My Husband Is A Devil

"Kamu ngak perlu sedih, kamu bisa juga kayak Kenzo buat manggil om Daddy mulai sekarang!" bujuknya dengan lembut, agar Alexa tak curiga.

"Emangnya boleh? Nanti Kenzo malah malah sama aku!" Alexa memandang dengan wajah polosnya, membuat Kelvin tak tahan ingin menciumnya.

"Kalau buat Alexa boleh kok, tapi aku juga pengen manggil Mommy kamu dengan sebutan Mommy juga ya!" pintanya penuh harap.

"Boleh, boleh kok, tapi janji jangan tinggalin Alexa lama-lama kayak Daddy Alexa ya!" ucapan Alexa sebenarnya membuat Kelvin tak nyaman, dia tak suka anaknya memanggil orang lain ayah, tapi dia harus bersabar.

Alexa tersenyum senang, dengan cepat ia duduk dipangkuan Kelvin sembari memeluk lehernya dengan erat.

Kelvin yang mendapat perlakuan seperti itu sangat senang sekali, dia benar-benar ingin memeluk dan mencium putrinya dan sekarang setelah kesempatan itu datang dia sangat bahagia, dibalasnya pelukan itu lebih erat.

"Coba panggil Daddy sayang!" pinta Kelvin penuh harap.

"Daddy, yey, Alexa punya Daddy satu lagi, Alexa bisa manja-manja, Alexa bisa peluk-peluk juga." ujarnya dengan penuh kebahagiaan, padahal orang yang dipelukkannya jauh lebih bahagia dan senang.

"Sini nak, ikut juga." Kelvin ingin meraih Kenzo juga ke dalam pelukannya.

"Daddy peluk Alexa aja, aku maunya dipeluk sama Mommy, aku pengen tau gimana rasanya dipeluk sama Mommy!" Kenzo nampak tersenyum.

Lama perjalanan mereka akhirnya sampai di rumah, Kelvin membimbing Alexa ke dalam rumah dengan penuh semangat, akhirnya penantiannya selama ini membuahkan hasil, sebentar lagi ia akan dapat memeluk istrinya lagi, dia benar-benar sudah tak sabar untuk memeluk dan mencintainya seperti dulu.

"Lumah Daddy lebih besal dali lumah Alexa ya!" Alexa memperhatikan seluruh isi rumah dengan seksama, di sana sini terpajang foto Kenzo, mulai dari ia baru dilahirkan hingga foto ia sekarang dengan berbagai macam pose.

"Ini juga rumah kamu kok, kamu suka kan? Kalau ada yang ngak kamu suka bilangin Daddy ya! Biar Daddy ganti sama yang kamu suka, Daddy juga punya kamar untuk kamu, sana main ke kamar itu sama Kenzo, baju ganti kamu juga udah Daddy siapin." Kelvin yang biasanya tak banyak bicara berubah menjadi begitu cerewet.

Para pelayan yang melihat tuan mereka membawa seorang gadis kecil yang sangat mirip dengan tuan kecil mereka nampak begitu heran dan bertanya-tanya. "Itu siapa? Jangan-jangan tuan punya istri lain diluar! Atau nona Clarista berhasil hamil dan menyembunyikan anak tuan selama ini?" tebak pelayan dengan wajah penuh kebingungan.

Kelvin tak peduli dengan pikiran pelayannya, yang terpenting untuknya sekarang adalah anaknya akhirnya bisa dibawa kembali ke sini, dia sudah tak sabar menunggu kedatangan istrinya sekarang.

Kenzo dan Alexa bermain di dalam kamar ketika Aretha yang mendapat info dari guru dan satpam datang bermaksud menjemput putri tercintanya. Sopir yang mengemudi mobil pun meminta izin untuk masuk ke dalam kawasan rumah mewah itu.

Semua mata memandang terkejut tak kala melihat siapa yang datang bertamu, meski begitu mereka bertindak dengan cepat karena mengerti situasi apa yang terjadi, nampaknya Nyonya rumah lama mereka tak ingat tentang semua, jika ingat tak mungkin ia mau datang lagi ke rumah ini.

"Tunggu sebentar Nyonya, tuan sedang di ruang belajarnya ada pekerjaan mendadak sebentar lagi dia pasti akan menemui anda, silahkan minum dulu Nyonya." Kepala pelayan datang membawa segelas jus jeruk dengan beberapa makanan kecil sebagai cemilan.

"Anakku ada dimana?"

"Ooo, tuan dan nona kecil berada di kamar bermain di lantai atas, saya akan memanggilnya jika Nyonya ingin bertemu." Kepala pelayan tersenyum tetapi dia tak beranjak sedikitpun dari tempatnya berdiri.