Terjebak Cinta CEO Dingin

“Lu nggak liat rambut lu udah pada kusut, sini rapiin dulu. Ntar yang ada meeting kali ini gatot lagi karena tampilan lu yang berantakan” maya membantu melepaskan ikatan rambut Arinda.

“Iya deh mak” kata Arinda pasrah saat maya mulai menyisiri rambut panjang bergelombang miliknya.

“Rin, mbak tunggu kamu di mobil ya” kata Cantika lebih dulu ke mobil miliknya.

“Oke mbak, ntar aku langsung nyusul mbak” kata Arinda menjadi eksperimen Maya.

Setelah di rasa cukup Arinda segera menuju mobil Cantika. Semua karyawan pria serta klien terpana dengan kecantikan Arinda ,

“Sorry mbak lama” Arinda duduk di kursi samping pengemudi.

Cantika menatap Arinda dari ujung rambut hingga kakinya, arinda memakai kemeja putih ditutupi dengan blazer hitam yang senada dengan skinny pants. Maya sengaja membiarkan rambut Arinda terurai untuk menambah kecatikan alami Arinda

“Kenapa mbak? Aneh ya? Ini gara-gara maya, dandanin aku kayak ondel-ondel”

“Nggak kok rin, kamu cantik banget malahan. Dengan begini citra kantor kita nggak akan jelek lagi”

“Semoga ya mbak”

Cantika menghidupkan mobil dan menjalankannya menuju perusahaan Arebeon corp. Dalam perjalanan menuju perusahaan Arebeon corp. Cantika memberitahu pemilik Arebeon corp. adalah keluarga Arsenio dan Daniel Arsenio CEO yang akan mereka temuin.

Arinda terkejut saat mendengar keluarga Arsenio yang akan memakai jasa EO mereka.

Walaupun Arinda tidak pernah melihat wajah atau foto keluarga Arsenio, tapi semua orang tahu siapa keluarga Arsenio. Keluarga yang berpengaruh di negara IN dan memiliki perusahaan besar di negara-negara maju. Sebuah berita baik bagi Pearl Star dapat mengatur acara pesta untuk keluarga Arsenio.

Perusahaan Arebeon Corp. Ansel masuk ke ruangan Daniel.

“tuan muda memanggil saya”

“iya sel, tolong kamu turun ke bawah untuk menjemput nona Cantika dari Pearl Star dan antar langsung ke ruangan ku” perintah Daniel sambil memeriksa dokumen untuk di tanda tangani.

“Baik tuan muda”

Ansel segera melaksanakan perintah Daniel, dia turun menggunakan lift menuju lantai bawah.

Cantika dan Arinda memasuki lobi perusahaan Arebeon corp. mata Arinda menatap takjub pada loby perusahaan yang besar dengan interior yang bagus dan mewah.

Cantika menghampiri meja resepsionis di loby perusahaan itu.

“Permisi mbak?!” sapa ramah Cantika pada salah satu resepsionis.

“Ada yang bisa saya bantu nona?”

“ saya Cantika dari Pearl Star, ingin bertemu dengan tuan muda Daniel”

Arinda berdiri di belakang Cantika dengan menenteng tas laptop ditangannya. Saat itu karyawan Arebeon baru kembali dari makan siang, banyak karyawan pria menatap ke arah Cantika dan Arinda. Beberapa dari mereka ada yang tanpa sengaja menabrak temannya hingga terjatuh.

“Gila...cantik bener tu cewek. Apa dia mau ngelamar kerja di sini”

"siapa tuh cewek? tambah lagi saingan di kantor ini"

Karyawan Arebeon corp. terutama kaum pria mulai berbisik bisik membicarakan dua perempuan yang berdiri di meja resepsionis. Begitu pula Karyawati perusahaan Arebeon, sebagian mereka ada yang memandang sinis ke arah Arinda dan Cantika.

“Tunggu sebentar ya mbak, saya akan menanyakannya dulu” Kata resepsionis yang akan menghubungi sekretaris Daniel.

“Nona Cantika....” sapa Ansel menghampiri Cantika dan Arinda. Arinda terkejut saat melihat Ansel, begitupun Ansel.

“Loh Kamu....” kata Arinda dan Ansel bersamaan.

“Anda dan Arinda sudah saling kenal?” tanya Cantika pada Ansel, langsung Arinda yang menjawab.

“Nggak mbak, Cuma pernah ketemu aja” elak Arinda, Ansel hanya menatap Arinda.

cowok ini yang waktu itu gue ketemu di jalan? guman Arinda dalam hati.

“O ya tuan Ansel, perkenalkan ini Arinda Event manager yang akan mengatur acara pesta Arebeon Corp. Rin beliau ini asisten pribadinya tuan Daniel CEO perusahaan Arebeon corp.” Cantika memperkenalkan Ansel pada Arinda.

Wajah Arinda tampak sangat terkejut ketika Cantika memberitahu jabatan Ansel di Arebeon corp.

Mati gue....kenapa mesti ketemu ama ni cowok. Tapi bentar...kalo cowok ni di sini....jangan bilang.... jangan bilang kalo cowok itu....semoga saja tidak guman Arinda yang semakin cemas.

“Mari nona, saya akan mengantar anda ke atas” ajak Ansel menuju lift CEO menuju ruang kerja Daniel.

Langkah Arinda terasa sangat berat, dalam hati dia berdoa berharap CEO Arebeon corp. Bukanlah pria yang sudah mencari masalah dengannya. Ansel menekan tombol lift untuk menuju lantai atas.

Ting....

Pintu lift terbuka, Anel dan Cantika sudah berada dalam lift. Arinda masih mematung di luar lift.

“Anda tidak apa-apa nona” Ansel menangkap kecemasan di raut wajah Arinda.

“Hmm...nggak pa-pa” senyum paksa Arinda bergegas masuk ke dalam lift dan berdiri di samping Cantika. Ansel menahan senyum melihat tingkah aneh Arinda.

Cantika merasakan tingkah laku Arinda yang sangat berbeda.

“Rin, kamu beneran nggak pa-pa?” tanya Cantika.

Arinda hanya tersenyum menyembunyikan rasa cemas. Dalam hati dia terus berdoa dan berharap CEO itu bukan pria yang sangat di bencinya.

Sepertinya hari ini akan ada yang jadi korban...guman Ansel sambil melihat Arinda yang gugup.

Ting.....

Pintu lift terbuka, Ansel terlebih dahulu keluar di ikuti Cantika dan Arinda. Sekretaris Daniel menatap ke arah dua orang perempuan yang tampil dengan elegan mengikuti Ansel.

Ya Allah...pliiisss....gue mohon jangan sampe cowok itu CEOnya. Plisss....plisss.... Doa Arinda dalam hati berjalan di belakang Cantika.

Tok...tok...tok...

Ansel mengetuk pintu meminta izin masuk ke ruangan Daniel.

“Masuk” terdengar suara dari dalam ruangan CEO.

Jantung Arinda berdegup kencang bukan karena bahagia, tapi takut jika dia bertemu dengan pria yang sudah mencari masalah dengannya. Arinda takut jika pria itu akan membuat masalah dan kembali membatalkan untuk memakai jasa Eo Pearl Star.

Ansel membuka pintu dan mempersilahkan Cantika dan Arinda untuk masuk ke dalam ruangan Daniel. Daniel masih fokus dengan dokumen di mejanya.

"tuan muda nona cantika sudah datang" kata Ansel.

Daniel melihat ke arah Ansel dan Cantika, dia bangkit dari tempat duduknya, melangkah menghampiri Cantika.

“Terima kasih tuan muda Daniel mau memberi kami kesempatan, saya meminta maaf atas kejadian yang membuat anda tidak nyaman” Cantika mengulurkan tangan untuk menjabat tangan Daniel meminta maaf.

“Saya juga berharap kali ini tidak ada kesalahan lagi” Daniel menjabat tangan Cantika.

Mata indah Arinda membelalak sempurna melihat pria yang sangat tidak ingin dia temui.

Oh My God....kenapa gue si*l banget ya? berharap nggak mau ketemu ama ni cowok rese malah ketemu Guman Arinda dalam hati.

Mata Daniel menatap ke arah Arinda yang berdiri di samping Cantika. Arinda memasang wajah kesal dan tidak suka,

Akhirnya kita bertemu juga guman Daniel dalam hati.

“Tuan muda Daniel, perkenalkan dia Arinda. Event manager yang akan mengatur pesta” Cantika memperkenalkan Arinda pada Daniel.

Cantik sekali...kata itu tiba-tiba muncul dalam benak Daniel saat melihat Arinda yang tampil cantik dan modis.

Ternyata dia lebih cantik di bandingkan dengan foto miliknya guman Daniel dalam pikirannya.

Daniel merasa aneh pada dirinya, debaran jantung kini menghiasi tubuh Daniel yang sudah lama tak merasakan debaran semenjak dirinya telah di khianati oleh kekasihnya dulu.

Jantungku....aku tidak pernah merasakan debaran ini lagi semenjak wanita ular itu mengkhianatiku. Tapi debaran jantung yang kurasakan apakah semua karena gadis ini guman Daniel dalam hatinya. Daniel berusaha mengontrol dirinya dan debaran di dadanya.

***************

terus dukung Author

dengan cara like, vote dan tipnya.....😊😊😊

( Π_Π )