NovelToon NovelToon
Kerudung Yang Tersimpan

Kerudung Yang Tersimpan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Cty S'lalu Ctya

Merasa patah hati di kalah ingin meminang wanita yang selama ini dia kagumi ternyata sudah menikah hal itu menjadikan Syamil memilih ke suatu tempat untuk pelarian cinta nya, dia pun memutuskan tidak akan jatuh cinta lagi. Tapi takdir berkata lain disaat dia bertemu dengan gadis malam yang membuat Syamil tertarik yaitu Syakilah. Tanpa disadari kedekatan mereka telah menumbuhkan rasa cinta Syamil kembali, tapi banyak sekali kendala yang menyeret kisah cinta mereka juga jarak yang harus memisahkan mereka ketika Syamil di tuntut untuk meneruskan usaha ayahya. Sebuah kerudung telah di berikan Syamil untuk Syakilah sebelum perpisahan mereka.
"Pakailah jika kau sudah yakin dengan keputusan mu!" pesan Syamil.
"Kerudung ini akan aku simpan, seperti cintaku padamu" lirih sendu.
Syakilah selalu mengharap suatu saat Syamil datang dan memakaikan kerudung itu untuknya. Tapi apakah semua itu bisa terjadi?
Adakah cinta tanpa batas untuk seorang wanita malam seperti Syakilah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cty S'lalu Ctya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Khitbah

🌺🌺🌺

Hati ini bergetar, perasaan ini pun bercampur rasa melebur jadi satu. Sebuah kata yang sulit sekali untuk didefinisikan. Senang karena bisa melihat diri itu kembali dengan senyum teduh yang mampu menggetarkan jiwa. Juga rasa sedih di kala terpikir masih kah dia mengingat diri ini? meski tatapan mata kami sempat beradu, tapi segera ku tepis di kalah jarak yang seakan membentang begitu nyata. Dulu dan sekarang itu sangat berbeda, sebuah kasta yang tak akan bisa menyatu.

Dingin nya malam tak mampu menenangkan jiwa ini walaupun diri ini berada di atas gedung tertinggi, pancaran kilau lampu yang tenang membentang di setiap gedung seakan tak bisa menerangi kegundahan hati ini, padahal Aku memilih untuk meneduh dari gemelut rasa yang begitu menyiksa ini. Tuhan, lapangkanlah hati ini untuk ikhlas. Dikala hati ini termenung sebuah suara membuat ku mengedar.

"Kenapa melamun?" seutas kata yang begitu familiar.

Deg'

Jantung ini berdebar dikala mendapati sosok yang kini sudah berdiri di samping ku.

'Apakah ini mimpi?' batin ini berperang antara khayalan dan kenyataan.

"Bagaimana kabarmu?" tanya nya mengulas senyum teduh padaku. Ku coba menyadarkan diri ini bahwa ini semua adalah nyata. Aku memilih menunduk menyembunyikan kegugupan ku. Dia masih menantiku untuk menjawab. Ku coba menarik nafas dalam untuk menetralkan kegugupan ku.

"Alhamdulillah-"

"Syukurlah" selah nya.

"Kenapa menyendiri disini? apa pestanya membosankan?" lanjutnya bertanya. aku menggeleng.

"Aku hanya ingin mencari udara segar" kilah ku. Dia terlihat tersenyum.

"Padahal aku menanti waktu ini" katanya ambigu.

"Em,, kamu hebat, selamat ya!" ucap ku pada nya.

"Terima kasih" balas nya.

Hening, malam pun semakin larut dan dinginnya angin mampu menembus gaun yang ku pakai. Padahal aku memakai gaun yang tertutup.

"Syakilah" panggil nya membuatku menatap nya.

"Ada apa?" tanya ku

"Pakailah ini" seru nya seraya mengulurkan jas nya pada ku.

"Tapi-"

"Pakailah setidaknya untuk menghangatkan tubuh mu!" selah nya. Aku pun mengangguk lalu mengambilnya.

"Terima kasih"

"Hem,, sebaiknya kita masuk kembali, malam sudah semakin larut tak baik" ajak nya, dia benar, dan kita pun kembali. Sepertinya para tamu sudah pada pulang, di sana tinggal beberapa kerabat nya, mereka semua memperhatikan langkah kami ketika masuk ke dalam, aku dan dia memang berjalan berdampingan, di tatap seperti itu membuatku semakin gugup.

"Syamil, Syakilah, kalian berdua dari mana?" tanya umi pada kami.

"Maaf umi, hanya cari angin" jawab dia. Umi mengangguk mengerti, Arkan dan Tante Nura pun menghampiriku.

"Syukurlah Syakilah, Tante sempat khawatir lho" aku merasa bersalah membuat Tante Nura khawatir.

"Maaf Tante membuat Tante khawatir"

"Tak apa, begini apa kamu menginap saja di hotel, sudah malam"

"Tidak Tante, saya pulang saja" tolak ku halus.

"Tapi kak, ini sudah malam lho, menginap saja, besok pagi baru pulang" timpal Arkan.

"Tante benar, kamu menginap saja" kata Syamil.

"Ya Syakilah, ini sudah malam nak, besok saja pulang nya"

"Tapi-"

"Syakilah rumah kamu itu jauh, menginap saja ya!" lagi Tante Nura membujuk ku. Aku pun mengangguk.

"Alhamdulillah, ya sudah lebih baik kamu masuk saja ke kamar mu kamu istirahat ya!" ujar umi begitu lembut, ternyata Syamil begitu beruntung dia memiliki keluarga yang begitu baik.

"Syamil, Daddy mau bicara sama kamu!"

"Baik dad"

"Ayo Syakilah bareng Tante, kamar kita bersebelahan!" ajak Tante Nura.

"Ya, Tante, umi saya-"

"Hem,, istirahatlah!" ujar umi.

"Assalamu'alaikum" salam ku sebelum mengikuti langkah Tante Nura. Terlihat Syamil pun beranjak bersama umi sepertinya dia akan menghampiri ayah nya.

"Tante masuk dulu ya Syakilah" kata Tante Nura ketika sampai di nomor kamar miliknya. Aku mengangguk, sedangkan kamar ku sebelah kamar Tante Nura.

Klik..

Ku langkahkan kaki ini masuk ke dalam, ku rebahkan tubuh ini di atas ranjang. Ku hembuskan nafas perlahan. Mengingat pertemuan tadi membuat jantung ini masih berdebar.

Ting'

Sebuah pesan masuk dalam ponsel ku dengan cepat ku mengambil ponsel ku yang ada di dalam tas.

'Sudah tidur kah?' Syamil.

Dari mana dia tahu nomor ku, tadi kan kita tak sempat bertukar nomor telfon.

"Kamu dapat nomor ku dari mana?" send.

'Dri Arkan. Maaf ya!'

"Ok"

'Besok umi ngajak sarapan bareng, mau ya?'

"Insya Allah" balas ku.

'Terima kasih'

"Sama-sama"

'Good night, mimpi indah'

"Night too"

Senyum ku tak pudar ketika mendapat pesan dari Syamil, apa ini yang dinamakan kasmaran? Ah, entahlah aku jadi tak sabar untuk hari esok bisa bertemu kembali pada dia.

Pagi pun tibah, alarm berdering subuh tadi seperti biasa untuk membangunkan ku. Selesai melaksanakan kewajiban ku, aku mencoba untuk bersiap untuk sarapan bersama keluarga Syamil, jujur aku merasa sangat gugup. Suara bel membuatku terperanjat dengan segera ku membukakan pintu mungkin itu house keeping, tapi ketika membuka pintu bukan house keeping yang ada melainkan lelaki berbadan tegap yang memakai pakaian serba hitam.

"Ada titipan untuk anda dari tuan Syamil nona!" katanya seraya menyodorkan paper bag pada ku.

"Apa ini?" tanya ku.

"Bukalah, saya pamit dulu" kata lelaki itu seraya melangkah pergi dari depan kamar yang ku inapi. Dengan segera ku mencoba mengecek dalam nya ternyata setelan baju beserta dalaman. Duh, aku jadi malu.

'Maaf, aku tak bisa memilihkan baju yang kamu mau, tapi setidaknya pakailah ini sebagai baju ganti mu' pesan dari Syamil.

Ting'

Ku buka pesan di ponselku.

'Itu umi yang memilih'

***

Ketika sampai di ruang VVIP restoran yang ada di hotel ini, betapa terkejutnya aku mendapati semua sudah berkumpul apalagi ada ibuku di dalam juga om Carlos. Sejak kapan mereka kembali, dan kenapa ada di sini, berkumpul dengan kedua orang tua Syamil?

"Syakilah, ada banyak yang ingin ku katakan pada mu, tapi sebelum itu kita duduk!" ungkap Syamil. Aku semakin bingung, tapi aku hanya mengangguk dan bergabung dengan mereka.

"Selamat pagi Syakilah!" sapa umi lembut aku hanya mengulas senyum. Lalu aku mengarah pada ibuku.

"Ibu kapan datang?" tanya ku.

"Tadi malam, sudahlah kamu makan saja dulu, nanti ibu jelaskan!" perintah ibu, ya, benar juga lebih baik aku bertanya lagi nanti. Kita semua mulai menyantap hidangan yang di sajikan.

"Syakilah, sebenarnya kita semua berkumpul disini untuk membicarakan hal yang serius pada kamu" ujar umi, aku semakin bingung, ada apakah ini.

"Syakilah, kami disini ingin menkhitbah mu nak" ujar umi, aku tersenyum kecut, pasti umi sedang bercanda pikirku.

"M-Maksudnya, umi bercanda?" kilah ku. Tapi kini aku melihat Syamil menghampiri ku.

"Bersediakah kamu menjadi makmum ku?"

1
Lita
baca ah...
Lia siti marlia
masih nyimak
Adiba Shakila Atmarini
kisahx menarik..lnjut up thor..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!