lelaki itu berjalan ke arah raylee, tatapanya tak lepas sama sekali dari arah raylee berdiri, ia terus saja berjalan mendekatinya,hingga lima langkah tersisa raylee dengan spontan memundurkan langkahnya.
tap…
bruk…
lelaki itu menarik lengan raylee, reaylee yang kehilangan kehilangan keseimbangan hampir terjatuh namun sebelum itu terjadi lelaki itu menarik pinggan ramping raylee hingga raylee menabrak dada bidang yang terbalut jas miliknya di pelukanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kkyzaylee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
pasar malem
warning!! typo bertebaran!!
"loh kakak,kamu pulang sama aku aja yu" raylee menatap alvaro dengan kebingungan.
"eh… al nggak apa-apa, aku pulang sama lulu aja"
"nggak… nggak kaka pulang sama aku, kita kan satu arah kak! "
"al… aku sama lulu aja lagian aku sama lulu juga satu arah"
"loh… oh iya kak bunda katanya mau ketemu sama kamu"
"oh ya?... aku mau berkunjung ke rumah kamu buat ketemu bunda tapis sekarang aku nggak bisa al,lain kali aja ya? "
"tapi kak, bunda lagi sakit, dia ada di rumah sakit sekarang, bunda kangen banget sama kamu loh kak! "
"loh bener? bunda di rumah sakit?" alvaro menganggukan kepalanya.
"kenapa kamu baru kasih tau kakak?kenapa nggak dari tadi? yaudah kakak ikut kamu aja ayo al" raylee berjalan ke arah alvaro dengan perasaan khwatir,tapi belum sampai gadis itu di depan alvaro lulu menahan lenganya, lulu mendekati wajanya ke arah telinga raylee.
"nona nda tidak mau tuan muda marah kan? " raylee terdiam,gadis itu benar kebingungan, ia harus memilih yang mana di satu sisi ia sangat khwatir kepada bunda alvaro tapi di satu sisi yang lain raylee takut Aaron marah kepadanya karena melanggar janjinya.
"lulu… aku tidka mau itu terjadi,tapi sekarang aku benar-benar khwatir sama ibu alvaro, kamu ikutin aku sama alvaro aja di belakang, nanti kalo alvaro udah nganter aku pulang ke rumah ibu, kamu dateng kita pulang sama-sama"
"baiklah...ku akan mengikuti anda nona" raylee tersenyum, ia berbalik lalu berjalan ke arah alvaro setelahnya ia naik ke atas motor alvaro lalu pergi meninggalkan lulu dan sopir yang baru datang.
...___________...
"loh… al ko kita malah berhenti disini sih?" tanya raylee karena,alvarobukanya ke rumah sakit laki-laki itu malah berhenti dipasar malam.
"kak… maaf aku bohong sama kakak" raylee mengerutkan alisnya.
"kamu bohong sama bunda kamu yang katanya sakit terus di rawat dirumah sakit itu?" alvaro menuduk kemudia mengangguk, raylee menghelan nafasnya.
"yaudah nggak apa-apa,lain kali nggak boleh gitu ya? " alvaro mengangguk sebagai respon.
"yaudah ayo anter kakak pulang" alvaro medongak, ia mengelengkan kepalanya ke kanan ke kiri seperti anak kecil.
"nggak mau pulang dulu, kita main aja dulu yu kak, atau kita beli makanan deh al teraktir"
"kamu bohong sama kakak cuman gara-gara kamu mau ajak kakak ke sini al?" alvaro yang mendenga itu tersenyum malu.
"iya… boleh ya kak, al teraktir deh" raylee kemudian mengangguk, aylee sudha lama tak datang ke pasar malam,terakhir kali gadis itu mendatangi pasar malam saat ia masih kecil, ia datang ke pasar malam bersama kedua orang tuanya, namun saat kelas 5 sd ia mempunyai adik, gadis itu sudah tidak di ajak ke pasar malam lagi tapi kedua orang tuanya mengajak adiknya.
"yey… taudah ayo kak kita masuk! "alvaro menarik lengan raylee.
"kakak mau apa al bayar"
"em… apa ya...kakak mau sosis aja deh al, kakak laper" alvaro mengangguk setelahnya mereka berdua pergi ke penjual sosis yang tak terlalu jauh dari mereka.
"nih kak… punya kakak sausnya campur kan? " ucap alvaro sembari menyodorkan sosis ke arah raylee, raylee sendiri yang mendengar itu mengangguk.
"iya… makasih al" alvaro mengangguk
"kak… kita main itu yo" alvaro menujuk salah satu tempat, tempat itu adalah tempat permainan menangkap ikan dengan sair yang terbuat dari tisu,raylee tersenyum ia mengangguk seruju,setelahnya mereka berdua pergi kesana.
"kak ayo kita balapan, yang paling banyak nangkap ikan itu yang menang!" raylee mengangguk setuju denagn ucapan alvaro.
"al aku dapet yang gede" alvaro menoleh ia melihat raylee yang berhasil menangkap satu ikan emas yang berukuran lumayan besar.
"aku juga menang nih kak eh… eh.. yah… lepas deh" alvaro menatap ikan yang awalnya tertangkap olehnya kini lepas dengan sedih,raylee yang melihat itu tertawa terbahak-bahak.
"ih kakak jahat, liatin nanti aku bakalan nangkepyangpaling gede terus paling banyaj daripada yang kakak punya itu"
"haha… yaudah maaf… maaf… kakak salah, yaudah kita mulai lagi" alvaro mengangguk laki-laki itu mulai fokus ke arah objeknya.
beberapa menit kemudian raylee dan alvaro selesai, ikan yang raylee tangkap lebih banyak dari alvaro, raylee menangkap 5 ikan sednagkan alvaro hanya satu ikan.
alvaro awalnya tidak terima karena kalah namun bakat bujukan raylee alvaro pun luluh, kini mereka berdua sedang duduk di kursi yang tersedia disana sembari memakan peremen kapas.
raylee merogoh saku jasnya, ia mengambil benda pipih bersegi panjang, gadis itu menyalakanya, raylee melihat panggilan tak terjawab dari Aaron cukup banyak, bukan hanya Aaron bahkan lulu juga sama.
"kak… kakak seneng nggak? " raylee menoleh kearah alvaro, gadis itu menyimpan kembali benda pipih iti kedalam saku jas nya.
"iya...kakak seneng banget al, makasih ya kakak udah lama nggak main malem-malem gini" alvaro tersenyum.
"oh iya al kita pulang yu...udah mau jam 9 nih"
"eh iya… baru sadar gara-gara keasikan nih kayaknya, yaudah yu kita pulang kak"
beberapa menit kemudian raylee dan alvaro sudaberada di jalan, mereka berdua hanya diam dalam keheningan, raylee sebenarnya masih ingin main bersama alvaro, namun gadis itu merasa sangat cemas tentang Aaron.