Menjadi Kaya

saat Lukas mendengar jika Sander Corporation telah di ambil alih Axel Capital, Lukas tercengang, dia tidak menyangka jika Brian Dan Martin benar - benar menghancurkan Evan.

Lukas begitu bersemangat , pasalnya Evan tidak akan berani mengganggu keluarganya lagi.

Ke esokan harinya di Ruangan Brian ..

" Lukas .. kamu yang paling tahu dengan Sander Corporation, saya menugaskan Kamu untuk membersihkan orang - orang Evan !, agar kelak mereka tidak menjadi batu sandungan buat kita !" Brian berkata dengan dingin.

Lukas mengangguk " baik ..!! , Tuan Axel Tidak perlu khawatir ... saya akan melakukan yang terbaik untuk anda !"

Brian tersenyum , kemudian menatap Martin " Martin apa orang yang akan menemani Lukas sudah tiba ?"

" Mereka sudah tiba semalam.. dan siap di tugaskan kapan saja !" Martin berkata d3ngan mantap.

" Bagus.. saya mengirimkan orang khusus buat menjaga kamu Lukas.. jadi tenang saja, ambil keputusan yang bijak di sana, buat semuanya menuruti ucapanmu !" Brian berkata dengan serius.

setelah mendapatkan Sander Corporation, Brian, Martin dan graham memutuskan Lukas untuk memegang Sander Corporation.

tetapi Brian masih tidak tenang, pasalnya di sana tempat Evan, pasti banyak orang - orang Evan yang akan memberontak dan yang di takutkan Brian ,jika orang - orang Evan akan mencelakai Lukas.

saat Brian memikirkan itu, graham menawarkan sebuah ide, dia kebetulan mengenal beberapa orang yang bisa menjaga Lukas dari kejauhan.

Brian pun menyetujui rencana Graham, dia menyuruh agar graham menghubungi mereka.

" Tuan Axel ..saya pamit pergi dulu.." Lukas membungkuk hormat sebelum pergi.

" jangan kecewakan saya lukas !!!" Brian berkata dengan tegas.

Lukas tersenyum " tentu saja .. Tuan Axel.."

Brian dan Martin melepas kepergian Lukas menuju Sander Corporation di sumatra, orang yang menjaga Lukas ikut pergi dengannya.

...----------------...

di butik Mawar..

Tanti dan Sindi sedang mencoba gaun pengantin mereka di temani sahabatnya Rani.

" kalian berbagi pria yang sama, kenapa tidak mengajak aku juga sih..?!" Rini menggoda Sindi dan Tanti.

Tanti mengerutkan keningnya, dan tersenyum sinis " bukan kah kamu pernah bilang, jika Brian bukan tipemu hah..?!"

Sindi terkekeh pelan " hihihi.. benar kata Tanti.. lagi pula memang Brian mau sama kamu ?"

Rini berdecak kesal dan menggembungkan pipinya " cih.. mentang - mentang punya pria yang sama ,ngejek aku pun harus bersamaan gitu ?"

" cup..cup ..cup .. jangan sambil menangis dong bicaranya !" Sindi merangkul sahabatnya.

kemudian mereka saling menatap dan tertawa bersama,pasalnya mereka selalu mengerti mana pembicaraan yang sarkas dan yang bukan.

Tanti dan Sindi kemudian mencoba Gaun yang mereka pesan, Berhubung Brian suka dengan warna Biru, Tanti dan Sindi berinisiatif memesan warna kesukaan Brian.

mereka berdua sangat cocok dengan desain gaun tersebut, saat di pakai gaun tersebut menjuntai ke lantai, dengan motif motif bunga di depan gaun, desain yang memperlihatkan bagian di atas dada membuat mereka terlihat lebih anggun.

...----------------...

dua hari sebelum pernikah Brian..

Seto dan Risma di buat gelisah, karena mereka belum membeli seserahan buat pengantin perempuan.

Mereka bingung harus membeli apa, pasalnya mereka dulunya hanya keluarga petani miskin, orang - orang seperti mereka paling banter memberi seserahan beberapa perabotan rumah tangga, itu juga kalau hasil kebun mereka bagus , kalau tidak mereka cuma memberikan kalung beberapa gram.

" pak.. kita harus bagaimana ?, besan kita dua - duanya semua orang berada, masa kita mau memberikan seserahan perabotan Rumah tangga ?" Bu Risma menghela napas.

pak Seto menimpali " bapak juga tidak tahu bu.. sanak saudar kita juga belum pernah ada yang menikah dengan anak seorang bos , saat bapak bertanya pada mereka, mereka malah sama - sama kebingungan !"

Rian dari tiba - tiba datang berkata " yang penting niatnya pak, Bu.., tidak usah terlalu di pikirkan ..!"

" tapi nak.. Bapak dan ibu tidak ingin membuat kamu malu .." Risma menatap anaknya dengan sendu.

Brian mengeluarkan sesuatu dari sakunya " kalau bapak dan ibu ingin memberikan sesuatu pada mereka pakailah kartu ini, Biar David yang menemani kalian !, dia pasti tahu tempat untuk membeli yang bapak dan ibu mau !"

Brian memberikan Black Card yang isinya satu Milyar ,dia juga tidak lupa memberi sandinya, tetapi dia tidak memberi tahu isi kartu tersebut, karena Brian yakin dengan sifat kedua orang tuanya mereka tidak akan mau menerimanya.

Brian langsung menghubungi David untuk segera ke rumahnya, David pun bergegas ke rumah bosnya.

lima belas menit kemudian David sampai dan menghadap Brian " ada perlu apa Tuan Axel menyuruh saya kemari ?"

Brian belum menjawab ,Bu Risma langsung berkata " sebernya kami nak David yang ada perlu dengan kamu !"

Karena tadi terburu - buru David tidak melihat kedua orang tua Brian ,dia kaget dan membungkuk hormat " Tuan dan nyonya.. maaf saya tidak melihat kalian berdua !"

" sudah - sudah jangan terlalu formal, sekarang nak David antar kami membeli seserahan untuk pengantin perempuan !" Risma menarik tangan David.

David menatap bosnya bingung, Rian hanya tersenyum dan mengendikan bahunya, Davidi merasa telah di bodohi oleh bosnya.

Di dalam Mobil, David yang duduk di depan dengan sopir pribadi orang tua Brian ,dai bertanya " kita akan pergi kemana nyonya ?"

" loh.. bukannya kamu yang akan mengajak kami pergi membeli seserahan ?" Risma bingung dengan pertanyaan David.

David menghela napas, dia sudah menangkap maksud orang tua Brian " Charli kita ke Anggara Mall ..!"

Charli ,sopir pribadi yang di pekerjakan David untuk orang tua Brian mengangguk " Baik Tuan..!!"

dua puluh menit kemudian mereka sampai di Anggara Mall, Mall yang menyidiakan barang - barang kusus, limited Edition.

jangan tanya harga di Mall tersebut, hanya kalangan orang atas yang mampu membeli barang di Mall tersebut.

Saat sudah memasuki Mall David bertanya dengan sopan " Tuan dan nyonya mau cari apa dulu ?!"

Seto dan Risma bingung, Risma kemudian malah balik bertanya pada David " menurut nak David ,barang yang pas buat seserahan apa ?"

David menghela napas, dia membatin " Benar - benar Tuan Axel mengerjaiku , kenapa dia tidak memilih sendiri !"

David kemudian tersenyum ke arah Orang tua Brian " saya merekomendasikan, sepatu, Tas dan perhiasan juga boleh nyonya !"

Risma bertanya lagi " memang seserahan orang kaya seperti itu yah nak David ?"

David tidak tahu harus tertawa atau menangis,dia juga tidak bisa menjelaskan detailnya, Dia hanya bisa tersenyum kecut " Tuan ,nyonya .. itu hanya formalitas, tetapi lebih mahal harganya lebih bagus, karena itu akan mengangkat nama anak Tuan dan nyonya.

setelah perdebatan panjang itu, akhirnya mereka memutuskan untuk ke toko perhiasan, mereka mampir di toko LiLy Diamond.

pelayan tersenyum ke arah mereka dan bertanya " Tuan dan nyonya.. Mencari perhiasan yang seperti apa ?"

Seto dan istrinya melirik David, David yang mengerti maksud mereka langsung menjawab " keluarka semua Edisi kusus kalian, kami ingin melihatnya !"

setelah mendengar ucapan David ,mata pelayan itu berbinar, pasalnya yang akan membeli perhiasan edisi kusus di toko mereka ,pasti bukan orang sembarangan, jika dia bisa membuat mereka membelinya ,bukan tidak mungkin dia akan mendapatkan bonus besar hari ini.