke kamarnya.

Ia sama sekali tidak berniat untuk melihat apa yang Evan dan Keiko lakukan sebelum pergi ke kantor.

Genevia akhirnya telah selesai dengan sarapannya, ia berniat untuk bangkit dari duduknya dan meninggalkan meja makan. Namun sebelum kakinya melangkah, sebuah suara menghentikan tindakannya.

"Kau mau kemana Nevia?" tanya Keiko

"Itu bukan urusanmu" jawab Genevia dengan ketus.

Bagaimana mungkin dirinya bisa berlaku ramah pada orang yang berniat menghancurkan pernikahannya. Meski Genevia yang sebenarnya hadir diantara mereka, namun tak bisakah mereka menghormati pernikahan sedikit saja dengan tidak mempermasalahkan seperti ini.

Keiko yang mendapatkan respon ketus oleh Genevia nyalinya menjadi ciut. Namun iya berusaha untuk berperan dengan baik.

"Apa kau begitu membenciku? Aku bisa saja melaporkan hal ini pada Evan supaya kau akan dihukum karena berlaku buruk pada kekasihnya." Gertak Keiko pada Genevia.

Genevia tersenyum tipis kala mendengar apa yang Keiko ucapkan padanya. Tanpa menanggapi ucapan Keiko, Genevia memilih pergi ke kamarnya dan Evan.

Sedangkan Keiko hanya mampu mendengus sebal kepada.

Genevia memasuki kamarnya dan Evan, lebih tepatnya kamar Evan. Telah sebulan ia meratapi dari segala luka yang ia jalani, hidup bersama suami yang membawa kekasihnya untuk tinggal bersama.

NEXT .......

1
Desak Jegeg
Kecewa
Ary Cantora
beli kalender baru aja thor
Ary Cantora
lanjut dong thor pengen lihat evan buvin
Ary Cantora
penasaran
Ary Cantora
genevee babynya twins ya?
Ary Cantora
jangan2 tekdung tu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!