Seorang gadis yang selalu di bedakan dengan kedua kakak nya , baik dari segi perhatian dan semua fasilitas . Dia tidak pernah dianggap oleh kedua orang tua nya . Entah kenapa dia di perlakukan berbeda .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Demit vs Maling
Namira dan Aya bersiap untuk tidur . Aya merasa nyaman bersama Namira . Walaupun mereka baru saja kenal tapi Aya percaya pada Namira.
"Ay , kamu tahu nggak .... Sebenarnya aku kangen banget sama mama dan papa ku , mereka selalu sibuk dengan pekerjaan mereka. Kalau saja tidak ada kak Gibran mungkin aku sudah benar-benar kesepian" ucap Namira.
" Nam, orang tua kamu kan kerja buat kamu juga . Jadi kamu seharusnya bersyukur masih punya orang tua walau pun mereka sibuk" ucap Aya.
"kamu tahu nggak Ay , kenapa aku lebih milih tinggal di sini daripada sama mama dan papa. Itu karena aku capek pindah-pindah sekolah terus.
Makanya aku milih ikut eyang uti sama eyang kung disini" ucap Namira.
" Dan karena itu juga kita bisa temenan sekarang " ucap Aya.mereka berpelukan dan setelah lelah berceloteh bersama, Mereka tertidur dengan sendiri nya .
Keesokan hari nya Fadly sudah ada di depan pintu rumah Aya . Entah jam berapa dia sampai yang jelas saat ini Fadly sedang mengetuk pintu rumah Aya.
Sedangkan Aya dan Namira masih tidur nyenyak . Tapi mereka terbangun karena suara dering hp Aya yang tidak berhenti .
"Hah kak Fadly pagi banget telfon , ada 27 panggilan tak terjawab . Emang niat ini orang" Gumam Aya .
Ketika Aya ingin menghubungi Fadly kembali , hp nya lebih dulu berdering. Dan itu masih Fadly.
"Hallo, kak ada apa pagi -pagi sudah telfon ?" tanya Aya .
" Buka pintu nya dek, dingin tahu nggak di luar" ucap Fadly.
Aya terlonjak kaget, dan langsung keluar untuk membuka pintu .
Ternyata benar ada Fadly di depan yang sedang kedinginan.
" Kakak kapan datang, ada apa kok lagi banget?" ucap Aya .
" Nanti saja gimana tanya- tanya nya . Sekarang kakak kedinginan plus lapar pakai banget . Belum makan dari semalam" ucap Fadly.
Aya langsung bergerak cepat membuatkan teh hangat untuk kakaknya dan memasak nasi goreng.
Untung saja masih ada sisa nasi putih yang semalam. Aya dengan cekatan membuat bumbu dan memasak nasi goreng untuk kakak nya.
Wangi bumbu nasi goreng sampai juga ke hidung Namira . Dua di kamar mencium bau harum masakan , memilih untuk bangun dan menuju dapur .
Dengan rambut yang masih acak-acakan dia keluar kamar. Fadly maupun Namira sama-sama tidak tahu .
Namira keluar berjalan sempoyongan karena masih masih mengantuk , tapi aroma harum dari masakan mengganggu tidurnya.
Begitu juga Fadly dia memilih berbaring di sofa setelah menikmati teh hangat buatan adiknya.
Ketika Namira keluar dari kamar Fadly kaget dan melompat sambil berteriak " Demit" .
Namira juga tak kalah kaget dia menjerit " Maling".
Aya yang mendengar teriakan kakak dan sahabat nya langsung mematikan kompor dan menghampiri mereka.
"Ada apa si kalian teriak-teriak, kalau ada yang denger gimana ?" tanya Aya. Belum juga Aya ngomel sama mereka .
Sudah ada warga yang mengetuk pintu rumah Aya. Para warga yang akan berangkat ke Masjid mendengar teriakan Namira . Mereka berfikir benar-benar ada maling .
Semua hanya salah paham , Aya meminta maaf untuk kegaduhan ini . Dia juga sudah menjelaskan pada warga yang tadi datang kerumahnya.
"Kakak sama Namira kenapa si ?" tanya Aya.
"Maaf dek ,habisnya kakak lagi capek-capeknya ngelihat dia keluar dari kamar dengan rambut yang acak-acakan mana pakai piyama warna putih lagi.Siapa yang nggak kaget coba" ucap Fadly sambil menunjuk Namira.
" Aku juga kaget Ay, masak tiba-tiba ada cowok di rumah kamu , mana teriak " demit " lagi, aku yang belum sadar betul ya kaget " Bela Namira.
Setelah selesai berdebat Aya menyuruh Fadly untuk makan dulu.
" Ay aku juga lapar 😅😏😅😏" ucap Namira .
" ya udah kamu cuci muka dulu , aku bikinin mie goreng ya !" kata Aya.
Namira menuruti Aya , dia pergi untuk membersihkan diri . Setelah mie gorengnya matang Aya dan Namira juga ikut bergabung dengan Fadly .
"Ini mah sahur yang kesiangan atau sarapan yang kepagian ya?" ucap Namira.
" Udah yang penting kenyang gitu aja" ucap Fadly .
Aya ,fadly dan Namira pun kembali keruang depan setelah makan. Aya ingin sekali bertanya kepada sang kakak kenapa dia bisa sepagi itu berada di depan rumah .
Fadly yang tahu kalau adiknya pasti akan menanyakan itu sudah lebih dulu bersuara.
"Nanti kakak jelaskan , sekarang kakak mau tidur dulu, capek banget" ucap Fadly sambil berlalu menuju kamar yang biasa dia tempati.
🥰🥰🥰🥰 Terima kasih sudah mampir di karya aku ... Mohon dukungan nya ya .. Atau kalau punya ide gimana kelanjutan ceritanya .... Boleh ditulis di kolom komentar.
semangat double update