LILIANA CALISTA BRIAR EDWARDES,atau biasa di panggil lili.Anak yang tidak mendapatkan perhatian dari daddynya semenjak dia lahir. Daddynya juga telah menikah dengan seorang wanita karena kesalah pahaman.
Hingga tumbuh besar lili dia asuh oleh mbak sinta,lili juga sering berusaha mendapatkan perhatian dari daddynya tapi sayangnya sang daddy mengabaikannya malah memanjakan adik tirinya membuat lili membenci daddnya.
Suata saat lili mencari tentang mommynya dan mencari tau kenapa ayahnya sangat benci dengannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi!
Setelah sinta dan rika setuju untuk ikut dengan lili,mereka bertiga langsung berkemas untuk pindah.Mereka bertiga harus cepat pergi,sebelum keluarga bejat itu kembali.
Lili menyuruh sinta dan rika untuk tidak membawa barang yang tidak penting,semua dia sediapkan dengan lengkap.Sinta semakin penasaran dengan pekerjaan lili,yang bisa membeli rumah,tetapi dia simpan dulu rasa penasarannya.
Sementara lili mengotak-atik leptopnya,jarinya sangat lincah di atas keyboard.Matanya begitu fokus di depan layar.Hingga ponsel lili berdering,membuat lili menghentikan aktivitasnya.
"Iya kak?''ucap lili saat telpon terhubung.
"Kapan kamu pindah ke sini?"tanya balik seseorang di balik telpon.
"Malam ini kak,semua sudah beres kan?"tanya lili.
"Aman pokoknya,semua barang kamu juga sudah tertata rapi sesuai keinginan kamu."jawabnya.
"Syukurlah,kalau begitu lili matikan dulu.Sibuk soalnya."ucap lili izin.
"Siap li,saya tunggu kamu malam ini."ucapnya.
"Iya kak."ucap lili lalu mematikan telpon.
Setelah mengangkat telpon,lili melanjutkan pekerjaannya yang tertunda di dalam laptopnya.Hingga beberapa saat senyum lili terbit,pertanda pekerjaannya sudah beres.
"Jadi gini lebih gampang,tidak ada yang akan tahu nanti."ucap lili merasa puas dengan apa yang dia lakukan berhasil.
Setelah menyelesaikan pekerjaannya,lili mulai berkemas dia hanya menggunakan ransel sekolahnya untuk memenuhi barang yang akan dia bawa.
••••
Di rumah sakit,cindy dan laras di satukan ruangannya.Dengan kekuasaan yang mereka punya,mempermudahkan mereka untuk satu ruangan.
Keluarga cindy dan laras berkumpul kecuali zavier yang masih belum balik dari luar,dan mereka membicarakan tentang lili yang mengakibatkan anak mereka masuk rumah sakit.
Ceklek..Pintu ruangan terbuka,terlihat zavier memasuki ruangannya.
"Dad,kok lama banget sih baliknya."ucap cindy.
"Daddy mampir kemana aja sih,lama banget."sahut clara terlihat kesal.
"Daddy membasmi hama dulu."jawab zavier sembari mengedipkan matanya.
Seketika cindy dan clara paham maksud dari zavier."Terus bagaiamana dad?"tanya cindy penasaran.
"Seperti biasa."jawab zavier sambil tersenyum miring.
Sementara keluarga laras tidak paham dengan mereka,yang membahas yang mereka tidak pahami.
"Malam tuan zavier."ucap lukman mengulurkan tangannya kepada zavier.
"Malam pak lukman."ucap zavier samberi membalas uluran tangan rekan kerjanya.
"Akhirnya kita bisa bertemu pak,tapi bertemu dalam keadaan anak kita sakit."ujar lukman.
"Iya pak,saya juga tidak menyangka."ucap zavier,zavier hanya bertemu dengan lukman hanya dalam masalah kerja.Zavier menghampiri laras."Oh yah laras,bagaiamana keadaan kamu nak?kata cindy di antara kalian kamu yang lebih parah."ucap zavier.
"Sudah mendingan om."jawab laras.
"Syukurlah,kamu tenang saja.Om besok akan ke sekolah kalian untuk memberikan pelajaran kepada si babu itu."ucap zavier.
"Bukan hanya tuan zavier saja,saya juga akan ke sekolah mereka besok.Saya penasaran dengan wajah anak yang sudah beraninya lukai anak saya.Dia pikir dia siapa,bisa membuat anak saya celaka."sahut lukman.
"Mami juga akan ikut,mami ingin liat anak si anak pembantu itu."ujar laksmi terlihat geram.
"Dia emang anak pembantu?"tanya lukman yang belum mengetahui latar belakang lili.
"Iya pi,di anak pembantu."jawab laras.
"Terus kenapa dia bisa sekolah di prada shool?sekolah kaliankan mahal."ucap lukman yang terlihat bingung.
"Dia anak beasiswa om."sahut cindy.
"Bearti dia pintar dong."ucap lukman.
"Pi."tegur laras.
Seketika pembahan mereka beralih yang lain,zavier dan lukman,clara dan laksmi serta cindy dan laras yang saling ngobrol satu sama lain.
"Ras,lo liat story rosi gak?"tanya cindy tanpa menoleh pada laras yang masih fokus menatap ponselnya.
Laras menggelengkan kepala."Gak,gue belum cek ponsel gue.Emang dia post apaan?"tanya laras.
"Dia sepertinya packing deh."jawab cindy."Atau lo buka ponsel lo deh."lanjut cindy.
Laras mengangguk lalu mengambil ponselnya di atas nakas,kemudian melihat instastory rosi.
Rosi cahaya putri_56
#Packing_Otw_Seoul.
"Rosa mau ke seoul."ucap kompak cindy dan laras.
"Emang kenapa kalau rosa mau ke korea?"tanya clara.
"Gak sih mah,tapi dia dapat uang dari mana coba.Diakan gak kaya-kaya amat seperti kita."ujar cindy.
"Gak baik nuduh teman sendiri nak,mungkin dia dapat tiket gratis mungkin."sahut lukman.
"Hmm iya gak sih."ucap cindy yang merasa aneh.
"Ya udah lah ras,biarkan sahabat kita satu ini bahagia."ujar laras.
••••
Pukul delapan malam,lili dan rika serta sinta telah menyelesaikan packingnya.barang mereka hanya yang penting saja mereka bawa.
"Semua sudah bereskan?"tanya lili di angguki sinta dan rika."Sekarang kita berangkat."lanjut lili.
"Li apa kita gak ketahuan,kamukan tau di segala sosi ada cctv."ujar rika.
"Kak rika tenang saja,semua lili sudah atur dan mereka tidak tahu kita kabur."ungkap lili."Lebih baik kita pergi,simpan dulu pertanyaan yang kalian."lanjut lili.
Rika dan sinta mengangguk lalu mulai keluar dari paviliun,tak lupa dengan pintu mereka tutup sekaligus menguncinya dan meletakkan kunci di tempat biasa.
Lili memimpin jalan mereka,melalui pintu belakang paviliun di ikuti sinta dan rika.Hingga beberapa langkah mereka bertiga telah sampai di pintu belakang paviliun.
Lili mengeluarkan ponsel dari kantong celananya.Sinta yang melihat ponsel lili yang harganya sangat mahal membuat dia terkejut,tetapi dia urungkan untuk bertanya.
"Gue udah ada di belakang."ucap lili menelpon seseorang lalu mematikan telpon.
"Sejak kapan kamu punya ponsel li?"tanya sinta yang tidak bisa menahan rasa penasarannya.
"Lili baru tadi membelinya bu."jawab lili.
Tin!tin! Mobil berwarna hitam berhenti tepat di depan mereka bertiga.Seorang perempuan dengan rambut sebahu turun dari mobil.
"Kak putri."ucap lili menyapa putri,teman seperguruannya yang akan membantunya.
Putri hanya mengangguk."Ayo kita berangkat."ucap putri yang di angguki lili.
Lili menoleh kepada sinta dan rika yang penasaran dengan putri."Bu,kak nanti lili akan tanya pertanyaan kalian,lebih baik kita pergi dari sini."ucap lili yang paham dengan dengan isi pikiran mereka.
Sinta dan rika hanya mengangguk,lalu putri membantu memasukan ke dalam mobil barang bawaan mereka bertiga.
Di dalam mobil,lili bernafas lega.Akhirnya dia bisa keluar dari tempat terkutik itu.Lili akan menjemput kebahagiaannya,yang sudah lama dia impikan tanpa bayangan-bayangan mereka.
"Akhirnya aku bisa keluar dari neraka itu."gumam lili yang masih bisa di dengar oleh mereka bertiga.
"Ibu juga senang li,kamu bisa keluar dari sana."sahut sinta dari jok belakang.
"Iya bu,rasanya lili lega rasanya."ucap lili tersenyum puas.
"Oh yah li,bagaiamana opa dan oma kamu jika mereka tiba-tiba datang?"tanya rika.
"Oh iya yah,ibu baru ingat dengan tuan dan nyonya besar."ucap sinta menepuk jidatnya melupakan oma jessi dan opa juan.
Lili yang berada di jok depan menoleh ke belakang,menatap rika dan sinta yang berada di belakang jok belakang."Kak rika dan ibu tenang saja,biarkan opa dan oma tahu.Itu termasuk rencana lili agar mereka ketahuan."jawab lili tersenyum miring membuat sinta dan rika ngeri dengan senyuman lili.