Dilarang plagiat, eklusif hanya di Noveltoon, sudah menjadi hak cipta
Seorang pria bernama SYAFIQ, yang hanya tinggal dengan bibi dan seorang keponakan yang masih kecil berumur 3 tahun. Hari itu ia di pecat karen ahanya salah antar pesanan.
Karena ia memainkan ponselnya tanpa ia sadari ia menabrak tiang listrik dan tiba-tiba ia tersambar listrik dan mati seketika, namun ia malah mendapatkan sistem.
Syafiq di beri kesempatan kedua untuk hidup.
Syafiq mengerjakan yang sudah terprogram di system canggih itu dan ia pun mendapat hadiah dan poin sebagai balasannya.
Meskipun ia kaya, namun ia tetap rendah hati dan suka berbagi.
Dan akhirnya ia bisa membangun perusahaan teknologi tinggi yang terkenal seasia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Syafiq keluar dari ruangan kapal tersebut dan menyelinap dan terdapatlah sebuah ruang lainnya.
Syafiq mengintip dari sebuah lubang yang sangat kecil dan terlihat mereka bagi-bagi uang.
"Oh ya, ponselku, kameranya jika ku tempelkan di lubang ini pasti terlihat dengan jelas," ucap Syafiq mengambil ponsel dari saku celananya dan dan meletakkan di lubang kecil itu.
di ponselnya, Syafiq memperbesar jaraknya dan terlihat mereka tertawa berbagi sejumlah uang yang sangat banyak di atas meja.
"Jika hanya Video ini saja mana cukup buat bukti, aku harus merekam suara mereka juga, oh ya kan ada sistem," ucap Syafiq punya ide.
SYAFIQ
(Sistem, tolong buat suara mereka terdengar di suara ponsel bututku ini)
SISTEM
(Baik Tuan, Sistem akan memodifikasi ponsel Tuan jadi yang tercanggih)
SYAFIQ
(Terima kasih)
Memuat...
Mulai...
10%...
50%...
70%...
77%...
99%...
100%...
Selesai.
Poin Anda berkuarang 1 poin.
Poin Anda menjadi 5 poin.
"Hahaha... tidak menyangka kita bisa dapat uang sebanyak ini hasil jualan kita," ujar pria itu tertawa terbahak-bahak.
"Bener, jika begini hutangku terbayarkan dan aku bisa hidup dengan mewah," jawab kawannya juga tertawa memegang uang tersebut.
"Kamu sudah memastikan kan? Keponakan kamu tidak tau masalah ini?" tanya temannya.
"Aku sudah menyakinkan keponakan dan teman-temannya jika mereka hanya di jadikan asisten rumah tangga dengan gaji 20 juta perbulan, jika mereka rajin maka gaji mereka bisa naik menjadi 30 juta, dan mereka tidak tau jika mereka akan di jual," ucap pria itu dan Syafiq yakin jika pria paruh baya itu adalah paman dari salah satu gadis yang akan mereka jual.
"Bagus, aku dapat buktinya," ucap Syafiq kemudian beranjak dari sana.
"Ngapain kamu?" tanya salah satu awak kapal yang tiba-tiba memergoki Syafiq.
"Eh tidak ada apa-apa," ucap Syafiq menyembunyikan ponselnya.
"Jangan bohong, dan kamu siapa? aku rasa bos tidak menerima orang lagi, jangan-jangan kamu menyelinap ya," tebak pria itu.
Syafiq melihat ke kiri ke kanan, dan ketika merasa aman tidak ada orang, Syafiq pun beraksi, Karena takut ketahuan jika ia berada di kapal tersebut. Syafiq menendang bagian utama prianya beberapa kali dan mencampakkannya ke laut.
Byuuuurrrrr...
Pria itu pun masuk laut. Syafiq segera berlari masuk ke ruangan para gadis tadi dan segera menutup pintu dan menguncinya.
"Bagaimana apa kamu dapatkan buktinya?" tanya salah gadis itu penasaran.
"Aku mendapatkannya tapi...," ucapan Syafiq terputus saat melihat gadis yang di bawa pamannya dan sekali gus merasa kasihan karena si paman tega jualkan keponakan sendiri demi uang dan bayar hutang.
"Kenapa?" tanya para gadis itu mendekati Syafiq.
"Aku harap kamu tidak merasa sakit hati setelah melihat rekaman video ini," ucap Syafiq melihat ke arah keponakan paman tadi.
Gadis itu menatap Syafiq dan mengigit bibirnya dan Syafiq pun memberi rekaman itu kepada gadis tersebut.
Gadis itu gemetaran memegang ponsel Syafiq dan menekan gambar putar dan Video tersebut berputar.
Terdengarlah percakapan mereka, antara pamannya dan pria yang bekerja sama dengan pamannya itu.
Semua gadis yang ada di sana terbelalak sambil melihat ke arah temannya itu.
Dengan mata berkaca-kaca ia menutup mulut, tak menyangka jika pamannya membohonginya.
"Sekarang kau percayakan? Semua bisa di lakukan hanya karena uang, hanya kau menganggapnya paman, tapi dia tidak menganggapmu keluarganya," ucap Syafiq.
Ia terduduk lemas sambil menangis dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Saat ini kita nggak punya waktu buat bersedih, yang di pikirkan bagaimana agar kita bisa selamat dan keluar dari sini, di sini siapa yang bisa berenang?" tanya Syafiq.
Ada 7 wanita di sana 4 di antaranya bisa berenang yang 1 bisa cuma masih tahap belajar dan sisanya tidak bisa berenang. Meskipun bisa berenang, tidak bisa menjamin jika akan punya tenaga terus, Karena kapal ini sudah di tengah laut lepas.
"Mari kita cari sesuatu yang bisa untuk mengapung," ajak Syafiq. Mereka pun mencari di dalam kapal itu sesuatu untuk alat pelampung jika mereka kehabisan tenaga.
Dan mereka hanya mendapati 3 jerigen.
"Hm... begini saja, ini buat jaga-jaga, aku akan melawan mereka, jika terjadi sesuatu kalian cepat terjun dan juga saat aku melawan mereka, cari kesempatan untuk mencari pelampung lainnya," ujar Syafiq.
"Baiklah jika begitu," ucap para gadis itu setuju.
"Aku akan ikut denganmu untuk mengulur waktu sebelum mereka menemukan pelampungnya," ucap gadis tadi menyeka air matanya.
"Tidak perlu, kau akan terluka nanti, aku takut jika mereka membawa benda tajam atau senjata api lainnya," larang Syafiq.
"Aku harus ikut, aku ingin dia mempertanggung jawabkan apa yang sudah ia perbuat," ucap gadis itu emosi.
"Baiklah, Tapi ingat, jika mereka ingin melakukan sesuatu atau membahayakanmu kau langsung langsung menyelamatkan diri," pesan Syafiq.
"Baiklah," jawab gadis itu angguk mantab.
Syafiq dan Gadis itu pun pergi ke ruang tempat pamanya berada atas petunjuk Syafiq dan Syafiq bersembunyi di samping dinding untuk mengarahkan gadis yang lain untuk mencari pelampung.
Tok!
Tok!
Tok!
"Siapa," tanya seorang pria dengan suara berat.
"Ini aku paman," ucap gadis itu.
"Yela, ada apa?" tanya pria itu dari dalam ruang.
"Aku ingin bertanya sesuatu?" tanya gadis yang di panggil Yela tadi.
"Tanya saja," jawabnya
"Tapi ini penting," jawab Yela dengan nada datar.
Krieeek!
Pamannya pun membuka pintu. "Masuk," ucap pamannya yang di sana mereka ada berdua. Ada 1 pria sebagai nahkoda dan 2 awak kapan sedangkan yang satu lagi sudah di campakkan Syafiq ke laut tapi mereka malah tak menyadarinya.
Yela pun masuk.
"Paman, jujur denganku apa yang sebenarnya yang ingin paman lakukan?" tanya Yela tanpa basa-basi.
"Apa maksudmu?" tanya pamannya membuang puntung rokoknya ke asbak.
"Sebenarnya paman berbohongkan? Jujur saja paman," ucap Yela memanas.
"Apa yang paman bohongi denganmu, paman tidak ada menyimpan rahasia apa pun," ucap paman pura-pura tidak tahu.
"Sebenarnya membawa kami pergi keluar negeri untuk bekerja menjadi asisten itu bohongkan? Kalian ingin menjual kamikan?" tanya Yela dengan mulut bergetar.
"Dari mana kamu tahu?" ucap pamannya dengan nada pelan.
"Aku melihat dengan kepala ku sendiri, kalian menghitung banyaknya jumlah uang dan kalian tertawa dengan tawa yang sangat mengelikan, kau pamanku, kenapa tega menjualku dengan orang asing, apa kekeluargaan kita ternyata lebih rendah dari uang, apa kau tak berfikir bagaimana perasaan ibuku yag berstatus sebagai kakak kandungmu itu, aku di besarkan oleh orang tuaku bukan untukmu menghasilkan uang!" teriak Yelaa denga suara parau menahan tangisnya.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE VOTE KOMEN DAN HADIAH
TERIMA KASIH
mampir juga ke karyaku (System kekuatan dan ke kayaan)
