NovelToon NovelToon
Mas Kapten, Ayo Bercerai!

Mas Kapten, Ayo Bercerai!

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:277.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aisyah Alfatih

Lima tahun lalu, malam hujan hampir merenggut nyawa Kapten Shaka Wirantara.
Seorang wanita misterius berhelm hitam menyelamatkannya, lalu menghilang tanpa jejak. Sejak malam itu, Shaka tak pernah berhenti mencari sosok tanpa nama yang ia sebut penjaga takdirnya.

Sebulan kemudian, Shaka dijodohkan dengan Amara, wanita yang ternyata adalah penyelamatnya malam itu. Namun Amara menyembunyikan identitasnya, tak ingin Shaka menikah karena rasa balas budi.
Lima tahun pernikahan mereka berjalan dingin dan penuh jarak.

Ketika cinta mulai tumbuh perlahan, kehadiran Karina, gadis adopsi keluarga wirantara, yang mirip dengan sosok penyelamat di masa lalu, kembali mengguncang perasaan Shaka.
Dan Amara pun sadar, cinta yang dipertahankannya mungkin tak pernah benar-benar ada.

“Mas Kapten,” ucap Amara pelan.
“Ayo kita bercerai.”

Akankah, Shaka dan Amara bercerai? atau Shaka memilih Amara untuk mempertahankan pernikahannya, di mana cinta mungkin mulai tumbuh.

Yuk, simak kisah ini di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aisyah Alfatih, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

12. Sampai bertemu di pengadilan, Mas Shaka.

Langkah kaki Amara bergema cepat di lantai marmer lobi Wirantara Air, seirama dengan napasnya yang memburu. Sorotan mata karyawan yang berpapasan dengannya hanya sekilas, tak ada yang berani menatap lama, karena wajah wanita itu menyimpan badai.

Begitu pintu kaca otomatis terbuka, angin luar langsung menyambut. Sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan pintu. Zico turun cepat, menyingkirkan jasnya agar Amara bisa masuk dengan leluasa. Namun sebelum Amara sempat melangkah, suara langkah berat terdengar di belakang.

“Amara!”

Nada itu dalam, berat, dan menahan emosi. Shaka berdiri beberapa meter darinya napasnya juga berat, mata tajamnya penuh campuran marah dan bingung. Dalam dua langkah lebar, ia sudah di depan Amara dan langsung menarik pergelangan tangannya.

“Ke mana kamu mau pergi?” suaranya nyaris bergetar.

Amara menatap dingin, berusaha menarik tangannya, tapi genggaman Shaka terlalu kuat.

“Ke mana pun aku pergi bukan urusanmu lagi,” katanya tajam.

Shaka mencengkeram lebih erat, matanya menatap dalam, penuh amarah dan kelelahan.

“Selama kita belum bercerai, itu masih urusanku!” bentaknya.

“Apalagi kamu sedang mengandung, Amara. Aku punya hak tahu ke mana istri dan bayiku pergi.”

Amara menatapnya dengan tatapan penuh luka. “Bayi kita?” ia mengulang sinis. “Kau bahkan meragukan anak ini di depan adikmu sendiri!”

Shaka terdiam sesaat, kalimat itu menampar nuraninya lebih keras daripada yang ia kira. Tapi sesuatu di dalam dirinya, mungkin ego, membuatnya justru berkata hal yang lebih menyakitkan.

“Kalau begitu jawab aku…” Shaka menatap Zico yang berdiri di sisi mobil. “Apa karena dia?”

Amara menatap ke arah yang sama, menatap Zico lalu kembali menatap Shaka dengan sorot tajam. Shaka melangkah satu langkah mendekat, nadanya semakin dingin.

“Atau jangan-jangan...” suaranya menurun, tapi tajam seperti belati,

“pria itu ayah biologis dari anak yang kau kandung?”

Plak!

Tamparan itu menggema keras di udara. Beberapa orang yang berdiri di dekat lobi spontan menoleh, tapi tak ada yang berani bicara. Shaka hanya mematung, pipinya memerah bekas tamparan. Tatapan Amara bergetar di antara marah dan sakit hati.

“Kalau aku masih punya hati untukmu, Mas Shaka,” katanya pelan namun jelas, “aku tidak akan di dekati oleh orang lain.”

Sebelum Shaka sempat menjawab, Zico melangkah maju dengan mata penuh amarah. Dalam gerakan cepat, ia mencengkeram kerah kemeja Shaka dengan kuat hingga suara kain terdengar tegang.

“Kau terlalu sampah untuk dicintai oleh Nona Amara,” desisnya dingin.

“Kau tidak layak menerima cintanya. Pantas dia ingin meninggalkanmu. Dasar pria brengsek!”

Bugh!

Satu pukulan keras mendarat di rahang Shaka, membuatnya tersentak mundur.

“Zico! Hentikan!” Amara berteriak, menarik lengan Zico sekuat tenaga.

“Cukup!”

Zico masih menatap tajam Shaka, napasnya memburu, namun perlahan menurunkan tangannya setelah melihat tatapan Amara yang memohon.

Amara lalu berbalik menatap Shaka yang berdiri dengan pipi berdarah sedikit. Tatapan mereka bertemu dingin, tapi di balik dingin itu masih ada sisa rasa yang belum mati sepenuhnya.

“Aku tidak akan lari, Mas Shaka,” ujar Amara pelan. “Tapi mulai sekarang, berhentilah memperlakukan aku seolah aku tidak punya harga diri.”

Setelah itu, ia melangkah ke mobil, masuk, dan menutup pintu dengan tenang. Zico masuk ke sisi pengemudi tanpa bicara sepatah kata pun.

Shaka masih berdiri di tempat, rahangnya mengeras, napasnya berat menahan amarah dan luka yang bercampur jadi satu. Amara menatapnya dari balik kaca, matanya tenang tapi dingin, seperti laut sebelum badai. Bibirnya melengkung samar, bukan senyum, tapi sebuah peringatan halus.

“Sampai bertemu di pengadilan, Kapten Shaka,” ucapnya datar, namun tajam menembus dada Shaka seperti peluru yang tak terlihat.

“Aku sudah mengirim surat cerai baru ke keluarga Wirantara.”

Kata-kata itu membuat udara di sekitar mereka seolah berhenti. Shaka menatapnya, tidak percaya. Bibirnya terkatup kaku, tangan terkepal begitu kuat hingga buku jarinya memutih. Tapi sebelum ia sempat menjawab, kaca mobil itu kembali naik perlahan, menutup pandangan Amara. Mobil pun melaju, meninggalkan jejak roda dan kepulan debu kecil di jalanan depan gedung Wirantara Air.

Shaka terpaku, dadanya naik turun keras. Lalu dengan tiba-tiba, ia menghentakkan kakinya ke tanah,

“Amara!” teriaknya keras, suara serak dan bergemuruh, menggetarkan hati siapa pun yang mendengar.

“Aku tidak akan menceraikanmu! Dengar itu! Kau dengar aku?! Aku tidak akan pernah menceraikanmu, Amara!”

Suaranya menggema, tapi mobil itu sudah jauh. Hanya bayangan hitam yang tersisa di ujung jalan, bersama sisa amarah yang menggantung di udara.

1
Jong Nyuk Tjen
itulah bodoh ny s shaka , piara musuh dlm selimut. Ud tau s karina ky gmna , msh aj mw d ksh kesempatan. Jngan2 emang shaka sebetulnya ad rasa kali ke s karina. Dr dulu percaya bnget am s karina yg akhirnya bikin rumtang mu am amara jd berantakan
Nia nurhayati
dasar mak lampirr kau karina😡😡😡
Aretha Shanum
sampah dipelihara
Esther Lestari
Karina obsesimu akan menghancurkan hidupmu.
Hati2 kapten Shaka, hari ini Amara berhasil dan sasaran selanjutnya kamu kapten Shaka
Lilik Juhariah
waduh kl semua tahanandg mudah keluar Krn jaminan, kapten saka hati hati jgn terjebak, pasti dgk cara kotor tu si Karin, musuhnya karin aja KY karet gknkapok kapok
Lilik Juhariah
mungkin dibalik masalah ini hati Amara akan sadar butuh saka
Lilik Juhariah
mungkin butuh pengorbanan yang besar buat kapten Shaka Krn luka yg ditinggalkan begitu dalam
Teh Euis Tea
top amara, si ulat bulu ga sadar2 km, niat busuk km untuk menghancurkan amara ga akan berhasil
iqha_24
ayo Shaka basmi si ulet bulu karina
Ariany Sudjana
biarkan saja Amara yang mengatasi krisis itu, kan Amara super woman. ingin tahu apa Amara bisa tetap sombong?
Suci Dava: itu semua kan berawal dari kebodohan Shaka sendiri, terlalu memuja Karina yg di anggap orang yg pernah menolong nya
total 1 replies
Lilik Juhariah
Karina disini belum.dijelasin SDH diusir dari.dulu atau masih ngejar saka
Lilik Juhariah
kok masih bisa tetap sama Shaka padahal kan tau bagaimana Karin di keluarga Shaka, dan dia ngaku, apa segitu bodohnya saka sampe membiarkan Karin masih di sisi keluarganya setelah 6 tahun
Lilik Juhariah
udah tau cerita Kirana emang sengaja berbohong koknmasih cawe cawe donoerisahaan kan orang lain
Ariany Sudjana
Amara kamu bodoh dan egois sekali, kamu ternyata kehilangan Shaka, tapi kamu ga mau jujur, dan kamu terlalu sombong. sudahlah biarkan Shaka cari kebahagiaannya sendiri dengan perempuan lain, kan itu yang kamu inginkan
Yunita: yg di salahin bukan Amara tapi author nya yg blm amarah kayak gituu.. dan bertele2..
total 1 replies
Naufal Affiq
munafik kamu amara
Lilik Juhariah
gak nyalahin kl Amara memagar tembok beton di sekeliling nya , kesaktiannya udah parah
Lilik Juhariah
amara TDK menghancurkan perusahaan saka sekaligus Krn dia masih punya nurani, ada ibu dan ayah mertua yg sayang sama dia
Lilik Juhariah
heem belum boom ini , saka
Lilik Juhariah
rasakan saka, jahat banget lebih percaya orang lain tanpa bertanya dan selidiki , harusnya kapten lebih cerdas ini lulusnya dulu pake uang mungkin,
Lilik Juhariah
jahat banget nih Shaka, apa coba maunya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!