NovelToon NovelToon
Possessive Uncle : My Beloved Little Wife

Possessive Uncle : My Beloved Little Wife

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:747k
Nilai: 5
Nama Author: Ist

Alvin sosok pria dingin tak tersentuh telah jatuh cinta pada keponakannya yang sering dipanggilnya By itu.
Sikapnya yang arogan dan possesive membuat Araya sangat terkekang. Apalagi dengan tali pernikahan yang telah mengikat keduanya.

"Hanya aku yang berhak untukmu Baby. Semua atas kendaliku. Kau hanya milikku seorang. Kau tidak bisa lepas dariku sejauh manapun kau pergi. Ini bukan obsesi atau sekedar rasa ingin memiliki. Ini adalah cinta yang didasari dari hati. Jangan salahkan aku menyakiti, hanya untuk memenuhi rasa cinta yang berarti."
-Alvin-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ist, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Karena Kamu Milik Om

"Ayo berangkat By."

"Iya."

Alvin menggandeng tangan Aya menuju Mobil. Ia akan membawa gadis itu ke kantor untuk menemaninya.

Sekitar lima belas menit mobil berhenti. Alvin membukakan pintu untuk Aya membawa gadis itu memasuk. Semua mata tertuju pada keduanya. Aya begitu cantik dengan dress toska selututnya.

"Selamat datang Tuan."

"Ya."

Alvin merangkul pinggang gadis itu dan segera membawanya pergi dari sana.

Aya duduk di sofa setelah sampai di ruangan Alvin. "Om kerja dulu ya. Kalo mau istirahat disana ada kamar."

"Iya Om." Alvin mencium kening Aya sekilas dan duduk di kursinya untuk bekerja.

"Masuk." kata Alvin mendengar ketukan pintu dari luar.

"Tuan Darwin menunggu di luar untuk bertemu dengan Anda." Kata seorang pria menunduk hormat.

"Persilahkan masuk." Kata Alvin dingin.

"Baik Tuan."

Setelah pria itu pergi. Sosok pria lain datang. Berjalan dengan tegap, begitu berwibawa dan tampan dengan rahang tegasnya. Padangan pria itu tajam. Lalu melirik sekilas gadis cantik yang tengah asik membaca komiknya di sofa.

Alvin menyadari itu, Ia merutuki kebodohannya yang membiarkan Aya tetap disana.

"Tuan Darwin." Alvin berdiri dan menyalami rekan bisnisnya.

"Selamat datang dan silahkan duduk."

"Tuan Alvin. Lama tidak bertemu."

Pria itu mendudukkan diri di sofa.

"Saya ingin mengambil berkas yang sudah anda tanda tangani." Katanya sambil meletakkan cangkir yang baru di sesapnya.

"Saya kira asisten anda yang akan mengambilnya."

"Dia begitu sibuk. Aku memutuskan untuk mengambilnya sendiri." Jawab Darwin sambil mencuri curi pandangannya pada Aya.

"Saya ambilkan berkasnya sebentar Tuan."

"Baik saya tunggu disini."

"Om aku pinjam charger." kata Aya mengangkat kepalanya sambil melepaskan aerphonenya.

Aya yang tersadar dengan cepat menutup mulutnya. "Maaf Om. Aku kira tadi Om Alvin."

"Ga papa." Kata Darwin tersenyum manis. Ia baru pertama kalinya bersikap seperti itu pada wanita.

"Nama Om Darwin."

"Saya Aya Om." Jawabnya sambil tersenyum dan menerima uluran tangan dari pria di depannya.

"kamu siapanya Tuan Alvin?"

"Oh saya keponakannya." Darwin menganggukkan kepalanya paham.

"Umur kamu berapa?"

"19 Om."

"Masih kuliah?"

"Iya."

"Semester berapa?"

"Semester 7 Om."

"Pinter kamu. Lagi sibuk skripsi dong?"

"Iya. Ini lagi libur semester sambil selesaikan skripsi juga."

"Oh."

"Kalau Om seumuran sama Om Alvin juga?"

"Iya. kita seumuran."

"Oh."

"Tuan Ini berkasnya." Kata Alvin baru datang.

"Om aku pinjam charger."

"Di ruang istirahat Om By."

"Ok." Kata Aya berlalu pergi.

"Keponakan Anda Tuan." Tanya Darwin sambil terus memandang kepergian Aya.

"Ah iya."

"Kalau gitu saya permisi dulu Tuan."

"Iya. Hati hati."

"Baik." Kata Darwin berlalu pergi setelah bersalaman dengan rekan bisnisnya itu.

"By..."Panggil Alvin menghampiri Aya.

"Ya..."

"Kamu tadi ngobrol sama dia?"

"Iya. Sebentar."

"Ngomong apa aja?"

"Nggak ngomong apa apa. Cuman tanya umur sama kuliah aku aja."

"Yang lain?"

"Nggak ada."

"Cuci tangan kamu."

"Kenapa?"

"Kamu habis pegang tangan dia kan?"

"Om liat."

"Iya lah dari CCTV."

"Dasar."

"Cuci tangan sana. Habis ini Om ajak kamu jalan jalan sekalian makan siang."

"Iya iya. Eh Om sholat dhuhur dulu sekalian udah masuk waktunya."

"Iya." kata Alvin segera mengambil air wudhu.

Setelah selesai makan siang Alvin mengajak Aya untuk pergi ke pantai. Ia menggenggam tangan gadis itu erat.

"Pulang yuk By. Panas."

"Iya."

"Aku ke kamar dulu Om. Mau mandi." kata Aya sambil berlari menaiki anak tangga setelah sampai di rumah.

"Iya. Jangan lari lari nanti jatuh." Tegur Alvin menyusul gadisnya.

Sore hari Aya sedang bersantai sofa dekat kolam renang.

"Kamu lagi ngapain By?" tanya Alvin sambil mendudukkan diri di samping Aya.

"Habis angkat telfon dari Mommy."

"Obatnya sudah di minum?"

"Sudah barusan."

"Om beli rumah ini sejak kapan?"

"Sebelum pindah ke sini."

"Ini Om beli buat kamu."

Aya mengubah posisinya menatap Alvin. Menelisik mata pria itu untuk mencari kebohongan. Namun nihil. Gadis itu tidak menemukannya. "Om bercanda?"

"Om mana pernah bercanda. Kalo ga percaya Om bisa tunjukin sertifikatnya."

"Ga perlu. Kenapa Om beli rumah Ini buat aku?"

"Om pengen aja kamu kalo mau liburan ke Bali ga usah nginep di hotel. Jadi Om beli rumah ini untuk kamu."

"Om kok loyal banget jadi orang."

"Semuanya akan Om lakukan By. Untuk kamu, Untuk kebahagiaan kamu."

Alvi menatap wajah Aya lekat mengisyaratkan kesungguhannya.

"Terimakasih. Tapi aku ga butuh rumah mewah atau apapun. Aku cuman minta sedikit kebebasan untuk menjalani kehidupanku sendiri. Menjadi remaja pada umumnya. Mempunyai teman, dan merasakan kebersamaan dengan mereka. Boleh kan?"

Alvin memeluk Aya erat. "Om tidak mengizinkannya." bisik Alvin.

"Berikan alasan agar aku dapat mengerti." Alvin melepaskan pelukannya. Memengang erat kedua bahu Aya. "Karna kamu milik Om. Tidak ada yang bisa bersamamu selain Aku." Kata Alvin terdengar dingin dan menusuk hati Aya.

Gadis itu masih terdiam mencerna semua ucapan yang pria itu katakan.

"Om egois."

Ia melepaskan bahunya dari tangan Alvin dan pergi menjauh dari sana. Alvin terdiam memaki dirinya yang berbicara dengan sembarangan. Ia takut Aya akan menjauh darinya. Beberapa detik kemudian Ia menyusul Aya.

Membuka pintu kamar gadis itu. Ia memeluk Aya yang tengah meringkuk di ranjangnya.

"By..jangan marah sama Om."

Merasa tidak mendapat jawaban Alvin membalikkan tubuh Aya untuk menghadapnya. Ia membelai lembut wajah Aya. Tetapi gadis itu tetap diam saja.

"Om minta maaf. Ini semua demi kebaikan kamu. Kamu tau kan By. Om sayang sama kamu. Om mencintai kamu lebih dari diri Om sendiri. Om harap kamu mengerti."

Aya berfikir sejenak. Mengingat begitu banyak pengorbanan pria di depannya itu untuk dirinya.

"Maaf aku nggak memahami Om. Om banyak berkorban untuk aku."

"Kamu ga salah By." Alvin membawa Aya dalam peluknya.

"Om aku mau es krim."

"Iya, di kulkas ada. Om ambilin."

"Ga usah. Aku mau makan di sana aja."

"Yaudah Ayo."

Aya memakan eskrim nya dengan lahap.

"Pelan pelan makannya." kata Alvin sambil mengelap sudut bibir Aya.

"Kita pulangnya kapan Om?"

"Kalau udah selesai."

"Kapan?"

"Belum tau."

Bohong Alvin karena ingin menghabiskan waktu berdua lebih lama dengan Aya.

1
Ina Karlina
cerita nya ok banget..waupun terkadang ikut emosi 😁😁😁👍👍👍
Ina Karlina
🌹🌹🌹♥️♥️♥️♥️
Ina Karlina
ini keluarga mama nya Aya selalu bikin ulah..harus diapain ya biar kapok .
Ina Karlina
tak habis pikir sama kelakuan Rio, Darwin..kalian ternyata memang manusia ga tau diri..sudah di baik in tapi kurang ajar😡😡
Ina Karlina
🤣🤣🤣🤣🤣🤣si Alvin ini ada aja modus nya hadeeeh..kasihn si Ara tiap malam di ajak tempur mulu
Ina Karlina
Alvin ga sadar dia kalau Ara itu sikap dan sifat nya nurun dari nya yg egois ..tapi Alvin ga sadar diri..
Ina Karlina
biarkan si Alvin terus mengejar Aya jangan di pertemukan dulu Thor 🤭🤭🤭biar dia pusing 7 keliling
Ina Karlina
semoga aja lama ga ketemu nya biar tau rasa tuh si Alvin..huh dasar laki laki super posesif egois nya ga ketulungan bikin enek tau ga
Ina Karlina
berbahagialah Aya..om om nya pada posesif semua...kamu wanita paling beruntung dicintai oleh banyak orang 👍👍
Sitikomariah
kaya ada yg disembunyiin aya
Ina Karlina
seperti nya Alvin sakit deh cuma sama dia di rahasiakan..
Ina Karlina
teruskan Aya demo mu ..biarkan saja tuh s Alvin biar dia pusing sendiri 😁😁emang enak di perkosa..
Ina Karlina
kamu salah Alvin sikap posesif mu malah membuat Aya takut dan kamu tanpa sadar telah menjadi kan dia tawanan cinta butamu..kamu akan menyesal atas kekakua mu itu
Ina Karlina
kayanya Aya menyembunyikan penyakitnya..
Ina Karlina
bibir Aya udah ga perwan lagi tanpa sepengetahuan nya dan Alpin selalu mencurinya
Ina Karlina
waduh posesif banget ni om Alvin ..bucin akut sama anak asuhnya..sampe ga boleh di lihat apalagi di pegang ..langsung ngamuk dia 😁😁😁
Ina Karlina
bagaimana nanti kalau Aya tiba tiba ada yang suka ya.. reaksi Alvin nanti bagaimana
sharvik
ponakan kndung gk si in
nurul nazmi
ok
Qaisaa Nazarudin
🙄🙄 plin plan…
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!