NovelToon NovelToon
SENANDUNG KEIKHLASAN

SENANDUNG KEIKHLASAN

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Penyesalan Suami
Popularitas:4.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: mama reni

*Juara 1 YAAW 9*

Tiga tahun mengarungi bahtera rumah tangga, Vira belum juga mampu memberikan keturunan pada sang suami. Awalnya hal ini tampak biasa saja, tetapi kemudian menjadi satu beban yang memaksa Vira untuk pasrah menerima permintaan sang mertua.

"Demi bahagiamu, aku ikhlaskan satu tanganmu di dalam genggamannya. Sekalipun ini sangat menyakitkan untukku. Ini mungkin takdir yang terbaik untuk kita."

Lantas apa sebenarnya yang menjadi permintaan ibu mertua Vira? Sanggupkah Vira menahan semua lukanya?

Ig. reni_nofita79
fb. reni nofita

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 31. Telah Terbiasa

...Selalu saja dan selalu saja, perjuangan dan pengorbananku tidak pernah dilihat. Akan tetapi kesalahan dan kekuranganku sering diungkap dan dilihat....

...Maaf, beruntung aku bukan orang yang bosan lalu pergi, tapi aku akan pergi tapi aku akan pergi jika perjuanganku selama ini dan kseriusanku tidak dihargai....

Vira bangun dari tidurnya setelah merasakan panas matahari menyinari tubuhnya yang masuk melalui celah jendela. Dia kaget melihat jam dinding yang telah menunjukkan jam tujuh lewat lima belas menit.

Vira lupa jika kakinya terluka, sehingga turun dengan tergesa. Wanita itu meringis. Kembali teringat kejadian kemarin. Dilihatnya ke dinding, foto pernikahan dirinya dan Yudha telah rusak karena tiada kaca lagi.

"Sebenarnya aku telah capek banget. Banyak beban pikiran yang aku pendam sendirian. Banyak keluh kesah yang sulit ku ceritakan. Jujur ... saat ini aku sangat terjatuh dan ingin sekali menyerah. Aku nggak bisa terus pura-pura kuat, padahal hatiku sangatlah hancur. Aku sudah nggak sanggup terus pura-pura tersenyum, padahal batinku selalu menjerit. Aku sudah capek banget harus pura-pura tertawa hanya untuk menyembunyikan air mataku. Aku juga ingin bahagia."

Kembali air mata jatuh membasahi pipi wanita itu. Matanya tampak sembab, bukti semalam dia menangis.

Dengan jalan pelan Vira menuju kamar mandi, setelah mandi lalu berganti pakaian. Vira berdandan seadanya, mengingat hari ini ada pertemuan dengan rekan kerja perusahaan lain. Dia akan melakukan presentasi bersama Raka.

Vira baru saja keluar dari kamarnya, wanita itu berjalan dengan langkah yang sedikit terburu-buru. Bahkan karena saking sibuknya, Vira sampai tidak memperhatikan sekitar, saat sudah berada di luar kamar, dia sama sekali tidak melirik ke arah meja makan, di mana ada suami, mertua, dan madunya yang sedang malakukan sarapan.

"Berangkat gitu aja kamu? Enak benar hidupmu sekarang! Tidak perlu melayani suami dan melakukan pekerjaan rumah lagi" Teguran itu berasal dari ibu mertuanya, Desy.

Detik itu juga langkah Vira langsung terhenti, dia menolah, menatap mereka semua dengan tatapan datar. Pemandangan seperti ini sudah menjadi biasa setelah suaminya memutuskan untuk menikah lagi, rasanya dia masih belum bisa menerima ini semua. "Iya, Bu. Hari ini ada meeting penting di kantor, jadi aku harus buru-buru," jawab Vira pada akhirnya.

Dia bisa melihat kalau ibu mertuanya itu memutar bola matanya malas. Sikapnya pada Vira memang selalu saja tidak pernah ramah. Vira juga telah terbiasa.

"Buru-buru banget, Vira? Sarapan juga nggak sempat? Jangan melewati sarapan, nanti kamu sakit." Kali ini Yudha yang bertanya.

"Enggak, Mas. Nanti aku sarapan di kantor aja." Vira memberikan jawaban seadanya, lebih tepatnya dia berusaha menghindari sarapan bersama dengan mereka semua. "Kalo begitu aku berangkat dulu. Kehadiranku juga tidak dibutuhkan. Hanya mengganggu saja nanti," lanjutnya.

Setelah itu, Vira kembali melangkah. Dia tidak memperdulikan apa yang akan dipikirkan oleh semua orang tentangnya, sekarang ini yang terpenting bagi Vira adalah kebahagiaannya sendiri. Selama ini dirinya sudah terlalu banyak sakit hati, sekarang tidak lagi, dia akan menjadi wanita yang tangguh dan tidak boleh terlihat lemah. Apalagi sekarang prioritas semua orang berganti kepada Weny, madunya.

Yudha berdiri dari duduknya dan mengejar Vira. Ditahannya tangan wanita itu agar tidak melanjutkan jalannya.

"Kamu masih marah denganku?" tanya Yudha.

"Nggak, Mas. Aku nggak marah. Aku telah terbiasa diacuhkan," ujar Vira. Dia melepaskan tangan Yudha dan kembali berjalan meninggalkan pria itu.

Vira memang telah bertekat akan melepaskan semua tentang pria itu. Mungkin memang berpisah jalan terbaik bagi pernikahannya.

Vira tidak ingin memikirkan hal itu terus, saat ini yang lebih penting adalah pekerjaannya. Hari ini hari yang sangat penting bagi perusahaannya, pasalnya hari ini akan ada pertemuan bisnis penting yang mana jika hal ini berhasil akan sangat menguntungkan bagi perusahaan. Itu sebabnya Vira tidak ingin terlambat dan akan kembali mengecek kelengkapan semua berkas sebelum acara pertemuan berlangsung.

...****************...

1
ryuka
Luar biasa
Manganar Batubara: .kota
total 1 replies
Atri Fridayanti
baru baca udah gregetan
Sumar Sutinah
Luar biasa
Intan Nurwulan
Raka cakep cocok sma vira
Enih Rustini
wah vira sdh mau punya mertua lagi ya, smg calon mertua yg ini jauh lbh baik dari yg sdh lewat ya
Enih Rustini
smg vira tdk meladeni lbh jauh keingonan si yudha biarkan dia dan ibunya menuai apa yg tlh mereka tanam
Enih Rustini
silahkan tuai dan nikmati hasil perbuatan kalian
Enih Rustini
ha .. ha .. ha ... makan tu bu desy mantu keayanganmu
Enih Rustini
nikmati saja bu desy buah dari perbuatanmu sendiri
Enih Rustini
nantikanlah penyesalanmu yg menggunung yuda dan desi mertua keparat
Enih Rustini
wenny mantu kesayangan yang super kurang ajar
Enih Rustini
bagus vira walaupun sefikit terlambat
Enih Rustini
knp tak kau usir saja vira cecunguk" laknat itu
Enih Rustini
waduh ternyata si wenny itu jalang ya
Enih Rustini
good job vira tinggalkanlah apa" yg bisa menyakitimu termasuk suami dan mertua toxic mu serta madu racunmu
Enih Rustini
banyak sekali novel yg mengangkat cerita tidak akurnya menantu dan mertua, dengan latar belakang yang berbeda, tapi aku selalu tertarik untuk selalu membacanya sampai tamat. demikian juga dengan novel ini, semoga endingnya kebahagiaan akan digapai oleh yang teraniaya, dan karma akan diperoleh juga oleh mereka yang menganiaya baik fisik maupun mental ... semangat othor karyamu cukup menarik.
Enih Rustini
kuat vira ... segera tinggalkan manusia" sampah itu
Enih Rustini
iddiiih amit amit ... amit amit ... mohon dijauhkan dari kelong wewe kaya gitu
Enih Rustini
wah vira kayaknya sdh sda yg menunggu jandamu
Enih Rustini
jangan ragu untuk melawan kalau nerasa diri benar dan teraniaya vira
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!