Lihana adalah seorang gadis yang berusia 23 tahun yang memiliki impian ingin ke negeri ginseng untuk bertemu sang idola, Hana memiliki porsi tubuh sangat imut, sehingga kadang orang mengira jika dia adalah seorang anak remaja, begitu pun dengan Dylan pria kaya raya yang merupakan seorang CEO, yang awalnya sangat senang menggangu hana dengan alasan menagih utang yang tak sengaja di lakukan oleh hana
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aliyah Ramahdani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
Hana memutuskan untuk kembali ke rumah kostnya setelah pergi selama hampir tiga Minggu
" Hana.. Aku kangen " ucap Mira memeluknya yang muncul dan berdiri di depan pintu kamar Mira
" Aku juga kangen" ucap hana membalas pelukan Mira
" Kamu ke mana saja?"
" Aku pulang ke rumah orang tuaku, mereka mengalami kecelakaan dan meninggal, hiks.. hiks.. hiks..." Jawab hana terisak
" Innalillahiwainnailaihirojiun, kamu yang sabar ya han, Aku turut berduka cita" ucap Mira
" Iya mir makasih"
" Kamu sudah makan? aku belikan makanan ya?" Tanya Mira
" Gak usah mir Makasih, Aku hanya ingin beristirahat"
" Baiklah kalau begitu, ini kunci kamarmu" ucap Mira menyerahkan kunci kamar hana
" Terima kasih ya, karena kamu aku jadi langsung bisa istirahat" ucap hana yang memang biasa menitipkan kunci kamarnya pada Mira dan meminta tolong untuk membersihkan kamar
********
Dylan memutuskan kembali ke perusahaannya dan menyibukkan diri seperti dulu, namun kali ini dylan terlihat lebih banyak diam, bicara hanya seperlunya saja
" Alex, antarkan aku ke dokter Alvin"
" Baik Pak, jawab Alex dengan sebutan Pak jika sahabatnya itu sedang dalam mode serius
Tak berselang lama akhirnya mereka sampai, dylan terkenang kenangan awal pertemuannya dengan hana adalah di tempat itu saat mereka merebutkan sebuah taksi
" Kamu gak turun dylan?" tanya alex ketika berdiri lama membuka pintu mobil untuknya
" Tidak, sebaiknya kita pulang saja" jawabnya
" Astaga..." Gumam Alex membuang nafas
Dylan duduk sembari mencoba menghubungi nomor ponsel hana, namun tetap saja dia tak bisa menghubunginya lantaran nomornya masih diblokir oleh hana
Braaaak....
" Sialan....!!!!"
" Di mana sih kamu hana? Kenapa kamu menyiksaku seperti ini?" ucap dylan setelah membanting ponselnya tanpa dia tahu bahwa hana telah kembali di kostnya
Dylan sangat gelisah karena hari sudah semakin malam namun dia tak dapat memejamkan mata dan selalu teringat pada hana, semakin dia berusaha menghilangkan bayangan hana maka akan semakin nyata
" Han.. tolong pergilah dari pikiranku aku sedang ingin beristirahat" ucapnya mencoba memejamkan mata
" Sialan, kalau begini terus aku tak akan bisa beristirahat" ucapnya bangkit mengambil sebotol obat
Glug... Glug... Glug....
Segelas air masuk ke tenggorokan dylan bersama 3 butir obat tidur yang tiap malam selalu dia konsumsi untuk membuatnya agar dapat terlelap
******
Hana keluar dari minimarket dengan menenteng sebuah kresek di tangannya
" Hana? Bukankah itu hana?" Gumam Alex yang sedang mengendarai motornya dan kebetulan mampir di minimarket yang sama
" Han, hanaaa...! " Panggil Alex pada gadis yang sedang berjalan menggunakan Hoodie yang menutupi kepalanya
" Mas Alex?" Ucap hana begitu menoleh ke asal suara
" Hana, ya ampun dari mana saja kamu?" Ucap Alex memeluk hana
" Mas Alex, tolong lepaskan aku" ucap hana
" Maaf, aku terlalu bahagia melihatmu, darimana saja kamu? " Ucapnya mengajak hana duduk di bangku
" Maaf mas, aku pulang ke rumah orang tua ku" jawabnya
" Apa kamu sengaja menghindari dylan?"
" Tidak, aku tidak menghindarinya"
" Jangan percaya pada semua yang di katakan wanita itu, dylan memang dulu sedikit brengsek, tapi sekarang tidak lagi, dia hanya mencintaimu seorang"
" Maaf mas, aku tidak mempermasalahkan wanita itu, aku hanya ingin sendiri untuk sekarang"
" Ya sudah, setidaknya aku sudah tau kamu kembali, dan baik-baik saja, kamu tau kan kalo aku sudah menganggap mu sebagai adikku sendiri? " Ucap Alex
" Iya mas terima kasih sudah menganggap ku sebagai adik, kalo begitu aku pulang ya mas, jangan beritahu pada dylan bahwa aku sudah kembali"
" Kamu tak ingin menghubungi nya?"
" Beri aku waktu, sampai pikiran ku tenang"
" Baiklah, hati-hati di jalan han" ucap Alex dengan senyum gigi gingsul nya yang bisa membuat setiap wanita meleleh
" Shiip mas " ucapnya seperti biasa selalu mengangkat jempol nya
******
Kriiing...
" Kamu tak datang menjemput ku Alex?" Tanya dylan
" Sudah, tapi kamu masih terlelap dan tak ingin diganggu" jawab Alex
" Sudahlah, lebih baik kamu istirahat saja lanjutkan saja tidurmu dan habiskan semua minuman keras serta obat tidur yang ada di sana" ucap Alex menyinggung
" Baiklah kalau begitu, aku akan berangkat sendiri" ucap dylan
" Iya, iya... Aku akan menjemputmu kembali"
" Tidak perlu, aku akan ke sana sendiri"
" Aku tidak yakin kamu bisa, sepertinya kamu mabuk karena terlalu banyak minum"
" Aku tidak mabuk Alex"
" Baiklah jika kamu bersikeras, tapi aku akan tetap akan menjemputmu " ucap Alex mengakhiri telpon
Dylan telah bersiap namun tiba-tiba dia merasa sedikit pusing
" Sialan, ini semua pasti karena minuman keras dan obat yang tidur itu" ucapnya memegang kepalanya
" Ini semua karena kamu hana" gumamnya
" Bi, bibi....!!!" Teriak dylan
" Iya tuan "
" Tolong bantu aku naik ke kamarku bi, kepalaku sakit sekali" ucapnya
" Baik tuan" ucap bibi namun baru saja berapa langkah dylan pun tumbang dan terbaring di lantai
" Tuan, tuan dylan kenapa? Bangun tuan jangan tidur di sini" ucap bibi panik dan berusaha membangunkan dylan, apalagi saat ini dia hanya sendirian sebab pak Budi dan Ujang sedang izin
Bi Sumi berlari mengambil ponselnya dan segera menghubungi Alex
" Halo bi ada apa?"
" Tuan Alex di mana? bisa datang ke sini gak tuan? ini tuan dylan pingsan tapi di rumah gak ada orang lain tuan" ucap bibi panik
" Astagaa... baiklah, Sebentar lagi saya sampai" jawab Alex menambah kecepatan lajunya
Alex masuk dan segera menghampiri dylan yang kini sedang terbaring di lantai
" Bi, tolong bantu saya membawa dylan ke kamar" ucap alex
" Tapi tuan, kamar tuan dylan sangat berantakan"
" Ya sudah kita angkat ke sofa aja bi, setelah itu tolong bersihkan kamarnya, aku akan menelpon dokter" ucap Alex
Tak berapa lama kamar dylan pun telah rapi dan dokter pun sudah datang, dengan bantuan dokter Alvin akhirnya tubuh dylan bisa dipindahkan ke kamarnya yang berada di lantai atas
" Gimana keadaannya ?" Tanya Alex pada dokter Alvin yang merupakan dokter keluarga pak baskoro
" Sepertinya dia terlalu banyak mengkonsumsi obat tidur, tapi setahu saya dylan tak pernah menyentuh obat itu dan tak pernah selemah ini?" jawab dokter Alvin
" Sepertinya dia sedang banyak pikiran dokter" ucap Alex
" Mungkin saja, baiklah Alex, bastian hanya perlu beristirahat dan kalau ada apa-apa tolong hubungi saya" ucap dokter Alvin
" Baiklah dokter terima kasih"
" Ck.. dasar lemah" gumam Alex menatap wajah sahabatnya
Ivhana yang mendengar kabar adiknya dari dokter alvin, segera pergi mengunjungi adiknya
" Lex, Kenapa lagi dengan sahabatmu itu?" Tanya Ivhana
" Hanya kecapean Mbak" jawab Alex
" Kecapean karena terlalu rajin mengkonsumsi obat tidur ya lex?"
" Dasar bodoh anak ini, hanya karena seorang gadis dia menjadi seperti ini, seperti tidak ada gadis lain saja, padahal banyak wanita di luar sana yang sangat menginginkannya kenapa dia harus mengejar gadis yang seperti anak kecil itu" ucap Ivhana menatap wajah dylan
" Mbak aku boleh ngomong?" ucap Alex kemudian keluar dari kamar dylan
" Ada apa Alex?" jawab Mbak Ivhana mengikuti Alex keluar dari kamar
" Tadi pagi aku bertemu Hana"
" Benarkah? Apa dylan sudah tahu? "
" Aku belum memberitahunya"
" Baiklah tolong antarkan aku ke rumah gadis itu" pintanya berjalan lebih dulu