Syakira Aurelia Devi seorang wanita yang berhubungan dengan pria beristri, tak tahu jika kekasihnya memiliki seorang istri. Membuatnya harus berurusan dengan seorang pria kejam dan dingin yang sangat menyayangi adik perempuannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
TPG : Bab 13
Jesslyn keluar dari kamar mandi dengan sehelai handuk, ia tersenyum melihat suaminya yang tengah duduk dan fokus ke layar ponselnya.
"Mas.." Panggil Jesslyn seraya memeluk dengan lembut Doni dari belakang.
Doni tersenyum tipis namun tidak menjawab panggilan dari istrinya, Jesslyn yang melihat sikap Doni seperti itu nampak bingung.
"Mas kenapa? Ada masalah, cerita dong." Pinta Jesslyn dengan raut wajah yang penuh kekhawatiran.
"Gini loh sayang... Usaha mas lagi susah, sekarang mas kekurangan modal." Jelas Doni dengan nada frustasi.
Mendengar suaminya dalam keadaan terpuruk, Jesslyn merasa iba. Ia hanya diam dengan tatapan penuh rasa kasihan, lalu Doni memegang tangan Jesslyn dengan lembut.
"Sayang, kamu bisa kan bantuin Mas?" Tanya Doni dengan tatapan memohon.
"Pasti aku bantuin kok, Mas memangnya butuh bantuan apa?" Tanya Jesslyn dengan senyuman manis.
"Usaha mas lagi kekurangan modal, enggak banyak sekitar 1 miliar aja. Kamu bisa bantuin aku kan?" Tanya Doni dengan penuh harap, mendengar permintaan Doni. Jesslyn terdiam sejenak, ia menggelengkan kepalanya secara perlahan.
"Aku pengen bantuin kamu, tapi aku enggak punya uang sebanyak itu." Jelas Jesslyn dengan jujur.
Doni menggelengkan kepalanya dengan perlahan, "Kamu kan bisa minta bantuan ke ayah mu atau kek Kak Adrian, mereka pasti akan membantumu. Lagi pula uang satu miliar untuk mereka berdua hanya uang kecil." Jelas Doni dengan nada memohon.
Jesslyn nampak keberatan dengan usulan yang di lontarkan oleh Doni kepadanya, meminta uang kepada ayahnya ataupun Adrian bukanlah suatu hal yang mudah. Apalagi jika uang itu di gunakan untuk usaha Doni.
"Ayolah sayang.. Aku janji setelah usaha ku bangkit lagi, aku akan menggantinya bahkan dua kali lipat." Jelas Doni dengan nada penuh harap, ia berusaha untuk menyakinkan istrinya.
Jesslyn terdiam sejenak, lalu ia menganggukkan kepalanya dengan pelan. Melihat jawaban Jesslyn, Doni langsung memeluk Jesslyn dan mengucapakan ribuan kalimat cinta untuk istrinya itu.
Hariyono duduk bersama dengan Citra di ruang keluarga, keduanya nampak sangat harmonis dan sesekali bersenda gurau. Jesslyn berjalan mendekati kedua orang tuanya, Citra yang melihat putrinya datang langsung meminta Jesslyn untuk duduk di sampingnya.
"Mama.. Pah." Panggil Jesslyn dengan wajah yang sedikit bingung.
Hariyono melihat putri bungsunya yang seperti ingin mengatakan sesuatu, "Ada apa Jesslyn?" Tanya Hariyono penasaran.
"Begini, Mas Doni usahanya lagi kekurangan dana. Papa bisa enggak bantu Mas Doni, enggak banyak kok cuman satu miliar aja." Jelas Jesslyn dengan senyuman di wajahnya.
Wajah Hariyono seketika berubah saat mendengar permintaan dari putrinya, ia melemparkan koran yang sedang ia baca ke atas meja. Wajah kesalnya nampak jelas, ia menatap tajam ke arah Jesslyn.
"Jesslyn, uang satu miliar itu bukan jumlah yang sedikit. Mamah dan Papa mu enggak bisa bantu suami mu itu." Jelas Citra dengan tatapan tajam.
"Tapi Ma, Mas Doni lagi kesulitan. Mama dan Papa sebagai mertua harus bantu menantunya dong, dia itu suami ku." Jelas Jesslyn dengan nada merengek dan kesal.
"Enggak Jesslyn, sudah berapa kali papa kasih modal buat suami mu itu. Tapi mana hasilnya, enggak ada! Uang yang selalu papa kasih enggak tahu hilang kemana." Jelas Hariyono dengan nada kesal.
"Papa, Mas Doni janji setelah usaha kembali bangkit dia akan ganti semuanya kok." Jelas Jesslyn dengan nada yang menyakinkan. Tapi Hariyono lebih memilih menggelengkan kepalanya dengan tegas.
"Papa enggak akan ngasih modal untuk pria itu lagi, jika dia benar mau uang itu. Dia bisa datang kepada papa sendiri dan ngomong langsung, bukan meminta mu untuk datang dan meminta uang. Dan setiap kali dia butuh uang, dia pasti akan menggunakan mu." Jelas Hariyono dengan nada kesal, ia merasa jengkel dengan menantunya itu.
"Iya Jesslyn yang Papa kamu katakan itu benar, Doni hanya memanfaatkan mu saja. Jika bukan karena kau keras kepala, Mama enggak mau punya menantu seperti Doni, yang kerjaan aja enggak jelas. Dan bahkan dia sudah berselingkuh dari mu." Jelas Citra yang ikut memarahi Jesslyn.
Jesslyn merasa frustasi dengan yang di katakan oleh kedua orangtuanya, bukannya di bantu. Ia malah di marahi oleh keduanya, tak ingin terus di maki Jesslyn lebih memilih kembali ke kamar dan bertemu dengan suaminya.
Doni yang berada di kamar tengah duduk dan berharap banyak, saat pintu kamar di buka ia langsung menghampiri istrinya.
"Bagaimana, mereka mau ngasih kan?" Tanya Doni dengan senyuman penuh harap.
Jesslyn merasa kesal, ia langsung duduk di atas ranjang. "Enggak." Jawab Jesslyn singkat.
Doni terkejut dan kesal saat mendengar jika Kedua mertuanya tidak memberikan uang untuk membantunya. "Kok bisa mereka enggak mau kasih?" Tanya Doni dengan nada kesal.
"Iya karena mereka enggak percaya sama kamu, kamu sering pinjem yang Papa sama Mama tapi enggak pernah di ganti." Jelas Jesslyn dengan nada kesal.
"Kan aku sudah bilang, pasti aku ganti kok kalau usaha aku udah bangkit. Tapi sekarang lihat, usaha aku lagi enggak bagus bagaimana bisa aku ganti." Jelas Doni dengan nada kesal.
Jesslyn hanya menggelengkan kepalanya, ia malas berdebat dengan Doni. Doni yang masih kesal langsung menarik tangan Jesslyn, "Kamu harus usaha lagi yang bener, coba ngomong lagi baik-baik. Mereka pasti ngasih kok kalau kamu ngomong nya bener." Jelas Doni kepada Jesslyn.
"Aku udah ngomong baik-baik sama Mama juga Papa, tapi mereka tetep gak mau ngasih. Kalau kamu masih enggak percaya, coba deh kamu aja yang ngomong sama mereka." Jawab Jesslyn dengan wajah yang malas.
"Iya enggak bisa gitu, kalau aku yang ngomong. Jelas mereka bakal marahin aku, tapi kamu kan anak mereka. Atau kalau enggak, coba ke Kak Adrian. Dia pasti ngasih kalau kamu yang minta, dia kan sayang banget sama kamu." Jelas Dino seraya memegang pundak Jesslyn.
"Iya nanti aku akan coba ngomong sama Kak Adrian." Jawab Jesslyn kesal, Doni yang mendengar hal itu langsung memeluk Jesslyn dengan penuh rasa senang.