Ling Yuan melihat bagaimana keluarganya dibantai di depan matanya sendiri. Hidupnya yang dipenuhi dendam dan kebencian membuat dirinya bertekad untuk membalaskan kematian keluarganya.
Mendapatkan kekuatan dari sebuah artefak yang mampu membuatnya menjadi lebih kuat dengan sistem kultivasi, Ling Yuan akhirnya menjadi kultivator yang disegani di dunia persilatan.
Namun belum lama ia membantai banyak organisasi kriminal dengan kekuatan barunya, dirinya sudah dijebak oleh mereka dengan cara mengepungnya.
Ling Yuan terbunuh di sana namun ternyata itu bukanlah akhir dari kisahnya.
Ling Yuan terlahir kembali tepat sebelum keluarganya terbunuh. Menyadari ada kesempatan untuk mengubah takdirnya, Ling Yuan berusaha menjadi lebih kuat dan melindungi keluarganya di kehidupan keduanya ini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Myuran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 1 — Kematian Ling Yuan
Jurang Kegelapan adalah salah satu tempat yang paling berbahaya di Kekaisaran Altaris, selain karena kedalamannya yang tidak pernah diketahui, kabut ungu yang muncul dari jurang tersebut juga sangat beracun.
Hampir tidak ada orang yang mau mendekati Jurang Kegelapan, beberapa warga yang terkpaksa melintasi jurang tersebut terkadang mendengar suara jeritan yang mengerikan, bahkan untuk seukuran para kultivator mereka tidak berani untuk ke sana.
Anehnya, di suatu waktu ada seorang pemuda yang berdiri tepat di tepi Jurang Kegelapan itu. Usia pria itu terlihat 20-an tahun, tatapan yang kosong tertuju ke kedalaman jurang yang gelap, meski terlihat mengerikan tetapi pemuda itu tampak tidak takut melihatnya.
Butuh satu langkah untuk pemuda itu jatuh ke dalam Jurang Kegelapan, anehnya justru ia terlihat untuk merencanakan hal tersebut.
"Jadi akhir hidupku ternyata akan seperti ini..." Pemuda itu tersenyum tipis, sorot matanya menunjukkan kekecewaan alih-alih rasa takut ketika melihat kegelapan jurang.
Pemuda itu bernama Ling Yuan, seorang kultivator yang baru-baru ini terkenal di dunia persilatan karena tindakannya yang menghancurkan banyak organisasi kriminal seorang diri.
Meski terlihat berusia 20-an awal, usia sebenarnya Ling Yuan adalah 80 tahun, berkat tingkat kekuatannya yang tinggi membuat pemuda itu tampak lebih muda dari usia aslinya.
"Ibu... Ayah... Maafkan aku karena belum membalaskan dendam kematian kalian..." Ling Yuan memejamkan matanya, membayangkan sosok yang ia cintai selama ini.
Sekelebat bayangan masa lalu terlintas di benak Ling Yuan, dulunya ia merupakan anak dari seorang bangsawan, masa kecilnya cukup bahagia sampai suatu hari ia dihadapkan dengan kejadian tragis dimana seluruh keluarganya terbunuh dalam waktu satu malam.
Kejadian itu tidak pernah Ling Yuan lupakan bahkan sampai mati, ia masih mengingat jelas bagaimana kedua orang tuanya dibunuh di depan matanya secara langsung.
Ling Yuan yang waktu itu masih muda, tidak mempunyai ilmu beladiri sehingga hanya bisa menangis ketika semua orang terdekatnya dibantai satu persatu.
Akibat peristiwa tersebut membuat Ling Yuan trauma selama belasan tahun lamanya, Ling Yuan juga menjadi anak yang terlantar, ia menjadi pengemis dan pergi ke berbagai tempat tanpa memiliki arah tujuan yang jelas.
Satu-satunya motivasi yang membuat Ling Yuan bertahan hidup adalah tekadnya untuk membalaskan dendam atas keluarganya namun suatu hari Ling Yuan harus dihadapkan kenyataan pahit bahwa tanpa kekuatan, kau akan selamanya tertindas.
Meski Ling Yuan berusaha menutupi kelemahannya dengan menjadi seorang kultivator tetapi bakatnya terbilang cukup biasa bahkan buruk dalam dunia persilatan.
Tidak peduli berapa lama Ling Yuan berlatih, seberapa keras latihannya, kultivasinya tidak banyak berkembang.
Ling Yuan sempat merasa putus asa dan berpikir semua usahanya sia-sia sampai suatu ketika dirinya menemukan sebuah kalung artefak yang membuat nasibnya berubah.
Dengan artefak itu, perkembangan ilmu beladiri Ling Yuan berkembang pesat sampai dititik ia menjadi bagian dari 20 jagoan terkuat dalam dunia persilatan.
Dengan kekuatannya, Ling Yuan kemudian menggunakannya untuk menghancurkan banyak organisasi kriminal yang dulu membantai keluarganya. Sudah tidak terhitung nyawa hilang di tangannya, tidak terhitung berapa banyak organisasi yang dirinya lenyapkan.
Ketika Ling Yuan berpikir ia bisa membalaskan dendam keluarganya pada salah satu organisasi kriminal yang ia incar, dirinya ternyata di jebak oleh mereka.
Tindakan Ling Yuan yang menghancurkan banyak organisasi membuat para kriminal murka sehingga mereka bekerjasama untuk menghabisi pemuda tersebut.
Ling Yuan harus menghadapi ribuan kriminal seorang diri, jika bukan karena kemampuannya yang tinggi Ling Yuan mungkin tidak bisa bertahan lama menghadapi lautan musuhnya.
Meski berhasil membunuh ratusan dari lawannya, bayaran yang diterima Ling Yuan juga sangat besar yaitu dirinya kehilangan salah satu tangannya.
Melihat para kriminal itu ketakutan setelah menyaksikan kemampuannya, Ling Yuan bergegas pergi dari lokasi tersebut hingga akhirnya ia sampai di Jurang Kegelapan.
Kehabisan banyak darah serta luka dalam yang Ling Yuan alami memungkinkan dirinya kesulitan untuk mempertahankan hidupnya dalam waktu yang lama.
"Jadi kau pergi kesini, cepat kepung dia!"
"Hari ini adalah hari terakhir hidupmu, kau akan menyesal telah berurusan dengan para kriminal!"
Para kriminal itu akhirnya menemukan Ling Yuan kembali yang ternyata ada di dekat jurang, mereka langsung mengepung pemuda tersebut, tidak berencana melepaskan Ling Yuan begitu saja.
Ling Yuan tersenyum tipis sambil mengeluarkan pedangnya, menghitung jumlah qi yang tersisa, meski hanya satu tangan Ling Yuan masih bisa bertarung kembali. Ling Yuan berencana untuk membawa banyak kriminal itu ke alam baka bersamanya.
Tentu saja para kriminal itu juga tidak gegabah, meski dalam keadaan terluka, kekuatan Ling Yuan yang menduduki 20 jagoan terkuat sangat diperhitungkan dalam dunia persilatan terutama kemampuan pedangnya yang tinggi.
Salah seorang dari para kriminal itu tiba-tiba ada yang memisahkan diri lalu melangkah maju mendekati Ling Yuan, dia adalah pemimpin dari pasukan organisasi kriminal itu, penampilannya merupakan pria sepuh yang memiliki jenggot yang sudah memutih.
"Saudara Ling, kurasa kau sudah mengetahui situasimu dengan benar. Jadi selama kau menyerah secara baik-baik dan memberikan semua harta bendamu pada kami maka ada kemungkinan kami masih bisa mengampuni dirimu..." Ucap pria sepuh itu sambil memberikan hormat pada Ling Yuan.
Pria sepuh itu sudah banyak kehilangan anggota organisasinya, jika Ling Yuan masih melawan lagi maka akan lebih banyak korban yang jatuh di pihaknya.
Mendengar perkataan tersebut, Ling Yuan langsung tertawa dengan lantang. "Mengampuniku? Bukankah sudah terlambat untuk melakukannya sekarang."
"Sebenarnya kami menjebakmu bukan untuk menghabisimu tetapi karena mendengar bahwa kau mempunyai pusaka yang berharga."
Ling Yuan tersenyum mengejek. "Tua bangka, siapa yang sedang kau bohongi? Jelas-jelas sejak awal kau ingin membunuhku."
Raut pria sepuh memburuk sementara Ling Yuan tidak menunggu jawabannya melainkan langsung bergerak ke pasukan musuh dan memainkan pedangnya.
Pertarungan kembali terjadi, pedang Ling Yuan yang tajam bergerak begitu cepat menghabisi lawan didekatnya, dalam waktu yang singkat sudah belasan nyawa tergeletak di tanah.
Ling Yuan ingin menghabisi lebih banyak musuhnya namun lukanya yang sudah parah membuatnya tak bisa bertahan lama, dalam detik berikutnya Ling Yuan mendapatkan luka tambahan.
Ling Yuan melompat mundur ke tepi jurang kembali sebelum memuntahkan darah segar, kehabisan banyak darah membuat pandangannya mulai kabur. Nafas Ling Yuan juga memburu namun tidak ada ketakutan dari wajah pemuda itu terhadap kematiannya melainkan justru tersenyum.
Melihat ekspresi Ling Yuan, raut pria sepuh itu segera menyadari niat pemuda itu selanjutnya. Benar saja, dalam satu gerakan yang terakhir, Ling Yuan melangkah mundur hingga membuat tubuhnya tidak lagi menapak di tanah melainkan jatuh bebas ke dalam Jurang Kegelapan.
"Tidak-! Jangan biarkan dia jatuh!" Jerit pria sepuh itu, ia tidak rela Ling Yuan mati begitu saja tanpa memberikan keuntungan padanya namun usahanya sedikit terlambat karena perlahan tapi pasti, tubuh pemuda itu tertelan oleh kegelapan abadi dari Jurang Kegelapan.
Ling Yuan sempat melihat kekesalan pria sepuh itu sesaat sebelum pandangnya menjadi gelap. Sambil tersenyum tipis Ling Yuan kemudian berkata pada dirinya. "Ayah... Ibu... Sebentar lagi kita akan bertemu."