*ini novel remaja bukan novel dewasa*
Amelia Chandra Kusuma sudah lama jatuh cinta pada
Arjuna Suryanata,namun cintanya bertepuk sebelah tangan
perjodohan yang diatur dua keluarga konglomerat itu menjadi beban untuk Juna
karena sebenarnya dia menentang perjodohan itu
karena mamanya yang terus mendesak
membuat Juna tak bisa menolak
berbeda dengan Amel yang dengan senang hati menerima perjodohan itu
apakah cinta Amel akan terbalas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tempelin terus
Kembali kerumah sakit*
Juna yang sedang di mabuk Asmara,terlihat begitu mesra pada Amel,dan selalu menempel pada Amel,tentu saja tingkah Juna membuat Amel senang tapi juga sedikit risih, karena menganggap Juna terlalu berlebihan
"mas kamu gak ke kantor, hampir dua minggu kamu gak kantor, pasti banyak urusan yang harus kamu selesaikan"Amel mencoba mengalihkan perhatian Juna yang sedari tadi nempel terus dan membuat Amel tidak leluasa bergerak
"sudah ada Lexi sama Romi,biar mereka yang urus, aku mau fokus jagain kamu honey"
"tapi aku udah sehat kok mas,gak pa' kalau kamu mau ke kantor,aku juga sudah kirim pesan sama Cindy buat nemenin aku disini"
"apa kamu tidak senang aku disini, sepertinya kamu sedang mengusir aku"protes Juna
"gak gitu juga mas,tentu saja aku senang kamu disini,ya sudah terserah kamu saja"lalu Amel turun dari ranjang
"kamu mau kemana honey,?"
"aku mau ke toilet, kenapa mas mau ikut"
Juna yang sudah turun dari ranjang dan akan mengikuti Amel, kembali duduk di ranjang saat tahu kalau Amel akan ke toilet,
Tok!Tok!,,, seseorang mengetuk pintu
"masuk"kata Juna
"hi bro,, mana Amel"ternyata Lexi yang datang
"lagi di toilet,ngapain lo kesini,gue kan suruh lo buat ngurusin kantor,malah kesini"Juna merasa tidak senang dengan kedatangan Lexi
"kenapa gue ganggu lo ya,lagian ini rumah sakit, emang lo mau ngapain sama Amel disini,"
"ya serah gue lah,orang dia istri gue,mau gue apain juga, lagian ini kan ruang VVIP,jadi gue bebas ngapain aja"
"ck,ya dia emang bini lo tapi kan dia lagi sakit,butuh istirahat jangan lo tempelin terus,"
Amel keluar dari toilet dan mendengar ucapan Lexi
"bener tu Lex, mending lo ajak mas Juna ke kantor,biar aku bisa istirahat"mendengar ucapan Amel Juna memegangi satu tangan Amel, lalu menunjuk kearah Lexi dengan tangan yang lain
"honey,,kok kamu belain Lexi sih,aku akan suami kamu"Juna bertingkah seperti anak kecil, membuat Amel tertawa dan Lexi hanya geleng-geleng kepala, melihat karibnya itu bertingkah random
Gubraaak!!!! suara orang membanting pintu,,
Cindy masuk ke ruangan Amel dengan menangis,,dan merengek seperti anak kecil lalu duduk di ranjang Amel,, melihat sahabatnya seperti itu sontak Amel langsung mendekati Cindy dan duduk disebelahnya
"lo kenapa ndy,, siapa yang bikin lo nangis"Amel mengelus punggung Cindy
Cindy tak menjawab malah semakin histeris
"lo kenapa, siapa yang bikin lo kayak gini,biar gue hajar orang itu"Lexi geram dan tak terima melihat adiknya nangis
"udah lo tenang dulu,lo cerita sama gue,ada apa sebenarnya"lalu Amel mengambil tissue untuk Cindy
Cindy mengelap air matanya dan membersihkan ingusnya,, setelah itu Cindy bicara dengan masih sesenggukan
"gue tadi ke kantor dia Mel, terus gue lihat dia pelukan sama wanita lain"setelah bicara Cindy kembali menangis
"berani beraninya dia bikin lo nangis,,lo tenang aja biar gue hajar dia, kalau perlu gue patahin tangannya"Amel yang paham dengan orang yang dimaksud Cindy,siap pasang badan untuk Cindy
sedangkan Juna kaget melihat Amel,gak nyangka kalau ternyata Amel bisa segalak itu,
"hati' lo bro, jangan macem' bisa bisa ntar tangan lo yang dipatahin"kekeh Lexi
Juna menelan Saliva nya kemudian menaruh kedua tangannya di belakang, sambil menatap Amel yang masih berapi api
"ya jangan dipatahin juga kali Mel,,mentang' Lo bisa silat, mau patahin tangan orang sembarangan"Cindy membela Ferdi
"hahaha, bukannya lo tadi kesel sama kakak gue, kenapa sekarang jadi belain dia"secepat kilat mood Amel berubah
"gue memang kesel,tapi gue gak rela kalau dia kenapa',,"
"eleu,eleu, segitu cintanya Lo sama kakak gue"Amel memeluk Cindy sambil menepuk pelan punggung Cindy, kemudian Amel menghela nafas panjang
"ya udah biar nanti gue ngomong sama kak Ferdi,,lo jangan nangis lagi, lihat eyeliner lo berantakan, jadi jelek kan"
lalu Cindy ke toilet untuk membenahi riasan wajahnya, sedangkan Juna dan Lexi memilih untuk keluar dan membiarkan Amel dan Cindy bicara, Juna yang tak paham situasi bertanya pada Lexi
"Lex,apa yang mereka bicarakan tadi,gue gak paham,"kata Juna
"lo ini memang lemot Jun, Cindy itu suka sama Abang ipar lo,tapi gue tak tahu apa ipar lo itu suka Cindy apa gak,"jelas Lexi
"serius lo"Juna tak percaya
"dua rius gue,, sebenarnya gue juga kasian sama Cindy,sudah lama dia suka sama Ferdi,tapi namanya perasaan gak bisa dipaksa,gak mungkin gue maksa Ferdi buat Nerima perasaan Cindy"kata Lexi
"bener juga sih lo,,tapi kenapa lo gak tanya aja sama bang Ferdi,biar jelas"
"itu urusan adik gue,gue gak mau ikut campur,biar dia atasi sendiri masalah ini"
Juna hanya manggut-manggut,tak menimpali omongan Lexi,,lalu tiba' muncul Ferdi dengan langkah cepat Ferdi mendatangi Juna dan Lexi
"kalian lihat Cindy gak,,tadi gue cari di cafe gak ada"tanya Ferdi
Juna dan Lexi kompak menunjuk keruangan Amel
"makasih banyak bro"lalu Ferdi masuk ruangan Amel
"bakalan seru nih"celetuk Lexi
Cindy yang sudah tenang dan tak lagi nangis,duduk di ranjang dengan Amel,dan keduanya sudah membahas hal yang lain, lalu Ferdi masuk menghentikan obrolan mereka
"Cindy aku mau ngomong sama kamu"melihat kakaknya tiba' datang dan mencari Cindy,Amel memilih keluar dari ruangannya
"kalian ngobrol dulu,gue mau cari laki gue di luar"kata Amel sambil melangkah keluar
"Amel jangan tinggalin gue"Amel tak menggubris Cindy dan melambaikan tangan pada Cindy lalu menutup pintu
Ferdi duduk disebelah Cindy, kemudian mulai bicara,,
"kenapa kamu gak bilang kalau mau ke kantor"tanya Ferdi
"emangnya kenapa,apa aku ganggu kak Ferdi"
"bukan itu maksudku,apa kamu marah padaku"
"aku gak berhak untuk marah sama kak Ferdi karena aku bukan siapa siapanya kak Ferdi"
Lalu Ferdi bersimpuh didepan Cindy lantas memegang kedua tangan Cindy
"aku dan Tania hanya berteman jadi kamu tidak perlu salah paham,aku hanya menghibur Tania tadi tidak ada hubungan yang lebih antara aku dan dia"jelas Ferdi
"kak Ferdi gak perlu jelasin ke aku,aku gak peduli dengan hubunganmu sama si Tania itu"
"kamu gak peduli tapi aku peduli karena aku,,"
"aku apa!"Cindy memotong kalimat Ferdi
Cup!,,,tanpa pikir panjang, Ferdi mengecup bibir Cindy, membuat Cindy terkejut dan dengan cepat berdiri dengan wajah tersipu Cindy berjalan cepat keluar sambil memegang bibirnya
"Cindy, tunggu kamu mau kemana,!?"kali ini Ferdi tak mengejar Cindy,lalu Ferdi duduk di ranjang Amel sambil tersenyum memegangi bibirnya
melihat Cindy yang keluar dari ruangan dengan wajah tersipu, dan pergi menghindari Amel,Juna dan Lexi membuat ketiganya paham yang terjadi
"bakalan ada resepsi lagi nih"celetuk Lexi
"ntar gue impor daging unta langsung dari arab bro,"sahut Juna
"mau buat apa"tanya Lexi
"buat bikin rendang di resepsi adik lo😂"celetukan Juna yang membuat semua orang tertawa
"rendang gak tu😂"kekeh Amel
~£Q~