NovelToon NovelToon
Derita Anasya (To Be My Self)

Derita Anasya (To Be My Self)

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Jell linaa

leni yang ditinggalkan oleh kekasihnya itu dan bahkan tidak bertanggung jawab atas bayi yang ada didalam kandungan nya, hal itu membuat leni diusir dari desanya karena dianggap aib oleh warga setempat

leni akhirnya berjuang sendirian untuk menghadirkan bayi itu kebumi namun dirinya terpaksa harus meninggalkan bayi itu dipanti asuhan karena tak punya uang untuk merawat nya

dendam yang terselimuti nasya karena ulah Vanes yang membully nya itu membuatnya dioperasi dan merubah penampilan nya untuk membalaskan dendam nya dan juga mencari ayah kandungnya untuk menghacurkan pria itu sama seperti pria itu yang sudah menghacurkan ibu Leni ibu kandungnya itu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jell linaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15. Perencanaan

" ada apa?' ayo jawab soal nomor dua "

" Aduu aku nggak merhatiin lagi tadi, moga-moga bisa jawab deh " batin nasya kemudian langsung maju kedepan

Nasya kemudian maju kedepan dan memperhatikan soal itu dengan cermat untung saja dia langsung mengerti dan bisa menyelesaikan nya

" Oke baik jawaban nya benar, kamu bisa duduk kembali " Ucap guru tersebut

Anasya pun akhirnya kembali duduk dan merasa lega karena berhasil menyelesaikan soal tersebut dengan benar

" Gue lihat tadi lo nggak merhatiin, tapi bisa ngerjain yaa " Ucap feli

" Kebetulan aja kok " singkat nasya

Setelah bel istirahat guru tersebut pun meninggalkan kelas setelah mengucapkan salam

" Nasya lo masih nyatat ?" Tanya feli

" Bentar lagi selesai kok fel "

" Eh ayo kantin fel " ajak ardan

" Gue ada urusan lo duluan deh "

" Urusan apa ?" Tanya ardan datar, felicia tak menghiraukan pertanyaan nya, dan langsung menarik tangan nasya

" Ayo syaa, keburu vanes datangin lo " tarik felicia

Mereka pun akhirnya memasuki ruang bk dan menjelaskan semuanya termasuk kedatangan mereka

" Apa benar yang kamu katakan felicia ?"

" Iya bener bu, ini tuh udah merupakan tindakan kekerasan, kita nggak biasa terus ngebiarin "

" Iya felicia saya mengerti, tapi pihak sekolah tidak bisa berbuat apapun tampah bukti yang jelas, dan kuat "

" Didalam handphone ini ada buktinya buu, tapi nggak sengaja jatuh karena perbuatan vanes "

" Oke sekarang, saya tanya sama nasya apa benar kamu mengalami perundungan dari vanes ?" Tanya guru bk itu, nasya hanya diam tanpa menjawab pertanyaan nya sedikit pun

Mukanya terlihat tegang dan takut, dirinya sedikit bingung dan merasa tak sanggup untuk berkata yang sebenarnya

" Nasya ayo jawab " Ucap guru bk itu lagi

" Syaa ayo ngomong, nggak usah takut, vanes nggak ada disini, dan kalau lo mau ngomong gue yakin mereka bisa berhenti kalau udah dapet pelajaran " jelas felicia yang terus membujuknya namun hal itu sia-sia karena tak bisa merubah keputusan nasya

" Karena nasya tidak mau berbicara, ibu harap masalah ini sudah selesai dan kalian berdua bisa keluar "

" Ta-tapi buu... "

" Tidak ada tapi-tapi feli, kehadiran kamu sudah membuang-buang waktu disini "

Feli pun akhirnya terpaksa keluar dari ruangan bk itu bersama nasya, selama melewati koridor sekolah nasya hanya diam tanpa berbicara apapun enta apa yang ada dipikiran nya feli jadi tidak mengerti soal itu

Gadis itu tidak mau berbicara soal kebenarannya, sampai feli pun merasa bingung apa yang harus dilakukan untuk menolongnya

" Lo kenapa nggak ngomong sih sya ?" Tanya feli sekali lagi, nasya hanya diam tak menjawab

" Gue mau kekantin lo mau ikut nggak ?" Tanya feli, lagi-lagi nasya hanya diam lalu pergi meninggalkan nya

" Ada apa sih sebenernya sama nasya?' apa dia diancem?' pasti ada sesuatu yang membuat dia nggak berani ngomong "

Felicia kemudian mencoba membuka ponselnya namun jawabannya tetap sama ponselnya belum bisa menyala

Dia pun akhirnya langsung pergi menghampiri ardan kekantin karena dirasa perutnya yang sudah mulai keroncongan

\*---\*---\*

" Gimana soal nasya ?" Tanya ardan saat feli duduk dengan membawa semangkuk bakso

" Dia nggak mau ngomong " jawab feli kemudian langsung menungkan bumbu kedalam semangkuk bakso yang ada dihadapannya

" Udahlah biarin aja, nggak ngurusin '"

" Yaa tapi tetap aja kasihan tau "

\*"""\*"""\*

Nasya sedang duduk sendirian ditaman sekolah airnya matanya pun langsung menetes seolah tak bisa membendung kesedihan yang kini dirasakan

" Mau sampai kapan aku seperti ini?' bahkan berbicara kebenaran aja nggak bisa saking takutnya " Ucap nasya mengusap air mata nya

Flashback off

" Feli aku ke toilet bentar "

" Yah udah tapi buruan yaa, gue udah ngechet guru bk nya takutnya keburu dia pergi "

Anasya kemudian memasuki toilet setelah keluar langkahnya dibuat terkejut karena kedatangan vanes yang kini berada didepan pintu toilet itu

" Eh cupu lo inget yaa, kalau sampai lo ngadu ke tuh guru, bukan cuma hidup lo yang gue bikin menderita, tapi juga temen deket lo itu, inget tuh tamamin diotak lo "

" Yah udah yuk cabut guys "

Flashback on'

Karena kejadian itulah yang membuat nasya tak punya pilihan dan terpaksa diam saat ditanya guru bk, dirinya begitu kelihatan ketakutan bahkan baru diancam saja nyalinya sudah menciut

\*\*\*

Vanes memasuki mobil dengan wajah cemberut hal itu membuat kedua temannya itu bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada gadis itu

" Lo kenapa sih?' cemberut gitu mukanya ?" Tanya bianca, mereka berdua pun langsung tertawa, namun tawa mereka terhenti karena wajah vanes yang malah semakin kesal

" Ups sorry, kita nggak bermaksud, lagian lo kenapa sih sebenernya ?" Tanya bianca

" Sih cupu genderuwo itu, gue mau ngerjain dia, tapi malah kehalang gara-gara ada sih felicia itu "

" Hahaha, oh jadi lo sekarang takut sama feli " Ucap eliza dengan tawa

" Gue bukanya takut, gue capek berurusan sama dia, gimana sih cara nyingkirin nya ?"

" Yaa kasih pelajaran, sesuai ucapan lo kemaren " Ucap bianca

" Gue udah pertimbangin ucapan lo kemaren, kita harus susun rencana, ardan sayang banget sama adiknya, apalagi dia udah berhasil ngalahin alex "

" Yah udah nanti sambil jalan aja ngobrol nya, buruan nyetir mobil lo " Ucap Eliza

Vanes kemudian mulai menyetir mobilnya dan keluar dari area sekolah dan melewati jalan raya yang begitu ramai

" Kenapa nggak kita sekap aja tuh cewek, terus kita ancem " Ucap eliza

" Nggak segampang itu, orang tuanya ardan juga berpengaruh disekolah, dan sih feli nggak segampang itu buat kita ancem apa lagi sampai ngerjain " jawab bianca

" Gue bingung, terserah lo berdua deh, tapi saran gue kita harus nekat, gue bakalan coba minta bantuan alex soal ini " Ujar vanes

\*"""\*"""\*

Kini disebuah jalan raya yang begitu ramai terlihat mobil alex yang sedang membututi mobil ardan dari belakang secara diam-diam

Felicia dan anasya terlihat begitu asyik mengobrol sampai mereka tidak menyadari bahwa sedang diikuti secara diam-diam oleh alex

" Lihat aja lo ardan, gue bakalan tinggal diam setelah udah buat gue babak belur, dikira gue takut apa, adeknya yang akan kena imbasnya, buat orang pengecut kayak gitu " Ucap Alex dengan emosi

Sepertinya dia sudah merencanakan hal buruk terhadap felicia, alex kemudian mencoba menelepon anak buahnya dan menyuruh mereka untuk menyerang ardan

\*\*\*

Kini ardan sedang fokus menyetir mobilnya tiba-tiba datanglah dua mobil sekaligus yang berhenti dan menghadang jalanya

" Mobil siapa sih ?" Tanya felicia dengan bingung tentu saja hal itu membuat mereka menghentikan percakapan,

Ardan pun langsung turun dari mobil tanpa aba-aba sedikitpun, beberapa preman pun keluar dari dalam mobil dan langsung menyerang ardan

Pertengkaran pun terjadi dengan hebat disitu, felicia dan anasya yang melihat semuanya dari dalam mobil merasa sedikit cemas dan khawatir

" Feli telpon polisi fel " Ucap nasya dengan khawatir

Feli pun langsung menghubungi polisi karena merasa panik, baru juga selesai berbicara namun pintu mobil sudah ada yang mengedornya dari luar

" Eh keluar lo, kalau nggak gue pecahin nih " Ancam preman-preman itu yang membuat nasya dan felicia merasa takut

" Felicia, apapun yang terjadi, jangan buka fel " teriak ardan yang juga melihat semuanya

Ardan yang menghawatirkan kondisi Feli sampai tak menyadari bahwa ada preman dibelakang nya dan langsung memukuli nya dengan sebuah kayu hingga dirinya jatuh tersungkur

" Kak ardan " Ucap feli dengan berteriak dan menangis

Tampah berfikir panjang feli pun langsung turun dari mobil dan berlari menghampiri ardan

" Fel feli " teriak nasya yang diabaikan dan juga memutuskan untuk turun

" Akhirnya turun juga gini kek dari tadi " Ucap para preman dengan langsung memegang kedua tangan feli

" Lepasin gue " Ucap nya

" Lepasin adik gue, habis lo semua " Ucap ardan dengan sisa tenaganya

" Udahlah ardan, ardan jangan buang-buang tenaga lo, mendingan pasrah aja " Ucap alex yang kini telah berdiri menghampiri mereka

" Diapain bos ?" Tanya salah satu preman

" Bawa ke beskem " singkat alex

" Pengecut lo alex " Ucap ardan dengan emosi

" Apa lo bilang ?" Tanya alex emosi dan dengan tak terima dan langsung menghampiri ardan

Bugh

Bugh

Pukulan-pukulan itu terus saja mendarat, felicia teriak histeris dan terus saja menangis melihat kondisi ardan begitu juga dengan nasya yang juga ikut menangis karena merasa sedih

" Kak ardan, lo benar-benar jahat alex dasar cowok nggak punya hati " Ucap felicia dengan marah dan penuh tangisan

Bersambung....

1
Dinda Herli
Semangat up kak 😁
laraa.abadi'
hari ini kak sabar yaa
StarJustStar
Thor, aku hampir kehabisan kesabaran nih, kapan update lagi?
Siska: udah up kka
Arfina: kasihan banget nasya miris banget hidupnya kak
total 2 replies
Nia Daniaty
Semangat 🥲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!