Nona kedua Li Yue An dari keluarga pejabat merusak nama baiknya, Kehormatannya membuat semua orang membenci bahkan mengucilkannya. Namun siapa Sangka siasat jahatnya membuat dirinya menjadi seorang Permaisuri. Setiap langkah yang ia ambil akan membuatnya mengorbankan semua orang yang peduli dengannya.
Di tahun ke sepuluh setelah Li Yue An menjadi seorang Permaisuri. Dia di jatuhi hukuman mati oleh Kaisar yang merupakan suaminya karena berkolusi dengan pemberontak.
Semua kebetulan seperti sebuah mimpi semata. Dia justru terbangun kembali saat usianya tujuh belas tahun. Dimana dirinya masih di perlakukan tidak adil oleh keluarganya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kisah ajaib gadis bodoh
Setelah berganti baju tabib langsung memeriksa keadaan dari Li Yue An. Pemeriksaan hanya berlangsung beberapa saat saja baru setelahnya tabib memberikan obat dan menyarankan untuk gadis muda itu diam selama dua hari tanpa terkena angin luar. Jenderal Lie Mingyu keluar kurang dari setengah jam baru kembali membawa bubur hangat di tangannya. Dia meletakkan bubur di atas meja lalu menarik kursi agar bisa sedikit lebih dekat kearah tempat tidur.
Jenderal Lie Mingyu berniat ingin menyuapi bubur kepada Li Yue An namun gadis itu langsung bangkit mengambil bubur dari tangan pria muda di depannya. "Jenderal akan aku habiskan sendiri," perlahan dia memakan bubur setelah meniupnya beberapa kali. Li Yue An melirik kearah Lie Mingyu. "Apa Jenderal ingin meminta penjelasan dari ku?" tatapan Jenderal Lie Mingyu tidak berubah. Aura dingin itu masih ada tapi tidak sepekat terakhir bertemu sebelumnya.
"Aku hanya merasa aneh saja. Aku kira Tuan Putri tidak akan mungkin pergi ke perbatasan selatan tanpa tujuan yang jelas. Apalagi Kaisar terdahulu sangat mementingkan keselamatan Tuan putri," Jenderal Lie Mingyu menyandarkan tubuhnya ke arah kursi. Dia menatap tenang dengan ekspresi datar.
Li Yue An meletakkan mangkuk bubur kearah meja. Dia sedikit memundurkan tubuhnya agar bisa bersandar di tumpukan bantal. "Ada hal penting yang harus aku lakukan. Dengan kehebatan Jenderal, pasti telah tahu siapa yang sudah membuat ku dalam keadaan menyedihkan seperti ini," menatap Jenderal Lie Mingyu.
Lie Mingyu mengangguk, "Pangeran keempat sebagai kakak ipar cukup kejam dalam bertindak terhadap adik iparnya."
Gadis itu tersenyum. "Jika dia tidak kejam. Bagiamana mungkin bisa membuat istana hampir hancur."
Tatapan tajam Lie Mingyu jatuh ke arah gadis cantik di depannya.
"Huh," menghela nafas dalam. Li Yue An duduk dengan sangat tenang seperti seorang bangsawan wanita yang ada di puncak tahta. Tatapannya berubah seketika menjadi Permaisuri di kehidupan masa lalunya. "Jenderal, bagiamana jika aku menceritakan sebuah kisah ajaib dari buku yang pernah aku baca," menatap tanpa rasa takut di hatinya.
Perubahan sikap Li Yue An membaut Lie Mingyu menjadi merasakan aura berbeda. Ada perasaan segan yang tidak bisa dia katakan. "Tentu. Aku akan mendengarkan dengan baik."
Li Yue An menata bajunya dengan gerakan lembut dan anggun. Setiap gerakan tangannya sangat lentik. "Cerita tentang seorang gadis bodoh yang berhasil menjadi seorang Permaisuri terhormat," senyuman tipis penuh arti terlintas di wajahnya. Pria muda di depannya menatap dengan santai. Belum mengerti sepenuhnya mengapa gadis di depannya ingin bercerita hal konyol. "Kehidupan gadis itu sangat sulit. Bahkan hidup dalam kemiskinan selama bertahun-tahun bersama ibunya yang telah menjadi budak. Saat usianya mencapai sebelas tahun gadis itu di tarik kembali ke ibu kota setelah ibunya meninggal. Keluarganya selalu memojokkan dirinya tanpa henti. Kakak perempuannya selalu memasang jebakan untuk sebuah kesenangan. Ibu tirinya tanpa henti membuatnya mendapatkan hukuman. Ayahnya tidak peduli dan semua adiknya menjauh. Di rumah yang terbilang mewah. Gadis itu hanya bisa menekan kesedihan, kemarahan, ketidakadilan yang ia terima seorang diri. Setiap cambukan, setiap pukulan yang ia terima. Terukir kuat di dalam hatinya."
"Hingga, dia mengorbankan kehormatannya dan kesuciannya untuk menjadi seorang wanita paling mulia. Dia menjebak salah satu pangeran agar dirinya bisa menjadi selirnya. Niat itu terlaksana keinginan gadis itu juga telah terkabul. Gadis itu menjadi selir paling di sayangi. Di tahun pertama pernikahan gadis itu membuat keluarganya hancur dengan tangannya sendiri. Semua keluarga di penggal tapi dia selamat karena gadis itu yang menemukan bukti kejahatan dari keluarganya," Li Yue An menatap dingin menekan kembali hatinya yang sakit.
Dia memejamkan kedua matanya. Rasa sakit itu masih terasa menyayat hati. "Setiap langkah yang ia ambil adalah pengorbanan untuk suaminya. Tanpa ia sadari perlahan-lahan dia menjadi senjata paling mematikan juga paling berharga. Di balik tirai istana gadis itu memainkan perannya sebagai pembantu suaminya yang telah naik tahta. Ribuan nyawa telah berakhir di kedua tangan halusnya. Kehidupan itu berlangsung selama sepuluh tahun lamanya. Hingga suaminya membuat pilihan untuk mengorbankan darah dagingnya sendiri dalam pemberontakan. Anaknya masih kecil tidak mengerti apapun tapi harus terpanggang dari panasnya api di dalam istana yang berkobar. Suara teriakan yang bisa ia dengar membuat gadis itu terus berteriak memohon agar suaminya menyelamatkan putranya. Namun tidak ada tanggapan. Ratusan nyawa pelayan ikut di korbankan bersama ribuan pasukan pemberontak."
Air mata mengalir di pipi Li Yue An. Tangannya bergetar, nafasnya terasa berat mencekik lehernya. "Sebulan setelahnya, enam ratus ribu jiwa hilang dalam perang yang ada di perbatasan. Empat kota di perbatasan di kuasai bangsa bar-bar karena Kaisar mereka tidak ingin memberikan pasukan bantuan. Gadis itu sudah berusaha menyelamatkan empat kota dan semua orang dengan usahanya tapi tetap saja gagal. Tepat di hari ulang tahun pernikahan kain putih di berikan suaminya sebagai hadiah."
Tangan Lie Mingyu bergetar. Dia kurang lebih bisa menebak pemilik cerita yang ia dengar. Tapi semua hal gaib masih tidak bisa ia percayai. "Bagiamana akhir dari hidupnya?"
Li Yue An menarik nafasnya pelan menatap tenang. Dia tersenyum tipis penuh luka, "Dia di jatuhi hukuman mati karena telah berkolusi dengan bangsa bar-bar. Dia di jadikan persembahan untuk enam ratus ribu nyawa dan menstabilkan istana kekaisaran. Namun anehnya cerita hidupnya belum berakhir begitu saja."
Jenderal Lie Mingyu menatap pasti kearah gadis di depannya. Dia mengambil sapu tangan dari sakunya. Memberikannya kepada Li Yue An. Li Yue An menerimanya mengelap air matanya. "Cerita yang Tuan Putri katakan cukup menarik."
"Aku juga merasa begitu. Sayang sekali buku cerita itu sudah hilang. Setelah bersih aku akan mengembalikannya kepada Jenderal," menggenggam erat sapu tangan itu.
"Permaisuri," Lie Mingyu menatap dingin.
Li Yue An menatap tenang tidak melawan atau menyangkal. "Jenderal. Sebuah cerita belum tentu kisah nyata."
"Semua tergantung si pendengar. Ingin menganggapnya kisah nyata atau hanya karangan semata," Lie Mingyu tersenyum menatap gadis di depannya. Dia mengambilkan air minum. Menyodorkannya kepada Li Yue An.
"Jika Jenderal percaya kisah ini sebagai kisah nyata. Aku juga tidak bisa berbuat apa-apa," Li Yue An mengambil air minum itu dari tangan Lie Mingyu. Dia meminumnya perlahan untuk menghilangkan dahaga. Setelah meletakkan cangkir di meja, "Mungkin dewa merasa gadis itu terlalu kejam dan gila. Sehingga membuatnya datang kembali ke sebelas tahun sebelum semua kemalangan itu terjadi. Mungkin juga dirinya adalah kunci kehancuran itu terjadi. Agar dia bisa membentuk ulang garis takdir yang telah tergaris."
Lie Mingyu tersenyum, "Sepertinya aku telah menemukan jawaban dari semua kebingungan ku selama ini," kedua tatapan matanya kini berangsur-angsur melembut saat menatap gadis di depannya.
Jika tidak ada kendala cerita akan selalu di update setiap hari dengan jam yang tidak menentu. Di pastikan tamat sampai akhir dalam jangka waktu kurang dari satu bulan☺️