Pernikahan paksa seorang gadis muda yang harus membayar hutang keluarganya dengan seorang pria dewasa yang tak pernah dikenalnya sebelumnya.
memiliki suami yang kaya raya namun tak menjadikan bahagia karena tak selayaknya rumah tangga pada umumnya.
Zeva Ramona di nikahi oleh Dewangga sudiro pria matang yang berusia hampir kepala empat dan belum menikah, membuat keluarganya khawatir dan mencarikannya jodoh
memaksa dewangga untuk setuju dengan pilihan orang tuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Normal
malam hari dewa dan pak sigit bermain catur bersama sambil mengobrol santai, sekitar jam sebelas malam dewa pamit karena mengantuk
"pa duluan ya, sudah ngantuk" pamit dewa
"baiklah kita lanjut lain kali. Istrimu pasti sudah menunggu" ucap pak sigit
"iya pa" dewa perlahan berjalan dan membuka pintu kamar
"kakak salah kamar" ucap nakula yang diam-diam masih main game di ponsel
"kakak boleh tidur disini?" tanya dewa berharap adik iparnya membantunya kali ini
"tapi jangan bilang mama nakula main ponsel?" nakula membuat kesepakatan
"kakak adik sama saja" ucap dewa pelan
"oke!" tak masalah bagi dewa yang penting tak sekamar dengan zeva
"loh dewa ngapain?" pak sigit ingin mengecek anaknya sudah tidur atau belum tapi malah melihat menantunya didalam
"iya pa, salah kamar ternyata" dewa ketahuan tak bisa lagi menghindar kali ini
"itu anaknya sudah tidur, kamu juga tidur sana" pak sigit masih menunggu di depan pintu
nakula meletakan ponselnya didalam selimut dan memejamkan matanya agar tak dimarahi
"iya pa!" dewa melewati mertuanya dan masuk ke kamar seberang dengan langkah yang berat
dewa melihat zeva sudah pulas dan perlahan mendekat ke ranjang menarik selimut dan merebahkan tubuhnya dikasur yang sempit dan seharusnya untuk satu orang kini harus ditempati berdua
"saya terpaksa ya!" ucap dewa yang juga sudah mengantuk dan langsung tertidur
Dewa terbangun saat merasakan tangannya kebas karena kepala zeva menggunakannya untuk bantalan tidurnya
"astaga!" dewa mendorong zeva karena kaget dengan posisi tidur keduanya
"au!" zeva terjatuh dari ranjang
"nga-ngapain om disini? Ngapain!" zeva menarik sweeternya untuk menutup bagian dada
"kamu yang ngapain peluk-peluk saya!" dewa tak mau mengalah
"keluar ngga!" usir zeva
"tenang aja saya juga ngga na*su sama kamu, jadi jangan kepedean!" ucap zeva
"oh iya saya lupa om kan ngga bisa ya!" zeva yang kesal karena ucapan dewa selalu membuatnya sakit hati
Zeva membuka sweeternya, saat ini hanya mengenakan baju tidur tipis atasan tanpa lengan dan celana pendek yang hanya menutup sampai bagian pahanya saja
Dengan senyum seolah mengejek zeva lalu kembali tidur itu pun tanpa selimut, badannya sudah sembuh meski belum pulih sepenuhnya
"ayo tidur! Katanya ngga punya na*su sama saya Kan om!" zeva menantang dewa
"lampu matikan, saya ngga bisa tidur terang" ucap zeva
"siapa takut!" dewa ikut tidur bersama dengan zeva dalam satu ranjang kecil
"ngga sopan ada orang di belakangi" ucap dewa
Lalu zeva berbalik menghadap dewangga karena dianggap tak sopan
glek
Dewa melihat sesuatu milik istrinya dihadapannya saat ini, terasa sangat aneh ditubuhnya
dewa kini tidur terlentang dan tak lagi menghadap zeva yang membuat darahnya berdesir kencang
Sesuatu yang sudah sangat lama tidur tiba-tiba terbangun dan membuat dewangga terkejut, tak ingin macam-macam dewa memutuskan untuk tidur
tapi nyatanya dewa gelisah dan melihat zeva kini makin tak tenang. dewa ke kamar mandi dan mengecek ternyata benar adanya, ada sesuatu yang dewa rasakan saat ini
antara senang dan kesal dewa merasakannya. artinya dia kembali normal tapi saat sudah begini tak bisa tersalurkan membuatnya kesal
dewa memutuskan mandi air hangat untuk menidurkan kembali sesuatunya, dan cukup mambantu setelahnya dewa kembali ke ranjang dengan mata tertutup agar tak melihat milik zeva lagi
Bruk
Dewa tersandung kakinya sendiri dan terjatuh tepat diatas tubuh zeva
plak
dewa mendapatkan bonus dari zeva lalu terjatuh karena didorong zeva
"me*um! ni bantal sama selimut tidur saja dilantai" ucap zeva tak mau dimodusin lagi sama om-om suaminya
"jangan jadi pedof*l!" ucap zeva lalu kembali tidur
dewa tak bisa membantah ucapan zeva meski rasanya ingin sekali memarahinya. Berani sekali menyuruhnya tidur dilantai
tapi itu lebih baik dari pada menahan sesuatu jika tidur bersama, tapi dewa juga penasaran kenapa tiba-tiba. Atau hanya kebetulan saja besok dewa akan cek ke dokternya tentang keadaannya
semoga sukaaa ya sama karya baru author
selamat membaca!