Kisah cinta antara Kharisma dan Soni putus karena orang ketiga yang tak lain adalah kakak Kharisma sendiri yang membuat hubungan Kharis dan Soni putus.
Setelah putus dari Soni.
Raihan mendekati Kharis hanya untuk mendapatkan Karina yang tak lain kakak keponakan Kharis sendiri.
Kharis yang kecewa dan patah hati memilih pergi dari kehidupan semua orang, kesedihan Kharis tak hanya tentang percintaan tapi dia juga di diagnosa kanker otak. Tak ada yang tau tentang penyakit hanya dia dan dokter nya saja.
Kharis memilih pergi menjauh dari semua orang. Hingga dia di pertemuan bertemu kembali dengan sang mantan yang memang masih belum bisa melupakan cinta pertama nya.
Soni pergi karena kecewa saat tau orang yang dia cintai sudah mengkhianati nya dan lebih percaya dengan semua ucapan kakak Kharis dari pada ucapan Kharis.
Akan kah benih cinta itu tumbuh kembali. Atau mereka berdua bagaikan orang asing yang tak saling mengenal.
yuk baca kisah nya hanya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisah Cute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Saat Rika sedang memperhatikan pekerjaan Sintia. Kharis sampai bersama dengan Soni.
"Makasih! Saya gak mau menawari kamu masuk. karena di dalam masih berantakan." ucap Kharis
"Boleh saya gak kenapa bisa jadi seperti ini?" tanya Soni.
"Entah lah polisi lagi mencari pelakunya, mungkin orang iri dengan kesuksesan saya maka nya dia membakar toko saya." ucap Kharis.
"Ya sudah jika kamu butuh sesuatu jangan segan bilang sama saya! Oh iya nanti siang saya jemput untuk makan siang. gak ada penolakan." punta Soni.
"Terserah kamu saja. toh saya gak boleh nolak kan! ya sudah saya masuk dulu." ucap Kharis.
Kharis masuk dan Soni langsung pergi menuju ke tempat kerja nya.
Saat di dalam kharis tak sengaja melihat seorang wanita tua yang duduk di bangku kasir, ada rasa takut di hati kharis saat melihat kedatangan sang nenek.
Rika yang menyadari kedatangan seseorang langsung berdiri dan menatap kearah gadis yang berdiri tak jauh dari nya.
"Kharis panggil rika.
Kharis terdiam dia sedikit takut dengan kedatangan sang nenek ke tempat nya.
"Kenapa.diam saja di situ nak! apa kamu tidak merindukan nenek mu ini?"
Kharis berjalan mendekat dengan sedikit ragu dan menatap kearah sang nenek yang terus menatap nya.
"Apa yang terjadi kenapa kamu tidak ikut datang mengunjungi nenek saat semua orang datang ke desa. apa benar yang di katakan semua orang nak?"
Air mata Kharis menetes saat sang nenek ikut mempertanyakan apa yang di katakan semua orang.
"Nenek apa kabar?"
"Nenek baik! Kamu belum jawab pertanyaan nenek nak."
"Apa nenek juga percaya dengan semua ucapan mereka tentang Kharis. Jika nenek memilih percaya untuk apa Kharis menjawab semua nya. Anggap saja semua itu benar jika memang nenek percaya dengan semua itu."
"Nenek bukan tidak percaya cuma ingin mendengar dari mulutmu saja."
Rika sengaja mengajak Kharis duduk di lantai keramik dan memeluk tubuh sang cucu. dia merasa heran saat memeluk tubuh Kharis yang sangat berbeda lebih kurus dari sebelum nya.
"Nek semua yang ada di foto itu tidak benar, Kharis gak tau siapa pria itu dan Kharis juga gak pernah bertemu dengan pria yang ada di foto itu." ucap Kharis sambil dia menangis meluapkan semua rasa sedih nya.
Mendengar ucapan cucu nya anak dari putra kedua nya membuat nya ikut menangis, Rika tak menyangka jika semua orang lebih percaya dengan bukti yang ada dari pada ucapan dan air mata ketulusan dari Kharis.
"Sudah jangan nangis lagi. Kamu jangan sedih nenek percaya dengan semua yang kamu katakan. sekarang ikut nenek pulang nenek akan membuat semua orang percaya kembali dan menerima kamu kembali." ucap sang nenek.
Kharis menggeleng dia tak ingin pulang kerumah yang di mana semua orang tak ada satu pun yang percaya.
"Kharis gak bisa ikut nenek pulang. Kharis bisa jaga diri Kharis sendiri nenek." ucap Kharis dengan memasang senyum agar dia tak terlihat sedih.
"Dari mana uang buat membuka butik mu lagi nak? jika kamu butuh sesuatu bilang sama nenek, kamu cucu nenek anak dari putra nenek Kharis. Mana mungkin nenek mu ini membiarkan kamu kesusahan. Jangan diam saja jika kamu butuh sesuatu." ucap sang nenek.
"Kharis mendapat pinjaman bank nek! nanti jam 10 siang Kharis akan datang ke bank untuk mengambil uang tersebut." ucap Kharis.
"Apa! Pinjaman ke bank? Terus bagaimana kamu membayar nak?" tanya nya.
"Nenek jangan khawatir semua akan baik - baik saja. Kharis gak mau menyusahkan keluarga om Haris nek."
Setelah berbincang cukup lama Rika menghubungi Damar untuk menjemput nya, sayang nya Damar yang sibuk tak menjawab panggilan telpon sang nenek.
Kharis tau jam seperti ini abang nya pasti sibuk di kantor. Kharis yang melihat wajah cemas sang nenek langsung mengajak nya untuk pulang.
"Kharis antar nenek pulang." ucap Kharis sambil dia membantu sang nenek berdiri.
Kharis memesan memanggil taksi untuk dia bisa pergi ke bank, sebelum ke bank dia mengantar Rika pulang. Sepanjang jalan Rika menggenggam jari tangan Kharis.
"Sekarang kamu tinggal di mana?" tanya Rika saat mereka berada di dalam taksi menuju ke rumah keluarga Wijaya.
"Kharis beli rumah sederhana nek pakai uang hasil butik waktu itu saat tau butik kebakaran Kharis benar - bener terkejut tapi ya mau di apakan lagi semua sudah terjadi." ucap Kharis.
Rika hanya bisa diam banyak yang ingin dia tanya kan tapi Kharis terlalu tertutup untuk menceritakan segala yang dia rasakan.
"Apa kamu tidak mau datang di acara pernikahan saudara mu nak? nenek harap kamu datang. Datang lah nak demi nenek." pinta Rika.
Kharis yang mendengar nada permohonan sang nenek terpaksa mengiyakan jika dia akan datang.
"Iya nek! Demi nenek Kharis akan datang." jawab Kharis.
tak lama taksi sampai dan Kharis membantu Rika untuk turun. Saat Rika ingin mengajak Kharis masuk dia langsung menolak.
"Ayo nak masuk dulu temui semua orang." ajak Rika.
"Gak nek! Kharis harus pergi." tolak Kharis dia hanya menatap saja rumah megah itu.
Kharis bisa melihat Karin menatap dari jauh, Melihat Karin berjalan mendekat kearah meraka Kharis langsung masuk kedalam taksi setelah berpamitan ke sang nenek.
"Jalan pak." ucap Kharis.
Kharis melambaikan tangan kearah sang nenek saat taksi nya mulai berjalan menuju ke bank.
Karin yang melihat kepergian Kharis dan tau jika sang nenek bertemu dengan Kharis.
"Nenek dari mana? Apa itu tadi Kharis? kenapa dia gak masuk?" tanya Karin.
"Entah lah Karin! Kharis memilih tinggal sendiri di luar nenek tadi sudah mengajak nya untuk kembali tapi dia menolak nya." jawab sang nenek.
Karin tersenyum senang dalam hati. Senang karena Kharis tak kembali tinggal bersama mereka. Karin mengajak sang nenek masuk kedalam. Saat sampai di dalam dia menceritakan semua nya apa yang di katakan oleh Kharis agar semua orang mau menjemput Kharis untuk kembali kerumah keluarga nya.
"Nenek mudah banget percaya dengan semua yang di ucapkan oleh Kharis. Nenek pikir saja harus nya jika dia tak merasa bersalah dia mau dong di ajak untuk pulang bukan langsung kabur saat melihat Karin menghampiri dia." ucap Karin.
Rika menatap kearah Karin dengan tatapan yang sulit di artikan. Semua orang membenarkan ucapan Karin dan menenangkan sang nenek yang terlihat kecewa entah kecewa dengan siapa hanya dia yang tau.
"Sudah lah bu. mungkin di mata Kharis kita semua ini jahat. Biarkan dia dengan dunia nya sendiri. jika dia memang menganggap kita semua ini bagian dari keluarga ayah nya dia akan pulang buktinya dia tak menganggap kita semua keluarga dia lebih memilih untuk hidup sendiri bebas." ucap Haris.
Rika terdiam dia tak menyangka jika Kharis seburuk itu di mata semua orang. Itu lah kenapa tadi dia ingin membawa Kharis pulang agar Kharis bisa membela diri nya dan membersihkan nama nya, sayang Kharis memilih pergi membiarkan semua orang membencinya.
Sedangkan Kharis hanya tersenyum saat mengingat semua orang membencinya.
"Suatu saat kalian semua akan tau kenapa saya diam! Saya tak ingin semua orang menangisi kepergian saya suatu saat nanti." batin Kharis.
Taksi terus melaju menuju ke bank di mana tujuan Kharis. Saat sampai dia membayar lebih taksi yang dia tumpangi. Kharis berjalan masuk kedalam bank tersebut.
Setengah jam semua proses selesai dan pinjaman sudah ada di tangan Kharis. Dia pulang menuju ke butik dimana dia akan memulai segalanya dari nol kembali. Saat sampai dia melihat seseorang ada di depan pintu butik nya. jantung Kharis berdebar saat melihat kedatangan orang tersebut.
***********
Jangan lupa like, komen, vote dan beri hadiah ya temen - temen 🙏.
Dan terima kasih banyak buat yang sudah memberi itu semua. Atas dukungan nya membuat saya bertambah semangat.
Selamat menunaikan ibadah puasa buat semua nya. semoga puasa kalian semua lancar ya dan di beri kesehatan Aamiin.
Tapi tetep salah kalo ngajakin Kharis nikah lari, mending berjuang dapetin restu orang tua dulu Son