"Ah, aku berada di mana?"
Sebuah tempat yang mengesankan! Sial, tapi ini bukan duniaku. Ini adalah dunia sihir! Tunggu, aku terjebak di dalam tubuh seorang pemuda hina yang memiliki sihir sama sekali.
Bodoh, kenapa aku ini mencintai seorang putri kekaisaran sedangkan aku bukan siapa-siapa?
Ahahaha tidak masalah, mari kita genggam dunia ini menggunakan sebuah kecerdasan yang luar biasa. Tidak apa-apa aku tidak memiliki sihir, tapi aku memiliki sebuah seni yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Ini adalah dunia yang dipenuhi oleh pedang dan juga sihir. Kau tidak punya sihir? maka kau akan dikucilkan. Tapi mari kita lihat, bagaimana pemikiran dunia modern diterapkan di dunia yang tidak pernah menyentuh sains yang menakjubkan. Juga, mari kita taklukkan dunia ini dengan sebuah kecerdasan dan perkembangan teknologi yang luar biasa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon arachanaee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tabel Periodik
Ketika dia malam, sayangnya dia lupa bahwa dirinya lelah. Lagipula dia benar-benar bersemangat untuk membuat sebuah modul pembelajaran yang dikhususkan untuk Kael.
Saat ini dirinya berada di atas meja, lembaran dadi pohon yang diiris tipis tertumpuk banyak. Tinta yang dioleh dari buah tertentu juga terukir di atas lembaran kertas tersebut. Di atas meja, lentera yang diisi dengan api juga menyala menemani malam.
“Sangat disayangkan, listrik belum ditemukan di sini. Mungkin setelah musim dingin, aku akan membuat listrik. Tidak akan ada lagi kegelapan malam.” Batinnya.
Saat itu juga, suara deritan pintu terdengar nyaring di sepinya malam. Helen masuk membawa lentera di tangan kanannya, di tangan kirinya, secangkir minuman herbal hangat dengan kepulan asap.
Kazuto menghadap ke asal suara, tapi setelah tahu bahwa itu adalah Helen, dia segera kembali fokus pada pekerjaannya.
“Tuan, istirahatlah. Seharusnya anda tidur malam ini karena baru pulang dari ekspedisi.” Ucap Helen.
“Tidak apa-apa, aku sudah biasa seperti ini.”
“Sudah biasa?” Helen sudah berada di belakang Kazuto sambil menaruh minuman hangat itu.
Kazuto tidak menjawab. Tapi memang dia sudah biasa dengan pekerjaan yang memerlukan begadang. Di dunia lama, memiliki kantung mata adalah makanan sehari-hari bagi Kazuto. Tidak tidur berhari-hari hanya karena ingin mendapatkan sebuah pengetahuan yang hebat sudah sering dia lakukan.
Helen menghela napas geram, kemudian tatapannya fokus pada salah satu lembaran yang ditulis oleh Kazuto. Kemudian dia mengambilnya dan mencoba untuk membaca. Sayangnya, itu cukup membuat dia mengerutkan dahi karena tidak mengerti apa-apa.
“Tabel periodik? Apa ini?”
“Itu penyusun alam semesta.” Ucap Kazuto.
“Maksudnya?”
“Itu ada tulisannya di bawah. ‘H’ untuk Helium, ‘li’ untuk Lithium dan lain sebagainya.”
“Terus? Benda apa itu?” Helen masih penasaran.
“Ya, itu unsur-unsur kimia. Dunia ini tidak bisa terbentuk apabila adanya bahan kan? Misalnya, arang setelah kamu membakar kayu, itu namanya ‘C’ atau Karbon. Besi yang punya nama ‘Fe’ ada di kotak nomor 26. Kemudian bubuk mesiu yang kita ciptakan, memiliki unsur sulfur ‘S’, Kalium ‘K’, Nitrogen ‘N’ dan Karbon ‘C’. Itu membentuk campuran yang disebut bubuk mesiu.”
Untuk sementara ini, Kazuto hanya bisa menuliskan unsur secara umum yang ada di alam semesta. Dan kemanapun engkau pergi, di tabel periodic ini, akan tetap ada. Sayangnya, dunia ini berbeda. Sebenarnya mungkin Kazuto yakin unsur unsur ini tidak ada yang berubah, tapi mengingat ada material sihir seperti Auracite dan Adamantite, yang mana itu menjadi material langka dengan unsur yang berbeda, pastinya unsur di dunia ini lebih dari 118 unsur.
“Unsur penyusun alam semesta. Bagaimana dengan air? Air seharusnya punya nama untuk ini, kan? Besi saja punya.”
“H2O.”
“Nomor berapa?” Helen masih penasaran dan mencari tabel yang bertuliskan H2O.
Kazuto tersenyum. Kemudian dia menjelaskan dengan hati-hati. “Air terdiri dari dua atom Hidrogen ‘H’ dan 1 atom Oksigen ‘O’. Sementara, udara yang kita hirup mengandung O2. Atau senyawa oksigen.”
“Aah aku tidak paham.” Helen meletakkan kembali kertas yang dia pegang. “Pengetahuan ini, Anda dapat darimana?”
“Rahasia.”
Helen kemudian berdecak kesal. Tapi dia juga duduk di kursi kosong di sebelah Kazuto.
“Kau tidak tidur?” Ujar Kazuto melirik ke arah Helen.
“Aku tidak akan tidur jika Anda tidak tidur.”
Tapi pada kenyataannya? Saat dini hari, Helen tertidur di kursi, dengan mulut ternganga yang menandakan bahwa dia benar-benar kecapekan. Sementara Kazuto selesai dengan penanya. Ketika dia melihat Helen yang tertidur seperti itu, dia justru tersenyum.
“Waktunya tidur.” Ungkap Kazuto ketika dia melemaskan sendi-sendi tubuhnya hingga berbunyi, menarik tubuhnya sendiri hingga lega, juga dia menguap kantuk yang menandakan bahwa dirinya telah lelah. Dan kemudian, dia tertidur di atas mejanya.
…..
Ketika pagi hari, mungkin ketika di dunia lama ini menunjukkan waktu pukul 9 pagi, Kazuto terbangun dari tidurnya. Tubuhnya ketika dia tertidur di atas meja, membuat dia merasa sakit semua sehingga membuat Kazuto sedikit mengeluh.
Ketika bangun pun, Helen juga tidak ada di tempat. Mungkin dirinya sudah bangun terlebih dahulu. Ah, tapi lupakan itu, Kazuto ingin menghirup udara segar terlebih dahulu.
Saat dia keluar, siapa yang berpikir bahwa Kael sudah menunggunya di depan pintu? Itu membuat Kazuto terkejut dan hampir melompat ke belakang.
“Ka-kael, apa yang kamu lakukan di sini?” Kata Kazuto dengan nada yang tinggi.
“Ka-kata Anda, aku akan belajar menjadi alkemis dengan Anda kemarin.”
“Ah aku lupa, masuklah.” Ucap Kazuto, sambil dia masuk, yang kemudian Kael mengekor ke belakang.
Ini membuat Kazuto agak sedikit kesal, padahal dirinya ingin sekali untuk menghirup udara segar, melihat proyek irigasi atau mungkin memandangi Garrick untuk membuat kincir air. Tapi sayangnya, Kael benar-benar sudah siap dan penuh semangat dalam belajar kimia ini.
Tapi tidak apa-apa. Kazuto senang dengan jiwa semangat yang dimiliki oleh Kael. Jika banyak orang seperti ini membantu dirinya, peradaban modern bukanlah seni belaka, dan dia bisa menguasai dunia ini dan bisa meremehkan sihir.
Kazuto duduk, Kael juga duduk di hadapannya. mulai pembicaraan, Kazuto bertanya, “Sejauh mana pengetahuanmu tentang alkemis?”
“Sejauh aku tahu bahwa ada beberapa bahan di dunia ini memiliki kekuatan alami mereka. Ketika ada dua bahan yang dicampurkan, mungkin akan menjadi sesuatu yang indah, atau mungkin membunuh, bisa jadi menjadi obat. Aku juga mengerti beberapa bahan, yang kemudian aku oleh menggunakan api di atas tabung, hingga membentuk bahan tertentu. Ini kulakukan untuk bertahan hidup karena diskiriminasi kepada orang-orang yang bukan penyihir.”
Kazuto mengangguk. Dia mengerti akan hal itu. Dan dia tahu bahwa kota Lostro adalah kota terdekat dari sini, berjarak puluhan KM dari pusat kekairannya yaitu Sunflower. Meski Kazuto memang hidup di ibukota, tapi memang diskriminasi di kekaisaran, termasuk Lostro itu juga sangat kental sekali. Bahkan dia mengingat hubungan diam-diamnya bersama dengan Lyra, dia juga memang mendaptakan perlakuan yang buruk seperti sebuah diskriminasi. Dan kemudian, Lyra yang beranjak dewasa seolah-olah memiliki pemikiran waras bahwa dirinya tidak akan mau dengan pemuda rendahan.
“Jadi kamu bisa untuk bereksperimen untuk menciptakan unsur-unsur baru? Yang kemudian ternyata itu menjadi kekuatan sihir buatanmu itu?” Kazuto bertanya.
Dan Kael hanya mengangguk, tidak menjawab banyak.
Kemudian, Kazuto menyerahkan tumpukan lembaran yang begitu banyak. Yang mana, halaman pertamanya berisi tentang, tabel periodic. Kael pun membacanya, tapi dirinya agak kurang bisa mengerti tentang hal ini. Dan memang ini wajar bagi Kazuto, karena ini adalah kimia moderen.
“Tabel periodik?”
“Singkatnya, ini semua adalah unsur utama penyusun yang ada di bumi ini. Dan ini unsur utama yang tidak mengandung sihir. Karena material sihir, mungkin akan mempelajarinya lebih dalam lagi. Dan, di lembar berikutnya, akan dijelaskan masing-masing sifat unsur. Kemudian ada senyawa dan campuran dan lain sebagainya.”
Kael mengerutkan dahinya setelah mendengar penjelasan dari Kazuto. Seolah dia belum mengerti.
“Begini, bahan-bahan itu bisa dicampurkan akan membentuk senyawa selama terbentuk dari reaksi kimia. Sementara campuran adalah gabungan dari zat yang berbeda.. Ketika setiap senyawa itu dicampurkan pada senyawa lain, maka akan timbul reaksi kimia yang tidak terduga. Misalnya, air itu memiliki unsur H atau yang disebut sebagai Hidrogen, kemudian mengikat O atau oksigen, senyawa ini membentuk Air. Nah, seperti yang kujelaskan tadi, H dan O yang merupakan unsur sejenis nonmetal, maka apabila dicampurkan akan membentuk yang namanya Air dengan rumus kimia H2O.”
“Wah hebat, jadi kita sebenarnya meminum unsur-unsur kimia?”
“Secara harfiah iya. Seluruh unsur penyusun bumi ini adalah unsur kimia. Bahkan besi merupakan unsur kimia yang disebut ‘Fe’ dan emas disebut sebagai ‘Au’”
Namun, apabila senyawa air ini bertemu dengan unsur Alkali seperti Natrium ‘Na’ atau mungkin Kalium ‘K’ itu akan membentuk sebuah reaksi yang membahayakan. Jadi tidak menutup kemungkinan bahwa kimia ini menjadi hal yang berbahaya. Tidak menutup kemungkinan memang bahwa kimia memang diciptakan menjadi sebuah senjata.
Adakalanya, unsur kimia juga bisa berguna seperti membuat pupuk, bahan ledakan, obat-obatan, baterai, dan juga teknologi maju lainnya tidak lepas dari kimia ini. Kazuto memang sangat hati-hati untuk menanamkan pengetahuan kimia modern kepada Kael ini.
ayo mampir juga dinovelku jika berkenan