NovelToon NovelToon
Aku Bukan Anak Kecil

Aku Bukan Anak Kecil

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Romantis / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Slice of Life
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Erlangz

Aaron, seorang duda dengan dua anak, di mintai pertolongan oleh kedua sahabatnya yang ada di depannya. Dan permintaan dua orang di depannya ini, adalah sebuah permintaan yang tidak pernah ia bayangkan seumur hidupnya.
Apakah jawaban yang akan di berikan Aaron?
Seperti apakah kehidupan Aaron setelah memberikan jawaban?
Ayo langsung saja baca ceritanya!

NOTE*
mohon dukungannya dengan menonton iklan,like dan komen sebagai dukungan untuk saya☺️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erlangz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25.Keseruan Lomba

Saat sudah sampai, Raya melihat banyak anak-anak yang seumuran Naya dan Rafael, ada yang digendong oleh orangtuanya dan ada juga sedang berlarian sambil tertawa dan melompat-lompat.

Di setiap bagian yang ada di sana sudah didekorasi dengan berbagai warna, sehingga tempat itu terlihat lebih terasa berwarna daripada hari-hari biasanya.

Menurut pengumuman yang di jelaskan oleh pihak sekolah menggunakan speaker sekolah, perlombaan ini akan dibagi menjadi dua bagian, lomba antara siswa dan siswi, dan juga ada lomba antara siswa dan siswi bersama orangtua mereka masing-masing.

Lapangan tempat upacara pun, sudah disulap sedemikian rupa menjadi tempat berlangsungnya lomba.

Perlombaan itu nantinya pasti akan terasa sangat menyenangkan.

"Kak Raya, nanti Rafael mau ikut lomba juga!" Ucap Rafael dengan semangat.

Saat ini Raya sedang menggandeng Naya dan Rafael di kedua sisi tubuhnya, dengan alasan dia takut tersesat jika tidak seperti itu. Dan yang mengejutkan bagi Raya adalah Naya yang tidak protes dengan membalas gandengan tangan darinya.

Sedangkan Aaron mengikuti mereka bertiga dari belakang sambil mengawasi.

"Kalo Naya nggak mau, nanti kulit Naya kebakar matahari, kan panas!" Ucap Naya.

"Nggak! Kamu harus ikut lomba juga masa Rafael doang yang lomba! Kalau kaya begitu kamu mending nggak usah ikut sekalian dirumah aja tadi!" Ucap Rafael pada Naya.

"Naya tenang aja, nanti kita cari lomba di tempat yang nggak panas aja," ucap Raya meyakinkan.

"Kalau gitu Rafael sama papa aja lombanya," ucap Aaron ikut berbicara diantara mereka.

Setelah itu mereka sampai ditempat pendaftaran untuk lomba-lomba yang ada. Rafael langsung semangat ingin ikut lomba-lomba yang ada pada papanya. Sedangkan Naya, dia hanya menggelengkan kepala setiap Raya menyebutkan untuk ikut lomba tertentu.

Namun untungnya, Naya akhirnya mau juga ikut lomba bersama Raya. Lomba yang akan diikuti Naya dan Raya setelah banyaknya penolakan dari Naya adalah lomba memasak bersama.

Selagi menunggu lombanya dimulai, Aaron beserta anak-anaknya dan juga Raya menunggu di tempat yang sudah disiapkan oleh pihak sekolah bersama dengan para orang tua dan murid-murid lainnya.

Setelah Aaron lihat-lihat ternyata kebanyakan yang datang adalah ibu-ibu, sedangkan hanya sedikit saja bapak-bapak yang ada di sekolah ini.

Kebanyakan ibu-ibu itu ada yang mengajak Aaron mengobrol atau sekedar menggodanya saja. Karena tidak ingin dibilang sombong, Aaron menanggapinya sewajarnya saja, dan itu membuat ibu-ibu itu menjadi ikut senang.

Naya yang melihat papanya sedang dikerumuni oleh ibu-ibu yang ada disana merasa jengkel dan kesal. Sedangkan Raya yang melihat Aaron sedang ditanya-tanya itu juga ikut kesal. Raya merasa ibu-ibu ini terlalu jelas sedang menggoda Aaron.

Setelah beberapa saat pengumuman lomba akhirnya sudah akan dimulai.

"Papa ayo, kita juga kan ikut lomba!" Ucap Rafael dengan semangat yang sangat tinggi.

Mereka berempat pun bangkit dari tempat duduk mereka.

Lomba pertama yang akan mereka ikuti yaitu lomba memasukkan pensil kedalam botol. Para peserta sudah besedia ditempat masing-masing, termasuk Aaron dan Rafael.

Sedangkan Raya dan Naya berdiri di belakang Aaron yang bersiap untuk memasukkan pensil yang akan dibawa Rafael dan nantinya dimasukan kedalam botol yang sudah ada.

Ketika peluit tanda perlombaan sudah dimulai, Rafael segera memulai untuk mengikat pensil yang sudah ada dengan tali yang ada didepannya.

Karena pensil itu sudah diberi minyak membuat pensil itu menjadi licin dan susah untuk dipegang oleh para peserta lomba.

"Semangat Rafael, ayo!" Teriak Raya untuk menyemangati Rafael.

Teriakan dari Raya tentu didengar oleh Rafael sehingga menjadi lebih bersemangat lagi.

"Ayo Rafael, lebih cepat lagi!" Ucap Aaron ikut teriak merasa sedikit gemas, karena sudah ada beberapa peserta yang berhasil mengikat pensil itu.

Setelah beberapa saat kemudian Rafael akhirnya berhasil mengikat pensil dan memasukkannya ke dalam botol.

"Ih panas! Kapan lombanya selesai?" Ucap Naya pada Aaron, tubuhnya sudah banyak berkeringat karena terkena sinar matahari terlalu lama.

"Sabar sebentar lagi juga selesai," ucap Aaron, ia jadi kasihan karena Naya sudah kelihatan sangat kepanasan.

Setelah beberapa menit kemudian, lomba itu akhirnya selesai, karena Rafael yang terlalu lama memasukkan pensil, tim Rafael dan Aaron tidak bisa menjadi juara.

"Yah, kita kalah," ucap Rafael dengan lesu ketika melihat dia tidak dapat memenangkan lomba itu.

"Nggak apa-apa, lombanya masih ada banyak, nanti kamu pasti bisa menang," ucap Aaron menyemangati Rafael sambil mengusap kepalanya.

"Naya pokoknya nggak mau ikutan lagi, panas banget!" Ucap Naya dengan jengkel.

Rafael memutar bola matanya dan berkata," kamu mending siap-siap aja sama kak Raya buat lomba masak aja sana, daripada berisik disini,"

"Lombanya masih lama!" Balas Naya bertambah kesal.

"Yasudah, kalian berdua mending istirahat aja dulu, beli makanan atau minuman sambil nunggu di tempat yang nggak panas," ucap Aaron merasa kasihan pada Naya yang terus saja mengeluh karena kepanasan.

"Nah bagus itu, daripada Naya berisik disini cuma ganggu kita lomba aja," ucap Rafael.

Naya langsung membuang mukanya karena perkataan Rafael, sementara ketiganya tertawa.

"Yasudah, kita ke kantin aja!" Ucap Raya sambil mengulurkan tangannya pada Naya, yang langsung di tarik oleh Naya dengan semangat.

Raya merasa senang karena Naya yang terus menarik tangannya dengan semangat. Ia merasa senang dengan sikap Naya yang sudah berubah kepadanya.

Raya merasa bersyukur karena Aaron mau ikut kesini, sehingga ia dan Naya bisa akrab seperti sekarang ini. Ia harus mengucapkan terima kasih pada Aaron nantinya.

1
FreeFireeMaaaxx
Ditungguuuu💯💯💯💯💯
Riyan
Menarik
Duke North
Lanjut
Duke North
👍👍👍👍
Erlangga536
👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!