NovelToon NovelToon
Posesif Setelah Bercerai

Posesif Setelah Bercerai

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:28.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ani.hendra

Darra Smith adalah seorang anak yatim piatu yang menikah muda dengan suaminya Raynard Walt. Di tahun kedua pernikahannya, semuanya berubah. Mertua dan kakak iparnya kerap ikut campur dengan rumah tangganya. Di tambah perusahaan yang dibangun suaminya mengalami masalah keuangan dan terancam bangkrut. Situasi kacau tersebut membuat Raynard selalu melampiaskan kemarahannya kepada Darra. Ditambah lagi Darra tak kunjung hamil membuat Raynard murka dan menganggap Darra adalah pembawa sial.

"Aku sudah tidak sanggup hidup denganmu, Darra. Aku ingin bercerai!"

Kalimat itu seperti suara gelegar petir menghantam Darra.

Setelah kejadian pertengkaran hebat itu, kehidupan Darra berubah. Bagaimana kisah selanjutnya
ikuti terus ya....
Happy Reading 😊😊😊

Update hanya hari senin sampai jumat 😊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani.hendra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

KEPUTUSAN YANG TEPAT

💌 POSESIF SETELAH BERCERAI 💌

🍀 HAPPY READING 🍀

.

.

KEESOKAN HARINYA.

Mobil berwarna biru milik Kayla berhenti di depan perumahan mewah milik Kayla. Kayla sudah dua tahun memilih tinggal sendiri. Ia belajar mandiri dan tidak ingin bergantung pada orang tuanya. Untuk sementara waktu, Darra memutuskan tinggal bersama Kayla. Kayla menarik rem tangan dan mematikan mesin mobilnya.

"Jangan turun!" Perintah Kayla dengan mata melotot.

"Heuh?" Darra bingung.

"Aku bilang jangan turun!" titah Kayla, kali ini ucapannya lebih tegas.

Darra memutar bola matanya. "Aku tidak selemah itu Kayla." Protes Darra.

Namun, Kayla tidak perduli. Ia memberi gestur diam kepada Darra. "Jangan banyak protes!"

Darra hanya bisa diam saat melihat Kayla dengan gesit dan lincah turun dari mobil. Ia membuka pintu mobil untuk Darra.

"Biarkan aku membantumu." Kata Kayla tersenyum lembut menyambut tangan Darra.

Darra mengembuskan napas singkat lalu berkata. "Aku bisa sendiri." Ia menolak dengan tegas. Bagaimana bisa Kayla memperlakukannya seperti orang sekarat.

"Hmmm?" Kayla mengangkat alisnya melihat Darra.

Melihat ekspresi itu, Darra bertambah kesal. "Aku bisa jalan sendiri, Kayla."

"Apa ada yang salah? aku hanya membantumu turun." Kayla tak mau kalah.

Darra mengembuskan napas dengan pipi mengembung "Oh...my God jangan seperti ini, please....!" Darra mengatupkan ke dua tangannya memohon agar Kayla tidak berlebihan seperti ini. Lebih parahnya lagi saat Darra berada di rumah sakit. Kayla bahkan tidak mengizinkannya duduk atau memegang ponsel. Kata Kayla, radiasi dari ponsel dapat menembus jaringan janin dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon pada ibu hamil dan meningkatkan resiko keguguran.

"Kamu lagi hamil Darra, kau harus menjaga kandunganmu dengan baik. Biar aku bantu!"

Darra mengembuskan napas panjang hingga anak-anak rambutnya berantakan. Itu tandanya tingkat kekesalannya naik satu level.

Melihat ekspresi itu, Kayla tersenyum. "Ok deh...tapi jalannya pelan-pelan ya!" Kayla memilih mengalah. Ia tersenyum sampai hidungnya ikut berkerut.

Darra turun dari mobil. Begitu menyentuh tanah, Kayla stand bye di samping Darra. Memperhatikan setiap langkah Darra. Begitu sampai di depan pintu, Kayla dengan cepat membuka dan mendorong daun pintu ke dalam, agar Darra bisa masuk dengan nyaman. Menerima perlakuan seperti itu, Darra hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Silakan masuk Darra. Di sini kau bisa tinggal semaumu. Sampai keponakan aku lahir juga gak apa-apa." Ucap Kayla tersenyum manis.

"Terima kasih, Kayla. Aku hanya bisa merepotkanmu."

"Ssssttttt.....Jangan pernah berpikir seperti itu. Aku sahabatmu. Bukan Shanty yang gak pernah perduli sama kamu."

Mendengar itu Darra terkekeh, Kayla memang sangat membenci Shanty.

"Sekarang, biar aku tunjuk dimana kamarmu."

Darra tersenyum mengangguk saat Kayla membawa tangannya menuju kamar yang akan di tempatinya.

"Ini adalah kamarmu." Kayla membuka pintu kamar tepat di samping kamarnya. "Kamu boleh istirahat di sini, Darra." ucap Kayla melangkah masuk seraya merapikan tempat tidur.

"Kamar ini sudah lama tidak digunakan. Tapi, sudah dibersihkan kok. Spreinya juga sudah diganti sesuai warna kesukaanmu."

"Tidak usah repot-repot, Kayla."

"Aku tidak merasa direpotkan kok." kata Kayla dengan cekatan merapikan tempat tidur.

Sementara Darra melangkah pelan, mengedarkan pandangannya, kamar ini benar-benar tertata rapi, sesuai orangnya.

"Kamu duduklah!" Kayla menepuk sisi kasur.

Darra tersenyum dan berjalan mendekat ke arah kasur. Ia duduk di samping Kayla. Posisi mereka kini berhadapan.

"Semoga kamu nyaman tinggal di sini."

"Tentu saja aku akan nyaman. Apalagi tuan rumah begitu baik sekali."

Kayla terkekeh. Tiba-tiba ia teringat sesuatu. "Oh iya? aku masih penasaran dengan lelaki yang bernama Dave itu, dia benar-benar lelaki yang kamu tabrak di lampu merah ya?"

"Hmmm." Darra mengangguk. "Kenapa?"

"Darra, apakah menurutmu ini takdir?" Mata Kayla memicing menatap Darra.

"Itu kebetulan Kayla. Bagaimana mungkin kau bisa berpikir seperti itu."

"Tidak Darra, ini takdir. Aku melihat sepertinya kalian berjodoh."

"Astaga....dukun dari mana ini?" Darra tertawa.

"Aku serius Darra. Siapa yang tidak mau dengan pria setampan itu." Kayla tersenyum berkhayal. Kepalanya mendongak ke atas. Terus membayangkan Dave. "Apalagi senyumnya. Astaga...."

"Hei... apa yang kau pikirkan? Ingat kau sudah punya Carlos."

"Dave jauh lebih menawan dari Carlos. Tapi ngomong-ngomong kenapa kau ada di jembatan?" Tanya Kayla penuh selidik. "Apa kau memang berniat ingin mengakhiri hidup." Kayla memajukan duduknya agar lebih dekat dengan Darra.

"Hei siapa mau bunuh diri? Aku hanya mau menenangkan pikiran. Saat itu pikiranku kacau." Wajah Darra mengerucut protes saat Kayla menuduhnya ingin mengakhiri hidup.

Melihat ekspresi itu, Kayla mencondongkan tubuhnya. "Apa karena Ray. Pasti dia selingkuh."

Darra mengangguk lemah. "Aku melihat mereka melakukannya."

Kayla terkejut dengan mata melotot sempurna. "Maksudmu mereka berhubungan suami istri?"

Darra menarik napas dengan berat. Hatinya kembali tercabik-cabik saat mengingat itu.

Tangan Kayla mengepal kuat dan meninju kasur karena begitu marah. "Dasar brengsek! Ray bukan manusia. Sekarang bagaimana keputusanmu? Jangan katakan kau tak ingin bercerai hanya karena mengandung anaknya."

"Aku sudah mantap dengan keputusanku."

"Bagus! Ini baru namanya sahabatku. Akhirnya kau mantap dengan keputusanmu. Ray bukan lelaki yang baik untukmu."

Darra mengangguk lemah, wajahnya mengerut ingin menangis.

"Jangan menangis, lelaki seperti Ray tidak perlu ditangisi. Jangan pasang wajah jelekmu seperti itu di depanku. Aku tidak suka."

"Tapi aku mau menangis Kayla." Darra memalingkan wajahnya.

"Aku bilang jangan menangis, yang kamu tangisi itu dirimu. Kau menghabiskan waktumu hanya untuk keluarga yang tidak punya hati itu."

Darra bertambah sedih saat mendengar perkataan Kayla. Matanya berkaca-kaca, hanya dalam satu kedipan saja, air bening itu sudah terjatuh membahasi pipinya. Ia memalingkan wajahnya tidak ingin melihat Kayla.

"Kamu marah?"

"Siapa yang marah, aku hanya kesal tidak bisa menangis."

Kayla tersenyum. "Jangan kesal dong, aku hanya ingin kau lepas dari keluarga gila itu. Aku hanya ingin kau bahagia. Jangan sia-siakan air matamu untuk lelaki brengsek itu."

Darra menunduk sedih. Sungguh ia beruntung punya sahabat seperti Kayla yang selalu memberi kekuatan untuknya.

"Jangan marah lagi dong, lihat aku!" Kayla memegang tangan Darra.

Darra menjepit bibirnya menahan senyum. Ia tidak juga memandang ke arah Kayla.

"Kamu senyum kan?"

"Siapa yang senyum?"

"Tuh.. kamu senyum." Kayla mengejar wajah Darra yang terus menunduk. "Nanti sore kita jalan-jalan ya, bukankah kita suka senja?"

"Eeehmmm." Jawab Darra dengan gumaman, melirik sekilas ke arah Kayla dan akhirnya melepaskan senyumannya.

Kayla langsung memeluk Darra. "Maafkan aku jika terlalu cerewet. Apalagi itu menyangkut keluarga Ray. Aku tidak bisa diam jika kau diperlakukan seperti ini terus. Jadi jangan marah ya,"

"Hei, siapa yang marah? Aku hanya kesal karena gak bisa menangis. Setidaknya jika aku menangis bisa mengurangi rasa sesak di dadaku."

Kayla melepaskan pelukannya. "Kesal juga gak boleh, apalagi menangis. Aku tidak izinkan itu. Kau adalah sahabatku. Aku tidak akan membiarkan bersedih lagi. Bukankah persahabatan kita ibarat seperti sekotak crayon?" Pancing Kayla.

Darra langsung menyela ucapan Kayla. "Tidak. Bagiku persahabatan kita ibarat, langkah kaki yang tercetak di atas pasir pantai. Setiap kita melangkah, ombak akan datang dan menghapus jejak langkah kita tetapi jika kita terus melangkah maka jejak itu akan selalu ada."

Kayla tersenyum dan menyambungnya seperti balas berpantun. "Itu artinya, saat kita berselisih paham, kita tetap berkomitmen menjaga persahabatan, maka persahabatan akan tetap bertahan seperti jejak langkah kaki di pasir pantai."

"Cih... pintar ngomong kamu sekarang."

"Iya dong, kan karena kamu?"

"Karena aku? Bukankah kamu yang dikenal paling bawel. Paling cerewet lagi."

"Hahahaha." Kayla tertawa yang diikuti Darra. Tawa mereka lepas begitu saja.

Iya, Darra dan Kayla bisa menggambarkan persahabatan mereka dalam bentuk apapun. Mereka saling mengenal kebaikan dan keburukan masing-masing, namun tetap menerima dengan apa adanya.

BERSAMBUNG.....

^_^

Tolong dukung ya my readers tersayang. Ini Novel ke sepuluh aku 😍

Salam sehat selalu, dari author yang cantik buat my readers yang paling cantik.

^_^

1
Rahma Adinda
dave nya salah paham
🎄Claudya🎄
up dong thor
🎄Claudya🎄
Saat ini aku tidak bisa berkata apa-apa 😒
FELI ☑️
Dave sini aku peluk.....
FELI ☑️
Darra ngapain juga kamu nangis didepan Ray yang gak tahu diri itu.... jijik gue
Mona Seila
Sakit banget sebagai Dave 🥺
Mona Seila
Di sini saya harus salahkan siapa /Whimper//Whimper//Whimper//Whimper//Whimper//Whimper//Whimper/
Lee Mba Young
Dr awal dah tau kl dara gk akn bisa teges dan nglawan ray. krn masih cinta dan blm moveon.
orang kl dah move on dia akn biasa saja, tp kl lihat sikap dara dah tau dara blm move on, mending Dave cari yg lain saja lah, Dara blm selesai dng hatinya, drpd sakit nnti.
Dara biar jd istri ke dua ray kn masih cinta. kl dah gk cinta pasti akn biasa saja dan dng elegant melawan ray. 🤣
🎄Claudya🎄: Dara itu kenapa jg harus nangis, harusnya dia kuat dong
Mona Seila: Benar bangettt /Grievance//Grievance//Grievance//Grievance//Grievance/
total 2 replies
Myra Myra
jgn slh fhm Dave pergi dkt akan tahu mslh Ae kasihan darra
Angela Catrine 💢
lanjut
Angela Catrine 💢
Aku menunggu aja thor
Angela Catrine 💢
up
Angela Catrine 💢
Dave sudah ketakutan karena yg ia pikir dara kena musibah
Briana Annette
semangat
Briana Annette
lanjut thor
Briana Annette
lanjut
Briana Annette
Untuk saat ini no comen
✨Margareth💫
bisa minta nambah lagi dak Thor
kurang /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
✨Margareth💫
Penasaran saya thor
✨Margareth💫
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!