*Ini adalah lanjutan dari Kultivasi Raja Bayangan, jadi baca dulu jilid pertama sebelum ke novel ini...
Liu Yuwen adalah seorang kultivator jenius yang pernah lahir di dunia, ia mencapai puncak beladiri sampai dijuluki sebagai kultivator tiada tanding karena hampir tidak ada yang bisa mengalahkannya.
Di puncak kekuatannya, Liu Yuwen tidak menyangka ia justru akan tewas oleh sebuah racun yang diberikan adiknya.
Racun itu membuat Liu Yuwen terbunuh, dalam kematianmya rasa marah dan dendam menguasai hatinya karena pengkhianat sang adik, Liu Yuwen berjanji akan membalas kejahatan adiknya jika diberi kesempatan.
Nyatanya kesempatan itu terwujud saat Liu Yuwen terbangun di tubuh seorang anak kecil berusia sepuluh tahun.
Liu Yuwen yang mengerti dirinya hidup kembali tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berencana membalaskan dendamnya pada sang adik, meski kekuatan kembali kesemula namun selama dirinya terus berlatih, Liu Yuwen yakin bisa mencapai puncak kekuatannya seperti di kehi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 11 — Bunga Anggrek II
Liu Yuwen mengerut dahinya setelah bertukar serangan lebih dari puluhan jurus, meski ia sudah mendesak kelima lawannya namun mereka masih bisa bertahan dalam waktu yang lama.
Kenyataannya kelima jagoan itu memiliki kerja sama yang baik, hanya beberapa dari mereka yang telah mengalami luka kecil setelah beradu serangan dengan Liu Yuwen selama ini.
Biarpun demikian, Liu Yuwen tetap mendominasi petarung, ia telah memukul mundur lawan-lawannya sejauh puluhan meter, menjauhi Sekte Bunga Anggrek berada.
"Siapa dia sebenarnya? Kemampuannya begitu tinggi tapi aku tidak pernah mengenalnya?"
"Mungkinkah dia adalah jagoan rahasia Sekte Pilar Pedang Kebenaran, apa dia kesini untuk mendapatkan artefak itu!?"
"Mungkin saja, melihat kekuatannya, pasti dia di utus ke Sekte Bunga Anggrek untuk mengambil artefak tersebut."
Kelima jagoan itu saling berdiskusi, jelas mereka terkejut akan menghadapi seorang kultivator yang memiliki kekuatan tinggi seperti ini di Sekte Bunga Anggrek. Padahal dari informasi, jika tidak ada keberadaan Liu Yuwen seharusnya mereka bisa mengalahkan sekte itu dengan mudah.
Liu Yuwen menggeleng pelan, ia kemudian mempercepat ayunan pedangnya ke tingkat selanjutnya. Pedangnya kali ini berwarna merah dan setiap serangannya hampir tidak bisa dilihat oleh mata telanjang.
Kelima jagoan itu semakin terdesak, mereka tak dapat mengikuti kecepatan pedang Liu Yuwen lagi sehingga beberapa luka terus terukir di tubuh mereka.
"Dia bahkan sudah mencapai teknik terakhir dari jurus ini..." Kultivator paling senior mengumpat saat merasakan serangan Liu Yuwen kali ini benar-benar berbahaya.
Teknik Pedang Lima Warna adalah teknik yang sangat terkenal di dunia persilatan, hampir semua orang sudah mendengar namanya, yang paling unik adalah teknik itu memiliki tingkatan level saat penggunaannya .
Sejauh kultivator senior itu ingat, hanya beberapa orang yang bisa membuat mata pedangnya berwarna kemarahan seperti itu ketika menggunakan teknik tersebut dan hal ini membuat kultivator senior itu bertanya-tanya tentang siapa Liu Yuwen sebenarnya di sekte tersebut.
Semakin lama pertarungan berlangsung maka semakin banyak luka yang kelima jagoan itu terima, membuat mereka jadi tidak selincah sebelumnya.
Salah satu serangan Liu Yuwen akhirnya menembus leher kultivator paling senior diantara mereka dan hampir membunuhnya jika saja ia tidak refleks menghindar.
Kultivator paling senior itu buru-buru mengalirkan qi ke bagian lehernya yang terluka sambil mengambil jarak dari Liu Yuwen dengan ekspresi penuh ketakutan.
Tindakan kultivator itu yang menjauh justru membahayakan empat jagoan yang masih di dekat Liu Yuwen.
Keempat jagoan itu ingin mengambil jarak juga namun Liu Yuwen tidak membiarkan hal tersebut terjadi, sambil menyeringai lebar, ia melepaskan elemen gravitasinya tetapi kali ini dengan kekuatan penuhnya.
Keempat jagoan itu langsung mematung di tempat, Liu Yuwen tidak membuang waktu dan menggunakan Teknik Pedang Raja untuk mengeksekusi keempatnya.
"Menebas Awan!"
Liu Yuwen mengalirkan qi yang cukup besar pada pedangnya lalu memotong leher lawannya satu persatu. Dalam beberapa kali tebasan, kepala mereka langsung terpisah dari tempatnya.
Tanpa Liu Yuwen sadari, tindakannya itu membuat semua orang yang melihatnya menarik nafas dingin.
Liu Yuwen memeriksa pedangnya, terdapat retakan hebat dari pusakanya tersebut. "Sudah kuduga, kekuatanku yang sekarang membutuhkan pusaka kelas tinggi..."
Pandangan Liu Yuwen kemudian terarah pada kultivator senior yang masih menyembuhkan luka dilehernya.
Tubuh Kultivator itu bergetar hebat saat pandangan Liu Yuwen tertuju ke arahnya, dipenuhi ketakutan. Tanpa membuang banyak waktu, ia langsung berbalik dan mencoba melarikan diri.
Liu Yuwen menggelengkan kepala menyaksikan hal tersebut lalu mengayunkan pedang ke arahnya, menciptakan pisau angin. "Teknik Pedang Raja — Gelombang Nada Angin!"
Seketika pisau angin yang dilepaskan Liu Yuwen melesat cepat dan memotong apapun yang ada di depannya, menyadari dalam bahaya, kultivator senior itu berniat menghindari serangan tersebut namun waktunya sedikit terlambat, pisau angin Liu Yuwen langsung memotong tubuhnya menjadi dua.
TRANG!
Diwaktu bersamaan, pusaka Liu Yuwen hancur berkeping-keping usai menggunakan Teknik Pedang Raja selama beberapa kali.
Liu Yuwen hanya menghela nafas, jika ada kesempatan suatu saat nanti untuk berkunjung ke sebuah kota, ia akan membeli banyak pusaka Raga namun demikian pusaka tingkat tersebut biasanya langka dan memiliki harga yang tinggi di pasaran.
Disisi lain, melihat kelima jagoan mereka sudah terbunuh, pasukan aliansi aliran hitam mulai berlarian ke berbagai arah untuk mencoba kabur.
Tidak ada dari mereka yang ingin melanjutkan untuk menyerang Sekte Bunga Anggrek lagi setelah melihat kekuatan Liu Yuwen.
Liu Yuwen mendengus pelan kemudian menggunakan elemen gravitasinya kembali, di waktu yang sama ia menciptakan pedang es dan mulai melanjutkan membantai mereka.
Biarpun Liu Yuwen berusaha membunuh sebanyak yang ia bisa, pada kenyataannya separuh dari pasukan aliansi tersebut berhasil lolos.
Liu Yuwen menghela nafas tetapi tidak berusaha mengejar mereka yang sudah kabur jauh, lagi pula jumlah qi yang dimilikinya tidak cukup untuk menghabisi ribuan pasukan itu sekaligus.
Liu Yuwen melihat ke arah Ji Xiansun dan lainnya yang kini memandangnya dengan perasaan campur aduk. Setelah berpikir beberapa saat, akhirnya Liu Yuwen memutuskan menghampiri mereka.
***
"Senior, terimakasih telah mengulurkan tangan untuk menolong sekte kami, jika tidak ada Senior mungkin Sekte Bunga Anggrek akan dalam masalah besar."
Tidak ada lagi wajah dingin dan tegas Ji Xiansun pada Liu Yuwen setelah melihat kekuatan pemuda itu. Ji Xiansun memberikan hormat sedalam-dalamnya begitu juga dengan para tetuanya serta semua anggota Sekte Bunga Anggrek.
Sesudah menyaksikan kemampuannya, Ji Xiansun tidak percaya Liu Yuwen semuda yang terlihat, ia pasti adalah kultivator senior yang mempertahankan kemudaannya.
Liu Yuwen ingin mengatakan sesuatu tetapi batal, pada akhirnya ia membiarkan Ji Xiansun memanggilnya demikian.
"Sekarang pasukan aliansi aliran hitam sudah pergi, seharusnya kalian bisa aman dalam beberapa waktu ke depan..." Liu Yuwen melirik ribuan gadis di sekte tersebut sebelum ke arah Ji Xiansun. "Tapi masalah ini belum selesai, kemungkinan ada penyerangan lain sesudah ini yang jauh lebih besar pasukannya dibandingkan sebelumnya."
Ji Xiansun mengangguk mengerti, selama artefak itu masih berada di sektenya maka aliran hitam akan terus berdatangan kesini.
"Masalah artefak kami akan mendiskusikannya setelah ini Senior," Ji Xiansun tentu paham akar masalahnya, "Untuk sekarang bagaimana kalau kami menjamu Senior, hitung-hitung sebagai rasa terimakasih karena anda telah menyematkan sekte kami."
Liu Yuwen mengangguk, sebenarnya ia menunggu tawaran itu keluar dari bibir Ji Xiansun, entah kenapa Liu Yuwen tidak akan merasa tenang sebelum akar masalah di sekte itu tercabut.
Sebelum Liu Yuwen dipersilahkan memasuki sekte, ia menyempatkan waktu untuk mengambil semua cincin ruang dari pasukan aliansi aliran hitam yang ia bantai sebelumnya, siapa tahu ada sesuatu yang berguna untuknya.
"