NovelToon NovelToon
NOTHING IS GOOD

NOTHING IS GOOD

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Transformasi Hewan Peliharaan / Identitas Tersembunyi / Budidaya dan Peningkatan / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mr.Xg

Sungguh perjalanan yang penuh liku dan misteri! Dari seorang penyendiri dengan masa lalu kelam, Sean menjelma menjadi sosok yang ditakuti sekaligus dihormati, bahkan kekuatannya mampu mengguncang sebuah kerajaan. Keputusannya untuk "pensiun" dan menyerahkan tanggung jawabnya kepada Sang Pencipta membuka lembaran baru bagi alam semesta.
Kelahiran Ling di tengah hutan belantara, jauh dari hiruk pikuk dunia luar, seolah menjadi jawaban atas permintaan Sean. Kehidupan damai Ling di hutan, pertemuannya yang tak terduga dengan dunia luar, dan bakatnya yang luar biasa membawanya ke Akademi Peacock, tempat di mana potensi tersembunyinya mulai terungkap.
Pertemuannya dengan Dekan Fu Dai menjadi titik balik penting dalam hidup Ling. Bimbingan khusus dari sang Dekan membuka jalannya untuk memahami dan mengendalikan 'Napas Pembekuan Roh', sebuah kekuatan unik yang misterius. Latihan yang keras dan pengetahuan yang ia dapatkan di akademi perlahan mengikis kebingungannya dan mengasah kemampuannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr.Xg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pertemuan langsung pertama antara Ling dan Tuan Fu Bai

Ling, yang kini telah melewati beberapa purnama di Akademi Peacock, merasakan dirinya bagai kepompong yang merekah. Bukan hanya sekadar deretan hari yang berlalu, melainkan sebuah evolusi diri yang menakjubkan. Jemarinya kini lincah menarik anak panah, membidik sasaran dengan ketepatan yang membuatnya sendiri takjub. Aroma rempah dan dedaunan tak lagi sekadar bau, melainkan bahasa rahasia alam yang perlahan mulai ia pahami, berkat pengamatan diam-diamnya pada Song Kang saat meracik. Meski belum mahir benar, otaknya telah merekam berbagai kombinasi dan potensi setiap bahan. Dan yang paling terasa, aliran qi dalam tubuhnya semakin terkendali, fondasi kokoh bagi ilmu bela diri dan kultivasi yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari dirinya.

Dulu, di kampung halamannya yang tenang, Ling hanya mengenal meditasi, merasakan qi sebagai kabut samar, dan sedikit gerakan bela diri warisan keluarga. Kini, gerbang dunia baru terbuka lebar di Akademi Peacock. Setiap pelajaran, setiap interaksi, setiap malam di bawah bintang-bintang akademi, adalah penambahan kepingan pengetahuan yang membuatnya merasa keputusannya untuk merantau adalah pilihan yang tepat.

Kerinduan pada ibunda dan ayahnya memang sesekali menyentuh hati, namun hasrat untuk terus menggali misteri dunia ini masih terlalu kuat. Hutan belantara yang dulu terasa menakutkan kini telah memberinya pelajaran berharga, dan dunia di luarnya ternyata menyimpan lebih banyak kejutan yang membuatnya semakin bersemangat menjalani hari.

Terlebih lagi, teknik 'Nafas Pembekuan Roh' masih menjadi teka-teki yang mengusik benaknya. Bagaimana sebenarnya cara kerjanya? Kekuatan dahsyat apa yang tersembunyi di baliknya? Ditambah lagi, kilasan ingatan tentang sosok pria berpakaian putih yang muncul tiba-tiba, bagai mimpi di siang bolong, semakin menambah misteri yang ingin dipecahkannya.

Bel berdentang nyaring, menandakan berakhirnya pelajaran Prof.Yu Zhang. Ling dan Song Kang segera beranjak menuju tempat persembunyian rahasia mereka. Di sana, di bawah remang cahaya lilin, mereka biasa bereksperimen dengan ramuan dan obat-obatan.

Ling duduk bersila, lembaran-lembaran buku kuno tentang ramuan berserakan di sekelilingnya. Matanya menyusuri baris demi baris tulisan kuno, mencoba memahami setiap detail. Sementara itu, Song Kang dengan cekatan menumbuk dan mencampur berbagai bahan sesuai dengan resep yang diberikan Ling.

Pemuda berwajah tampan itu telah menganggap Ling seperti adik kandungnya sendiri, sehingga ia selalu menuruti permintaan aneh sahabatnya itu, meski dalam hatinya ia bertanya-tanya tentang kegunaan dua ramuan yang tertulis dalam buku usang tersebut.

"Bagaimana, Bang Song Kang? Apakah ramuan itu sudah selesai kamu buat?" tanya Ling, mendongak dari bukunya. Senyum puas terukir di wajah Song Kang.

"Tentu saja, Ling. Dengan keahlianku, semua permintaanmu adalah perintah. Tapi, bolehkah aku bertanya, untuk apa sebenarnya ramuan ini? Sejauh pengetahuanku, ramuan ini tidak terlalu penting dalam pertempuran," ujar Song Kang, rasa penasarannya tak tertahankan.

Ling meletakkan bukunya dan menatap Song Kang dengan mata berbinar. "Tentu saja penting, Bang! Ramuan 'Pembeku Meridian' ini bisa menjadi penyelamat saat kita terpaksa melakukan penyamaran atau melarikan diri. Bang Song Kang tahu sendiri, bukan? Masa depan penuh dengan ketidakpastian. Oleh karena itu, aku memintamu membuat ramuan ini sebagai persiapan jika sewaktu-waktu kita terdesak dalam pertempuran, energi kita terkuras habis dan tidak mampu melawan. Kita bisa menggunakan 'Pembeku Meridian' untuk membekukan sementara aliran qi dalam meridian kita, menghilangkan aura dan energi kita agar tidak terdeteksi oleh musuh ketika melakukan pelarian. Lalu, kita bisa menggunakan ramuan 'Penyamaran Aneh' agar, selagi aura dan energi kita tersembunyi, kita juga bisa mengubah penampilan untuk melarikan diri tanpa jejak." Ling menjelaskan dengan antusias, membayangkan berbagai skenario berbahaya yang mungkin terjadi.

"Eh, tapi Bang Song Kang," lanjut Ling sambil mengambil salah satu botol berisi cairan berwarna aneh, "ramuan 'Penyamaran Aneh' ini benar-benar bisa mengubah kita menjadi apa saja? Namanya agak... meragukan, menurutku." Raut wajahnya menunjukkan kebingungan bercampur rasa ingin tahu.

Song Kang meraih botol 'Penyamaran Aneh' itu. Tiba-tiba, dari udara di atas tangannya, muncul seekor kelinci terbang kecil dengan sayap seperti burung kolibri, mengepak-ngepak dengan lucu.

"Lihat ini," titah Song Kang pada Ling, meminta perhatian penuh sahabatnya. Dengan hati-hati, Song Kang meneteskan beberapa tetes ramuan ke mulut kelinci terbang itu, lalu melepaskannya.

Kelinci terbang yang kini terbebas berusaha melesat pergi, namun tiba-tiba tubuhnya bergetar hebat. Bulu-bulunya memudar dan berubah warna, ukurannya mulai membesar, dan bentuknya mulai aneh. Dalam hitungan detik, kelinci terbang itu bertransformasi menjadi sosok Ling yang persis sama, namun dengan tingkah laku yang menggelikan: kedua tangannya mengepak-ngepak seperti sayap, sementara kakinya menekuk dalam posisi jongkok yang aneh.

Mata Ling membulat sempurna, terkejut sekaligus takjub melihat pemandangan di depannya. Ia menoleh ke Song Kang dengan ekspresi tak percaya. "Kenapa... kenapa dia berubah menjadi sepertiku?" tanyanya dengan nada tercengang.

"Karena kelinci itu menganggapmu aneh, Ling. Alam bawah sadarnya merekam tingkah lakumu, dan ramuan ini mewujudkannya. Kegunaannya sama untuk semua pengguna. Setelah meminum ramuannya, kita hanya perlu memikirkan hal aneh apa saja yang terlintas di benak kita, lalu... tada! Kita akan berubah menjadi hal aneh tersebut," ucap Song Kang sambil tersenyum lebar, menunjuk duplikat Ling yang kini masih mengepak-ngepakkan tangan dengan ekspresi bingung.

Ling menatap Song Kang dengan tatapan kesal, namun di balik itu, ia merasa sangat puas dengan hasil kedua ramuan tersebut. Ia mengakui dalam hati, Song Kang memang terlalu berbakat untuk ukuran seorang remaja. Membuat dua jenis ramuan sekaligus dalam satu waktu, dan menghasilkan stok yang cukup banyak, adalah pencapaian yang luar biasa.

"Bang," kata Ling akhirnya, mengacungkan kedua jempolnya dengan senyum lebar, "kamu memang yang terhebat!"

Tiga jam berlalu dengan cepat. Setelah memastikan persediaan ramuan yang berguna di medan perang telah mencukupi, Ling dan Song Kang beranjak keluar dari tempat persembunyian mereka. Mereka berjalan dengan langkah hati-hati, berusaha tidak menimbulkan suara dan menarik perhatian siapa pun.

Namun, tanpa sepengetahuan mereka, di langit malam yang bertaburan bintang, Prof.Long dan Tuan Leluhur Fu Bai sedang melakukan percakapan sambil melayang-layang mengawasi seluruh penjuru akademi.

"Prof.Long," tanya Tuan Fu Bai dengan suara rendah, matanya mengamati dua sosok yang bergerak mencurigakan di bawah sana, "apa yang dilakukan kedua murid itu? Kenapa mereka bergerak seperti sedang mengendap-endap?"

"Ah... mereka berdua," jawab Prof.Long, mengikuti arah pandang Tuan Fu Bai. "Itu Ling, murid berbakat yang bukan berasal dari keluarga Ling yang terhormat, dan Pangeran Song Kang dari Kerajaan StarLight. Sudah beberapa hari ini mereka melakukan hal aneh seperti itu. Entah apa yang mereka sembunyikan, tetapi dari pengamatan saya, mereka tidak melakukan hal yang buruk. Sepertinya hanya menyimpan sebuah rahasia kecil." Prof.Long memang telah beberapa kali melihat tingkah laku kedua anak itu, namun ia memilih untuk tidak ikut campur karena tidak melihat adanya indikasi pelanggaran serius.

Tuan Fu Bai mengangguk-angguk, namun rasa ingin tahunya terlalu besar untuk diabaikan. Dengan gerakan secepat kilat, ia melesat turun menghampiri kedua remaja tersebut.

"Anak muda," ucap Tuan Fu Bai dengan nada tiba-tiba yang membuat bulu kuduk meremang, "apa yang sedang kalian lakukan dengan mengendap-endap seperti pencuri di malam hari?"

Langkah Ling dan Song Kang terhenti seketika. Mereka menoleh ke belakang dan terkejut bukan main mendapati Tuan Leluhur berdiri tepat di belakang mereka, didampingi oleh Prof.Long yang tampak sedikit khawatir.

'Celaka dua belas!' pikir mereka berdua. Namun, Song Kang yang selalu tenang dalam situasi genting segera memasang ekspresi santai dan tersenyum canggung. Sementara itu, Ling yang panik hanya bisa melirik Song Kang dengan tatapan memohon pertolongan.

'Bagaimana ini?' tatapan Ling seolah berteriak, namun Song Kang hanya membalas dengan senyum tipis yang misterius.

Tuan Fu Bai yang mengamati interaksi singkat kedua bocah di hadapannya segera memberikan isyarat halus kepada Prof.Long untuk membawa Song Kang pergi. Ia merasa, untuk mendapatkan jawaban yang jujur, ia lebih baik berbicara dengan Ling, bocah berusia sekitar tujuh atau delapan tahun yang sejak kedatangannya di akademi telah menarik perhatiannya dengan aura yang unik.

"Song Kang, ayo ikut bersamaku!" perintah Prof.Long dengan nada tegas, dan mereka berdua pun melangkah menjauh, meninggalkan Ling yang hendak ikut namun terhenti oleh suara dingin Tuan Fu Bai.

"Anak kecil, kamu tetap di sini. Ada hal yang ingin saya bicarakan denganmu." Nada suara Tuan Fu Bai yang dingin dan penuh otoritas membuat Ling membeku di tempatnya. Apalagi kini ia ditinggal berdua dengan sosok yang sangat dihormati dan ditakuti di seluruh akademi.

Keheningan yang mencekam menyelimuti tempat itu, membuat Ling merasakan tekanan yang luar biasa. Namun, tiba-tiba Tuan Fu Bai memecah keheningan dengan kalimat yang membuat jantung Ling berdebar kencang. "Ling... seorang murid berusia tujuh atau delapan tahun yang kultivasinya telah mencapai ranah pembentukan jiwa tingkat ketiga, namun tidak diketahui memiliki atribut elemen apa pun, dan memiliki bakat langka menciptakan melodi yang mampu menghadirkan gelombang ketenangan..." Ling mendongak, menatap langsung ke dalam mata tajam Tuan Fu Bai.

"Kamu adalah anak yang sangat berbakat, itulah mengapa Fu Dai mengangkatmu menjadi muridnya. Sekarang, coba ceritakan padaku apa yang sedang kamu sembunyikan. Karena sehebat apa pun kamu berusaha menyembunyikan rahasiamu, percayalah, mata dan telingaku akan selalu mampu mengetahuinya," lanjut Tuan Fu Bai, sengaja mengucapkan kata-kata itu dengan nada mengintimidasi, mencoba menggali rahasia yang tersimpan rapat dalam diri Ling.

Kecurigaan Ling merayap di benaknya seperti kabut dingin. Tatapan intens Tuan Fu Bai terasa bagai anak panah yang siap menembus pertahanannya, membuatnya tanpa sadar sedikit menegakkan tubuh. Pikiran-pikiran liar menari-nari di otaknya. Mungkinkah Tuan Leluhur ini memiliki kemampuan untuk melihat ke dalam benaknya? Mungkinkah ingatan samar tentang pria berpakaian putih, sosok misterius yang tiba-tiba muncul dan menghilang bagai fatamorgana, telah terbaca oleh mata setajam elang itu? Perasaan waspada mencengkeram hatinya. Rahasia ini, bisikan-bisikan aneh dan teknik-teknik yang diperlihatkan dalam kilatan ingatan itu, terasa begitu sakral dan pribadi.

Dengan berusaha mempertahankan ekspresi polos yang selama ini menjadi tamengnya, Ling menatap lurus ke arah Tuan Fu Bai. Ada sedikit ketegangan yang tak terlihat dalam nada bicaranya. "Saya tidak bisa memberitahukannya, Tuan Leluhur. Pria... pria berpakaian putih itu... dia berbisik kepada saya, katanya ini rahasia. Tidak boleh diceritakan kepada siapa pun tentang teknik-teknik yang telah dia perlihatkan." Ling mencoba menyusun kata-katanya dengan hati-hati, berharap ketulusan di wajahnya dapat menyembunyikan kebenaran yang ia sembunyikan.

Tuan Fu Bai menyipitkan matanya, meneliti setiap perubahan kecil di wajah Ling. Ekspresinya tetap tenang, namun ada kilatan keingintahuan yang tak bisa disembunyikannya sepenuhnya.

"Teknik?" ulangnya dengan nada datar, seolah hanya sekadar bertanya untuk memastikan. "Memangnya teknik seperti apa yang begitu rahasia itu?" Ia sengaja memancing, ingin melihat sejauh mana Ling akan mempertahankan ceritanya. Dalam benaknya, berbagai kemungkinan mulai bermunculan. Teknik kuno yang terlupakan? Ajaran sesat? Atau hanya imajinasi seorang anak kecil?

Sayangnya bagi Ling, kepolosan dan keterbukaannya masih mendominasi dirinya. Ia belum sepenuhnya memahami pentingnya menyimpan rahasia di dunia yang penuh intrik ini. Terperangkap dalam pertanyaan Tuan Fu Bai, ia tanpa sadar membuka sedikit celah pertahanannya. "Itu... itu teknik 'Nafas Pembekuan Roh'," ucapnya pelan, lalu dengan sedikit ragu melanjutkan, "'Tarian Bisikan Angin', lalu ada juga yang suaranya sangat kuat, 'Raungan Gema Samudra', dan yang... yang terasa sangat menyakitkan di dalam, 'Raungan Jiwa Tertindas'. Oh, dan satu lagi! Yang bisa membuat semua suara hilang, 'Raungan Keheningan Absolut'. Dia bilang... dia bilang semua teknik itu sangat cocok dengan bakat unik yang saya miliki."

Seketika, kesadaran akan kebocoran informasi itu menghantam Ling bagai gelombang kejut. Matanya melebar, dan kedua tangannya reflek bergerak cepat membekap mulutnya. Wajahnya memerah karena malu dan panik. Kata-kata itu telah terlepas begitu saja, bagai burung yang terbang bebas dari sangkar. Ia menundukkan kepalanya, merasa bodoh dan takut akan reaksi Tuan Leluhur.

Di sisi lain, Tuan Fu Bai membeku di tempatnya. Udara di sekelilingnya terasa sedikit menegang. Matanya yang setajam elang kini membulat sempurna, menunjukkan keterkejutan yang luar biasa. Jantungnya berdebar lebih cepat dari biasanya. 'Tidak mungkin...', batinnya bergejolak. Nama-nama teknik itu... itu adalah teknik-teknik legendaris yang seharusnya telah hilang ditelan zaman! Bahkan catatan-catatan kuno yang tersisa pun sangat langka dan samar-samar menyebutkan keberadaan teknik-teknik dahsyat itu. Bagaimana mungkin seorang bocah kecil di hadapannya, yang bahkan belum genap sepuluh tahun usianya, bisa mengetahui nama-nama itu? Dan bukan hanya tahu namanya, tapi juga menyebutkan deskripsi singkat yang sesuai dengan legenda yang ia dengar dari cerita-cerita tua. Awalnya, ia hanya berniat mengorek sedikit informasi tentang kegiatan mencurigakan Ling dan Song Kang.

Ia sama sekali tidak menyangka akan menemukan sebuah misteri yang jauh lebih besar dan mengguncangkan fondasi pengetahuannya tentang sejarah dunia persilatan. Rasa ingin tahunya yang semula hanya berupa percikan kecil kini berubah menjadi kobaran api yang membakar benaknya. Ia harus mengetahui lebih banyak. Bagaimana anak ini bisa memiliki pengetahuan yang bahkan para tetua sekte besar pun tidak miliki? Siapa sebenarnya pria berpakaian putih itu? Dan apa sebenarnya potensi tersembunyi yang dimiliki Ling? Pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar di kepalanya, mendesak untuk segera dijawab.

1
Grayn Alasky
cukup menarik, karena sepertinya ini author masih pemula dari cerita yang saya baca, dan data yang saya liat
Grayn Alasky
semangat ya author , meskipun agak sepi
Grayn Alasky
semangat author
Grayn Alasky
semangat thor
Grayn Alasky
adabmu sangat bagus sean
Grayn Alasky
kota apaan dah yang kaya gitu
Grayn Alasky
introvert
Grayn Alasky
ternyata pengalaman buruk cukup banyak orang yang mengalaminya
Saito Bara
tapi banyak sekali orang seperti itu
Saito Bara
ow ada penyihir juga ya
Saito Bara
oh jadi dari cerita di ats yang telah ku baca, orang yang telah membangkitkan sosok jahat itu pasti ada kaitannya dengan anggota kerajaan
Saito Bara
gimana ya, kalau ada orang yang menormalisasikan hub ses jens melihat cerita ini, pasti ni author di maki
Saito Bara
haha sangat puas sekali
Saito Bara
pasti sena itu introvert
Saito Bara
awalannya lumayan juga
Saito Bara
Cukup seru
Saito Bara
sangat bagus
Saito Bara
awal ceritanya kurang meyakinkan, tetapi setelah membaca semuanya aku jadi sangat tertarik
Kruzery
Aduh, tangan sudah gatal, cepat update dong thor!
Yuri/Yuriko
Bikin nagih.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!