" Aku bahagia semua berakhir indah dan semua itu bersama mu Naira "
" dan aku juga bahagia kita bisa mencapai mimpi kita kartik "
kisah cinta sejati Naira gaevi Singhania dan Kartikey goenka
keduanya teman masa kecil, orang tua mereka bersahabatan.
mereka terpisah 17 tahun lamanya, akibat dari terusir nya orang tua kartik dari goenka house.
setelah bertemu kembali mereka bertekad menyatukan keluarga goenka yang renggang serta membuat seluruh keluarga bersatu baik goenka maupun singhania hingga terikat kuat menjadi ikatan suci.....
mari ikuti kisah Naira dan Kartik
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iswariay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 25
pagi sudah menyapa, semua orang di kediaman singhania juga sudah bersiap-siap hendak pergi ke kantor seperti biasa rutinitas sebelum berangkat pastilah sarapan pagi bersama. Mereka makan dengan khidmat Sampai sarapan berakhir.
Naira melihat abhimanyu yang sepertinya tidak semangat pun penasaran
" Kak, hari ini cemberut Mulu,kenapa? " tanya Naira
Gavin dan Pallavi yang mendengar itu pun juga menoleh ke arah abhimanyu yang sedang mengaduk-aduk makanan nya yang ada dipiring.
" boy,,, apa ada masalah? Kalo iya coba cerita " ucap Gavin sembari menepuk pundak abhimanyu yang duduk di samping kanannya
abhimanyu menoleh ke arah gavin, dia hanya menggelengkan kepalanya
" gak kok pa, abhi gak papa. Abhi cuman masih ngantuk soalnya tadi malem banyak dokumen yang abhi cek sampai larut hehehe " sela abhimanyu dengan menampilkan senyumannya
Mata Naira memicing tidak percaya dengan ucapan kakanya,
" apa karena Evelyn? sejak pulang nganter Evelyn wajah Kaka jadi murung gitu " batin Naira
" kalo gitu abhimanyu berangkat duluan ya pa ma " kata abhimanyu beranjak pergi menyambar kunci mobilnya lalu meninggalkan rumah tanpa menunggu jawaban gavindra dan Pallavi. abhimanyu hanya tidak ingin keluarganya bertanya makin jauh.
" kenapa anak itu? tidak seperti biasanya?? " tanya Pallavi setelah melihat abhimanyu pergi dari ruang makan
" mungkin ada masalah ma, tapi apa? "
sahut Gavin
" tadi malam waktu Naira turun mau ambil air minum berpapasan sama Kaka dan wajah nya udah kaya gitu ma pa " ucap Naira
" apa karena Evelyn? tapi apa masalahnya? " imbuhnya, Pallavi dan Gavin pun hanya menggelengkan kepala tanda tidak tahu
" huftt,,,, ini akan menambah pekerjaan ku saja " ujar Naira dengan nada kesal
" sudah nak, nanti juga kakamu bisa menaklukkan Evelyn mama yakin itu " kata Pallavi percaya diri
" kenapa mama percaya diri sekali? " tanya gavindra
" tentu saja, dulu papa juga mati-matian berusaha ngedapetin mama kan sampe papa jatuh ke selokan " celetuk Pallavi
Huk...huk...huk
Gavin yang sedang meneguk air minum tesedak mendengar ucapan Pallavi, sementara naira sudah tertawa mendengar mamanya mengatakan itu.
" mama!!jangan membuka kartu as papa!!! " teriak gavindra tidak terima
Pallavi sudah lebih dulu pergi membawa piring bekas mereka makan ke cucian piring.
" sudah lah pa, itu tandanya papa lelaki sejati " ucap naira lalu berhambur pergi setelah mendapatkan lirikan mata Gavin
Naira hanya terkekeh geli melihat papanya seperti anak kecil.
*
*
*
*
sementara itu keluarga erland sudah sampai di pekarangan rumah mereka, disambut oleh kartik yang sudah menunggu di depan pintu
" wah wah aku tidak menyangka kau menyambutku seperti ini " ucap Xavier meledek kartik, kartik hanya memutar bola matanya
" biasa aja " jawab singkat kartik
" kak vier dia itu kan kutub selatan nyambut orang kok kaku kaya kanebo kering " seloroh jeseline membuat Xavier tertawa begitu juga Erland dan Jenar
" sudah-sudah ayo masuk rumah " kata Jenar
" mang juno, ini kopernya semua di taruh kamar kami ya! " pinta Erland pada kepala pelayan di rumahnya.
" siapa tuan " jawab mang Juno
Akhirnya erland dan keluarganya pun masuk ke dalam rumah, lalu duduk santai di ruang keluarga.
" ahh,,, akhirnya sampe juga. " kata Xavier merebahkan tubuh nya ke sofa
" kamu kemaren dibilangin suruh ikut pulang sebentar gak mau " ucap mama Jenar
" ya elah ma, vier kan nge handel pekerjaan yang papa sama kartik tinggalin apalagi mengurus perpindahan kantor pusat dll nya ma " sela Xavier mencari pembelaan
" kok bawa-bawa papa? " ujar Erland tidak terima
" gak ikhlas kak vier pa " ucap kartik mengomporin Xavier
" mana ada gitu, dasar adek lucnut kamu yah " seru Xavier ke arah kartik
" kenapa jadi berantem! ma pa jeseline ke kamar dulu ya, mau istirahat " kata jeseline dan berlalu pergi ke kamarnya yang ada di lantai 3
" tumben tuh anak bener?? " seloroh Xavier sembari melihat punggung sang adik yang sudah menghilang dari pandangan.
Plakkk
erland memukul bahu Xavier
" sakit pa " ucap Xavier berdrama
" sana kamu siap-siap!! nanti jam 10 siang kita berangkat kantor. " kata Erland
" papa kebiasaan begitu mama gak suka! " ucap Jenar tidak terima anaknya di pukul erland lalu bangkit pergi meninggalkan ruang keluarga menuju kamar, erland menganga tak percaya dengan ucapan jenar, seperkian detik langsung melirik tajam ke Xavier.
Xavier dan Kartik berusaha menyembunyikan Tawanya mendapat lirikan maut erland
" ini gara-gara kamu vier!! Awas aja kamu ya !! " ancam erland menunjuk vier lalu pergi menyusul Jenar
" mama tungguin papa!! " teriak Erland sembari lari terbirit-birit menyusul Jenar yang sudah masuk ke dalam lift
Hahahhahahahh
tawa Xavier menggema ke seluruh ruangan, dia tidak tahan akan kelakuan ayahnya yang seperti anak ayam ditinggal induknya.
" berisik kak!! " bentak kartik kesal lalu mengusap telinga nya , Xavier pun menghentikan tawanya
" santai bro " ucap Xavier menepuk pundak kartik
" hubunganmu sama Naira makin baik kan? " tanya Xavier
" ya begitulah " jawab kartik singkat
" ck jawab nya yang bener! " ujar Xavier
" iya baik kak " kata kartik memutar bola matanya jengah namun beberapa saat dia ke ingat rencana Naira hal itu membuat nya ingin sekali mengatakan nya pada sang Kaka, dilirik nya Xavier
" kenapa? Mau ngomong apa ? " selidik Xavier
" gak ada " sergah kartik
" ck dikira raut mukamu ini bisa membohongi ku " Xavier mencebik dia sangat tau kalo adiknya berusaha mengalihkan pembicaraan
" lebih baik ke kamarku dulu kak " ajak kartik, Xavier yang tahu akan kode itu pun langsung bangkit lalu mengajak kartik pergi.
Setibanya di kamar kartik untuk Langsung mengunci nya dari dalam, di kamar hanya ada Xavier saja lalu dia menceritakan semuanya pada sang Kaka mengenai rencananya bersama Naira Xavier mendengar kan dengan baik apa yang diucapkan kartik.
Xavier pun hanya menganggukan kepalan setelah mendengar penjelasan kartik
" aku tidak menyangka Naira bisa berpikir jauh seperti ini " kata Xavier
" tapi sepertinya aku setuju dengan rencana nya itu " imbuhnya lalu tersenyum smirk dengan lirikan tajam ke arah kartik
" tentu saja, sekarang kita hanya tinggal menunggu waktu kak " ucap kartik dengan senyum misterius nya
mas vier othor nguping boleh gak??
Awas lu ya Thor kalo ember
Kaburrr🏃🏃🏃🏃
Bersambung
Kira-kira apa yah rencana mereka ????
Ikuti terus yaaaa.....
Jangan lupa like komen dan vote kalo perlu subscribe juga
terus yang terpenting kasih ⭐⭐⭐⭐⭐ biar author makin semangat nulisnya heheh.
Kasih komentar yang membangun ya...
😉😉😉😉😉
sumpah makin kece nih ceritanya /Heart//Heart//Heart//Heart/