Tidak seperti namanya yang berarti Ratu, Queen selalu menjadi wanita yang tidak pernah diratukan oleh pria yang dicintainya. Daniel, cinta pertamanya yang sudah empat tahun ia perjuangkan cintanya tidak pernah membalas cintanya. Begitu pun dengan Kevin yang sudah berstatus sebagai suaminya. Bahkan Kevin dengan teganya merencanakan pernikahan di saat dirinya masih mengandung anak mereka walau status pernikahan mereka hanyalah sementara.
Tak ingin hatinya semakin terluka akibat pernikahan mereka yang akan berujung perpisahan membuat Queen memilih pergi meninggalkan Kevin sebelum melahirkan. Kepergian Queen dari hidup Kevin berhasil membuat Kevin menyadari arti hadirnya Queen dalam hidupnya selama ini dan membuat Kevin menyesal karena terlambat menyadari perasaannya.
Penyesalan Kevin pun tiada guna karena Queen telah pergi dari hidupnya bersama pria yang siap memberikan seluruh hati dan hidupnya hanya untuk Queen.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dia telah kembali
"Kak Mirza, aku sudah memutuskan untuk kembali ke kota bersama Kakak besok pagi." Ucap Queen dengan nada serius.
Di seberang telefon Mirza terdengar menghela nafas lega setelah mendengar ucapan Queen. "Syukurlah, kalau begitu Kakak akan memesankan tiket untuk kita kembali besok pagi. Sekarang kau bersiap-siaplah membereskan barang yang akan dibawa besok pagi." Balas Mirza.
Queen mengangguk mengiyakan walau Mirza tak dapat melihat gerakan kepalanya. Tak lama panggilan pun terputus dan Queen pun kembali melakukan telefon pada Bi Sarni untuk meminta tolong membereskan barang-barang miliknya dan Boy.
"Boy... sudah saatnya kita untuk kembali. Mommy harap keputusan ini bukanlah keputusan yang salah." Ucap Queen lalu mengecup kening Boy cukup lama.
*
Di sebuah rumah sakit ternama di kota J, Mama Lita nampak terbaring lemah di atas ranjang dengan tubuh yang terlihat sudah semakin kurus. Di sebelah brankar Papa Adam nampak dengan senantiasa menemani Mama Lita sejak dirawat di rumah sakit bahkan Papa Adam rela meninggalkan pekerjaannya yang sedang menumpuk demi menemani Mama Lita yang sangat ia cintai.
"Mama... ayo makan dulu." Papa Adam menyodorkan satu sendok nasi ke mulut Mama Lita.
Mama Lita masih menutup rapat mulutnya dan kepalanya pun menggeleng tanda penolakan.
"Mah..." Papa Adam meletakkan kembali sendok yang berisi nasi di atas piring. Papa Adam menghela nafas sesaat sebelum berbicara kembali pada Mama Lita. "Mamah... ayolah makan dulu. Jika Mama tidak makan bagaimana Mama bisa cepat sembuh." Ucap Papa Adam lembut.
Mama Lita menatap langit-langit ruang rawat pasien dengan tatapan berkaca-kaca. "Hanya Queen dan cucu Mama yang bisa menjadi obat untuk penyakit Mama saat ini, Pah." Ucap Mama Lita pelan.
"Mah..." Papa Adam mengusap lembut tangan Mama Lita. "Percayalah jika Queen pasti akan kembali." Ucap Papa Adam.
Mama Lita menoleh menatap wajah Papa Adam dengan sendu. "Tapi kapan, Pah? Kapan Queen akan kembali? Mama sudah sangat merindukannya, Pah." Mama Lita pun menangis. Sampai saat ini hatinya yang sakit akibat kehilangan sosok Queen belum juga sembuh, terlebih sampai saat ini Papa Adam belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan Queen.
"Papa akan terus mengusahakannya, Mah." Ucap Papa Adam meyakinkan.
"Papa selalu berkata seperti itu tapi apa hasilnya, Pah? Sudah dua tahun Queen pergi tanpa kabar." Air mata Mama Lita semakin mengalir dengan deras.
"Mah..." Papa Adam meraih jemari Mama Lita. "Setidaknya saat ini Mama makan dulu. Jika ada keajaiban Queen kembali, apa Mama tega melihat Queen bersedih karena melihat Mama sakit seperti ini." Ucap Papa Adam.
Mama Lita terdiam. Jujur saja saat ini semangat dalam dirinya telah hilang setelah Queen menghilang dari hidupnya. Anak kesayangannya kini entah berada dimana dan membut Mama Lita tidak berhenti memikirkannya. Akibat itulah yang membuat tubuh Mama Lita menjadi drop hingga harus dirawat di rumah sakot seperti saat ini.
"Ayo makan dulu, Ma... percayalah jika Queen pasti kembali." Ucap Papa Adam lalu menyodorkan kembali sendok berisi nasi ke mulut Mama Lita.
Mulut Mama Lita yang tertutup rapat perlahan terbuka. Mama Lita pun menerima suapan yang diberikan Papa Adam walau air mata masih mengalir di kedua sudut matanya.
Sementara di bandara, Queen, Boy dan Mirza yang baru sampai di ibukota nampak berjalan keluar dari bandara. Semenjak turun dari pesawat, Boy tak henti bercoleh menyebutkan apa saja yang ia lihat. Entah mengapa bayi mungil itu terlihat begitu senang karena dibawa kembali ke kota dimana seharusnya ia dan Mommya tinggal.
"Akhirnya aku kembali lagi ke kota ini." Gumam Queen. Mereka pun terus berjalan menuju sopir pribadi Mirza yang sudah menunggu kedatangan mereka.
"Apa kita langsung ke rumah sakit saja?" Tanya Mirza.
Queen mengangguk. "Ya, aku ingin melihat keadaan Mama, Kak." Jawab Queen.
"Baiklah, kalau begitu ayo masuk." Ajak Mirza.
Queen mengangguk lalu masuk ke dalam mobil dan diikuti Mirza setelahnya.
"Queen, Kakak harap kau tidak terkejut saat melihat keadaan Tante Lita nanti." Ucap Mirza saat mobil mulai berjalan meninggalkan bandara.
"Apa maksud Kakak?" Tanya Queen.
***
Lanjut? Jangan lupa berikan vote, like, gift dan komennya dulu, ya.
Sambil menunggu Queenara update, silahkan mampir di novel shay yang lagi on going juga berjudul Kita Harus Menikah!🖤
Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ untuk mengetahui informasi update.
kepin bakal balik lagi ke Quee