NovelToon NovelToon
Bukan Pernikahan Biasa

Bukan Pernikahan Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Desnisa

"Saya tidak merasa terjebak dengan pernikahan ini.Kamu tau,tak ada satu pun di dunia ini yang terjadi secara kebetulan.Semua atas kehendak Tuhan.Daun yang jatuh berguguran saja atas kehendak Tuhan.Apalagi pernikahan kita ini,terjadi atas kehendak-Nya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desnisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 23

Salma berniat ke dapur,sesaat mengintip dulu dari sisi pintu ruang makan dan hampir membatalkan niatnya untuk ke dapur,sebab ada Adam di ruang makan.Tapi dia harus ke dapur untuk mematikan kompor.Tak ada jalan lain,Salma berjalan mengendap-endap melewati ruang makan menuju dapur.Jangan sampai Adam yang sedang ngopi pagi sambil berselancar dengan ponselnya mengetahui keberadaannya.Kalau saja ada Nenden,Salma tak harus ketakutan untuk ke dapur.Keponakannya itu sedang menyuapi Aqilla sarapan di luar.

Sampai di dapur Salma mematikan kompor dan membuka tutup dandang karna dia sedang mengukus bolu kukus pesanan pelanggan.

Sejak ada abang iparnya itu di rumah,Salma selalu berusaha menghindar dan jangan sampai berduaan dengan Adam di satu ruangan.Bisa gawat.Adam selalu menggunakan kesempatan untuk menggoda dirinya.

Salma heran,mengapa sudah lebih satu bulan di rumah,tapi Adam belum juga berangkat ke tempat kerjanya.Padahal kata Sarah,suaminya hanya satu minggu di rumah.

Saat mengambil sebuah nampan di rak penyimpanan,tiba-tiba Salma berteriak kaget karna ada sepasang tangan yang menyentuh bokongnya dari belakang.Nampan yang sudah dia ambil terlepas dan jatuh ke lantai.

"Astaghfirullah...!!!"

"Plak!!!"

Reflek Salma melayangkan tamparan ke wajah Adam kemudian langsung berlari keluar dari dapur dengan perasaan takut.

Adam memegang pipinya yang di tampar oleh Salma sambil tersenyum misterius.

Salma berlari keluar rumah.Diluar rumah tempat yang paling aman dari pada di dalam.Sebab Adam selalu mencari kesempatan untuk mendekati Salma.Apalagi saat ini Sarah sedang ke ATM sedangkan Nenden sedang diluar.

Gadis itu mendekati Nenden yang sedang menyuapi Amira di teras rumah.

"Den,sini bibi aja yang nyuapi Amira.Kamu tolong pindahkan bolu kukus ke nampan." Ucap Salma dengan nafas tersengal-sengal.

"Iya bi." Sahut Nenden memberikan mangkok makan Amira pada Salma seraya memperhatikan wajah Salma yang tampak pucat ketakutan.

"Bi Salma sakit?" Tanya Nenden kuatir dengan dahi berkerut.

"Cuma ga enak badan,Den." Jawab Salma asal.

Sepeninggal Nenden ke dapur,Salma menarik nafas panjang untuk melegakan dadanya yang terasa sesak karna takut.

Gadis itu mulai menyuapi keponakannya dengan perasaan was-was.Tubuhnya masih terlihat gemetar dan keringat dingin.

Mungkin lebih baik selama masih ada Adam di rumah dirinya tidak membantu Sarah bikin kue.

Iya,dia akan bicara pada Sarah,mulai besok dia tidak bisa membantu-bantu bikin kue dengan alasan mau melamar kerja.

Hari ini dia bisa selamat dari Adam,besok belum tentu.Jadi sebelum abang iparnya itu berbuat yang lebih kurang ajar lagi lebih baik Amira segera angkat kaki.

Dia tak ingin rumah tangga tetehnya bermasalah karna kehadirannya.Melaporkan kelakuan Adam pun belum tentu Sarah percaya.Bisa jadi nanti dia yang dikira berusaha menggoda Adam.

"Salma,bolu kukusnya sudah matang." Suara Sarah yang habis dari ATM mengagetkannya.

"Eh,sudah teh." Salma tersadar dari pikirannya.

Mumpung ada Sarah,Salma akan langsung bicara pada tetehnya itu.

"Teh,mungkin mulai besok,Salma ga bisa lagi bantu teteh bikin kue.Karna Salma mau melamar kerja."

"Teteh sih ga apa-apa kamu melamar kerja tempat lain.Tapi jangan besok ya.Karna teteh sudah menerima orderan bikin kue sama nasi uduk untuk tahlilan empat puluh hari pak Endang.Lusa aja ya kamu pergi melamar kerjanya." Sarah mengambil putrinya dari pangkuan Salma.

"Ya udah,teh." Salma berjalan mengikuti Sarah masuk menuju rumah.

Di ruang tamu tampak Adam sedang duduk merokok sambil mengutak atik ponsel yang ada di tangannya.Matanya teralihkan saat istrinya dan Salma datang.

***

Keesokan paginya,Salma,Sarah dan Nenden sudah sibuk di dapur.Sedangkan Amira masih tidur bersama Adam ayahnya.

Sarah tengah repot urusan bikin kue, nyambi mencuci pakaian putrinya.

"Sal,teteh mau ke warung agen yang di depan dulu ya.Mau beli kotak besek yang kurang.Itu nanti kalau mesin cucinya sudah mati.Tolong kamu jemur pakaian Amira ya,biar cepat kering,mumpung panas." Kata Sarah sembari mengambil kunci motor yang ada di atas kulkas.

"Iya teh." Jawab Salma tetap fokus pada kerjaannya yang sedang mencuci beras di wastafel.

"Den,nanti kalau Amira bangun,tolong bikinin susunya ya!" Teriak Sarah sebelum keluar dari dapur.

"Siap bi!" Nenden yang duduk selonjoran dilantai menatap pada Sarah sekilas sambil terus melap daun pisang pakai serbet.

Kira-kira sepuluh menit kemudian,Salma menuju tempat mesin cuci yang ada di samping pintu belakang dapur.Mengeluarkannya dan membawanya ke halaman belakang untuk di jemur.

Tanpa sepengetahuan Salma,sepasang mata dari tadi terus memperhatikan gerakannya.

Melihat keadaan belakang sepi,sosok pemilik sepasang mata itu mendekat dengan hati-hati.

Salma yang terus menjemur pakaian Amira,sesekali menyeka wajahnya yang mulai berkeringat.Karna walaupun masih pukul delapan pagi,akhir-akhir ini cuaca begitu terik.Matahari seakan begitu dekat dan seakan milik sendiri.

Tiba-tiba,seseorang memeluknya dengan erat dari belakang.

"Aaaa...Astaghfirullah...Aa Adam lepaskan...!" Teriak Salma.Dia tau yang memeluk tubuhnya dari belakang adalah Adam.

Salma sangat ketakutan dengan sekuat tenaga berusa melepaskan tangan Adam yang melingkar di perutnya.

Namun kakak iparnya itu semakin kuat memeluk tubuh Salma.Pria itu mulai mencium pipi Salma dari samping.

Salma menggeleng-gelengkan kepalanya untuk menghindari ciuman Adam.

"Lepaaasss...!!!" Salma kini menginjak-injak kaki Adam,namun pria berkulit hitam itu tak menghiraukannya.

"Nendeeen...tolong Nendeeen...!" Salma teringat Nenden ada di dapur,pasti mendengar teriakannya.

Sepertinya teriakan Salma tak di dengar Nenden karna pintu belakang tertutup.Dan keponakannya itu sedang memblender bumbu ayam goreng.

Merasa kesal Salma terus berteriak,Adam memutar tubuh gadis itu dengan paksa untuk menghadapnya.Laki-laki itu begitu bernafsu ingin mencicipi bibir Salma yang begitu dekat dengan wajahnya.

"Lepaass...!" Salma berontak dan memukuli wajah Adam yang terus berusaha mencium bibirnya.

"Sialan...!" Tangan Adam yang sebelah kanan mencengkram pipi Salma,sedang tangan yang kiri tetap memeluk pinggang gadis itu dengan keras.

Adam tersenyum bengis begitu Salma tak bisa berkutik dan mulai mendekatkan bibirnya pada bibir gadis itu.

"Dapat kau sekarang..." Desisnya dengan suara parau.

Senyum Adam begitu menjijikkan,Salma tak habis akal,di ludahinya wajah Adam.

"Pueh!" Air ludah Salma membasahi wajah pria mesum itu.

Tiba-tiba terdengar suara Sarah mengagetkan mereka berdua.

"Aa Adam...Salma...sedang apa kalian?" Mata Sarah membulat sempurna melihat tangan suaminya menyentuh tubuh adiknya.

Spontan Adam mendorong tubuh Salma dengan keras hingga hampir terjatuh ke tanah.Untung Salma dapat menguasai keseimbangan tubuhnya.

"Dasar adik ipar kurang ajar...!" Adam pura-pura marah sambil melap bibir dan wajahnya dengan tangan.

"Sayang,kamu harus usir adik kamu ini dari rumah kita.Dia mencoba menggoda Aa." Ucap Adam sembari menunjuk-nunjuk ke arah wajah Salma.

Salma terkejut dengar ucapan abang iparnya itu."Teh,itu ga benar,aa Adam yang..." Perkataan Salma di potong Adam.

"Diam kamu! Sudah salah masih ga ngaku.Kamu pikir saya tergoda ha! Untung iman saya kuat!" Bentak Adam sambil melotot pada Salma.

"Sayang,Kamu tau kan,aa sangat mencintai kamu,mana mungkin aa menggoda adik kamu." Adam melakukan pembelaan diri dengan membalikan fakta sembari mengambil tangan Sarah dan menggenggamnya.

"Teh Sarah,percaya sama Salma.Aa Adam bohong,dia yang berusaha melecehkan Salma." Salma mendekat pada Sarah yang hampir menangis.

"Diaaam...!" Pekik Sarah mendengar pembelaan Adam dan Salma,kemudian menghempaskan tangan Adam.

Sarah mendekat pada Salma dan menampar pipi adiknya itu dengan keras dua kali bolak balik saking marahnya.

Plak! Plak!

"Teteh ga menyangka,kamu tega menggoda suami teteh kamu sendiri.Apa jangan-jangan selama ini kamu memang sudah menyukai Aa Adam.Makanya kamu menolak di sentuh suami kamu sendiri." Sarah mendorong Salma hingga terduduk kelantai.

Salma memegang kedua pipinya yang terasa sakit perih.

"Kamu pergi dari rumah teteh sekarang juga! Teteh ga nyangka kamu setega ini sama teteh kamu sendiri.Padahal teteh sangat menyayangi kamu." Ucap Sarah dengan suara tercekat dan tangisnya pun pecah.

Tangis Sarah terinterupsi oleh suara ceu Jujuk janda sebelah rumah yang dari tadi menyaksikan yang sedang terjadi.

"Sar,kamu harus hati-hati dengan adik mu itu.Jangan sampai terjadi ipar adalah maut di rumah kamu sendiri.Ini bukan yang pertama loh,sebelumnya eceu juga pernah pergoki adik kamu goda suami kamu." Kompor ceu Jujuk di tambah fitnah.

Menatap pada ceu Jujuk sebentar seakan berfikir,Sarah kemudian berlari kecil masuk ke dalam rumah.

Salma berdiri dan ikut berlari menyusul Sarah ke dalam.

"Kamu berhenti disini,jangan pernah injakkan kaki kamu lagi di rumah saya.Haram! Biar Nenden yang membawa pakaian kamu keluar." Ucap Sarah menatap Salma penuh kebencian terlihat dadanya turun naik menahan amarah.

"Teh,tolong dengar penjelasan Salma teh..." Pinta Salma dengan suara gemetar menahan tangis.

Sarah masuk ke dalam rumah dan membanting pintu dengan keras.Salma sampai melonjak terkejut.

Salma membalikkan badannya hendak pergi,dia kembali terkejut ternyata ada beberapa orang tetangga yang menonton keributan yang baru saja terjadi.Semua menatap sinis padanya terutama kaum wanita.

Salma bergegas pergi dengan tertunduk malu melewati orang-orang tersebut.Gadis itu berniat pulang ke rumah orang tuanya.Mungkin nanti di rumah dia bisa menceritakan kejadian sebenarnya pada bapak dan emak.Semoga saja bapak dan emak percaya,hanya mereka berdua harapan Salma saat ini.

Sementara Adam tersenyum menang,sepertinya Sarah lebih percaya padanya.Dengan santai lelaki itu berjalan memasuki rumah untuk menemui istrinya.

Salma berangkat kerumah orangtuanya dengan naik ojek pangkalan.Sesampainya di rumah,tampak abah dan emak berdiri di depan teras.

Salma tersenyum,mengucapkan salam dan mengambil tangan emak yang lebih dekat dengannya hendak salim.Namun emak menghempaskan tangan Salma dengan kasar.

Salma kaget,apalagi salam yang di ucapkannya barusan tidak di jawab.

"Emak ga habis pikir sama kamu neng,tega kamu menghancurkan rumah tangga teteh kamu sendiri dengan menggoda suaminya.Mengapa kamu tega neng...." Ucap emak dengan suara gemetar,matanya yang cekung tampak mulai berkaca-kaca.

Ternyata Sarah telah melaporkan kejadian tadi pada bapak dan emak.

Sementara bapak yang berdiri di sebelah emak hanya diam menunduk.

"Mak,izinkan neng masuk,Salma akan jelaskan yang sebenarnya..." Salma pun tampak mulai menangis.

"Jangan pernah lagi kamu masuk ke rumah ini..." Sahut Emak dengan cepat.

"Pak,kasih koper Salma,biar dia cepat pergi dari sini." Emak menatap bapak yang masih tetap diam.

Bapak mengambil koper di belakangnya yang ternyata telah di siapkan emak setelah mendengar laporan Sarah lewat telepon.Kemudian mendorong koper itu ke hadapan putri bungsunya.

"Pak,tolong kasih Salma waktu untuk menjelaskan yang sebenarnya." Salma meraih tangan bapak yang masih memegang koper.

Emak menarik tangan bapak dan membawanya masuk kemudian menutup rumah dan menguncinya.

"Pak...mak...tolong izinkan neng masuk.Salma ga mungkin merusak rumah tangga teteh sendiri.Mak...bapak...izinkan Salma masuk..." Salma mengetuk ketuk pintu sambil menangis.Hatinya begitu hancur,kedua orang yang menjadi harapannya pun tak percaya padanya.

Gedoran pintu dan suara teriakannya membuat para tetangga mulai berhamburan keluar untuk melihat apa yang terjadi.

Salma menghentikan apa yang di lakukannya,perlahan pergi meninggalkan rumah dengan menunduk.

1
ngatun Lestari
modus ah Helena... elang jaga hatimu ya .istrimu bentar lagi juga nyampe...ketemu, dan kuharap kalian bisa bersama dengan bahagia sampai mau memisahkan...tanpa drama ulat keket
ngatun Lestari
Salma, nanti ketemu suami kamu ya di rantau
ngatun Lestari
ayo...semangat menulis lagi.. lanjut
mukhlisar Sar
kalau begini untuk membaca bertahan tahan gak usah aja novel ini disini
ngatun Lestari: jangan berkomentar yang tidak baik, maaf.
menulis juga butuh ketrampilan dn ketenangan juga kecerdasan, kalo tidak suka mendingan tinggalkan saja tidak usah dibaca. tapi jgn komentar yg merugikan penulis, kasian sudah mengeluarkan energi dan waktu juga ide yg tidak mudah.
total 1 replies
mukhlisar Sar
karya yg sangat bagus dengan alur ceritanya membuat kita penasaran untuk melanjutkan untuk membacanya
ngatun Lestari
lanjut...
ngatun Lestari
kalo jodoh tak kan kemana...yakinlah itu
ngatun Lestari
lanjut dong.... seru ini
ngatun Lestari
semangat...cerita yg bagus.
Hary Nengsih
klo gakbada restu mending pidsh aja gak bakalan bahagia kedepan nya
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
wah salma jd rebutan ya
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
elang plin plan
Hary Nengsih
lanjut
Hary Nengsih
wah istri rasa pacar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!