Sampai Akhir Nanti

Zahira mengerjabkan-ngerjabkan matanya. ia melirik jam dinding yang menunjukkan jam 4 subuh, Zahira mendapatkan dirinya yang masih diatas sofa tanpa bantal, tanpa selimut, yang lebih parahnya lagi didapatinya Bima leluasa tidur diatas tempat tidurnya.Zahira menghela nafas panjang. tadi malam dirinya kesusahan membuka resleting bajunya. kemudian sengaja menunggu suaminya disofa dan tak disangka ketiduran disana.

"mas,, mas bangun mas"

Zahira mengguncang tubuh suaminya yang tertidur pulas.

"Mas"

"hem..

" bantuin aku mas, aku kesulitan membuka resleting baju, bantu aku"

Bima mengerjabkan-ngerjabkan matanya, kemudian memandang istrinya yang masih dengan gaun pengantin nya, Dirinya sengaja tidak membangunkannya, berharap Zahira kesal padanya. namun kenapa malah dia masih bisa sesabar itu tanpa merasa marah sedikitpun. Bima jadi kesal sendiri, dibangunkan pagi-pagi. ia pun duduk dan memandang Zahira yang tersenyum.

"Bantuin apa?

" ini mas,, tanganku susah sekali menjangkau resleting, bantuin aku turunkan resleting nya"

"kau sengaja mau menggodaku?

" memangnya kenapa kalau aku menggodamu? aku istrimu lo mas, apa aku harus meminta bantuan mama, atau Aqila, biar mas ketahuan tak mau membantu ku, dan mereka tau kalau kamu tak mencintaiku?

Bima tampak berfikir, kemudian menurunkan Resleting Zahira, ia tak dapat melihat tubuh Zahira karna Zahira menggunakan kaos manset panjang.

"Trimakasih mas"

Zahira mencium pipi suaminya, kemudian berlalu pergi meninggalkan si wajah datar itu. Bima mengernyitkan dahinya.

"Kenapa dia semangat sekali menggodaku"

guman Bima, 15 menit kemudian Zahira keluar dari kamar mandi, dengan pakaian yang berbeda tetapi masih dengan jilbab yang menghiasi rambutnya. Bima kemudian gantian masuk kekamar mandi. 15 menit berlalu Zahira sudah cantik dengan make up naturalnya, Bima keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melingkar di pinggang nya, seketika Zahira menutup matanya. Bima tersenyum sinis.

"kenapa kau menutup mata mu sayang? bukankah kau menyukai melihat ku yang tampan ini?

ucap nya, ia mengambil baju yang sudah disiapkan oleh Zahira, Zahira membuka kedua matanya setelah Bima selesai mengganti bajunya.

" iya, aku sangat suka, tapi aku tau disini masih ada orang lain, aku akan menghilang kan jejak orang itu, baru aku akan menguasai mu tuan suami "

ucap zahira, sambil menepuk dada bima, kemudian ia mengambil kan dasi dan memasangkannya dileher suaminya, Bima memandang wajah cantik istrinya Zahira mendongak mendapati Bima memandangnya iapun tersenyum tipis.

"Mas,,, baru satu hari aku menjadi istrimu,, jangan bilang kamu mulai jatuh cinta padaku"

ucapnya sambil tersenyum puas, Bima mengalihkan pandangannya kemudian berlalu setelah Zahira selesai memasang kan dasinya. Zahira menghela nafas panjang.

"Ya Tuhan, kenapa aku seperti wanita penggoda seperti ini,ini bukan aku yang sesungguhnya,, aku yang sesungguhnya tidak akan seberani ini,

Zahira melangkahkan kakinya menuju ruang makan pagi ini, dilihatnya semua sudah berkumpul. kemudian ikut bergabung.

" selamat pagi, pa,ma,Aqila"

sapanya sopan.

"pagi sayang, apa kamu lelah?

tanya mama nya, Zahira tersenyum tipis.

" jangan lagi ditanya ma,, sudah pasti kak Zahira kewalahan, menghadapi Kak Bima "

sambung Aqila, Bima melirik istrinya yang merona.

"apa dia punya 2 kepribadian, dia begitu cerewet saat di kamar, dan begitu anggun saat bersama dengan orang-orang, sama seperti saat pertama kami bertemu"

Batin Bima,

"Hei gadis kecil jangan suka menggoda,, nanti kau akan merasakan juga, sekarang sarapanlah, bukankah hari ini kita pulang, segera bereskan keperluan mu, Andika akan segera datang.

" ia kak, kau cerewet sekali, kak Zahira,kau harus sering sering menyumpal mulutnya, biar dia bisa diam tidak seperti radio "

celetuk Aqila, Papa Mamanya hanya menggeleng kepala melihat tingkah mereka.

"aku rasa kamu punya 2 kepribadian mas,, kau terkenal dingin dan kejam, tapi melihatmu dengan keluarga mu, kau sangat hangat,, "

Batin Zahira.