NovelToon NovelToon
Si Kembar La-Bin (Laras-Bintang)

Si Kembar La-Bin (Laras-Bintang)

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Anak Genius / Keluarga / Chicklit
Popularitas:881.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nike Julianti

Karyaku yang ke 15, ga kerasa ya... Alhamdulillah

Lanjutan cerita Laras ma Bintang, menceritakan kedua anak kembarnya. Si ceriwis Zara dan tentunya si pendiam Zayd, tak lupa dengan anak-anak dari saudara dan para sahabat Laras dan Bintang.

Di cerita ini ga lepas peran orang tuanya ya, karena peran Laras tentunya sangat penting untuk dunia Mafia nya.

Semoga karya ini, diterima dengan baik. Aamiin

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bangun Sayang

Ceklek

"El.. " panggil Laras pelan, Ellora yang tengah menangis tanpa suara sambil memeluk Ana. Mendengar suara sahabat rasa saudara, langsung menoleh.

"RAS... ANA RAS, HUAAAA" pecahlah tangisannya, Laras berjalan cepat dan memeluk El sebentar. Ken menyusul di belakangnya, dia ikut sedih melihat Ellora.

Setelahnya Laras mengambil alih Ana, ia menaruhnya di pangkuan. Menangkup wajah Ana, dengan kedua tangannya. Ellora menangis sesenggukan di samping Laras, menatap takut pada Ana. Takut terjadi sesuatu, putrinya pasti trauma.

Ken duduk di kursi samping El, ia segera menariknya ke dalam pelukan. Ellora mencengkeram baju kemeja, yang di pakai Ken.

"Ana bang, Ana" ucapnya berbisik dengan terbata

"Sssttt... Do'akan princess kita tidak apa-apa, ok. Kami berhenti menangis, kasihan Ana. Ibunya ga boleh cengeng, harus terlihat kuat." ucap Ken mengusap kepala El

"Sayang, ini bubun sayang. Hei... Bangun sayang, princess Ana. It's ok, semuanya baik-baik saja. Penjahatnya udah pergi, bubun pasti hukum penjahatnya. Hmm??" ucap Laras pelan, sembari sesekali mencium wajah Ana.

Mendengar suara jagoannya, lambat laun tatapan Ana kembali. Tatapan yang tadi kosong, kini mulai terisi. Ana menatap kedua mata Laras, memperhatikan wajah Laras dengan seksama.

"Embu Las" ucap Ana lirih, Laras menghembuskan nafas lega. Ia tersenyum dan mengangguk, air matanya pun tak urung luruh. Laras memeluk Ana, Ana membalas pelukan Laras dan menjerit histeris.

Ellora juga Ken, mereka ikut menghembuskan nafas lega. Ingin rasanya Ellora mengambil Ana, namun itu takkan bisa.

"HUAAAAA.... EMBU LAS, DA OLAN JAHAT. TEMBAK-TEMBAK OBIN, HUAAAA. ANA TATUT, MAMA NA NANIS. HUAAAA" ucap Ana menjerit terbata, Laras mengeratkan pelukannya. Ellora melerai pelukannya pada Ken, ia menatap Ana dengan matanya yang berkaca-kaca.

Demi apapun, Laras benar-benar sangat marah. Ia menahan sekuat tenaga, agar tak menakuti Ana.

"Ssshhh sshhh... Cup cup sayang, sayang nya embu Laras. Katanya mau jadi anak buah embu, mau jadi kaya embu. Hmm... Ga papa, anggap itu latihan ya. Ana kan mau jadi jagoan, ga papa... Ana bisa, Ana hebat, Ana kuat. Cup sayang... Ana kaget ya, hmm?" Laras menepuk pelan punggung Ana, jeritan Ana berhenti. Namun, masih tetap sesenggukan.

"Kita pulang sayang, ke rumah embu Laras aja ya." Ana mengangguk, ia merangkul erat leher Laras. Saat Laras berdiri, karena takut jatuh.

"Ana" panggil El lirih, namun Ana semakin mengeratkan pelukannya pada Laras. Ana juga menenggelamkan wajahnya, pada leher Laras.

"Udah.. biar sama Laras dulu, sampe bener-bener tenang. Ok?" meski berat, namun Ellora mengangguk mengiyakan ucapan Ken.

Mereka pun berjalan keluar ruangan, di luar sudah ada komandan Lukman berdiri. Laras yang keluar lebih dulu, langsung menundukkan kepalanya.

"Terima kasih komandan, atas kerusakan yang di buat adikku. Akan aku ganti, kirim saja tagihannya padaku." ucap Laras

"Jangan permasalahkan masalah itu, kapan kita bisa berbicara masalah yang baru di alami Ellora?" jawab komandan Lukman, Laras menatap komandan. Seolah bertanya, dan komandan Lukman mengangguk.

"Kalo komandan ada waktu, kita bicarakan dirumah papa Arjuna. Saya sudah pindah kembali ke rumah utama, bagaimana?" Laras sedikit menggerakkan tubuhnya, agar Ana merasa nyaman.

"Kebetulan saya dinas pagi, kalau begitu malam nanti saya ke rumah bersama anak dan istri saya." Laras mengangguk

"Saya tunggu kedatangan komandan kalau begitu, sekarang saya dan yang lain pamit. Sekali lagi terima kasih, sudah menolong Ellora" komandan mengangguk, lalu ikut mengantar Laras dan yang lainnya keluar kantor polisi.

Laras meminta Ken menjadi sopir, Ellora dan Laras, juga Ana duduk di belakang.

"Berasa jadi sopir taxi online gue, El... Ke depan lo!!" gerutu Ken, Ellora mencebik.

Namun ia tetap menurut, Ellora segera keluar dan kembali masuk di kursi depan samping Ken.

Ken segera menjalankan mobil, mereka pun meninggalkan pekarangan kantor polisi. Laras melihat gerbang dan mobil El, yang sama-sama hancur. Ia menghembuskan nafasnya pelan, tak bisa membayangkan se takut apa Ellora dan Ana tadi.

Ana sedikit terusik, saat merasakan tubuh Laras menegang. Karena menahan amarahnya, segera Laras mengatur kembali nafasnya. Ia mengusap sayang punggung Ana.

"Sshh sshh.. bobo lagi sayang" Laras menciumi puncak kepala Ana, Ana kembali terlelap. Ellora melihat semua pergerakan Laras pada putrinya, dari kaca spion depan. Ia menahan isakan nya, kesal karena ia lemah.

Padahal sebelum ada kejadian tadi, sebenarnya Ellora mengajak Ana ke perusahaan Bayu. Saat tiba di sana, ternyata sekretaris Bayu mengatakan bila Bayu ada rapat di luar. Ellora mengirim pesan pada Bayu, Bayu membalas pesan dan mengatakan dimana tempatnya.

Ellora akhirnya mengajak Ana, untuk menyusul ke tempat Bayu mengadakan rapat. Karena resto nya tidak terlalu jauh, Ellora mengajak Ana berjalan. Ana sangat menikmati perjalanan tersebut, banyak hal yang gadis kecil itu tanyakan. Dan dengan senang hati, juga perlahan. Ellora menjawab dan menjelaskan, semua pertanyaan gadisnya.

Begitu sampai, Ellora kembali mengirim pesan pada Bayu. Bila ia dan Ana sudah tiba.

Berhubung rapat sudah selesai, dan hanya tinggal beramah tamah. Bayu pun pamit lebih dulu dan mengatakan, bila dirinya harus menemui dan menemani istri dan putrinya makan siang.

Tanpa Bayu sadari, ada sepasang mata yang terus menatapnya. Begitu Bayu keluar, tak lama orang yang terus memperhatikan Bayu. Ia meminta ijin ke toilet pada bosnya, sampai di luar. Tujuannya berubah, menjadi ke arah Bayu pergi. Wanita itu, menatap keluarga kecil Bayu penuh amarah.

Ya... Seseorang yang terus memperhatikan Bayu, ternyata seorang wanita. Wanita yang memiliki dendam pada Bayu, Ellora dan Laras.

PRAAANGG

AAAA

"Ma maaf, saya tidak sengaja. Saya... Saya tidak memperhatikan jalan" ucap wanita yang mengikuti Bayu tersebut, bukan hanya pengunjung lain. Ellora dan Bayu pun, mengalihkan pandangan mereka.

Bayu mengerutkan dahi, karena yang saat ini meminta maaf adalah sekretaris salah satu koleganya tadi.

Sedangkan Ellora, ia terus memperhatikan wajah itu. Ia merasa kenal, meski wanita itu kini memakai kacamata. Ellora yakin, dia mengenalnya. Sampai akhirnya, ia tersadar seseorang..

Dia..

"Sayang, aku tak bisa mengantar pulang. Selesai dari sini, aku harus mengunjungi sebuah proyek. Tidak apa-ap pulang sendiri, membawa Ana?" Ellora terkejut, ia menatap Bayu.

Melihat Ellora mengerutkan dahi, Bayu pun bertanya..

"Kenapa hmm? Apa kamu keberatan yang?" Ellora menggelengkan kepalanya

"Nggak apa-apa, beres makan aku ikut ke perusahan. Karena mobil yang kupakai tadi, ada di sana." jawab Ellora, Bayu mengangguk

"Yang, apa kamu mengenal wanita tadi?"

"Yang mana?"

"Yang tabrakan dengan pelayan tadi"

"Ooh.. dia sekretaris salah satu kolegaku, kenapa? Kamu cemburu?" bukan menjawab, Ellora malah menatap selidik pada sang suami.

Apa benar suaminya tak mengenali wanita tadi?

...****************...

Hayo looooo, siapa???

Maaf ya telat lagi🙏

Jangan lupa like, komen, gift dan vote nya❤️❤️

...Happy Reading All...

1
Retno Harningsih
lanjut
¢ᖱ'D⃤ ̐Sri Wahyuni
sedih, nyesek banget anak sekecil Zalika dpt siksaan yg begitu kejam 😢😫
semangat Zalika, kamu anak hebat, anak kuat yakin kamu pasti sembuh dan pulih Kembali..
nisa
moga aja zalika selamat😔
lanjutttt mak,,,,
Rita
alhamdulillah beres semua klo ma Zara
Faziana
Duh .. Zalika kasian banget deh!
Anjaninya jangan sampe trauma ya Thor. Zara emang the best 😀
Rita
bawa bawa aja plg pp bintang yg mencak2
Atik Kiswati
nyesek bgt bc nya.....
Lilis mulyati
klau dipenjara dan dihukum disna terlalu ringan Ra mnding lngsung jdi mainannya amber pasti seru bngt
Putri Laely
lanjut Thor
mama_im
parah banget ya, anak kecil ampe remuk gitu, dikira mi gemez kali ya 😤😤😤
mama_im
zalika maakk, si zara operasi naon? bedah otak? 🤣🤣🤣🤣🤣
Ela Jutek
udah bikin separah itu masih kau diemin tu manusia Ra, kasih Amber biar di cabik cabik biar mampus
Ela Jutek: ko jahat amat jadi orang mana anak kecil lagi
¢ᖱ'D⃤ ̐Sri Wahyuni: setuju kak, jangan di ksh ke amber kasih ke buaya aja biar langsung di makan
total 2 replies
Zea Rahmat
siksa aja tuh sundel bolong... kirain bandot tua bebas gitu aja😂😅
Titin Maryati
lanjut mbak 🙏🙏
Eka suci
benar Thor bnyk banget kekerasan pada anak bahkan dari keluarga sendiri juga bnyk
Dewi Etikawati
Satriya atau Ammar?
Srie Handayantie
rentenirr anda belum selesai itu sama zaraa 😏😏
Srie Handayantie
parahh juga itu penyiksaan , ditunggu tersiksa nya si Dajjal di penjara itu Makk 😬
Srie Handayantie
hooh bnerr Mak masih banyak wartosan eta dokter teh gera 🤭😅
Faziana
Dah lah ganti aja usahanya jualan cilor kesukaan neng Zara. Di jamin jadi bestienya neng Zara deh!!!
Daripada jadinrentenir malah babak belur sama Zara. Ayo neng Zara hapuskan demit pembunuh dan rentenir. /Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!