Karya ini menceritakan tentang seorang karakter utama yang di reinkarnasi menjadi semut di dunia fantasy.
Selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HZ77, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Melewati Batas #2
"Hey, sobat kecil... Bangunlah!"
Suara lembut itu terdengar samar, tetapi cukup untuk membuat kesadaran Ryzef perlahan kembali.
‘Ugh... Apa yang terjadi?’ pikirnya.
Begitu membuka mata, Ryzef langsung merasa ada yang aneh. Tubuhnya... terasa berbeda. Tidak ada antena, tidak ada enam kaki, tidak ada rahang semut yang aneh. Ia meraba wajahnya sendiri dan...
"A-aku manusia!?" serunya sedikit panik.
Ia segera bangkit dan duduk lalu memeriksa tubuhnya. Lengannya, jari-jarinya, bahkan pakaian sederhana yang menutupi tubuhnya... Semuanya adalah tubuh manusia.
Selain tubuhnya yang berubah, ada hal lain yang lebih mengkhawatirkan. Lingkungan di sekelilingnya begitu kosong, gelap tanpa batas, tetapi dipenuhi dengan ribuan bintang yang bersinar seperti butiran debu perak.
"Dimana aku...?" gumamnya.
"Ruang kosong, itu akan kujelaskan kapan-kapan," jawab suara yang terdengar akrab.
Ryzef menoleh dan melihat sesosok perempuan berdiri di hadapannya. Wajahnya cantik, tetapi yang lebih mencolok adalah auranya yang mengingatkan pada—
"‘Pemandu’!?" Ryzef ternganga.
Sebelum dia sempat mengeluarkan lebih banyak pertanyaan, 'Pemandu' tiba-tiba menempelkan jari telunjuknya ke bibir Ryzef.
"Sst! Jangan banyak tanya dulu, ya? Ada hal yang lebih penting sekarang," ucapnya dengan senyum misterius.
Lalu, dengan gerakan anggun, ‘Pemandu’ mengangkat tangannya, menciptakan sebuah bola kecil yang tampak seperti kelereng bercahaya.
"Nah, telan ini dan kalahkan kadal itu," ujarnya, seolah yang ia katakan adalah hal sepele.
Ryzef langsung membeku.
"...K-kadal? Maksudmu si Void Dragon!?" tanyanya memastikan, setengah berharap bahwa ‘Pemandu’ hanya bercanda.
‘Pemandu’ mengangguk santai.
Ryzef hanya bisa menatapnya dengan ekspresi kosong. Kemudian, perlahan... ia berdiri dan mencubit kedua pipi ‘Pemandu’ dengan geram.
"PUA~NJAANG!!!" teriak Ryzef.
Lalu dimulailah rentetan kemarahan khas pria yang telah cukup sering merasakan nasib sial.
"Apa kau pikir aku semacam hero anime yang bisa tiba-tiba mengalahkan naga raksasa hanya karena menelan bola energi!? Aku nyaris mati cuma gara-gara tekanan yang dikeluarkannya, tahu! Jangankan melawannya, mendekat saja aku sudah ingin mati!"
"Eh, tapi sekarang kan kau lebih kuat?" ujar ‘Pemandu’ dengan polos.
"Lebih kuat palamu! Aku bahkan masih trauma gara-gara monster keroco yang hampir membunuhku di awal-awal hidupku di dunia ini! Kau masih ingat, kan!? Masih ingat betapa menderitanya aku karena semut merah!?"
"Eh... yah, tapi kan sekarang kau bisa balas dendam?"
"BALAS DENDAM APA!? AKU MELAWAN NAGA, BUKAN SEMUT!!!"
Setelah beberapa menit penuh dengan protes panjang Ryzef yang bercampur frustrasi dan keputusasaan, akhirnya ia menyerah.
"Astaga... Sudahlah..." Ryzef menghela napas panjang. "Baiklah, aku akan menelannya. Tapi kalau aku mati lagi, aku akan menghantuimu selamanya."
‘Pemandu’ hanya tertawa kecil. "Kalau kau mati, aku yang akan membawamu kembali, jadi santai saja."
Ryzef memutar bola matanya, lalu tanpa banyak bicara lagi, ia memasukkan kelereng itu ke dalam mulutnya.
Begitu ia menelannya, gelombang energi langsung membanjiri tubuhnya. Rasanya seperti air panas dan listrik menyatu, menyebar ke setiap sel tubuhnya.
"Waaah! Apa ini!? Rasanya luar biasa!"
‘Pemandu’ tersenyum puas. "Hari ini, kau telah melampaui batasmu dan hampir menyentuh level Transcendent..."
Ryzef menatapnya, penasaran. "Dengan kata lain...?"
‘Pemandu’ terdiam sejenak sebelum tiba-tiba mengedipkan satu mata dan tersenyum imut.
"Artinya, kau harus mengalahkan kadal itu~ Te-he!"
"...Aku benci dirimu," keluh Ryzef dengan pasrah.
Sesaat kemudian, kesadarannya terseret kembali ke dunia nyata. Namun, kali ini, ia kembali dalam bentuk manusia.
...~𝙱𝚎𝚛𝚜𝚊𝚖𝚋𝚞𝚗𝚐~...