Mendapat kabar akan kematian kekasihnya membuat Lucy Hart hancur. Dunianya mendadak gelap, dia jatuh ke dasar yang paling dalam namun seseorang, menariknya dari tempat gelap itu. Jared Levin, adalah sahabat baik kekasih Lucy. Dia telah bersumpah pada Daniel untuk menjaga dan mencintai Lucy. Dia selalu ada untuk Lucy bahkan ketika Lucy mengalami kecelakaan yang membuatnya mengalami kelumpuhan, Jared selalu ada untuknya. Dapatkah Lucy melihat ketulusan Jared dan melupakan kekasihnya yang telah pergi dan ketika Jared memutuskan kembali ke Amerika, apakah Lucy akan mencegahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni Juli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Merindukan Dirimu
Seorang wanita setengah baya berjalan dengan terburu-buru menghampiri sebuah kamar. Seorang wanita cantik berada di dalam.Dia sedang duduk di depan cermin sambil menyisir rambut ikalnya. Wanita itu memiliki tubuh yang tidak terlalu tinggi dan dia memiliki paras yang manis.
“Nona, kabar baik untuk Nona!” Ucap wanita paruh baya itu.
“Ada apa, bibi? Kabar baik apa yang hendak kau sampaikan padaku?” Wanita itu berpaling.
“Tuan Jared telah kembali.”
“Benarkah?” Wanita itu beranjak dari tempat duduk. Dia adalah Mikail, penyanyi yang dikagumi oleh Jared selama ini.
Dia tahu Jared mengidolakan dirinya dan dia pun menyukai pria itu secara diam-diam. Siapa yang bisa menolak pesona Jared Levin? Tidak saja memiliki wajah yang tampan tapi dia juga berkuasa dan memiliki banyak uang.
Sebagai wanita yang dikagumi oleh Jared, tentu saja dia merasa begitu bangga. Teman-temannya sesama penyanyi iri pada dirinya karena Jared menganggapnya begitu istimewa.
Setiap kali dia melakukan pertunjukan, Jared pasti ada di kursi paling depan untuk menonton dirinya. Dia tidak pernah melewatkan keberadaan pria itu tapi pertunjukan yang dia lakukan kemarin, tiba-tiba tidak dihadiri oleh Jared.
Mikail yang tidak mendapati dirinya tentu saja sangat penasaran ke mana pria itu pergi. Dia mencoba bertanya pada sahabat Jared yang selalu bersama dengannya ketika menonton pertunjukannya dan pria itu dikabarkan sedang pergi ke Moskow.
Mikail berpikir, Jared sedang melakukan bisnis jadi dia tidak menaruh curiga sama sekali tapi tak bertemu dengan pria itu, membuatnya begitu merindukannya.
“Percayalah padaku, Nona. Tuan Levin telah kembali.”
“Oh, aku tidak sabar untuk pergi menemuinya. Bantu aku mengganti pakaianku sekarang dan bantu aku berdandan. Sudah tidak bertemu selama beberapa hari, aku harus terlihat cantik.”
“Dia pasti akan senang bertemu denganmu, Nona.”
“Tentu saja!” Mikail tersenyum. Jared yang mengagumi dirinya pasti akan senang saat mereka bertemu.
Dia sangat beruntung dikagumi oleh pria seperti Jared jadi dia tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan pria itu. Dia yakin tidak sulit karena sejak awal Jared memang sudah menyukai dirinya.
***
Jared yang tiba-tiba saja datang, mengejutkan para pemimpin yang sedang melakukan rapat. Ke-12 pemimpin itu sedang membuat rencana untuk menggulingkan kekuasaannya.
Mereka mengira Jared belum kembali jadi mereka berencana merebut bisnisnya serta mengambil alih kepemimpinannya sebagai pemimpin Mawar Hitam tapi ketika rapat itu sedang berjalan, Jared tiba-tiba saja datang dengan sekelompok anak buahnya.
Kedua belas pemimpin itu berdiri tapi pada saat itu, mereka ditodong dengan senjata api oleh anak buah Jared. Jared melangkah melewati anak buahnya dan menarik sebuah kursi. Dia duduk di sana, memandangi para penghianat yang hendak menghancurkan dirinya.
“Well… well, sepertinya kalian sangat tidak sabar untuk menghabisi aku?”
“Ti-tidak. Kami tidak melakukan apa pun!” Ucap salah satu pemimpin itu.
“Tidak melakukan apa pun? Tapi kenapa kalian melakukan rapat untuk menyingkirkan aku?” Pistol yang ada di tangan dimainkan. Jared memandangi mereka satu persatu dengan tatapan tajam.
Dia hanya pergi selama dua minggu tapi beraninya mereka merencanakan pemberontakan? Padahal dia begitu baik pada mereka tapi kebaikan yang dia berikan tidak berarti sama sekali.
Kami hanya melakukan rapat kerja saja. Tidak ada satu pun dari kami yang hendak mengkhianati dirimu. Lagi pula kau dengar dari mana? Jangan mempercayai isu tidak benar karena sampai saat ini, kami begitu setia padamu!”
“Kesetiaan kalian tidaklah tulus dan aku tahu itu!” Kini dia beranjak dan melangkah menuju jendela. Tatapan mata ke-12 pemimpin itu melihat ke arahnya. Mereka harus meyakinkan Jared jika mereka tidak bermaksud untuk berkhianat karena mereka tahu bukan hal baik yang akan mereka dapatkan apalagi mereka sedang terkepung saat ini.
“Jangan mudah ditipu, kau adalah seorang pemimpin. Seharusnya kau mencari tahu kebenarannya terlebih dahulu barulah kau mengambil kesimpulan!”
“Bagaimana ya?” Jared pura-pura berpikir namun dia berbalik dan mengangkat pistolnya ke arah pria yang baru saja berbicara dengannya.
“Aku tidak suka dengan seorang penipu!” Setelah mengucapkan perkataan itu, Jared menembakkan senjata apinya ke arah pria itu.
Tembakan yang dia berikan mengejutkan yang lainnya. Rekan mereka tumbang ke atas lantai dalam keadaan tak bernyawa.
“Aku bukan orang yang akan sembarangan menuduh jika tidak ada bukti yang jelas. Percakapan kalian jika ingin mengkhianati aku dan menyingkirkan aku, menjadi bukti kuat atas pengkhianatan yang akan kalian lakukan tapi beraninya kalian masih berusaha menipu aku?” Dia kembali menembak yang lainnya dan membunuhnya.
Melihat kedua rekan mereka telah mati membuat yang lainnya tak bisa lagi berdiam diri. Mereka mulai memerintahkan anak buah mereka yang berada di sana untuk menyerang.
Hari ini juga, mereka akan membunuh Jared dan menggantung kepalanya di tiang supaya orang-orang tahu apa yang akan terjadi pada orang yang berani melawan mereka.
Jared memerintahkan anak buahnya untuk membunuh mereka semua tapi sebagian dari mereka memanfaatkan situasi untuk melarikan diri. Kekacauan itu menghancurkan segalanya dan membuat begitu banyak korban berjatuhan.
Beberapa pemimpin berhasil melarikan diri setelah dilindungi oleh anak buah mereka. Mereka berhasil lolos ketika Jared sedang sibuk dengan yang lainnya. Dia berhasil membunuh 9 orang pengkhianat yang hendak menghancurkan dirinya tapi tiga yang lain, sudah lari.
Mayat bergelimpangan di dalam ruang pertemuan itu. Meski dia tak dapat membunuh semuanya, tapi setidaknya penghianat sudah berkurang.
“Dasar orang-orang tidak tahu balas budi!” Jared mengisi selongsong pistol yang telah kosong. Mereka semua bukanlah siapa-siapa jika tidak ada dirinya tapi setelah mereka mendapatkan kekuasaan, beraninya mereka balik menggigit?
“Cari yang tiga itu, aku menginginkan mereka dalam keadaan hidup!” Jared memerintahkan asistennya.
“Baik, Tuan. Setelah ini, apa yang akan kau lakukan?”
“Kumpulkan yang lain. Besok aku akan mengadakan rapat dan aku ingin lihat, siapa lagi yang ingin menghianati aku. Bereskan semua ini dan kirimkan peringatan pada yang lain!” setelah memberi perintah, dia memilih pergi.
Tidak menduga jika dia telah memelihara pengkhianat selama ini. Langkah Jared terhenti, ketika ponselnya berbunyi. Dia mengambil benda itu dan melihatnya. Dia kira dari Lucy tapi rupanya itu dari Mikail.
“Jared, aku sudah berada di rumahmu sekarang tapi kenapa aku tidak boleh masuk?” Untuk bertemu dengan Jared, dia memberanikan diri mendatangi rumahnya tapi dia tidak diperbolehkan masuk.
“Siapa yang memintamu untuk datang, Mikail?” Celaka. Jangan sampai Lucy bertemu dengan wanita itu lalu salah paham.
“Aku mendengar kau telah kembali jadi aku mencarimu karena aku merindukan dirimu.”
“Aku tidak, segera pergi!” Jared mengakhiri percakapan.
Sial. Siapa yang memberitahu Mikail jika dia telah kembali? Sebaiknya dia pulang karena dia tidak mau Lucy berpikiran buruk tentang dirinya.
. btw Thor , visualnya mana .
meskipun lucy saat ini masih sakit dan belum bisa berjalan. tapi.. kamu tdk ada niatan untuk berpaling darinya. aseyyykkk😂😂😂