Sosok mayat perempuan ditemukan di sebelah kandang kambing.
Saksi mata pertama yang melihatnya pergi menemui kepala desa untuk memberitahukannya.
Kepala desa melaporkan kejadian menghebohkan ini ke kantor polisi.
Serangkaian penyelidikan dilakukan oleh petugas untuk mengetahui identitas mayat perempuan dan siapa pelaku yang membunuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Astuti
Astuti, nenek berusia 68 tahun istri dari mbah Supri. Dilaporkan hilang oleh suaminya sejak kemarin, hari Sabtu tanggal 17 Agustus 2010.
Pada hari itu sekitar jam 09:00 pagi Astuti pamit kepada Supri ingin pergi ke lapangan voli tempat dimana diadakan serangkaian perlombaan dalam rangka merayakan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 79. Mbah Astuti ingin nobar lomba-lomba bersama nenek-nenek yang lain.
Rendy menindaklanjuti laporan kehilangan ini dengan bertanya kepada warga sekitar terutama tetangga rumah mbah Supri.
Apakah mereka melihat mbah Astuti? Kapan terakhir kali mereka melihat nenek tua itu?
“Dari kemarin saya belum lihat mbah Astuti pak”,
“Dari kemarin saya belum lihat mbah Astuti pak”,
“Dari kemarin saya belum lihat mbah Astuti pak”,
“Dari kemarin saya belum lihat mbah Astuti pak”,
“Dari kemarin saya belum lihat mbah Astuti pak”,
“Dari kemarin saya belum lihat mbah Astuti pak”,
“Dari kemarin saya belum lihat mbah Astuti pak”,
Begitulah respon para warga ketika ditanya tentang keberadaan mbah Astuti yang dari kemarin hingga saat ini belum pulang ke rumah.
Minggu, 18 Agustus 2010 pukul 07:50
Masih di hari yang sama. Rendy pergi ke lapangan voli tempat diadakannya perlombaan agustusan.
Ini adalah hari kedua acara tersebut berlangsung. Jika memang benar seperti apa yang dikatakan oleh mbah Supri, bahwasanya mbah Astuti kemarin pergi ke lapangan untuk menonton lomba, pasti orang-orang di lapangan kemarin melihatnya.
Adu tanding berbagai macam jenis perlombaan sudah dimulai dari pukul 07:00 pagi.
Anak-anak Janjiwan benar-benar menikmati momen suka cita yang sportif ini. Para orang tua dan warga datang sebagai bentuk dukungan sekaligus menyaksikan lomba-lomba sebagai salah satu wujud hiburan.
Yang terpenting dari terselenggarakannya acara ini adalah untuk kebersamaan, keakraban dan untuk menjaga tali persaudaraan masyarakat desa dibawah naungan Sang Saka Merah Putih yang senantiasa berkibar.
Rendy bertanya kepada orang-orang yang sudah datang ke lapangan pagi itu. Apakah kemarin mereka melihat mbah Astuti nobar di sini?
Jawabannya sama. Mereka semua, orang-orang itu kemarin tidak ada satu pun yang melihat mbah Astuti di lapangan.
Kebetulan di sana Rendy juga bertemu dengan bapak kepala desa Janjiwan yang pagi-pagi sudah hadir di lapangan pertandingan untuk menyaksikan warganya bergembira.
Rendy pun memberitahukan situasi hilangnya mbah Astuti yang belum juga pulang ke rumah dari kemarin pagi kepada beliau. Ia juga menceritakan rincian tindakan yang sudah dilakukan untuk mencari keberadaan mbah Astuti istri dari mbah Supri selaku pelapor.
Dikoordinasi langsung oleh kepada desa dan Rendy. Warga yang juga sudah diberi tahu bahwa mbah Astuti telah hilang selama 1 x 24 jam bersama-sama melakukan pencarian.
Seluruh pelosok desa disisir. Mulai dari perkampungan warga hingga ke sawah-sawah. Menyusuri kebon dan ladang sampai ke sungai. Mencari sampai ke perbatasan desa tetangga.
Pencarian yang dilakukan secara berkala dari waktu pagi hingga masuk malam hari tidak membuahkan hasil.
Orang-orang Janjiwan sudah mengerahkan seluruh tenaga dan waktunya untuk mencari salah seorang warga mereka yang hilang entah kemana.
Minggu, 18 Agustus 2010 pukul 18:30
Astuti belum juga ditemukan. Rendy membantu mbah Supri membuat surat pernyataan laporan orang hilang untuk diserahkan ke kantor polisi.
Dengan surat ini petugas kepolisian akan membantu proses pencarian dan penyelidikan berkenaan dengan kasus hilangnya mbah Astuti seorang warga desa Janjiwan. Warga yang sudah seharian melakukan pencarian akan sangat terbantu.
Rendy sendiri yang mengantarkan surat pernyataan laporan orang hilang itu ke Polsek Tepati di malam harinya.
Beberapa selang waktu kemudian Rendy kembali ke desa Janjiwan bersama rekan-rekannya. Angota kepolisian Polsek Tepati.
Mereka datang untuk membantu melakukan proses pencarian sosok mbah Astuti yang masih belum juga pulang dan telah dinyatakan hilang. Sebagai bentuk dari respon tindakan atas surat pernyataan laporan orang hilang yang beberapa saat lalu dibawa oleh Rendy ke kantornya sendiri.
Petugas yang tiba di desa Janjiwan langsung melakukan penyidikan dan pencarian. Mereka kembali mewawancarai mbah Supri selaku suami korban orang hilang dan yang melapor.
Setelahnya para petugas bertanya kepada para tetangga dekat korban dan warga kampung yang lain untuk mencari petunjuk berupa keterangan dan kesaksian.
Hasilnya pun sama. Tidak ada yang melihat sosok mbah Astuti sejak sabtu kemarin tanggal 17 Agustus 2010.
Terakhir kali mbah Astuti terlihat oleh warga adalah saat sholat isya berjamaah di hari jumat tanggal 16 Agustus 2010.
Jam 19:15 malam nenek itu terlihat berjalan pulang dari masjid dan masuk ke rumahnya. Kesaksian orang-orang desa yang melihatnya.
Mbah Supri suami dari Astuti pun menceritakan hal yang sama kepada para petugas seperti penuturannya kepada Rendy waktu pertama kali ia melapor.
Sabtu, tanggal 17 Agustus 2010 sekitar pukul 09:00 pagi.
“Pagi itu ia pamit ingin pergi ke lapangan untuk menyaksikan lomba 17 agustusan”, kesaksian mbah Supri.
*
Pada malam hari itu juga para petugas bersama sebagian warga kembali melanjutkan proses pencarian. Mencari Astuti.