Putri yang bahagia dan ceria kini hilang di wajahnya karena usaha ayahnya yang bangkrut Adel bersedia menikah dengan pria yang baru di kenal demi kembalinya usaha ayahnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 17...
Delia melihat bajunya yang sudah sobek itu tidak bisa lagi di pakai akhirnya Delia memakai baju Vano merasa jijik tapi apa boleh buat dia tidak mau satu kamar dengan Vano... Di dalam kamar Delia langsung ke kamar mandi.
"Del... Apa kamu di kamar mandi.?" ucap Nuri yang masuk kamar mendengar percikan air.
"Del... Apa kamu masih mandi.?" ucap Nuri dia bingung tidak ada jawaban dari Delia... Nuri membuka pintu kamar mandi tapi terkunci Nuri jadi panik.
"Del... Apa kamu baik baik saja." ucap Nuri... Nuri mulai panik dan memanggil Delia terus dan akhirnya Nuri keluar meminta pertolongan.
Saat Nuri buka kamar di sana ada Ramon dan sahabatnya Jimmy karena Bayu pulang, Jimmy ingin ke kamar Vano tadi sempat Bayu mengantarkan satu botol minuman keras... Nuri ingin ke kamar kak Jesi.
"Nur... Ada apa.?" ucap kak Ramon.
"Delia, Kak tolong Delia kak." ucap Nuri...
Jesi yang mau masuk kamar tidak jadi dia menghampiri Nuri yang panik...
"Kenapa dengan Delia Nur." ucap Jesi.
"Aku tidak tahu kak, Delia di kamar mandi." ucap Nuri.
Semua menuju ke kamar Delia dan menggedor kamar mandi tidak terbuka akhirnya terpaksa Jimmy dan kak Ramon mendobraknya pintu terbuka Delia ternyata lagi duduk di bawah guyuran air shower..
"Del, apa yang terjadi." ucap kak Jesi yang panik.
"Del kenapa kamu seperti ini.?" ucap Nuri lagi.
"Baju itu." ucap Jimmy.
"Baju.?" ucap Ramon.
"Itu baju Vano...." ucap Jimmy.
"Vano.?" kata Ramon... Jimmy dan Ramon ke kamar Vano dan di sana mereka melihat sangat berantakan dan bau alkohol yang tajam serta pecahan gelas di sudut Ramon yang melihat gaun Delia yang sama dengan adiknya tadi.
"Astaga..." ucap Jimmy.
"Vano bangun apa yang terjadi.?" ucap Ramon.
Melihat Vano yng tidak memakai sehelai baju dan ada bercak darah segar... Ramon dan Jimmy saling pandang dirinya tidak percaya Vano melukai Delia.
"Bajingan." ucap Ramon.
"Ramon jangan tahan emosi kamu." ucap Jimmy menahan Ramon yang hendak mau memukul Vano.
"Lepaskan aku akan beri pelajaran ke pria ini." ucap Ramon.
Vano yang merasa berisik di kamarnya dan berusaha membuka matanya itu sungguh kaget ada Jimmy dan Ramon... Lalu dia juga sadar dirinya telanjang bulat langsung menutup dengan selimut.
"Kalian sedang apa.?" ucap Vano.
Bruk... Ramon meninju Vano Jimmy membiarkannya.
"Sudah Ramon." ucap Jimmy.
"Apa yang kamu lakukan.?" ucap Vano memegang sudut bibirnya.
"Kamu harus tanggung jawab dan menikahinya aku sudah menghubungi orang tua mu." ucap Ramon.
"Pakai baju kamu..." ucap Ramon dan Ramon akhirnya keluar dari kamar Vano.
Vano memakai baju nya dan Jimmy yang menunggu di luar setelah Vano selesai Jimmy masuk dia meminta penjelasan pada Vano mengapa dia menidurkan wanita yang tidak berdosa... Jimmy merasa tidak tega melihat kondisi Delia.
"Jangan..." hanya itu yang di ucapkan Delia.
"Del... Maafkan Kaka." ucap Jesi...
Jesi merasa bersalah dia menangis melihat kondisi Delia yang selalu menekuk tubuh nya itu menangis sambil bilang jangan terus tidak menjawab apalagi peduli sama ucapan orang lain yang bertanya padanya.
"Ramon, aku tidak tega melihatnya.?" ucap Jesi...
"Kamu tenang saja pria itu akan tanggung jawab." ucap Ramon.
"Apa kamu tahu siapa yang melakukan nya." ucap Jesi.
"Iya." ucap Ramon.
Bersambung Terimakasih 🙏