Ibu Sambung Anak CEO Yang Dingin
Seorang wanita muda mendapat perlakuan tidak menyenangkan di undangan Pesta mewah milik Keluarga kaya . Namun, siapa sangka justru hal ini akan mengubah alur kehidupannya ! .
Dia di permalukan dan di jebak di sebuah Bar dengan seorang pria bayaran, oleh teman nya sendiri . Hingga, pada malam itu seorang pria melihat pesta nya gaduh ,Lalu dia menyelamatkan wanita tersebut.
Apakah tujuan temannya menjebak wanita itu?
Penuh romansa dan ketegangan , ikuti romansa yang ada di cerita ini !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dk_Hiday, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Perjodohan Liang dan RanRan
Keesokan hari nya Zhi Shu rasanya malas sekali bangun apalagi cuaca di luar sedang dingin sekali, berada di pelukan Liang adalah suatu kehangatan.
" Bangunlah kita ke kantor hari ini, " ? mengusap lembut rambut Zhi Shu.
" Aku tidak ingin bangun, " Zhi Shu memeluk lengan Liang dengan erat.
" Kemarin kau sok sekali tidak mau dengan ku, setelah batal kontrak malah manja seperti ini, sebenarnya apa yang kau rencanakan kali ini Zhi Shu, " Ujar Liang membuat Zhi Shu yang semula memejamkan matanya tiba-tiba melotot ke arah nya.
" Ya, Sudah kalo tidak mau tinggal bilang saja , kenapa Terima saja kan kau bisa menolak ku! " Zhi Shu dengan wajah yang kesal pun akhirnya beranjak turun dari ranjang dan meyibak selimut yang menutupi tubuh nya.
Mereka pun akhirnya berangkat bersama menuju kantor Liang, di perjalanan Zhi Shu melihat banyak sekali jajanan di jalan dan hanya bisa menelan ludah karena malas berbicara dengan Liang.
Sampai pada saat dia melihat toko stand bertuliskan Cakwe, membuat nya benar-benar ingin memakannya dalam keadaan hangat.
" Liang berhenti!! " Seketika membuat Liang menginjak rem mendadak.
" Ada apa lagi! " Ucap Liang dengan nada kesal.
Zhi Shu hanya menatap nya tajam lalu keluar dari mobil dan berlari ke Penjual Cakwe .
" Astaga, anak ini benar-benar lapar setiap detik. Tidak sadar tubuhnya sekarang sudah sangat berisi. " Gumam Liang sembari melihat wajah girang Zhi Shu ketika membeli cakwe.
Tak berselang lama Zhi Shu kembali membawa Cakwe panas yang baru saja di goreng.
" Mau? " Tawar Zhi Shu pada Liang yang sendari tadi menatap nya makan cakwe.
" Tidak, untukmu saja. " Sahutnya dengan nada datar .
Mereka melanjutkan perjalanan menuju kantor Liang.
...LIANG GROUP ...
Liang dan Zhi Shu memasuki lobi dan mereka sudah menjadi pusat perhatian.
" Siapa yang dibawa pak Liang? " bisik karyawan di lobi.
Zhi Shu hanya berjalan mengekor di belakang pak Liang dan tidak memperdulikan mereka semua yang tengah berbisik tentang dirinya.
Pak Liang kemudian berdiri di ruangan karyawan diikuti dengan Zhi Shu dan Asisten Ying.
" Selamat pagi semua, Saya perkenalkan karyawan baru kita Lin Zhi Shu dia akan di tempatkan ke Divisi Design Interior Rumah /Toko.Mohon untuk pembimbingan nya . " Ucap Liang, Lalu Zhi Shu menunduk hormat.
" Mohon kerjasama nya semua, " Sahut Zhi Shu.
Lalu Liang dan Asisten Ying pergibke ruangan mereka masing-masing begitu pun dengan Zhi Shu duduk di meja kerja nya sesuai Divisi yang tadi disebutkan oleh Liang.
" Hai Aku Nan Hien, kita satu Divisi. " Sapa seorang Wanita cantik yang rambutnya terikat cepol.
" A aku Zhi Shu, Tolong bimbingan dan kerjasama nya ya , " Balas Zhi Shu dengan nada yang masih canggung.
Mereka menjadi teman berbincang dan bekerjasama dengan baik.
...----------------...
Sementara Menjelang siang hari di Rumah Zhi Tian dan Ny. Yu (Ibunya) sedang bersiap - siap untuk pergi kerumah Liang. Mereka berencana untuk menyelesaikan masalah Zhi Shu secara kekeluargaan saja, jangan sampai tersebar di luaran. Tapi, ini semua tanpa persetujuan Zhi Shu.
Sesampainya di rumah Liang, Ny. Wei atau Ny. Liang yaitu ibu Liang sendiri baru kembali dari sekolah Shenshen untuk mengambil hasil raport ujian semester.
" Eh, Yu. Apa kabar? " Sapa Ny. Wei dengan hangat
Mereka saling berpelukan.
" Zhi Tian libur hari ini? " Tanya Ny. Wei
" Iya bi, mau temani ibu ke sini katanya ada yang mau di bicarakan. " Ucap Zhi Tian. Kemudian Ny. Wei mempersilahkan mereka untuk masuk ke dalam.
Tak disangka di dalam rumah ramai Ayah Liang sedang mengobrol ria dengan pria paruh baya dan seorang wanita paruh baya . Terlihat RanRan juga mendampingi mereka.
" Ada acara keluarga ini Wei? Kenapa tidak bilang. Kami tidak enak mengganggu. " Bisik Ibu pada Ny. Wei.
" Ah, tidak. Mereka hanya sedang membahas perjodohan Liang dengan putri tunggal mereka RanRan." Ucap Ny. Wei membuat Ibu dan Zhi Tian terkejut .
Mereka pun saling pandang, dan Zhi Tian mengisyaratkan menggeleng kan kepala . Tersorot kekecewaan di wajah Ibu ketika mendengar niat baik mereka gagal.
" Ah, kalo begitu karena urusan keluarga kami tidak ingin mengganggu. Kami permisi dulu lain kali kita bertemu jika senggang saja ya Wei. " Ungkap Ibu yang terlihat sangat kecewa.
" Eh, tadi kalian kan bilang ada urusan. Katakan saja jangan buru-buru begitu. " Ny. Wei mencegah mereka.
" Bibi , lain kali saja ya. Kalian ada urusan keluarga kami hanya orang luar jadi lain waktu kita atur lagi ya. " Ucap Zhi Tian menenangkan keadaan. Dia tau ibunya sangat rapuh kali ini.
Ny. Wei pun mengantar mereka sampai ke depan, dan merasa ada yang mengganjal di hati nya tapi dia mencoba menepisnya.
Mereka sambil menunggu taksi. Ibu tak kuasa menahan air mata nya melihat putrinya hancur dan sekarang pasti dia sangat menderita.
" Kita tidak usah berurusan dengan mereka lagi, Kita bisa lindungi Zhi Shu sendiri. " Ucap Ibu yang berusaha tegar.
Zhi Tian mengusap punggung ibunya untuk menenangkan.
" Jika ayahmu masih hidup, pasti adikmu akan dapat keadilan. " Zhi Tian benar-benar harus tetap tenang karena melihat Ibu nya saat ini butuh kekuatan.
" Ada aku bu, Aku kakaknya. Suatu saat Zhi Shu pasti akan mendapatkan kebahagiaan nya. Zhi Tian janji akan lakukan apa saja demi Zhi Shu dan Ibu karena kalian yang aku punya sekarang. " Zhi Tian masih menahan air mata nya agar tidak jatuh.
Sampai mobil yang mereka pesan pun tiba di depan mereka.
...----------------...
" Bagaimana apa Liang setuju dengan perjodohan ini?" Tanya Ny. Jiang (Ibunya RanRan) .
" Aku hanya membutuhkan menantu yang bisa menerima Liang dan Shenshen dengan baik. Urusan perasaan serahkan kepada yang bersangkutan. Kami sudah tua tidak mungkin sanggup merawat Shenshen terus. " Tutur Tuan Besar Liang.
" RanRan sudah bersama Liang dari kecil pasti mereka sudah banyak mengenal dan saling memahami satu sama lain nya. " Balas Tuan Besar Jiang.
" Sebaiknya Tanya Liang dulu , aku takut dia akan terkejut dengan semua ini. " Bisik Ny. Wei pada suaminya.
Tuan Besar Liang hanya menggenggam tangannya dan mengangguk kan kepala.
" Nenek, Shenshen tidak mau punya Ibu seperti tante jelek ini! " Sarkas Shenshen.
Membuat RanRan menatap nya tajam.
" Bajingan kecil ini penghalang ku bersatu dengan Liang . Awas saja kau! " RanRan membatin dengan geram.
" Shenshen tidak baik bicara mu seperti itu! " Ny. Wei pun menasehati Shenshen.
Shenshen yang tak Terima pun kesal dan berlari ke kamar.
" RanRan maaf ya, shenshen masih kecil jadi maklum bicara nya ngawur begitu. " Ucap Ny. Wei mewakili Shenshen.
" Tidak apa bibi, " Balas RanRan dengan senyum kecutnya.
" Baiklah, aku akan kabari jika Liang senggang untuk kita makan bersama dan langsung membahas ke pertunangan saja nanti. "
RanRan tersenyum penuh kemenangan melihat selangkah lagi dirinya akan menjadi Ny. Liang yang sudah lama dia impikan.
BERSAMBUNG
JANGAN LUPA LIKE & VOTE. MAKIN SERU NIH KONFLIK NYAAA YUHUUYYYY
