Kisah cinta gadis sederhana Malika Jennaira dengan seorang pria kaya raya Dewangga Mahendra.mereka terpaksa menikah secara diam-diam tanpa melibatkan keluarga Dewangga karena hubungan tersebut tidak mendapatkan restu dari pihak keluarga Dewangga.belum genap sehari setelah ijab kabul di ucap kan, rumah tangga yang baru menuai bahagia langsung di hadapkan pada sebuah ujian besar.cukup lama bagi Malika akhirnya mengetahui rahasia besar yang di simpan rapi oleh suami nya.hingga suatu ketika membuat dada nya terasa sesak sekali.akan kah cinta tulus mereka bertahan setelah di hadapkan pada cobaan yang teramat besar ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perubahan Sikap Malika
Wildan masuk ke ruang perawatan Malika setelah mendapat kan izin dari Dewangga.Wildan memberi sebungkus roti serta sebotol air mineral untuk mengganjal perut bos nya ini,Wildan mendapatkan laporan dari Bi Inah kalau majikan mereka belum sarapan apapun sejak pagi tadi.
" Bos juga perlu mengisi perut biar bisa menjaga Nyonya Malika,selain itu untuk meminta maaf kepada orang yang kita sakiti juga perlu tenaga." sindir Wildan di akhir kalimat nya.
Dewangga yang sedang malas berdebat hanya menatap tajam asisten yang sudah lancang.Dewangga adalah pengusaha handal jadi dia sangat tahu makna di balik ucapan Wildan .
Dewangga yang sama sekali tidak merasa lapar dengan terpaksa menguyah roti pemberian Wildan.
Sementara Wildan sedang menatap iba ke arah Malika,baru beberapa hari mengetahui pernikahan kedua yang di jalani oleh suami nya saja sudah membuat tubuh Malika menyusut, bagaimana jika kedua nya bermusuhan sampai berlarut-larut.bisa- bisa Malika hanya tinggal tulang saja.
" Kenapa Bos membiarkan Nyonya mengetahui rahasia ini dengan sendirinya,padahal sudah dari lama Saya meminta Bos agar jujur kepada Nyonya,kalau seperti ini sulit sekali untuk meyakinkan Nyonya.beda cerita jika Nyonya tahu dari mulut Tuan sendiri."kata Wildan ingin menyadarkan bos nya.
Malika yang mendengar percakapan antara Dewangga dengan Wildan menjadi sakit hati.benar dugaan Malika kalau Wildan tahu mengenai pernikahan kedua suami nya, begitu juga dengan Roni yang sampai sekarang belum ada menampakkan batang hidungnya.Malika menangis dalam ketidakberdayaan nya,selama ini Malika hidup di tengah-tengah orang - orang yang berusaha membodohi nya.
"Mereka semua sama saja,apa Bibi juga tahu tentang Dewangga yang sudah menikah lagi?" batin Malika masih tetap mempertahankan posisi awal sampai dia bisa mendengar semua yang di bicarakan oleh kedua pria ini.
" Aku sudah mencoba ingin jujur kepada dia karena rasa nya lelah sekali terus-menerus bersembunyi,tetapi waktu nya yang tidak tepat dan Aku takut Malika minta berpisah dari ku, sampai akhirnya dia mengetahui semua sendiri lalu tetap meminta berpisah dari ku." sesal Dewangga yang tidak bisa lagi mengubah keadaan.
Wildan mengangguk pelan pura-pura paham dengan maksud dari bos nya sebelum lupa Wildan lalu menyerahkan kunci mobil milik Malika kepada Dewangga.untung saja mobil ini tidak di bawa kabur sindikat maling,karena panik Dewangga lupa mengunci pintu mobil Malika bahkan kunci mobil juga di tinggal begitu saja oleh pria ini.
"Saya akan kembali ke kantor lagi,kalau Bos butuh bantuan segera hubungi saya." pamit Wildan undur diri karena sejujurnya dia sudah tahu kalau Malika hanya pura-pura tidur saja, beberapa detik yang lalu Wildan tidak sengaja memergoki bulu mata Malika yang bergerak liar.
" Hm..." Dewangga berdehem tetap duduk di tempat semula.
" Aku memang menikahi wanita lain,tapi hati ku masih di kuasai sepenuhnya oleh Kamu." bisik Dewangga sambil mengelus wajah Malika.
Wanita ini seketika menangis mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Dewangga,mungkin kebanyakan orang akan bahagia mendapatkan pengakuan cinta dari suami nya,tapi tidak dengan Malika yang sudah mati rasa atas apa yang sudah Dewangga lakukan kepada nya.
" Sayang...Kamu sudah bangun honey." Dewangga sangat kaget melihat ada air yang mengalir di pipi istri nya.kedua mata Malika terbuka lebar dengan sedikit memerah menyimpan banyak luka.wanita kesayangan nya kembali menangis di depan mata nya.
Tatapan kedua nya bertemu,saling menatap cukup dalam menyelami perasaan masing-masing.Dewangga tersenyum hangat menyakinkan sang istri.tapi Malika hanya cuek saja.
"Aku tidak berselingkuh sayang,Aku langsung menikahi dia tanpa menjalin hubungan terlebih dahulu .Aku tahu kamu kecewa sama Aku.maafkan kesalahan Aku yang teramat besar ini.Aku tidak sanggup bila harus berpisah dari Kamu.Maaf sayang...Jika kebodohan ku membawa petaka dalam rumah tangga kita." ucap Dewangga menatap penuh cinta istri nya.
Entah selingkuh atau mendua, poligami atau apalah nama nya Malika tidak bergeming,yang dia tahu Dewangga sudah punya istri kedua dan juga keturunan dari wanita lain.
Malika pernah mendengar tidak ada suami yang selingkuh atau menikah lagi masih sayang kepada istri nya.karena kalau dia masih sayang sama istri nya.dia tidak akan pernah menikah atau selingkuh dengan wanita lain.kalau ada suami selingkuh tapi masih perhatian kepada istri nya, semata hanya untuk menutupi kesalahan yang di perbuat nya.
Malika tersenyum kecut kepada Dewangga.Untuk menghadapi pria ini tidak semudah yang di bayangkan nya.mereka punya kuasa sementara Malika hanya bermodal tekad nya saja.
Malika termenung memikirkan cara yang bisa dia tempuh agar terbebas dari pria penuh dusta ini.
" Kamu mau kan memaafkan Aku." pinta Dewangga sekali lagi.
Malika masih enggan untuk menanggapi nya, selembut apapun Dewangga menyentuh hati serta tubuh nya.sama sekali tidak membuat kemarahan nya menghilang.
Dewangga ketakutan melihat ekspresi wajah dari istri nya.Malika sulit sekali untuk di sentuh bahkan terkesan jijik kepadanya.
Dewangga yang takut membuat keadaan Malika semakin tertekan akhirnya mengalah memilih duduk di sofa tetapi pandangan mata nya terus mengawasi Malika.
Sunyi sepi begitu lah suasana di kamar rawat ini,tak ada lagi tawa di antara mereka berdua.rengekan manja Malika seketika sirna berganti duka yang tak kunjung mereda.Dewangga lah penyebab semua kekacauan ini.
Pintu ruang rawat Malika di ketuk dari luar, Dewangga berdiri untuk melihat siapa yang datang.
Seorang perawat wanita datang dengan membawa obat yang sudah di rekomendasikan Dokter untuk Malika.
Karena tidak ingin di dekati oleh suami nya,Malika secara khusus meminta perawat itu untuk membantu nya meminum beberapa macam obat.Malika yang sudah tidak tahan lagi ingin ke kamar mandi pun menggunakan kesempatan yang ada.
" Pelan-pelan Bu." kata perawat mengingatkan Malika yang masih kesulitan untuk menegakkan tubuh nya.
Banyak sekali pertanyaan yang ada di benak perawat ini,kenapa aneh sekali pasien yang satu ini.padahal jelas-jelas ada suami pasien standby di ruangan ini tetapi Malika lebih memilih meminta bantuan kepada nya.jika di bantu sang suami maka malika tidak perlu susah payah berjalan,suami nya pasti akan menggendong Malika dengan senang hati.Perawat memilih membisu tidak ingin di anggap lancang jika menanyakan sesuatu yang bukan merupakan bagian dari pekerjaan nya.
" Terimakasih ya Mbak." ucap Malika setelah kembali berbaring di atas tempat tidur nya dan perawat ini membantu memperbaiki posisi selimut Malika.
" Kapan saya boleh pulang Mbak?" tanya Malika ingin tahu,saat ini dia malas menanyakan apapun kepada suami nya itu.
Perawat wanita ini tersenyum ramah kepada Malika,ternyata apa yang di sampaikan oleh dokter tadi belum sampai juga ke telinga pasien.seperti nya memang terjadi konflik di antara suami istri ini.
" Tubuh Ibu masih lemah dan butuh istirahat yang cukup, mungkin besok pagi sudah ada kabar baik nya." jawab perawat.
" Terimakasih Mbak." kata Malika lagi sebelum perawat ini menghilang di balik pintu.
Dewangga yang sejak tadi menyaksikan tingkah istri nya hanya bisa pasrah ,Dewangga duduk di sofa sambil memijat pelipis yang berdenyut nyeri.
" Sampai kapan akan seperti ini?"
Bersambung
untuk dewangga sendiri ati" bisa impoten loh