satu wanita dengan empat pria sekaligus, memiliki wajah cantik sekaligus senyuman yang dapat memikat semua mata kaum adam yang melihat kearahnya.
kania ratu ovalia mempunyai wajah yang cukup terbilang sempurna, hingga tak ada cela sedikitpun untuk mengatakan kekurangan fisik yang gadis itu punya.
di sisi lain ke empat pria tampan dan menduduki pria-pria paling terpopuler di SMA internasional school. hidup ditengah huru hara persoalan yang sering dijumpai di sekolah umum biasanya, Garvin, Ervan, Danu, Alex , dan satu wanita yang bernama kania.
memperebutkan satu hati dari gadis biasa akan tetapi memiliki wajah sempurna. serta memiliki kepribadian yang berbeda, akan kah salah satu dari mereka dapat merebut hati kania atau malah tak ada satupun dari mereka yang dapat memenangkan hati kania.
semua tergantung seberapa besar perjuangan yang akan mereka lakukan dan berikan pada kania.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifa Riris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
"Kania ini beneran kamu nggak papa kalau pulang sendiri." terka Tasya.
Kania mengangguk mengiyakan ucapan Tasya.
"iyah lagian aku udah biasa kok pulang sendiri." balas Kania.
"iyah sih tapi itu kan kalo pulang sekolah, tapi ini.... " ucapan Tasya pun langsung terpotong
"udah sana nanti aku malah pulang kemalaman cuman gara-gara kamu." selak Kania.
Tasya pun memajukan kedua bibirnya dan segera melangkah menuju mobil yang telah menjemput dirinya. sebenarnya tadi ia ingin sekali mengantar Kania pulang, akan tetapi ayahnya telfon akan ada acara penting dirumahnya. jadi ia harus segera pulang, dan masalah nya rumah Kania berlawan arah dari arah rumah Tasya.
"Hati-hati yang sya." ucap Kania.
"iyah kamu juga da... " jawab Tasya.
Kania pun berjalan untuk ke halte bus yang jaraknya tak terlalu jauh dari Cafe.
sepanjang perjalanan Kania sesekali hanya melihat ke sekeliling jalanan yang banyak pedagang kaki lima.
"ternyata disini masih banyak yah pedagang kaki lima." gumam Kania.
tak lama Kania telah sampai di halte bus. ia segera duduk sembari memainkan handphone nya.
ting
Bunyi ada pesan masuk di handphone Kania.
...isi pesan...
Ayah : "jam segini kok belum pulang."
Ayah : "Kania! "
*****
"aduh kok bisa lupa sih nggak ngomong sama ayah aku mau ke Cafe. seingat aku udah sih tadi." gerutu Kania.
ia pun segera membalas pesan chat ayahnya.
...Isi pesan ...
Kania : "iyah yah maafin Kania, tadi Kania lupa nggak ngasih tau ayah kalau mau mampir ke Cafe sama Tasya. ini juga udah mau pulang nunggu bus."
*******
ting
suara notif pesan pun ia Terima lagi kali ini dari adik laki-laki nya.
...Isi pesan ...
Aidan : "eh kak, Kira-kira donk kalau mau pulang telat ini ayah khawatir."
Aidan : "aku sih cuma mau ngingetin ati-ati kalau udah sampek rumah. ini Ayah udah siap-siap tempur."
******
"dasar adik laknat." caci Kania.
"aduh ini busnya juga setengah jam lagi datengnya." imbuh Kania.
tanpa Kania sadari ada pria yang tengah berjalan Menghampiri Kania.
"ehemm." pria itu bersuara layaknya orang berdehem.
Kania yang merasa ada suara di sampingnya ia melihat kearah sumber suara.
"iyah mas, ada apa yah?" tanya Kania.
Tanpa berfikir takut ataupun berfikiran buruk tentang pria yang tengah mengajak dirinya bicara.
"boleh duduk disini." ucap pria itu.
"ah iya tentu silahkan! ini tempat umum kok." jawab Kania.
pria yang sama sekali tak Kania kenal itu pun duduk di samping Kania.
"kenalin aku Alex." sembari menyodorkan tangan kanannya seakan memberi salam perkenalan untuk Kania.
bukannya membalas sodoran tangan dari pria itu. Kania malah terdiam sambil menatap pria yang tidak ia kenal.
"oh iya maaf kamu pasti heran karna ada orang asing yang meminta berkenalan sama kamu. jadi gini, kamu tadi cewek di cafe yang bantu pegawai Cafe tadi kan." terka Alex.
"mas nya siapa yah? dan darimana mas tau soal itu? " serentetan pertanyaan langsung Kania berikan pada Alex.
Alex tersenyum seakan kini ia tengah bahagia dapat berbincang dengan gadis yang sejak tadi telah membuatnya tertarik akan kecantikan sekaligus cara bicara gadis itu.
"nama aku Alex dan tadi aku juga ada di cafe. jujur aku tertarik sih lihat kamu dengan beraninya menantang pria di cafe tadi." ungkap Alex.
Kania kini faham, dan mengangguk mengerti akan ucapan Alex. Kania tersenyum malu karna pujian yang di berikan oleh Alex terhadap dirinya.
"haduh mas, itu mah biasa aja. lagian yah ngadepin orang kayak tadi itu nggak perlu takut. meskipun saya cewek tapi ayah saya selalu bilang kalau jadi pemberani itu bukan soal cowok ataupun cewek." jelas Kania.
Penjelasan Kania membuat rasa kegaguman Alex semakin bertambah. selain cantik ternyata gadis di hadapan nya itu memiliki kepribadian cukup baik dan menyenangkan kalau tengah di ajak mengobrol.
"iyah sih, oh iya kamu belum jawab pertanyaan aku. nama kamu siapa?"
"oh iyah kenalin mas nama aku Kania ratu ovalia panggil aja Kania." jawab Kania sambil memberi sodoran tangan kanannya sebagai tanda perkenalan.
Alex langsung membalas jabatan tangan Kania.
"oh iya ku lihat seragam kamu ini dari SMA internasional school nggak sih." tebak Alex.
Meski kini Kania memakai hoodie akan tetapi rok yang ia pakai sangat persis dengan rok seragam do sekolahan nya.
"ah iyah mas, saya sekolah disana baru kelas 10 sih." jawab Kania.
"beneran waduh kok bisa kebetulan yah, aku juga sekolah disana kelas 11. berarti kamu adik kelas aku donk.? " antusias Alex.
"ya ampun mas jadi mas ini kakak kelas aku. waduh ini berarti aku boleh donk manggil masnya kak aja." sahut Kania tak kalah antusias.
"boleh boleh, boleh banget malahan. oh iyah kalau gitu boleh aku minta nomor WA kamu nggak."
Kania terkejut karna kakak kelas yang sangat tampan itu kini meminta nomor WA nya.
"ah iya boleh kak.... "
belum sempat Kania ingin memberi nomornya bus pun datang. "yah bis aku udah datang. aduh maaf yah Kak tapi aku harus cepet pulang. da kak Alex." ucap Kania.
"eh tapi nomornya." jawab Alex sambil menahan kepergian Kania dengan memegang pergelangan tangan nya.
"emm iya besok kalau kita ketemu di sekolah, udah yah kak."
Kania segera menaiki bus dan bus pun melaju meninggalkan pria yang masih berharap mendapat nomor handphone Kania.
"ok bakal aku cari tuh cewek besok." ucap Alex.