"Butuh uang berapa?" tanya Sky to the point.
"500 juta Tuan. Kalau Tuan Sky tidak
keberatan, saya mau pinjam sesuai nominal tersebut dengan sistem potong gaji," terang Aletta.
"Saya kasih 1 milyar, tapi kamu harus nikah sama saya," tegas Sky.
"Bagaimana? Kamu setuju kan?" tanya Sky yakin.
Sky berdecak kesal melihat Aletta yang tampak memikirkan sesuatu di kepalanya.
"Ck, apalagi yang kamu pikirkan? Menikah sama saya nggak akan rugi. 1 milyar itu untuk kamu bukan hutang. Kamu nggak perlu menggantinya walau kontrak pernikahan sudah selesai," bujuk Sky pantang menyerah.
Beberapa detik kemudian ....
"Saya setuju Tuan," kata Aletta tanpa ragu.
Bagaimana kisah perjalanan Aletta menjalani pernikahan kontrak tersebut?
Yang penasaran dengan ceritanya, langsung saja kepoin ceritanya disini yuk.
Follow TikTok @Bilqies Author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertemu Mantan
"Astaga Aletta! Kamu mau kabur ke Swiss gara-gara kita mintai party?" seloroh salah satu rekan kerja Aletta saat tahu kalau acara party akan di undur bulan depan sebab lusa Aletta akan pergi ke Swiss.
Mendengar hal itu Aletta secepat kilat menggelengkan kepalanya. Kalau bisa, dia ingin batal saja berangkat ke Swiss. Pasalnya acara honeymoon itu tidak pantas dengan hubungan mereka yang hanya sebatas pernikahan kontrak.
"Bukan begitu, aku juga nggak tahu kalau akan pergi mendadak."
"Mmm ... sebagai gantinya, bagaimana kalau siang ini kita makan di kafe depan perusahaan?" tawaran Aletta yang di sambut heboh dengan teriakan satu ruangan.
Disisi lain, Aletta tampak bingung bagaimana caranya mengajak Sky untuk ikut makan siang dengannya. Sebab tidak mungkin juga Aletta pergi sendiri tanpa Sky, sedangkan acara makan siang itu perihal merayakan pernikahan mereka. Apa yang akan di katakan teman-temannya kalau Sky tidak ikut.
Setelah bergelut lama dengan pikirannya, sebelum akhirnya wanita itu memutuskan untuk mengirimkan pesan pada Sky. mengatakan bahwa sebentar lagi dia akan datang ke ruangannya karena ada hal penting yang ingin di bicarakan.
🌷🌷🌷
Aletta membuka pintu ruangan Sky setelah mendapat ijin masuk. Terukir senyum di wajah Aletta yang terlihat sangat di paksakan. Aletta berusaha bersikap ramah agar Sky mau menyetujui permintaannya.
"Maaf mengganggu," ucap Aletta berjalan mendekat ke meja kerja Sky, dan langsung duduk di depannya tanpa di suruh.
"Ada apa?" tanya Sky dengan sebelah alis yang di angkat, lalu kembali fokus pada sebuah berkas yang ada di mejanya.
"Apa Tuan Sky ada agenda siang ini? Saya mau minta tolong," ucap Aletta dengan sedikit ragu. Pasalnya Aletta sangat yakin kalau Sky tidak mau ikut dengannya, mengingat pria itu begitu sangat sibuk dan cuek. Apalagi kalau harus menemaninya hanya untuk sekedar makan siang bersama anak-anak divisi umum.
"To the poin saja, saya banyak kerjaan," balas Sky tanpa menatap Aletta sedikit pun. Sorot matanya masih tetap fokus pada sebuah berkas yang ada di meja kerjanya.
Seketika Aletta menghela nafas lesu. Dia bahkan belum minta tolong tapi sudah tahu jawabannya.
Setelah berpikir lama, akhirnya Aletta menjelaskan pada Sky yang ingin mentraktir rekan kerjanya makan siang. Sky hanya menjadi pendengar tanpa mengintrupsi hingga Aletta selesai bercerita.
"Bagaimana Tuan, apa anda bisa datang? Nanti apa kata mereka kalau Tuan tidak ikut?" pinta Aletta sedikit memohon, berharap pria itu bisa luluh dan menyetujui permintaannya.
"Kamu tahu sendiri jadwal saya padat, kenapa buat acara dadakan seperti ini," sahut Sky dengan nada mengomel.
"20 menit lagi saya ada janji temu bersama rekan saya. Kamu sendiri saja, atau ajak Siska untuk menemani kamu." Di akhir kalimat, sorot matanya menatap Aletta sambil menutup berkas yang ada di meja kerjanya.
Aletta menghembuskan nafas beratnya. Salahnya sendiri tidak konfirmasi dulu dengan Sky, suami kulkasnya itu yang super sibuk.
"Baiklah, saya ajak Kak Siska saja." Aletta segera beranjak dari tempatnya, dengan wajah yang lesu. Pasti dia di cecar banyak pertanyaan oleh rekan-rekannya karena Sky tidak bisa ikut menemaninya.
"Di restoran mana?" Suara datar Sky menghentikan langkah Aletta yang hampir sampai di depan pintu.
"Nanti saya datang setelah ini. Tapi saya nggak janji," lanjutnya yang begitu mudah berucap.
Aletta berbalik badan menatap Sky dengan antusias.
"Cuma di kafe depan perusahaan Tuan," jawab Aletta.
Sontak kening Sky mengkerut, menampilkan wajah tak suka setelah mendengar ucapan Aletta.
"Apa maksudmu? Kamu ingin mempermalukan saya?" tanya Sky dingin. Kafe itu sangatlah sederhana jelas pria itu pasti malu kalau mentraktir karyawannya di kafe itu.
"Makan di restoran belakang perusahaan saja!" tegas Sky yang tidak ingin di bantah.
"Bukannya kartu atm saya ada di tangan kamu. Saya rasa itu lebih dari cukup untuk mentraktir semua orang." Lanjutnya menatap kesal pada Aletta.
Aletta berdecak lirih, dia sangat tahu kalau harga diri suaminya itu sangat tinggi.
"Tapi ... kartu itu kan buat kompensasi Tuan Sky cium saya," seloroh Aletta tak mau rugi. Sebab untuk mentraktir rekan-rekannya di restoran itu sudah pasti menguras uang banyak. Dan Aletta tetap kekeh menolak keinginan Sky.
Sky menggeleng-geleng kan kepalanya sembari menatap Aletta, "Astaga! Kamu perhitungan sekali. Nanti saya ganti!" balas Sky sewot.
"Begitu lebih baik." Aletta tersenyum lebar kemudian berlalu meninggalkan ruangan Sky.
"Dasar wanita, dengar uang saja langsung menyala," gumam Sky yang tidak habis pikir dengan tingkah Aletta. Tapi anehnya pria itu sama sekali tidak negatif thinking, walaupun terkesan matre.
🌷🌷🌷
Saat ini beberapa karyawan terlihat sibuk bergosip di ruangan divisi umum. Mereka sedang membicarakan Aletta yang kedapatan naik dan turun dari lantai khusus CEO dan petinggi perusahaan lainnya. Melihat Aletta dari depan dinding kaca divisi keuangan, sontak jadi bahan perbincangan hangat di sana.
Banyak yang menggunjing, menuduh Aletta telah menggoda Sky hingga akhirnya di nikahi secara mendadak.
Mereka sama sekali tak menghiraukan berita perihal kedekatan Sky dan Aletta yang sudah terjalin lama tanpa sepengetahuan siapa pun. Sebab, merasa tak masuk akal bahwa Aletta hanya karyawan biasa dan dari kalangan menengah. Dan posisinya sangat jauh dari Sky. Jadi banyak spekulasi buruk tentang Aletta. Menyebut bahwa wanita itu menjebak dan menggoda Sky dengan melempar tubuhnya agar bisa memaksa Sky menikahinya.
"Alah kayak nggak tahu aja. Tampangnya aja yang sok polos, ternyata suhu. Sekali gerak langsung dapat ikan kakap tuh," cibir salah satu karyawan itu. Terdengar penuh emosi dari nada bicara dan raut wajahnya. Entah ada dendam apa pada Aletta, sehingga bisa bicara seperti itu. Padahal dia jarang berinteraksi dengan Aletta.
Beberapa orang terkekeh dan setuju dengan perkataannya, seolah mereka iri dengan Aletta yang tiba-tiba menikah dengan CEO di perusahaan tempat mereka bekerja.
"Bahkan kamu aja kalah saing. Atau mungkin triknya lebih hebat," sahut seseorang sambil terkekeh.
"Ck, bukan kalah trik. Tapi kalah gatal saja!" jawabnya jengkel.
Ruangan yang semula hening kini berubah menjadi riuh. Cibiran silih berganti terlontar dari bibir mereka yang begitu licin. Menggunjing seseorang yang bahkan tidak pernah melakukan kesalahan pada mereka. Hanya karena seorang karyawan biasa yang di nikahi CEO membuat mereka menghujat Aletta tanpa tahu kebenarannya.
🌷🌷🌷
Seorang pria bertubuh tinggi dan tegap keluar dari ruangan bersama sang asisten nya. Keduanya berjalan masuk lift khusus turun ke lobby. Pria itu tak lain adalah Sky dan juga Galvin, asisten pribadinya.
Tiba-tiba langkahnya terhenti, sorot matanya menangkap seseorang yang begitu familiar sedang bicara berdua dengan seorang pria. Dari kejauhan Sky bisa melihat bahwa keduanya tengah mengobrol sangat serius, bisa di lihat dari ketegangan di raut wajah keduanya.
Sky kemudian melanjutkan kembali langkahnya, berjalan semakin mendekat ke arah dua orang itu. Bukan untuk menghampiri, tetapi jalan itu merupakan jalur utama menuju lobby.
"Cukup! Hidupku sudah banyak masalah, tolong jangan tambah masalah lagi."
"Aku bosan mendapat chat teror dan hinaan dari calon istri Mas itu. Mulai sekarang, jangan hubungi aku lagi," ucap Aletta penuh penekanan. Saat berbalik dan hendak meninggalkan Hanung, Aletta tak sengaja menabrak seorang pria yang bertubuh kekar, yang tak lain adalah Sky. Dan pria itu mendengar semua perkataan Aletta.
"Maaf Pa ...."
"Dia siapa?" tanya Sky memotong ucapan Aletta. Pria itu melirik Hanung dengan tatapan datar.
Hanung ingin menjawab tapi kalah cepat dengan Aletta.
"Dia ... pemilik rumah sakit Sanjaya grup. Katanya ada janji temu dengan wakil direktur," jawab Aletta cepat.
"Saya permisi dulu." Aletta pamit. Namun baru saja dia melangkah, kedua tangannya langsung di tahan oleh Sky dan Hanung. Adegan itu justru membuat Galvin tersenyum kikuk sekaligus cemas. Pasalnya tangan istri bos nya di pegang oleh pria lain. Galvin takut ada keributan disana hingga akhirnya dia menarik tangan Hanung supaya melepaskan tangan Aletta.
"Lepaskan Pak!" tegas Galvin karena Hanung enggan melepaskan tangannya. Kini terjadi saling tatap antara Hanung dan Sky.
Sementara Aletta juga kebingungan dengan posisi itu, dia mencoba menarik kedua tangannya tapi sia-sia.
"Lepaskan!" tegas Sky dengan tatapan yang tidak bersahabat.
"Maaf, saya masih ada urusan dengan pacar saya," sahut Hanung santai.
.
.
.
🌷Bersambung🌷
rasakan sidingin kutub es mulai kepanasan
eh, tapi bisa gak sih nyairin es dari kutub utara kaya si sky? /Facepalm/