Bagaimana jika di hari pernikahan setelah sah menjadi suami istri, kamu ditinggal oleh suamimu ke luar negeri. Dan suamimu berjanji akan kembali hanya untukmu. Tapi ternyata, setelah pulang dari luar negeri, suamimu malah pulang membawa wanita lain.
Hancur sudah pasti, itulah yang dirasakan oleh Luna saat mendapati ternyata suaminya menikah lagi dengan wanita lain di luar negeri.
Apakah Luna akan bertahan dengan pernikahannya? Atau dia akan melepaskan pernikahan yang tidak sehat ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eys Resa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kebenaran Yang Baru Diketahui
Jamuan makan malam yang penuh kehangatan itu akhirnya berakhir. Arya mengantar Luna pulang, seperti yang dia lakukan saat pertama kali mereka bertemu. Ini adalah kali kedua mereka berada di dalam mobil yang sama, berdua saja tanpa sopir. Namun, kali ini, Luna merasa ada sesuatu yang berbeda. Ia merasa nyaman tidak lagi ada kecanggungan
"Terima kasih, Pak Arya. Ini sudah yang kedua kalinya anda mengantarku pulang," ucap Luna, memecah keheningan.
"Sama-sama, Luna. Aku senang bisa melakukannya," jawab Arya, tersenyum tulus.
Saat mobil tiba di depan apartemennya, Luna menoleh ke arah Arya. " Pak Arya, mau mampir dulu? Minum teh, mungkin?" tawar Luna, suaranya pelan karena ragu.
Mata Arya langsung berbinar mendengarnya. "Tentu. Aku akan senang sekali."
Mereka masuk ke lobi apartemen. Begitu pintu lift terbuka di lantai apartemen Luna, Arya langsung terpukau. Apartemen itu terlihat sangat bersih, minimalis, dan berkelas. Ini seperti menunjukkan karakter Luna yang kuat dan tegar.
"Wah, apartemenmu sangat bagus, Luna," puji Arya, mengagumi setiap sudut ruangan.
"Terima kasih," balas Luna. "Aku yang mendesainnya sendiri."
Luna mempersilahkan Arya duduk dan dia pergi ke dapur untuk membuat teh, Arya menurut sambil me. perhatikan setiap detail di dalam apartemen itu. Mereka berbincang ringan, tidak lagi tentang pekerjaan, tetapi tentang hal-hal pribadi.
"Luna, apa kamu berencana untuk menikah lagi?" tanya Arya, ingin tau tentang mass depan kehidupan asistennya.
Luna terkejut dengan pertanyaan itu, namun ia tidak marah. Siapapun pasti akan bertanya tentang hal yang sama jika mereka mengenal Luna dan nasa lalunya.
"Entahlah, Pak Arya. Aku tidak tahu. Aku belum memikirkannya. Aku rasa, aku tidak akan menghalangi siapa pun masuk kedalam hidupku, tapi aku harus benar-benar menyeleksi mereka dengan baik. Mencari seseorang yang benar-benar tulus dan menerimaku apa adanya bukan ada apanya. Karena aku tidak ingin gagal untuk kedua kalinya."
"Jangan bilang begitu, Luna. Kamu pantas mendapatkan kebahagiaan," kata Arya. "Kamu pantas dicintai, dihormati, dan dihargai."
Luna tersenyum. "Terima kasih, Arya. Tapi, untuk sekarang aku rasa, aku lebih bahagia sekarang. Tanpa pernikahan, tanpa komitmen. Aku bisa fokus pada diriku sendiri."
"Aku mengerti, "
Mereka terus berbincang hingga waktu menunjukkan pukul sebelas malam. Arya memutuskan untuk pulang, karena menurutnya tidak baik terlalu lama di bersama wanita di satu tempat. Meskipun lingkungan mereka seolah tak peduli dengan apa yang mereka lakukan.
"Sudah larut, aku harus pulang. Terima kasih atas tehnya. Istirahatlah, selamat malam," ucap Arya.
"Sama-sama, terima kasih Pak Arya. " balas Luna yang ingin mengantar Arya sampai lobby, tapi Arya menolak, karena ini sudah larut dan nggak baik seorang wanita keluar larut malam.
Arya pulang dengan perasaan senang. Di dalam hatinya, dia merasa Luna adalah wanita yang sangat langka. Ia cerdas, cantik, mandiri, dan kuat. Ada sebuah perasaan ingin melindunginya, dan ingin membuatnya bahagia, tapi apakah Luna akan menerimanya. Dia baru saja terluka dan masih dalam proses pemulihan.
Saat sampai di rumah, keadaan rumah terlihat sangat sepi, tapi ternyat di ruang keluarga Reza sudah menunggunya dengan wajah penuh tanya.
"Dari mana saja kamu, Arya? Kenapa baru pulang selarut ini?" tanya Reza.
"Aku mengantar Luna, Kak. Setelah itu, dia memintaku mampir ke apartemennya, minum teh," jawab Arya jujur.
Reza menghela napas panjang. "Arya, mama tadi menelepon. Mereka bilang mereka akan pulang akhir pekan ini. Katanya kamu mau mengenalkan asisten barumu. Ada apa ini, Arya? Kenapa kamu tidak bilang apa-apa?"
Arya terkejut. Ia tidak tahu kalau mama dan papanya sudah menghubungi Reza dan berbicara tentang rencana Arya yang ingin mengenal kan Luna.
"Aku... aku tidak bermaksud menyembunyikan apa pun, Kak. Aku hanya ingin mengenalkan Luna sebagai asistenku yang sudah membuatku berkembang sampai sejauh ini, apa salah?"
Reza menatap adiknya dengan curiga. "Hanya mengenalkan Luna sebagai asistenmu, atau hal lainnya?"
"Kakak... " rengek Arya seperti anak kecil yang merengek kepada kakaknya.
"Kamu tau siapa Luna sebenarnya? "
Arya menggeleng, "Yang aku tau Luna hanya seorang pengacara, konsultan bisnis dan asistenku. Dia wanita yang dikhianati suaminya, dia adalah wanit kuat. "
"Aku tau itu. Selain itu, ada sesuatu yang harus kamu ketahui tentang Luna. Dia adalah cucuk Pak Darma atau kita memanggilnya kakek Darma. Salah satu pemegang saham mayoritas di perusahaan kita. "
"Apa! Kakek Darma?!" Arya terkejut. "Dia... dia cucu kakek Darma?!"
Reza mengangguk. "Ya. Kakek Darma adalah salah satu pemegang saham terbesar di perusahaan ini fia juga memiliki hotel D-Luna's. Dan Luna adalah satu-satunya cucu dan pewarisnya. Kamu tidak tahu?"
Arya menggeleng. Dia merasa bodoh. Selama ini tidak tahu kalau Luna adalah cucu dari salah satu orang kaya di negeri ini. Dia juga tidak tahu kalau kakek Luna yang selama ini selalu bercanda dengannya adalah kakek Luna. Kenapa kakeknya menyembunyikan semua ini darinya.
"Kenapa kakak tidak bilang apa-apa padaku?" tanya Arya, bingung.
"Karena aku pikir itu tidak perlu, karena Luna hanya asisten sementara yang membantumu untuk memimpin perusahaan. Karena tugasnya bukan untuk menjadi asisten tetapmu. " kata Reza.
Arya terdiam. Dia melupakan satu poin penting itu. Dan saat ini dia sudah terbuai dengan kenyamanan saat bekerja bersama Luna.
"Meskipun aku memimpin perusahaan mama, tapi aku tetap memantaumu dari jauh. Kamu sudah terlalu dekat dengan Luna dan nyaman bersamanya,sampai kamu ingin mengenalkan nya kepada orang tua kita. Karena itu, aku mengatakan semua ini sekarang. "
Arya masih terdiam, dia masih mencerna semua yang dikatakan oleh kakak nya. Luna bukan wanita biasa, tapi kenapa dia bisa menikah dengan pria biasa seperti Rafi dan sialnya Rafi menghianatinya. Apa pria itu juga tidak tau siapa Luna sebenarnya. Benar-benar bodoh. Luna bisa menyembunyikan identitasnya dengan baik.
"Jika kamu tidak menyukainya, dan hanya mengenalkan Luna sebagai asisten mu, aku akan mengatakan pada papa dan mama kalau aku ingin menikahinya," kata Reza dengan senyum licik di bibirnya. .
Arya menatap kakaknya dengan tajam, " Jangan macam-macam, dan jangan serakah. Memangnya kak Cindy mau berbagi cinta dengan wanita lain. "
"Ya dalam agama kita kan menikah lebih dari satu nggak apa-apa." ucapnya enteng.
"Kak, Jangan bercanda. ucapnya kesal. "Luna akan menjadi milikku, Dan aku akan mengganggu kakek tua itu. " kata Arya dengan tawa lebar.
Reza tersenyum. "Baiklah. Kalau itu maumu,"
"Dasar bodoh, suka sama wanita saja mencari alasan bodoh seperti itu. Benar-benar adikku yang bodoh. " batin Reza
Arya mengangguk. Dia tahu, jalan di depannya tidak akan mudah. Dia harus berjuang, tidak hanya untuk memenangkan hati Luna, tapi juga untuk meyakinkan keluarganya. Tapi, dia sudah siap. Demi mendapatkan hati Luna, dia akan melakukan apa saja.