NovelToon NovelToon
Pelabuhan Cinta Sang Pangeran Es

Pelabuhan Cinta Sang Pangeran Es

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:25.6k
Nilai: 5
Nama Author: Marica

Season kedua dari Batas Kesabaran Seorang Istri.

Galen Haidar Bramantyo, anak pertama dari pasangan Elgar dan Aluna. Sudah tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan. Ia mewarisi semua ketampanan dari ayahnya.

Namun ketampanan juga kekayaan dari keluarganya tidak sanggup menaklukkan hati seorang gadis. Teman masa kecilnya, Safira. Cintanya bertepuk sebelah tangan, karena Safira hanya menganggap dirinya hanya sebatas adik. Padahal umur mereka hanya terpaut beberapa bulan saja. Hal itu berhasil membuat Galen patah hati, hingga membuatnya tidak mau lagi mengenal kata cinta.

Adakan seorang gadis yang mampu menata hati si pangeran es itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rasa Yang Terpendam Part 2

Galen mengayunkan langkah meninggalkan rooftop. Berjalan dengan santai, tetapi tidak dengan ekspresi wajahnya yang seolah mengumumkan permusuhan. Galen sengaja pergi untuk menemui Lucyana. Beberapa saat kemudian matanya menemukan keberadaan gadis itu. Fokus Galen bukan ke wajah ataupun penampilan Lucyana yang tanpa kacamata, tetapi pada cara berjalan gadis itu. Galen lantas mengayunkan langkahnya kembali untuk menghampiri Lucyana.

"Kakinya kenapa?"

"Ya Tuhan!" Lucyana terjengit karena suara seseorang yang sedari pagi ia hindari. Saking terkejutnya membuat jantung gadis itu berdecak lebih kencang dari biasanya. "Kak Galen gak bisa apa gak bikin aku kaget terus?" ucap Lucyana sembari mengelus dadanya.

Galen menatap tajam Lucyana membuat gadis itu meringis. Gadis itu menunjukkan senyumnya berharap Galen tidak marah. Laki-laki itu memang tidak marah, hanya melirik malas.

"Aku mau ke toilet, Kak." Lucyana ingin kembali melangkah, tetapi Galen mencegahnya.

"Kakinya kenapa?" Galen kembali bertanya. Suaranya pelan, tetapi menuntut sebuah jawaban.

Lucyana mengela napas berat sebelum bicara, "jatuh. Terus terkilir," ucap Lucyana lirih, tetapi masih bisa didengar oleh Galen.

"Ck," decak Galen.

"Maaf ya, Kak. Hari ini aku gak bisa buatin Kakak bekal —" Lucyana terkejut ketika Galen tiba-tiba berjongkok di hadapannya. Reflek Lucyana mundur. "Kakak mau ngapain?"

Galen tidak menjawab, tangannya terulur untuk mengikat tali sepatu Lucyana yang terlepas.

Apa yang dilakukan oleh Galen membuat Lucyana gugup, juga tersenyum. "Makasih ya, Kak." Lucyana tergagap karena merasa gugup.

"Lain kali hati-hati," ucap Galen setelah itu pergi begitu saja, melewati Lucyana yang berdiri dalam diam.

Lagi dan lagi, perlakuan baik Galen padanya membuat perasaan Lucyana kembali goyah. Bagaimana bisa melupakan perasaan itu, jika Galen saja selalu perhatian padanya.

Lucyana menghembuskan napas berat sembari memegangi dadanya, jantungnya pun terasa berdetak sangat kuat. "Kalau kaya gini bagaimana aku bisa lupain dia," gumam Lucyana.

Lucyana menoleh, memerhatikan punggung tegap Galen. Setelah bayangan Galen menjauh dari pandangannya, Lucyana kembali mengayunkan langkah menuju toilet. Akan tetapi seseorang justru menariknya.

"Eh kamu siapa?" Lucyana bertanya pada seseorang yang menariknya seorang perempuan.

"Ingat gue, 'kan?" Perempuan itu menoleh dan menunjukkan senyum jahatnya.

"Kak--Kak Amara?"

"Yes."

"Ak-u mau dibawa ke mana?" Lucyana mulai panik. Amara melakukan hal itu pasti ada maksud buruk.

"Jangan takut." Amara kembali menunjukkan senyum jahatnya membuat Lucyana semakin cemas. Sialnya keadaan di sekitarnya mulai sepi karena waktu istirahat hampir habis.

"Kak, please berhenti! Kaki aku sakit," pinta Lucyana. Kaki Lucyana yang terkilir membuat gadis itu susah untuk berjalan. Belum lagi Amara menariknya secara paksa membuat rasa sakit itu semakin terasa. "Kak —"

"I don't care."

Sampailah mereka di area kolam renang indoor. Rupanya di sana sudah ada Kania dan Gea.

"Nih gue bawain anaknya." Amara menarik Lucyana ke dekat Kania.

"Kak Kania," gumam Lucyana.

"Kenapa? Kaget, Mmm." Kania menunjukkan senyum liciknya.

"Ka-kak mau ngapain?" Lucyana berjalan mundur ketika Kania berjalan mau. Kakinya kembali terasa ngilu membuat Lucyana hampir saja kehilangan keseimbangan tubuhnya. Untungnya Lucyana masih bisa menjaga keseimbangan tubuhnya.

"Menurut lo?" Sudut bibir Kania naik ke atas sebelah. Ekspresi wajahnya menunjukkan jika gadis itu memiliki rencana licik.

"Apa Kakak gak bosan buat masalah di sekolah ini?" tanya Lucyana sembari menahan rasa takutnya. "Kakak gak takut dikeluarin dari sekolah lagi."

"Uang orang tua gue akan menyelesaikannya." Kania berhenti berjalan begitu pula Lucyana. "Enak, 'kan punya orang tua kaya. Gak kaya lo." Kania langsung mencengkam rahang Lucyana. "Ternyata papa lo itu seorang pembunuh."

Mata Lucyana terbelalak, terkejut Kania tahu masalah yang dialami keluarganya. Akan tetapi memang masalah itu sudah menjadi rahasia umum mengingat papanya berkecimpung di dunia bisnis.

"Itu tidak ada urusannya dengan Kakak," ucap Lucyana. Suaranya tidak jelas karena Kania mencengkram kedua sisi wajahnya.

Kania yang masih kesal dengan perkataan Lucyana melepaskan cengkraman tangannya lumayan kasar. Akan tetapi Kania kembali mencengkram Lucyana. Kali ini bukan rahang Lucyana yang Kania cengkram, melainkan lehernya. "Bisa berenang gak?"

"Kenapa -- aaa!"

BYUR

Kania mendorong Lucyana ke kolam renang, tanpa menjelaskan apa maksud dari perkataannya pada gadis itu. "Syukurin!" ucap Kania diikuti tawanya dan juga dua temannya.

Mereka menikmati bagaimana Lucyana bergerak di dalam air. Tanpa tahu apa yang sedang terjadi dengan Lucyana. Junior mereka itu mengalami kram kaki. Tawa ketiga perempuan itu meredup ketika Lucyana terlihat tidak bisa berenang.

"Guys, guys, sepertinya dia gak bisa berenang," ucap Gea cemas.

"Hah!" Kania terbelalak melihat Lucyana meminta berusaha meminta tolong. "Heh bocah jangan pura-pura!"

"Sepertinya dia beneran gak bisa berenang," ucap Gea panik.

"Tolongin woy!" ucap Amara ikut panik.

"Kalian aja sana!" ucap Kania.

"Gue gak bisa berenang," tolak Gea.

"Gue juga!" imbuh Amara. "Eh, mending cabut aja yuk!"

"Ide bagus," balas Kania.

"Tapi dia bagaimana?" tanya Gea khawatir menunjuk ke arah Lucyana.

"Udah tinggalin aja!" balas Kania.

"Tapi —"

"Kalau lo mau kena masalah silahkan aja. Kami cabut." Kania pergi dengan menarik lengan Amara.

"Eh, tunggu!" Gea yang takut dan juga panik memilih menyusul dua temannya. Ia berlari sambil menoleh ke belakang, melihat Lucyana yang masih berada di kolam renang. "Semoga saja dia selamat," batin Gea.

"Ngapain kalian di sini!"

"Aaaaa!" Kania, Gea, dan Amara berhenti berlari dan sama-sama berteriak.

"Berisik banget sih!" sungut Alden.

Ketiga perempuan itu kembali terbelalak melihat Galen dan antek-anteknya berdiri di hadapan mereka. Napas mereka tercekat seketika, tetapi jantung mereka berdetak sangat kencang, takut perbuatan mereka diketahui oleh ke-empat laki-laki itu.

"Minggir!" perintah Galen. Suaranya yang berat penuh tekanan, dan tatapan permusuhan dari Galen membuat ketiga perempuan itu semakin ketakutan.

"Kenapa sih kalian! Kaya habis lihat setan!" tanya Alden dengan kening yang mengerut.

"Gak mungkin mereka takut lihat setan. Orang kelakuan mereka aja sudah kaya setan," celetuk Sam.

"Gak ada apa-apa. Kami cuma terkejut lihat kalian tiba-tiba di sini," jawab Kania gagap. "Kalian mau berenang, 'kan? Kalau begitu kami pergi dulu. Daah,bGalen!" Kania menarik kedua tangan Gea dan Amara. Lantas pergi dari tempat itu.

"Tuh cewek-cewek kenapa sih? Aneh banget?" tanya Alden heran.

"Kaya gak tahu mereka aja. Mereka kan memang aneh dari dulu," imbuh Sam. "Apalagi si Kania, pernah pacaran sama Galen kagak, tapi ngaku-ngaku jadi pacar Galen. Iya gak, Len?" Sam menoleh ke arah Galen, meminta pendapat laki-laki itu, tetapi hanya dibalas dengkusan.

Tanpa mengatakan apa-apa Galen masuk ke dalam area kolam renang indoor. Sesuai rencana awal ia ingin berenang. Namun baru masuk Galen dikejutkan dengan apa yang sedang dilihatnya. Seseorang terlihat tenggelam. Mata Galen menyipit untuk mempertajam penglihatannya. Seketika matanya membulat lantaran mengenali orang itu.

"Ana!" teriak Galen yang mengejutkan ketiga temannya.

BYUR

Tanpa berpikir dan menunggu apapun, Galen menceburkan diri ke kolam renang. Meraih pinggang Lucyana dan membawa tubuh gadis itu ke tepian kolam. Dengan bantuan Zayn dan Sam, Galen mengeluarkan tubuh Lucyana dalam air. Beruntung Lucyana masih sadar. Gadis itu terbatuk-batuk ketika sudah keluar dari air.

Zayn dan Sam mendudukkan Lucyana di tepi kolam dengan kedua kakinya berada di dalam air, sedang Alden membantu Galen keluar dari dalam air.

"You oke?" Galen berjongkok di samping Lucyana.

Zayn lantas memberikan handuk ke Galen, untuk diberikan kepada Lucyana. Galen lantas menyampirkan handuk di sepanjang pundak Lucyana.

"Cil, lo gak kenapa-napa?" tanya Sam.

Lucyana merespon dengan gelengan.

"Fix, ini pasti kelakuan si pick me sama gangnya," ucap Alden. "Pantas saja gerak-gerik mereka aneh tadi."

"Gue bilang juga apa, emang kelakuan mereka itu udah kaya setan!" geram Sam.

1
Neng Saripah
nah kan bener safira d duga ada keterlibatan
Alevin
again thor
Shelvie Pandoju
waw.. siap siap ajah Safari, hukuman yang kau dapat dari Galen
Siti Aisyah Aisyah
lanjut
Siti Aisyah Aisyah
lanjut up lg thor
Neng Saripah
kalo bener ini ulah safira
abis kamu fir ga ada kata ampun lagi dari keluarga galen
Alevin
mg2 safira ketangkep, ich bnr2 pengin bejek2 masukin penjara
Alevin
thor yok update yok bisa yok bisa
Neng Saripah
mantap babang galen....aku padamu 🥰🥰
Alevin
tp blm ada cakar2an dr emaknya thor wkwkwk ngarep bgt aku tu
Alevin
sayang sekali ma author bs double up
Alevin
ayo thor again thor
pengin baca safiraaa di hujat emak dan netizen yg dsanaaa
Alevin
lagi thor lagii, pengin nyakar safira
pengin liat safira dimaki2 emak nya
Echa: siap 😁😁😁😁
total 1 replies
Shelvie Pandoju
akhirnya kesalahpahaman itu sudah terungkap.. jadi penasaran hukuman apa yang di berikan Galen sama Ana
Neng Saripah
kurang thor 🤭🤭🙏
Echa: 😁😁😁😁😁🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Siti Aisyah Aisyah
lanjut lg thor up ny
Alevin
shafiraaa..emak bapak lu baikny minta ampun
km kok hmmm nyebelin bgt
Alevin
astaga astaga nunggu nya seharian, bacanya 10 detik
yok thor bisa yok double up lagi
Echa: 😁😁😁😁😁, maaf maaf. insya Allah ya Kak
total 1 replies
Neng Saripah
walah...ternyata ulah shafira ini
jangan2 dia ngomong macem2 lagi sama ana
Alevin
ya ampun tiap episode 3x baca sembari nunggu update 🫣🫣
Echa: Terima kasih kakak😍😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!